NovelToon NovelToon
Tetanggaku Malaikatku

Tetanggaku Malaikatku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa
Popularitas:8.5k
Nilai: 5
Nama Author: Proposal

Kevin cuma anak SMA biasa nggak hits, nggak viral, hidup ya gitu-gitu aja. Sampai satu fakta random bikin dia kaget setengah mati. Cindy cewek sejuta fans yang dielu-elukan satu sekolah... ternyata tetangga sebelah kamarnya. Lah, seriusan?

Cindy, cewek berkulit cerah, bermata karamel, berparas cantik dengan senyum semanis buah mangga, bukan heran sekali liat bisa bikin kebawa mimpi!

Dan Kevin, cowo sederhana, dengan muka pas-pasan yang justru dipandang oleh sang malaikat?!

Gimana kisah duo bucin yang dipenuhi momen manis dan asem ini selanjutnya!? daripada penasaran, mending langsung gaskan!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Proposal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Malaikat Dan Hadiah Spesial

Ada beberapa momen di mana Cindy hampir membuat keributan saat bermain game, tapi begitu dia kembali fokus pada permainan, semua protes itu menguap dan wajahnya kembali penuh konsentrasi.

Kevin memperhatikan dengan takjub bagaimana Cindy yang awalnya kesulitan sekarang mulai terbiasa dengan kontrol game. Berbeda dengan game platformer sebelumnya, game balapan ini ternyata lebih cocok untuknya.

"Wah, hampir keluar jalur lagi," gumam Kevin saat melihat mobil Cindy nyemplung ke lumpur untuk ketiga kalinya. Tapi dia lega melihat Cindy ternyata lebih cepat beradaptasi dari yang dia duga. Mobil itu terus melaju meski dengan gaya yang masih kikuk.

Dia memutuskan untuk bergabung dengan membagi layar menjadi dua. Tapi ada satu hal yang terus mengganggunya kebiasaan Cindy yang tanpa sadar terus memiringkan tubuhnya mengikuti belokan di game.

"Lagi-lagi..." Kevin menghela napas saat bahu Cindy tanpa sengaja menyentuh lengannya untuk kesekian kalinya. Setiap kali itu terjadi, aroma shampoo buah dan sedikit vanilla dari rambut Cindy menyergap indra penciumannya, membuat jantungnya berdebar tidak karuan.

Mereka bermain di level termudah, jadi Kevin dengan mudah memenangkan setiap balapan.

"Kok bisa sih kamu cepat banget?" Cindy memandanginya dengan mata berbinar penuh kekaguman.

Kevin tersenyum kecut. "Udah terbiasa aja." Setelah bermain berkali-kali, dia hafal setiap tikungan dan rintangan di trek. Bahkan saat CPU mencoba menyerempet, dia dengan mudah menghindarinya.

Melihat Cindy yang masih terlihat tidak percaya, Kevin akhirnya mengembalikan game ke mode single player. "Mending kamu latihan lawan CPU dulu," sarannya. Lebih baik Cindy berlatih tanpa tekanan harus mengalahkannya.

Yang mengejutkan, Cindy tetap bersemangat. Matanya yang lebar terus menatap layar dengan fokus luar biasa, jari-jarinya mencengkeram controller erat-erat.

"Kalau terus begini, kamu pasti bisa juara," kata Kevin sambil tersenyum. Ternyata sifat pekerja keras Cindy juga berlaku di dunia game.

Tiba-tiba Cindy menepuk-nepuk paha Kevin berulang kali tanpa sadar. "Aha! Akhirnya!" serunya girang saat berhasil menyalip CPU di tikungan terakhir.

Kevin tertawa melihat reaksi lucu itu, yang langsung membuat Cindy cemberut. "Kevin ihh!" protesnya sambil memalingkan muka.

Setelah pertarungan hampir dua jam melawan CPU, akhirnya Cindy berhasil meraih posisi pertama. Matanya berbinar bangga saat menatap tulisan "FINISH 1ST" yang berkedip di layar.

"AKU BERHASIL!" serunya dengan suara yang jarang Kevin dengar.

Kevin bertepuk tangan dengan tulus. "Hebat! Aku lihat betapa keras usahamu."

Cindy mengangguk antusias, wajahnya bersinar dengan kebanggaan yang polos. Senyum lebar yang menghiasi bibirnya begitu berbeda dari ekspresi datar yang biasa ditampilkannya.

Kevin diam-diam terpesona. Ekspresi Cindy sekarang benar-benar sesuai dengan gadis seusianya polos, bersemangat, dan... sangat menggemaskan.

Ada dorongan kuat dalam dirinya untuk mengelus kepala Cindy seperti anak kucing. Tangan Kevin tanpa sadar sudah mulai terangkat sebelum dia cepat-cepat menariknya kembali.

"Ada apa?" Cindy mencurigai.

"Ah... nggak ada. Kamu udah main cukup lama sih," Kevin cepat-cepat mengalihkan topik.

"Apakah aku sudah lebih baik?"

"Iya, jauh lebih baik dibanding pertama kali tadi." ucap Kevin.

Cindy tersenyum puas. "Aku sangat menikmatinya. Terima kasih sudah mengajariku."

Kevin menghela napas dan meraih sebuah kotak kecil dari rak dekat TV. "Ini... hadiah buatmu."

Cindy terkejut. "Eh, nggak perlu sampai segitunya!"

"Anggap aja hadiah dari kakek berjanggut putih yang gemuk itu," goda Kevin sambil menyodorkan kotak hadiah Natal yang sebenarnya sudah dia siapkan sejak kemarin.

Setelah beberapa kali berkedip bingung, Cindy akhirnya menerima kotak itu dengan hati-hati.

"Boleh dibuka sekarang," kata Kevin.

Dengan gerakan penuh kehati-hatian, Cindy membuka bungkusan itu dan mengeluarkan sebuah dompet kunci berbahan kulit.

Kevin sengaja memilih hadiah yang sederhana tapi elegan sebuah dompet kunci dengan ukiran bunga dan sulur-suluran halus. Dia tidak terlalu paham jenis bunga apa itu, tapi desainnya terlihat cocok untuk Cindy.

"Ini kunci cadangan apartemenku... tapi kamu nggak harus pake kok," jelas Kevin sambil menggaruk-garuk pipi yang memerah.

Cindy memegang hadiah itu dengan kedua tangannya. "Aku akan menggunakannya dengan senang hati. Selera kamu ternyata cukup bagus, Kevin."

"Eh? Kamu meremehkanku?"

"Biasanya kamu cuma pakai kaos oblong dan celana training, jadi aku kira selera fashionmu payah."

Kevin tersipu. "Ini kan cuma buat di rumah..."

Memang benar, di apartemennya Kevin jarang berdandan. Satu-satunya pakaian rapi yang dimilikinya adalah seragam sekolah.

"Kamu sebenarnya cukup tampan kalau mau berdandan," ujar Cindy tiba-tiba.

"Gimana kamu bisa tahu?"

"Serin... eh, ibumu pernah mengirimiku foto waktu kamu masih SMA."

Kevin memerah sampai ke telinga. "Dasar ibu!" Ada satu masa di mana ibunya memaksanya berdandan rapi untuk acara keluarga. Dia tidak menyangka foto itu akan bocor.

"Baju itu nggak cocok buatku," gerutunya.

Cindy menggeleng. "Menurutku cocok. Kamu cuma suka menunduk dan menyembunyikan mata di balik poni."

Tanpa peringatan, tangan kecil Cindy menyentuh poni Kevin dan mengangkatnya. Pandangan Kevin tiba-tiba menjadi lebih luas dari biasanya.

"Apa?" tanyanya bingung.

Cindy memandanginya dengan ekspresi aneh. "Tidak ada... Aku cuma berpikir matamu terlihat lebih segar sekarang."

Beberapa bulan lalu, Cindy pernah mengatakan matanya terlihat kosong. Sekarang, tatapan Cindy yang intens membuat Kevin merasa aneh.

Dia tidak tahan dipermalukan sendirian. Sebagai balasan, dengan hati-hati dia menyibakkan rambut sisi Cindy yang biasanya menutupi pipinya.

"Sekarang giliranmu," godanya.

Seketika itu juga, Kevin kembali dikejutkan oleh kecantikan Cindy. Bahkan tanpa makeup, wajahnya jauh lebih cantik daripada model-model di majalah yang biasa dia lihat.

Kecantikan Cindy bukanlah hasil editan atau polesan makeup. Itu murni, alami, dan... sangat dekat sekarang.

Saat Kevin terpana menatapnya, tiba-tiba Cindy menunduk cepat. Pipinya memerah terang saat dia meletakkan controller dan meraih bantal di sampingnya.

"A-aku juga punya hadiah untukmu," ujarnya tergagap, mengambil sebuah bungkusan dari tasnya.

"O-oh, terima kasih." Kevin bingung dengan perubahan suasana yang tiba-tiba ini.

Cindy langsung berdiri. "Aku... aku akan siapkan makan malam sekarang."

"Eh, oke?"

Sebelum Kevin sempat bertanya lebih lanjut, Cindy sudah bergegas menuju dapur, meninggalkannya dengan bungkusan hadiah di tangan dan sejuta tanda tanya di kepala.

1
CALESSYAA
Ditunggu updatenya thorr!!
CALESSYAA
Pertama kalinya!?/Hey/
Azαzel
Ceritanya menggambarkan perubahan positif pada Kevin berkat pola makan teratur yg disediakan Cindy, meskipun Kevin enggan mengakuinya. Aww mereka berdua lucu banget thorr><
Mas Finn
uishh
Mas Finn
waduh mas kepin ngegas
MONALISA
terkejoet akunih bang!😙
MONALISA
memang harus sadar diri.. gaboleh ngerepotin orang terus
MONALISA
siap2 aja renda ketemu bidadari/Scream/
MONALISA
co cweett banget
Mas Finn
Cindy si wanita mahal ni ceritanya
Mas Finn
yapasti ada udang dibalik batu yagesya😝
Mas Finn
Siap bukkk/Bye-Bye/
Mas Finn
Terpanah nih mas kepin kitaa akwkw/Scream/
Cuaksss
Go kevinn!! tenangin malaikat kita/Panic/
Cuaksss
aihh bisa ae cindyy😘
Cuaksss
sedihnyoo, Semangat buat para cowo yg ketolak🫡
Cuaksss
modus😒
Cuaksss
Bukain dong kevvv
Cuaksss
GENDONG! GENDONG!!/Applaud//Curse/
Cuaksss
ringan apa rigan tuh/Frown/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!