hallo semua
semoga kalian terhibur dengan novel yang aku buat ini
disini menceritakan pengorbanan seorang adk yang menggantikan posisi kakak nya untuk mengurus anak dan suami milik kakak nya
penasaran????
yukk langsung di baca
selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon faujiah berutu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 35
Hari ini keluarga Pak Bambang sudah berangkat ke bandara, hanya saja penerbangan Pak Bambang dan Mama Ratna 2 jam lebih cepat dari pada Iren dan Sigit namun Iren dan Sigit memutus kan untuk berangkat bersama dan menunggu di Bandara..
Setelah selesai melakukan Chek_in tidak menunggu lama pesawat yang Pak Bambang dan rombongan tumpangi akan lepas landas
Tinggal lah Iren dan Sigit dan ke dua bayi kembar mereka, menunggu penerbangan berikut nya.
Suasana mereka kaku seperti es, tidak ada sepatah kata, melainkan perasaan kessal yang masih merajai ke dua hati suami istri tersebut.
Iren dan Sigit masing masing mengegendong baby kembar mereka, rini yang di gendong oleh Sigit dan Fahri yang di gendong oleh Iren.
keadaan mereka sungguh sangat romantis, di mata orang yang sedang memperhatikan tingkah lucu mereka, dan masing masing hanya mengajak bercanda si kembar.
Tidak lama kemudian terdengar suara tak asing bagi Iren sedang memanggil namanya.
Iren lalu mencari asal suara itu, dan tanpak lah sosok andi dan Rose yang sedang menuju mereka.
"Mas Andi,,," ucap Iren dengan wajah bingung
" Hai,, Iren bagaimana kabar kamu?, apa yang kamu lakukan disini " tanya Andi seolah olah tanpa ada dosa ke Iren
" Alhamdulillah Iren baik kok mas,
Mas sendiri bagaimana dan disini juga mau ngapain" tanya Iren yang ingin membuat Sigit merasa cemburu
Namun Sigit hanya bersikap biasa-biasa saja, ia hanya ingin mengikuti ucapan Iren yang lalu, ia ingin menyiksa hati Iren dengan bersikap cuek dan tidak peduli kepadanya, sementara Rose sungguh sangat senang bisa melihat Sigit kembali, namun ia teringat dengan ucapan papa nya untuk tidak mencoba mengganggu Sigit, sebab Rose sudah mengetahui siapa Sigit sebenarnya, dan ia tidak ingin kehilangan kehidupan mewah yang sudah lama ia dapatkan.
"Andai saja aku bisa memiliki mu sedetik pun aku tak akan pernah membiarkan mu" ucap Rose dalam hati yang hanya terus memperhatikan Sigit.
Sigit menyadari Kalau Rose sedang memperhatikan nya, bisa saja itu di jadikan senjata untuk membalas Iren, namun Sigit bukan lah tipe lelaki yang suka bermain dengan perasaan wanita apalagi tujuan nya hanya membuat Iren kessal.
" Ohh iya mas, kenalin ini kak Sigit suami Iren, dan ini anak anak Iren, Iren akan ikut Kak Sigit ke singapure dan menetap disana, Mas sendiri tujuan nya mau kemana " tanya Iren lagi seolah tidak pernah ada luka yang ia dapat kan dari Andi
" Mas juga mau ke singapure" jawab Andi dan Rose segera membeberkan tujuan mereka ke singapure
" Iya Iren, aku dan Mas Andi ke Singapure akan bulan madu, sejak kami menikah mas Andi sangat sibuk, sampai tidak punya waktu untuk Istri" ucap Rose yang spontan membuat hati Iren merasa seperti di tusuk, Sigit yang mendengar ucapan Rose merasa sangat bahagia, karna ia tau Iren pasti merasa sakit hati mendengar lelaki yang ia cinta akan bercinta dengan wanita lain.
Iren berusah menenangkan hati nya agar terlihat biasa biasa saja, bagaimana pun Iren teringat dengan ucapan Andi yang akan memberikan kenikmatan pertama kepadanya, begitu juga dengan Iren ia hanya akan memberikan mahkota nya ke Andi. sekuat mungkin Iren menahan air mata nya agar tidak jebol di wajah cantik miliknya.
Namun sekuat apa pun Iren menutupi nya, hanya Rose lah yang tidak bisa mengerti perasaan Iren, Sigit justru merasa bahagia karna Iren harus merasa sakit hati sedangkan Andi begitu merasa tersiksa lagi dan lagi dia hanya bisa membuat hati wanita yang ia cintai harus terluka lagi.
Andi segera memalingkan cerita, supaya air mata Iren tidak berhasil keluar.
" Oohh iya ren,, maaf mas lancang, setau mas Iren baru nikah kok bisa udah punya anak selucu ini " tanya Andi yang memang tidak tau siapa Sigit dan setau nya Iren hanya punya seorang kakak dan tinggal di luar negeri bersama suami nya
" Cerita nya panjang mas, tapi ini bukan seperti apa yang ada dalam pikiran mas, kalau memang kita masih bertemu nanti akan Iren ceritakan" jawab Iren dan membuat Andi hanya mengangguk seolah mengerti.
" Ya sudah mas pamit dulu ya, maaf sudah mengganggu" ucap Andi
" Gak kok mas," jawab Iren lembut dengan senyuman manis di bibir indah nya.
Setelah Andi dan Rose sudah menjauh dari mereka, tiba tiba Sigit membuka suara yang membuat Hati Iren bertambah sakit
"Wahh,,wahh, ternyata kamu seorang artis yang sangat berbakat ya" ucap Sigit menyindir
"Maksud kakak apa, aku gak ngerti" tanya Iren
" Gak ngerti apa pura pura gak ngerti atau bahkan pura pura merasa gak bersalah, upss kecoplosan" ucap Sigit yang benar benar membuat Iren tidak mengerti apa maksud dari suami nya itu
" Kalau mau ngajak ribut jangan sekarang kak, malu banyak orang" jawab Iren ketus dan membuat Sigit semakin kessal seolah Olah Iren tidak ingin membahas nya
" Wahhh,,,ternyata semua terasa gampang ya sama kamu,, bahaya juga kamu" jawab sigit yang sungguh sangat menyaanyat hati Iren
"Aku rasa kakak sudah cukup dewasa, atau bahkan belum dewasa, pantas saja kemaren kak Tasya tidak bahagia, ya iya lah sifat suami nya seperti anak anak begini " jawab Iren tidak mau kalah dan berhasil membuat Sigit emosi tingkat dewa.
Iren seketika teringat dengan ucapan kakak nya, bahwa hidup nya tidak bahagia, karna Sigit yang selalu tidak punya waktu untuk nya, Sigit lebih mementingkan pekerjaan, daripada menghabiskan waktu dengan nya. Sigit hanya mampu memberikan kekayaan kepada Tasya, tapi tidak dengan waktu nya, Tentu Sigit sangat mencintai nya, hanya saja Sigit berfikir, dengan memanjakan nya dengan harta berlimpah membuat tasya hidup bahagia.
"Jaga mulut kamu, " ucap Sigit dan hampir saja Sigit ingin menampar wajah cantik Iren
" Kenapa berhenti, tampar aku jika itu yang kakak mau," ucap Iren, tanpa mereka sadari semua mata sedang menuju mereka, begitu juga dengan Andi dan Rose, dan kini Andi mengerti Iren tidak bahagia dengan pernikahannya.
Sigit hanya bisa mengepal kedua tangan nya, dan menahan emosi nya, Sigit meinggalkan Iren lalu menuju toilet, ia ingin meredakan emosi nya, lagi lagi perkataan Iren berhasil membuat amarah nya memuncak
Namun Iren merasa puas, ia bisa melampiaskan sakit hati yang sedari tadi ia tahan, tanpa memikirkan pandangan dan penilaian orang
Tidak lama kemudian pesawat yang akan mereka tumpangi akan segera berangkat, Sigit yang menyadari itu segera menghampiri Iren, dan mereka lalu memasuki pesawat dengan bawaan baby masing masing..
Dear Reader
Semoga kalian bisa semakin terhibur..
jika memang ada pesan dan kesan tolong tinggalkan di kolom komentar,, jangan lupa untuk selalu dukung dan vote karya aku
i love you all