NovelToon NovelToon
Mr. Ibram

Mr. Ibram

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: Lel

Hidup sebatang kara, dikhianati oleh keluarganya, bahkan diusir dari rumah peninggalan orang tua oleh sang tante, membuat Ayuna Ramadhani terpaksa harus bekerja keras untuk mendapatkan pundi-pundi rupiah sebanyak mungkin di tengah kesibukkannya kuliah. Ditambah pengkhianatan sang pacar, membuat Ayuna semakin terpuruk.
Namun titik rendahnya inilah yang membuat ia bertemu dengan seorang pengusaha muda, Mr. Ibram, yang baik hati namun memiliki trauma terhadap kisah cinta. Bagaimana kelanjutan kisah Ayuna dan Mr. Ibram, mungkinkah kebahagiaan singgah dalam kehidupan Ayuna?
Selamat membaca
like like yang banyak ya teman-teman
terimakasih

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

RUMAH SAKIT

"Bocil kenapa tuh?" tanya Akmal melihat Ayuna berjalan cepat sembari memegang ponsel, keluar menuju parkiran. Baik Akmal dan Ibram memang mau pulang juga, tapi beda tempat parkir saja dengan Ayuna.

"Lagi marahan sama pacarnya kali," jawab Ibram menimpali, bos ganteng itu masih fokus dengan ponselnya. Tak sempat melihat Ayuna tergesa.

"Loh, loh, loh sejak kapan bos ganteng perhatian sama bocil?" ledek Akmal.

"Segera ambil mobil!" titah Ibram menghentikan ocehan Akmal. Sebelum Akmal semakin ngaco.

"Kita ikuti gimana, Bram?" tanya Akmal celinguk-an mencari motor Ayuna yang tak segera keluar dari basemen.

"Cepetan ah, gue capek, Mal!" protes Ibram, dan Akmal pun berdecak sebal mendengar respon Ibram.

"Lo emang gak naksir sama Ayuna, Bram?"

Ibram hanya menghela nafas berat, memposisikan car seat untuk rebahan, badannya capek sembari berdecak sebal atas pertanyaan Akmal.

"Sampai kapan lo gak tertarik sama cewek sih, Bram. Kebanyakan kencan sama gue sih," celoteh Akmal yang langsung mendapat bogeman di lengan. "Ya lu aneh. Ada cewek cantik, pintar, lucu, gak dilirik sama sekali. Move on napa, Bram. Cewek kayak Fania lo bela-belain mulu."

"Bisa diem gak!"

"Baik, Tuan!"

Keduanya terdiam, Akmal sengaja menyinggung Fania. Sudah saatnya kenangan gadis itu dihapus dari kehidupan Ibram, dan segera membuka hati untuk perempuan lain. Berkali-kali Akmal menasehati bos ganteng itu bahwa tidak semua perempuan seperti Fania. Masih banyak perempuan yang baik, contohnya Ayuna. Bagi Akmal, hidup masih terbelenggu dengan luka masa lalu itu buang-buang waktu. Life must go on, kenangan mantan dibuang ke laut saja.

Jahatnya Fania, mantan tunangan Ibram yang bikin huru-hara H-1 sebelum tunangan yaitu dia ketahuan hamil dan Ibram tidak mengakui itu anaknya. Maklum, Ibram belum pernah sekalipun menikmati tubuh Fania. Beruntungnya Fania mau mengakui bahwa ia hamil dengan pria lain.

Malu bercampur kecewa membuat Ibram menjadi pendiam, dan tak tersentuh oleh perempuan mana pun. Luka yang ditorehkan Fania sangat membekas, sampai Ibram menyamaratakan semua perempuan seperti Fania, sudah hampir 5 tahun dia jomblo, dan entah sampai kapan statusnya akan berubah.

Di sisi lain, Ayuna membawa motor seperti kesetanan, secepat mungkin harus tiba di rumah sakit tempat Rajendra dirawat. Khawatir pasti, gak ada kabar langsung masuk rumah sakit.

Ternyata bukan di IGD, sudah masuk kamar inap. Ayuna pun mempercepat langkahnya menuju kamar VIP 4. Begitu pintu terbuka, Ayuna terpaku dengan pemandangan yang tidak biasa ini. Ersa membantu duduk Rajendra, dan setelah itu ia meletakkan ponsel Rajendra di meja sebelah ranjang. Tunggu, ada apa ini?

Kedua orang itu tampak kaget saat mengetahui siapa yang datang, apalagi Rajendra buru-buru mengalihkan pandangan. Fix ada yang tidak beres. Belum lagi Ersa begitu ramah meminta Ayuna masuk. Sungguh saat ini Ayuna seperti tamu yang sedang menjenguk Rajendra, bukan sebagai kekasihnya.

"Aku tinggal dulu, Ndra," pamit Ersa memberikan ruang keduanya untuk.bicara.

Ersa tersenyum penuh arti, pandangan Ersa dan Ayuna bertemu, tak ada sapaan seperti teman lama bertemu. Ersa melintas di depan Ayuna begitu saja. Oke, biarlah dia bersikap seperti itu. Kesadaran Ayuna kembali dan ia segera menghampiri Rajendra yang tampak lemah.

"Kamu gak pa-pa? Sakit apa sampai masuk rumah sakit begini, Ndra?" tanya Ayuna cerewet. Saking khawatirnya, ia mengamati wajah Rajendra seksama, tapi sang kekasih tak berani menatapnya. Ada apa ini?

"Ndra, aku sudah di sini. Kok kamu diam saja, biasanya izin minta peluk?" pancing Ayuna agar Rajendra mau bicara.

Ayuna mendadak kaku saat mata Rajendra menatapnya dengan lekat, diiring kalimat penyayat hati."Ayo kita putus!" dari Rajendra.

"Ma..maksud kamu?"

"Ayo kita putus, aku minta putus!" ucapnya tegas namun Ayuna melihat bibir Rajendra bergetar. Ayuna tahu kata putus pasti sangat berat diucapkan cowok itu.

Ayuna tertawa heran, "Coba ucapkan sekali lagi!" pinta Ayuna tegas. Ia menatap pula mata Rajendra. Berharap apa yang diucapkan tadi prank atau sekedar bercanda.

"Aku minta kita putus!" tepat Rajendra berhenti bicara, air mata Ayuna menetes di salah satu sudut matanya. Rajendra spontan mengalihkan tatapannya, hatinya tak tega.

"Putus?" ulang Ayuna masih dengan tawa hambar. "Coba ulangi lagi!" pinta Ayuna. Namun Rajendra diam. Ayuna memegang tangan Rajendra, namun buru-buru ditarik. Ayuna menunduk sedih.

Ia mengusap air matanya, menarik nafas sebanyak mungkin lalu dikeluarkan. Keduanya diam sebentar, meresapi moment langka yang baru saja terjadi. "Kenapa, Ndra?" tanya Ayuna setelah bisa menguasai emosinya.

"Aku gak mau putus sebelum ada penjelasan pasti. Kamu tahu kan, Ndra. Cuma kamu yang aku miliki di dunia ini. Kalau kamu mutusin aku, terus aku sama siapa!" Ayuna sudah tak kuasa menahan laju air mata, bahkan ia menutup wajahnya dengan kedua tangan. Sedangkan Rajendra hanya diam, menyembunyikan sakit hatinya juga. Jakunnya naik turun, menahan suara isakan tangis pula.

"Apa salahku sampai kamu memilih putusin aku? Aku terlalu sibuk? Jawab, Ndra!"

Rajendra masih mode silent, ia juga tak berani menatap Ayuna sama sekali. Mendengar suara bergetar Ayuna saja hatinya ingin memeluk erat gadis itu. Rasa bersalah terlalu dalam, bahkan ia sendiri tak menyangka dirinya juga menjadi penyumbang luka di kehidupan Ayuna.

"Kamu gak ada kabar, aku tetap chat kamu, tetap missed call kamu. Aku juga sabar menunggu kapan kamu menghubungiku, berusaha tidak rewel dan protes diabaikan seperti dua hari kemarin. Begitu kita bertemu kamu putusin aku, salah di mana sih, Ndra?" tangis Ayuna sudah tak bisa dikontrol, sesenggukan terdengar beberapa kali. Otak Ayuna masih waras dan sadar kalau ini rumah sakit.

"Jawab, Ndra. Kenapa kamu gak ngomong sama sekali. Kamu harusnya menjelaskan secara detail apa salahku sampai kamu mengambil keputusan ini. Bukankah selama ini kita berkomitmen untuk tidak menyembunyikan sesuatu?"

"Pintu di sana, Ay!" ucap Rajendra tega.

Hati Ayuna nelangsa seketika. Ia tertawa tapi juga menangis, "Kenapa gue harus ditinggalkan sekali lagi oleh orang yang amat gue sayang?" tanyanya pilu, tak butuh jawaban. Ia berdiri dan melepas cincin di jari manisnya, dan menyerahkan ke tangan Rajendra.

"Gue kembalikan cincin ini, sudah tidak ada kewajiban gue menjaga hati buat lo. Nanti kalau sudah tenang dan sehat, temui gue ya. Aku masih menunggu penjelasan kamu." Sapaan aku kamu seketika berubah, dan Ayuna memang sengaja.

Ayuna masih berdiri di samping ranjang, hendak pamit tapi ia ingin melakukan sesuatu untuk terakhir kalinya. "Boleh gue memeluk lo sekali saja? Buat yang terakhir?"

Rajendra tak menjawab, Ayuna pun berinisiatif mendekati ranjang perlahan, dan ia memeluk sang kekasih dari samping. Menempelkan kepalanya di lengan Rajendra. "Doakan gue kuat ya menjalani hidup ini, karena gue benar-benar sendiri sekarang. I love you!" Ayuna masih memeluk Rajendra, dan menangis.

1
Lestari Setiasih
bagus ceritanya
Rian Moontero
qu mampir kak authoor,,semangat up yach💪💪🤩🤸🤸
Lel: terimakasih dukungannya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!