Suatu hari, sebuah kapal karam di pulau yang hanya dihuni seorang laki-laki tua dan seorang gadis kecil. Tak satu pun penumpang yang ada di kapal itu kecuali seorang anak muda berkulit pucat dan berambut keemasan.
Dato Kumbang dan Puan pun menolong anak muda itu dan membawanya ke daratan. Dia tidak tahu kalau anak muda itu bukanlah manusia biasa, melainkan seorang vampire. Laki-laki berwajah pucat itu juga tidak tahu siapa kakek dan gadis kecil yang sudah menolongnya. Mereka adalah siluman harimau.
Akankah mereka bisa hidup berdampingan? Sementara gadis kecil itu tumbuh menjadi seorang gadis yang cantik dan membuat vampire itu jatuh cinta. Apakah cinta mereka akan bersatu? Ikutin terus yuk jalan ceritanya 💖
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ayu 💖, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SEBUAH RAHASIA #2
Pagi-pagi sekali, pasukan berseragam orange mulai bekerja membersihkan sampah di setiap sudut kota. Sebelum jam tujuh semua harus bersih dan rapih.
Di sudut taman yang rimbun, dua orang petugas saling mengobrol.
"Sampah hari ini banyak sekali, ya! Semalam hujan angin dan membuat daun-daun berserakan."
"Iya! Malah tadi ada orang yang buang koper di pinggir jalan!"
"Koper? Bagus, gak?"
"Kayaknya sih masih bagus!"
"Buat aku aja! Soalnya minggu depan mau acara pernikahan adikku di pulau seberang!"
"Ya, sudah. Ambil aja sekarang!"
Keduanya langsung beranjak menuju ke tempat koper yang diceritakan salah satu petugas.
Tak lama koper berwarma merah itu kelihatan. Wajah salah satu petugas itu langsung cerah.
"Itu sih masih bagus bener!"
"Cek dulu aja, kalau rusak bisa langsung dibuang sekalian sampah lainnya."
Dengan sigap, laki-laki itu memeriksa keadaan koper dan berusaha membukanya. Tiba-tiba wajahnya berubah dan segera menjauhi koper itu.
"Kenapa? Apa ada isinya?"
"Koper itu ... isinya ma-manusia!"
Sebuah tangan manusia menyembul dari dalam koper. Keduanya menjerit ketakutan dan lari tunggang langgang.
Dalam waktu singkat, tempat itu dipenuhi orang-orang dan beberapa anggota polisi. Diantara mereka juga ada wartawan.
"Katanya, perempuan itu korban siluman harimau. Badannya banyak cakaran bahkan perutnya sampai buyar!" celetuk seseorang. Sepertinya dia adalah Rio.
Gery juga ada di sana.
"Iya! Mungkin dia korban pesugihan dengan siluman harimau," ucap Gery.
"Kalian tahu darimana? Apa kalian melihat kejadian pembunuhan itu?" tanya seorang wartawan.
"Aku dengar kelompok siluman harimau bangkit lagi. Bisa jadi perempuan itu adalah korbannya!" Orang yang ada disana juga mengatakan hal yang sama.
Setelah riuh, Rio dan Gery menyingkir. Wajah mereka sedikit tenang. Semalam adalah malam paling menegangkan seumur hidup mereka.
Para wartawan segera menemui seorang polisi.
"Apa benar mayat itu korban siluman harimau, pak?" tanya seorang wartawan.
Polisi itu sedikit kebingungan.
"Bagaimana kalian tahu? Mayat itu kan belum diperiksa?" Polisi itu malah balik bertanya.
"Ada yang bilang siluman harimau sudah banyak memakan korban. Bisa jadi mayat itu juga korbannya!" ucap wartawan lainnya.
Polisi itu terdiam. Dia merasa ada sesuatu sehingga berita tentang siluman harimau itu ada.
"Maaf, kapten. Petugas medis dan forensik sudah datang!" Seorang polisi mendekat.
"Baik, saya akan ke sana! Maaf saya harus pergi."
Ternyata polisi itu adalah seorang kapten. Namanya adalah Kapten Saka. Usianya masih muda namun mempunyai karir yang cemerlang. Dia mampu memecahkan kasus dalam waktu singkat. Sayangnya, kasus pembunuhan perrmpuan di dalam koper kali ini belum ada jejaknya sama sekali.
Kapten Saka memperhatikan proses evakuasi mayat tanpa jijik sedikit pun. Dia tidak percaya kalau siluman harimau yang melakukan hal itu. Karena dia sangat tahu siapa siluman harimau itu.
"Bagaimana keadaan mayatnya?" tanya saka kepada petugas medis sambil ikut memerhatikan mayat itu.
"Ada banyak robekan di tubuh perempuan ini. Tapi robekan itu sangat teratur!"
"Bukan karena harimau kan?"
tanya Saka lagi lebih jelas.
"Aku kira bukan. Kalau dari binatang robekannya tidak teratur. Ini sangat jelas berasal dari benda tumpul seperti pisau! Lagipula mana ada binatang yang membawa koper!"
Saka mengangguk. Perkiraannya benar. Lagipula dia sangat tahu seperti apa siluman harimau itu.
*****
Berita mayat perempuan di dalam koper itu cepat tersebar. Dara juga tertarik mendengarnya. Dia ingin tahu siapa yang sudah melakukan pembunuhan itu.
Namun, ada sesuatu yang membuatnya khawatir. Mereka mengatakan kalau pembunuhan itu dilakukan oleh siluman harimau!
"Apa semalam Dara keluar rumah, Bu? Maksud Dara, soal siluman harimau yang sudah membunuh. Dara takut kalau Daralah yang nelakukannya!"
Nara sangat terkejut dengan perkataan puterinya.
"Jangan bercanda, Dara. Siluman harimau tidak akan membunuh manusia kalau tidak terpaksa. Lagipula, semalam kamu tidur sangat nyenyak. Ibu sudah memeriksanya beberapa kali!"
Semalam, Nara memang sangat gelisah. Dia juga khawatir, Dara keluar lagi dan kembali dengan penuh darah. Tapi bukan darah manusia melainkan darah binatang.
Siluman harimau pantang membunuh manusia jika tidak terpaksa. Nara khawatir, pergolakan akan segera dimulai.
*****
Dari atas gedung rumah sakit Anthony Hospital, Alex menatap Tiger Island dengan penuh kecemasan. Dia masih bisa memdengar suara-suara dari jauh meski samar.
Akan ada peristiwa besar di sana. Pergolakan manusia dan siluman harimau tidak bisa dihindari. Kejadian lampau akan terulang kembali.
"Sabarlah, Puan. Kebangkitanmu sebentar lagi akan tiba!"
Seraut wajah cantik membayang di pelupuk mata Alex.
"Aku merindukanmu, Puan ...."
*****