NovelToon NovelToon
Ipar Tapi Maut Bagiku

Ipar Tapi Maut Bagiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Selingkuh / Cinta Terlarang / Anak Kembar / Cerai / Beda Usia
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: CancerGirl_057

【Baik, Cantik×Ganteng+Perselingkuhan,Cinta Segitiga+Cinta Manis, Komedi Romantis】Saat suamiku sibuk bermesraan bersama mantan kekasihnya, akupun tidak mau kalah! Dan pada akhirnya akupun memadu kasih dengan dia yang adalah......

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CancerGirl_057, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 23 #

Pukul empat pagi, aku sudah beranjak dari tempat tidur dan mandi. Setelah itu, aku lanjut memasak untuk sarapan semua penghuni ruah ini, termasuk Mas Chris.

Meski kami tak bertegur sapa selama beberapa hari, aku tetap menyiapkan sarapan serta makan malam untuknya setiap hari. Aku marah padanya, tetapi aku juga harus memenuhi tugasku sebagai seorang istri. Hanya saja, aku tak lagi peduli pada seleranya. Aku memasak apa saja yang aku inginkan.

Karena persediaan ikan dan ayam di kulkas habis, aku hanya membuat menu seadanya. Orak arik telur oseng-oseng dan kembang kates. Aku tahu Mas Chris tidak akan menyukainya, dan aku tidak peduli.

Pukul enam tepat, tiga laki-laki penghuni rumah ini sudah berkumpul. Aku membuat tiga cangkir kopi untuk mereka dan sudah menyediakannya diatas meja.

"Kok pahit banget," keluh Mas Chris setelah menyesap kopi di depannya.

"Gulanya habis," Jawabku singkat. Sementara itu, Andre dan Andra meminumnya tanpa berkomentar.

"Makasih kopinya, Mbak," ucap Andra. Aku mengangguk.

Andra dan Andre bergegas mengisi piring mereka dengan nasi dan lauk yang sudah tersedia di depan mereka. Keduanya tidak bertanya, mengapa hanya ada makanan ini hari ini. Karena sejak awal mereka memang selalu menerima apa saja yang aku berikan tanpa mengeluh.

Berbeda dengan Mas Chris, laki-laki itu hanya diam sambil melihat meja yang hanya terisi dengan makanan yang sama sekali bukan seleranya.

"Kamu nggak ada lauk lain selain ini?" tanya Mas Chris.

"Nggak ada!" jawabku.

"Aku kerja capek-capek tiap hari kenapa cuma makanan kayak gini yang kamu kasih?"

"Kalau mau makan enak setiap hari, kasih aku uang belanja lebih."

Mas Chris menatapku sambil mengernyitkan dahi. Ia tampak kesal, namun terlihat berusaha menahan amarah di hadapan kedua adiknya.

"Atau, kamu juga bisa cobain minta masakin Mbak Lisa. Siapa tau nggak cuma goyangannya aja yang enak. Jangan-jangan, dia malah nggak bisa masak!" terang-terangan aku menyindirnya.

Andra dan Andre yang awalnya menikmati makanan mereka dengan tenang, tiba-tiba berhenti dan meneguk segelas air putih. Jelas sekali mereka terkejut dengan keberanianku menyindir Mas Chris.

"Jaga bicaramu, Ketty!" Seru Mas Chris.

"Nggak apa-apa, Mas. Lagi pula kedua adikmu udah tahu kelakuan bejat kakaknya. Nggak ada yang perlu di tutup-tutupin lagi."

Mas Chris menghela napas kasar. Ia membanting sendok dan garpu yang ia pegang dan berlalu meninggalkan meja makan.

Aku tidak lagi peduli dan menjaga perasaannya. Untuk apa aku melakukannya, jika dia sendiri tidak bisa menjaga perasaanku.

Jika dia secara terang-terangan sudah mengakui perbuatannya dan sudah benar-benar tidak menganggapku sebagai pendamping hidupnya, untuk apa lagi aku peduli. Bukankah dia sendiri yang bilang jika rumah tangga ini di pertahankan hanya demi menjaga perasaan orang tua kami?

"Makan, Mbak!" suara Andre membangunkan aku dari lamunanku singkat.

Pikiranku menjadi tidak fokus karena terlalu banyak maslah yang datang menimpaku. Entah sampai kapan aku bisa bertahan, namun akan aku buktikan bahwa Mas Chris salah menilai aku.

Jika aku tidak berharga dimatanya, makanya aku akan menjadi wanita yang berharga untuk orang yang tepat.

Usai aku dan kembar selesai sarapan, seperti biasa mereka membantuku membereskan meja makan. Keduanya tidak pernah pergi begitu saja meninggalkanku dengan pekerjaan yang belum tuntas.

"Sabar, ya Mbak," ucap Andre pelan. Ia tersenyum padaku.

"Rasanya stok kesabaran Mbak udah menipis!"

"Kalau butuh sesuatu, atau minta tolong apapun ngomong aja, Mbak. Kami siap bantu kok." sela Andre.

"Cuma kalian yang mengerti Mbak. Makasih ya." aku tersenyum tulus.

Jika tanpa kehadiran mereka, mungkin aku sudah hilang kewarasan karena menyimpan beban pikiran ini sendirian. Dengan kehadiran mereka, aku memiliki teman yang bisa diajak untuk bertukar pikiran. Mereka bahkan tidak segan-segan menghiburku dan sangat peduli pada perasaanku.

"Oh, ya. Aku harus keluar kota selama tiga hari, Mbak. Ada pelatihan khusus, jadi mulai hari ini nanti aku nggak pulang." jelas Andra.

"Kamu sendirian?" tanyaku. Andra pun mengangguk.

1
🌺Ana╰(^3^)╯🌺
Aku suka banget sama karakter di dalam cerita ini, author jangan berhenti yaa!
Leth@: siap....makasih kak sudah mendukung🙏
Leth@: makasih🙏
total 2 replies
_Sebx_
Duh, bikin merinding!
Leth@: ok....saya mampir yaa kak
Leth@: ok...jgn lupa follow yaa✌️
total 5 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!