Stuck With Mr. Dominic

Mereka hanya didampingi satu mobil berisi anak buah Jerome yang sudah disiapkan Hiro untuk misi ini. Selain itu Hiro juga sudah menyiapkan villa milik keluarga Dominic di puncak yang letaknya hanya sekitar lima belas menit dari villa pribadi milik Reynhard. Dan meskipun dia berada di London, Hiro sudah mengatur semua yang diperlukan Jerome untuk melancarkan aksinya. Hiro memang adalah asisten bersama milik Jeriko dan Jerome. Dan mereka memilih berbagi dengan keuntungan penuh untuk Hiro, karena pria itu mendapatkan double gaji dari kedua kembar itu. Jadi Hiro menyetujui pekerjaan itu. Apapun boleh dilakukan oleh Hiro, asal pekerjaannya beres.

Setelah menempuh perjalanan panjang, mereka berempat akhirnya sampai di villa. Dan setelah beristirahat sebentar, Jerome mulai menyiapkan semuanya. Ada satu orang anak buahnya yang memang mengintai di sekitar villa milik Reynhard. Dan saat Reynhard dan Fiona tiba di villa itu, anak buahnya mengabarkan pada Jerome.

Jerome memasangkan alat di telinga Jemima, sebuah alat kecil yang jika tak terlalu diperhatikan tak akan tampak. Apalagi rambut Jemima yang sengaja di urai. Setelahnya Jerome mengangguk dan menyuruh Jemima menuju villa itu dan memulai aksinya. Jerome juga sudah memasangkan kamera kecil di kancing Jemima. Kamera itu akan terhubung ke Jerome, Finn dan Josavat yang menunggunya di mobil.

Jemima masuk ke mobil yang sudah disiapkan dan dia mengemudikan sendiri ke villa milik Reynhard. Jemima sudah pernah kesana bersama Wijaya dan kekasihnya itu dulu sekali, saat ulang tahun Reynhard dua tahun lalu. Dan kini dia akan kembali kesini dengan tujuan yang berbeda. Jemima menghembuskan nafasnya berkali-kali, untuk menenangkan hatinya. Tak bisa dia bohongi ada sakit di hatinya yang kini dia rasakan. Menjalin hubungan lebih dari tiga tahun dan berakhir di hianati begitu saja apalagi oleh seorang yang dia anggap saudara sejak kecil. Sungguh ini gila!

“Hey sayang! Good luck!”sebuah suara yang tiba-tiba terdengar di telinga Jemima. Suara yang mirip dengan milik Jerome, tapi Jemima yakin ini suara kakaknya yang lain. Jeriko. Kakaknya ikut mendampinginya. Sebuah senyum langsung terbit di bibirnya. Dia begitu dicintai di keluarga ini.

“Thanks kak! Aku pikir kamu akan melewatkan pertunjukan seru malam ini!” ucap Jemima

Jeriko terkekeh, “Tentu tidak! Aku bahkan sedang menonton live sekarang bersama Valeri”

Mata Jemima berbinar saat dia memutar kemudinya masuk ke halaman villa milik Reynhard, “Val, kau harus memberikan komentar untuk kemampuan actingku kali ini!” ucap Jemima menyapa Valeri

Terdengar suara Valeri terkekeh di sana, “Yah, aku akan mengamatinya dengan baik”

Jemima ikut terkekeh, sebelum mengubah wajahnya menjadi serius saat seorang tukang kebun mendatanginya. Jemima membuka kaca mobil di sampingnya.

“Hai mang, apakah masih mengingatku?” sapa Jemima ramah

Seseorang yang disapa dengan mang Deden tampak kaget melihat kedatangan Jemima, “Non Clara?”

Jemima tersenyum manis, “Iya mang, aku dengar dari kakek kalau Rey sedang ada di sini? Apa benar?”

“Oh itu. Iya non. Tapi sepertinya den Rey sedang keluar” ucap Deden gugup

Jemima mengangguk pelan, “Baiklah, aku tunggu di dalam saja mang”

Jemima mematikan mesin mobilnya dan dia keluar dari mobilnya. Ya, Reynhard memang sedang keluar. Dan anak buah Jerome sudah melaporkan itu. Dan itulah sebabnya Jemima memilih datang kesana.

Jemima sudah berjalan tapi langkahnya terhenti di teras villa, dia berbalik dan menatap Deden, “Mang, bisakah aku meminta tolong?”

Deden mendekat, “Iya non?”

“Aku sudah menyiapkan bahan makanan. Aku berencana membuat barbeque dengan Rey malam ini, tapi aku tak beli selada. Bisakah aku minta tolong mang deden membelikannya di pasar bawah sana mang?” tanya Jemima manis

Dari telinganya Jemima bisa mendengar suara Valeri yang bertanya pada Jeriko

“Apa itu mang deden?” tanyanya polos

Lalu terdengar suara Jeriko menjelaskan dalam Bahasa Inggris dan Jemima berusaha menahan tawanya. Satu bule kesayangan kakaknya ini memang sedikit merepotkan. Jemima cukup yakin sekarang kakaknya sedang sibuk menjadi seorang penerjemah untuk Valeri.

Suara itu lalu hilang setelah Jerome memperingatkan untuk mematikan microphone milik Jeriko yang mungkin tak sengaja menyala. Sementara Jemima sudah berhasil mengusir Deden dari Villa itu. Jemima memilih bersembunyi di salah satu kamar yang dia yakini milik Reynhard.

“Oohhh bukankah aroma percintaan begitu nampak disini?!” seru Jemima mengitari kamar yang dia masuki sekarang. Kamar itu tampak cukup berantakan, koper milik Fiona dan Reynhard tampak terbuka dan sedikit berantakan.

“Kau baik-baik saja Mima?” tanya Jeriko

Jemima tersenyum mendengar pertanyaan kakaknya itu, “Tentu. Aku sudah muak dengan semuanya kak. Kamu tenang saja.”

“Bersiaplah Mima, mereka datang!” ucap Jerome kali ini

Jemima langsung keluar dari kamar itu dan bersembunyi di balik lemari besar. Dia bisa mendengar suara Reynhard dan Fiona yang sedang terkikik. Suara Fiona yang terdengar begitu menggoda Reynhard. Bahkan Jemima sampai mengeratkan giginya dan tangannya terkepal di sisi tubuhnya mendengar suara Reynhard memuja Fiona.

Selama ini dia sungguh sudah di bodohi. Bagaimana bisa dia begitu menurut dengan semua rayuan dan ucapan manis yang keluar dari mulut buaya bajingan itu. Jemima berusaha menelan ludahnya dengan susah payah, kemarahan mengambil alih logikanya.

“Kendalikan kemarahanmu Mima!” ucap Jerome

Jemima mengangguk meskipun tau Jerome tak bisa melihatnya. Dia berusaha menormalkan nafasnya dan menunggu sampai kedua penghianat itu memasuki kamar mereka. Setelah keduanya masuk ke kamar, Jemima keluar dari persembunyiannya. Dia duduk bersantai di sofa ruang tamu menunggu. Dia sudah bisa membayangkan apa yang terjadi di dalam kamar kan. Tapi sesungguhnya tak seru jika dia mengacaukannya sekarang, dia harus merusak semua saat keduanya sudah berada di puncak.

“Aku akan masuk!” ucap Jemima sambil bangkit berdiri dari sofa itu.

“Ah, kita akan melihat live film biru!” seru Josavat

Jemima tersenyum mendengar seruan konyol adiknya. Itu cukup membuat perasaannya membaik. Jemima mengambil nafas dalam di depan pintu, sebelum dia membuka kasar pintu kamar yang dimasuki Reynhard tadi. Dan tatapan datar Jemima langsung tertuju pada kedua insan yang sedang menyatu di atas ranjang itu.

Reynhard sedang setengah duduk bersandar di kepala ranjang dan Fiona duduk di atasnya dalam keadaan full naked, sedang bergerak heboh. Jemima mengeraskan rahangnya dan air mata benar-benar tak bisa dia tahan. Semua emosi dan kemarahannya terkumpul begitu saja. Dengan langkah tenang dia berjalan mendekat ke dua insan yang begitu terkejut dengan kedatangan Jemima, lalu Jemima menampar keras Reynhard.

PLAKK!!

Sementara Fiona langsung menarik selimut dan mencoba menutupi tubuhnya. Jemima menatap tajam Fiona, lalu menyentak kasar rambut perempuan itu.

“Dasar ja*ang! Apakah begitu cara ibumu mengajarimu?!” teriak Jemima

Fiona yang masih kaget tak mampu menjawab, dan sekali lagi Jemima mengangkat tangannya dan melayangkan tamparannya pada Fiona.

PLAKK!!

“Beginikah caranya ibumu merebut papa dari mamaku?! Tak adakah pria lain di luar sana sampai harus merendahkan dirimu menjadi jal*ng untuk tunangan orang lain?!” seru Jemima lagi

Reynhard yang pertama tersadar dan langsung menarik tubuh Jemima dan berusaha menjauhkan tubuh Jemima dari Fiona, “Hentikan Clara! Kau tak bisa menyakitinya!”

Jemima mendengus dan menatap Reynhard, “Aku tak boleh menyakitinya?! Kenapa?! Karena kau mencintainya?! Baik, kita akhiri saja semuanya! Kau bisa memiliki Fiona dan menikah dengannya Rey! Aku akan berbicara dengan kakek!”

Jemima segera berbalik namun tangannya sudah di cekal oleh Reynhard, “Hentikan Clara! Kau tidak bisa memutuskan semuanya sendiri! Kita sudah bertunangan! Dan kita akan menikah! Tak bisakah kau membiarkan semuanya?! Toh aku akan menikah denganmu bukan dengan Fiona!”

Jemima melirik Reynhard lalu Fiona, lalu dia mendengus sinis, “Rey, aku tak sudi diduakan! Apalagi dengan wanita yang tak selevel denganku! Jadi nikahi dia! Toh kau harus bertanggung jawab, bagaimana jika Fiona hamil anakmu?!”

Fiona mengeraskan rahangnya, lalu dia mulai turun dengan sebelah tangannya memegang ujung selimut, lalu dia berdiri di samping Reynhard, “Sudahlah Rey. Dia sudah mengijinkan kita menikah. Kita bongkar saja semuanya”

Reynhard menggeleng, “Tidak bisa! Kakek akan menyerahkan rumah sakit padaku, hanya jika aku menikah dengan Clara. Aku harus mendapatkan rumah sakit itu dulu Fiona!”

Jemima tersenyum sinis, lalu menepuk pelan pipi Reynhard, “Kau tau Rey, tak seharusnya kau menukarku dengan wanita jala*g sepertinya! Dia bahkan harus kubantu untuk bisa lulus di sekolah menengah, lalu menurutmu kakek akan membiarkan dia mengurus rumah sakit keluargamu itu?! Sedangkan aku? Aku bahkan mendapatkan dua gelar sekaligus dalam sekali waktu! Kau pikir akan seimbang menukarku dengan dia!”

Jemima berbalik dan berjalan keluar. Namun dengan cepat Reynhard mengenakan celananya dan mengejar Jemima. Dia berhasil mengejar Jemima di ruang tamu. Dia langsung mencekal Jemima.

Reynhard menyentak agak keras tangan Jemima, membuat gadis itu meringis sakit. Jemima sampai sedikit terdorong ke belakang.

“Clara, kau tak bisa melakukan semua semaumu! Kita tetap akan menikah! Aku bisa membantumu keluar dari neraka keluargamu! Asal kau ijinkan aku menjalin hubungan dengan Fiona di belakangmu!” ucap Reynhard

Jemima mendengus, “Kamu kira dengan double degree yang kumiliki, maka aku akan membutuhkanmu untuk keluar dari neraka itu Rey?! Aku bahkan bisa keluar dari keluargaku sekarang jika aku mau! Jangan terlalu tinggi menilai dirimu Rey!”

Reynhard menggeleng, “Tidak, tante Yuna tak akan membiarkanmu bebas jika kamu mempersulit masalah ini Clara. Aku janji akan melindungimu. Aku hanya membutuhkan ijinmu saja. Oke?”

Jemima terkekeh sekarang, “Kau memang baj*ngan Rey! Satu hal yang kusesali selama hidupku adalah mengenalmu dan jatuh ke pesonamu! Aku bersumpah bahwa aku tak akan menghalangi jika suatu saat nanti seseorang akan menghancurkanmu sampai ke titik terendahmu! Kau akan menyesal sudah melakukan ini padaku Rey! Sorry kau memilih wanita yang salah kali ini!”

Jemima berbalik dan setengah berlari masuk ke mobilnya dan segera memundurkan mobilnya dan memacunya meninggalkan bangunan villa itu. Jerome segera memberikan arahan kea rah mana seharusnya Jemima berbelok. Dan di ujung jalan, Finn sudah menunggu dan langsung mencegat mobil Jemima. Dia langsung meminta Jemima untuk bergeser dan dia akan menyetir menggantikan Jemima.