Demi perasaan Cinta pada suaminya, Astrid memilih untuk meninggalkan segalanya dan bekerja sebagai istri penuh waktu selama tiga tahun. Tapi pada akhirnya, dia menyadari bahwa semua usahanya tidak sebagus satu pandangan dari cinta pertama suaminya. Dan membuatnya Kecewa, hingga akhirnya dengan tegas Astrid mengajukan perceraian.
“Maaf, aku seorang miliarder aku ingin pria yang kuat menjadi suamiku. Tidak lemah sepertimu.”
Segera setelah itu, seluruh internet meledak dengan berita perceraian itu, Seorang miliarder wanita super kaya, diduga bercerai karena mengingkan suami yang kuat dan Tampan.
Dan berita itu akhirnya tersebar ke seluruh Dunia, membuat beberapa Ceo dari perusahaan lain ikut datang untuk melamar Astrid.
Tetapi hal itu justru membuat seorang pria merasa tidak senang. “Pergi dan bawa istriku kembali!” Perintahnya pada asistennya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Andrieta rendra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Uang Kompensasi Astrid
KISAH INI HANYALAH KHAYALAN BELAKA, AKAN ADA ADEGAN - ADEGAN YANG MEMBUAT EMOSI DAN MENAMBAH TENSI, JADI MOHON TINGKAT KESABARANNYA DI TAMBAH YA GENGS 🌊❤️🌹
💐 HAPPY READING 💐
Mendengar semua kalimat pembelaan dari mereka berdua, Jalen dan Keith hanya bisa tersenyum sambil menggelengkan kepalan mereka.
“Ya sudahlah, mau percaya mau tidak itu juga bukan urusan kita, yang paling penting sekarang, kapan kalian akan keluar dari rumah adikku?” Tanya Keith, langsung to the point, menatap ke arah Melvin, yang sedang menyimpan seribu tanda tanya di wajahnya.
Melvin balik memandang ke arah Keith. “Vila ini aku berikan kepada Astrid, bukan kepada kalian! Dan jika kalian mau mengambil alih, harus ada bukti persetujuan dari Astrid baru kita akan pergi dari sini.” Jawabnya, menolak untuk keluar dari Vila sebelum ada keputusan perintah dari Astrid.
Mendengar hal itu, Keith hanya tersenyum lalu meminta ipdanya yang ada dengan anak buahnya.
Menerima Ipadnya, Keith langsung membuka email yang baru saja di kirimkan oleh kakaknya beberapa menit yang lalu. Email itu berisikan surat penyerahan kuasa mengambil alih Vila yang di berikan oleh Astrid pada Keith.
“Saya rasa kamu tidak butakan?! Kamu masih bisa melihat dengan jelas surat ini, dan bahkan kamu bisa melihat Astrid yang menanda tanganinya.” Ucap Keith, memperlihatkan scan surat via email yang di berikan oleh kakaknya tadi.
“Surat ini tidak berarti apa - apa, karena dia pasti menandatanginya karena paksaan dari kalian!” Melvin melontrakan tuduhannya pada Keith yang jelas - jelas itu sudah sangat salah.
Keith menghela nafasnya panjang, dia sangat prihatin dengan nasib Melvin yang sudah berada di unjunh tanduk. “Sayangnya, kamu belum lama mengenal adik kami, Astrid adik kami itu, sebenarnya adalah srigala kecil yang sungguh berbahaya.” Balas Keith, mengingatkan jika Astrid adiknya adalah seorang gadis yang mempunyai pikiran.
Jadi segala tindakannya, tidak akan pernah ada yang bisa menebaknya. Apakah dirinya jahat atau baik? Itu tergantung dengan sikap orang itu kepadanya.
“Vin, apa benar kamu menyerahkan Vila ini pada wanita tidak tahu malu itu?!” Paramita akhirnya membuka suaranya untuk menanyakan masalah ini dengan putranya.
Mendengar pertanyaan Mamahnya, Melvin hanya bisa menundukkan kepalanya. “Maaf Mah, aku memberikan Vila ini hanya sebagai konpensasi untuknya, selama menjadi istriku.” Jawab Melvin, membenarkan jika dirinya memang sudah memberikan Vila ini kepada Astrid.
“Oh ya, Tuan, dulu saat menikah, Nona Astrid pernah menandatangi sebuah perjanjian jika dia akan menerima uang sebesar 300 juta setiap bulannya selama pemeriksaan, bahkan Freeman tua dengan Melvin serta Nona Astrid sudah membuat surat di depan Notarsi jika setiap bulan surat itu akan di tanda tangani jika Nona Astrid menerimanya. Tetapi, kami mendapatkan laporan, jika selama 3 tahun, Nona Astrid tidak pernah menerima uang itu.” Jalen memberikan sebuah laporan lagi, bahkan tepat di depan wajah Paramita dan Juga Melvin. Membuat Melvin langsung menoleh ke arah Mamahnya.
“Mah, setiap bulan, aku sudah meminta Mamah untuk memberikan uang itu kepada Astrid, apakah Benar mamah tidak memberikannya?” Tanya Melvin langsung pada Mamahnya. Demi apapun, hatinya langsung menjadi panas.
Karena perjanjian itu adalah mutlak untuknya, dan jika Melvin tidak memberikannya maka dia akan siap di penjara dalam kurung waktu 5 tahun. Begitulah isi perjanjiannya.
Paramita terdiam, dia bingung harus mengatakan apa. “Jawab Mah!” Bentak Melvin, tidak perduli apakah wanita di depannya ini adalah ibunya atau bukan.
“Aku sudah memberikan kamu kepercayaan untuk memberikan uang bulanan itu kepada Astrid?! Tetapi kenapa kamu tidak memberikannya?!” Tegasnya lagi, menuntut jawaban dari Mamahnya.
“Vin, mamah, mamah hanya berpikir jika gadis miskin seperti Astrid, tidak pantas untuk menerima uang sebanyak itu, jadi uangnya -“
“Kemana uangnya?” Tanya Melvin lagi.
“Sudah Mamah kasih dengan Citra, Sheila dan Mamah sendiri. Masing - masing 100 juta.”
Jawab Paramita, tanpa merasa bersalah sama sekali.
Melvin langsung mengusap wajahnya kasar, ketika dia mendengar jawaban itu langsung keluar dari mulut mamahnya.
Dia pikir, selama ini Astrid yang boros sehingga membeli baju dan merawat diri saja dia tidak bisa. Entah kemana larinya uang itu. Tetapi sekarang dia baru mengetahui semuanya.
“Aaaarreeggghhhhh Breng sekkk!!!!!!!” Umpatnya dengan kesal. Menjambak rambutnya untuk menghilangkan sakit kepalanya akibat ulah kubunya sendiri.
“Kalian menghabiskan uang yang aku berikan untuk Astri! Apakah kalian tahu! Jika uang itu tidak di berikan dan ketika Astrid menuntut! Aku bisa di penjara, kalian tahu tidak?!” Ungkapnya, lalu menendang meja kaca hingga pecah untuk meluapkan rasa amarahnya.
“Dan kamu -“ Melvin kini berbicara dengan menatap ke arah Adiknya Sheila.
“Aku sudah memberikanmu uang bulanan 200 juta, dan di tambah dengan uang Astrid yang kamu tilap 100 juta, kenapa kamu masih jual diri? Kenapa kamu masih jadi pe la cur?!” Tanya Melvin, berteriak di depan wajah Sheila dengan penuh kemarahaan.
“Kakak, maaf kak, aku -“
Keith dan Jalen langsung tersenyum melihat kehancuran yang di rasakan oleh Melvin. Bukan kehancuran karena adiknya, melainkan kehancurannya karena membela orang - orang yang dulu juga menyakiti adiknya.
“Sudahlah, kami tidak akan menuntutmu, jangan bersikap seperti orang gila, semuanya hanya tinggal kamu bayar saja, 300 juta di kalikan dengan dengan 3 tahun yang berarti 36 bulan, total menjadi 10,8 Miliyar. Angka yang masih sedikit bukan.” Ucap Keith, menyebutkan nominal yang harus Melvin bayarkan sebagai harta milik adiknnya.
Mendengar hal itu, Melvin langsung tertawa dengan kecang. Bahkan hartanya sekarang jika di totalkan tidak lebih dari 11 Miliyar, lalu dia mau membayar uang Astrid, membuat rencananya untuk membangun Perusahaan baru sepertinya akan sirna.
Melvin menoleh ke arah Keith. “Saya akan memberikan uang 9 Miliyar, dengan Rumah yang saat ini di tempati Mamah dan adikku.” Ujarnya, merasa yakin dengan memberikan rumah itu pada Astrid.
“Vin, rumah itu -“ Paramita ingin membuka suaranya, tetapi Melvin lebih dulu menahannya.
“Baiklah, kalau begitu kita sepakat! Dua jam lagi, aku mau rumah itu di kosongkan dan akan kami balik nama.” Balas Keith lagi, benar - benar bersorak dalam hatinya melihat semua kekalahan yang Melvin rasakan.
Melvin menganggukan kepalanya dengan yakin, dia benar - benar akan mengirimkan uang itu dan memberikan rumah Utamanya, sebagai pemberian untuk Astrid.
Dia tidak mau, karena keegoisanya mempertahankan harta, dia jadi harus mendekam di penjara hanya karena menjalani tuntutan itu.
*To Be Continue. **
**Note : teman-teman, kalau bisa babnya jangan di tabung ya, karena itu akan berpengaruh dengan Level yang akan Mimin dapatkan nanti ***🙏🏻🙏🏻* dan Akan mimin pastikan bahwa karya ini bukanlah promosi, dan akan selalu ada di sini sampai tamat.
*Dan Jangan lupa yah, dukunganya🥰 jangan Sinder.*
*Woy sedekah woy!!!! Jempolnya itu di goyangk'an jempolnya**😎*
Jangan pelit! Mimin, jangan jadi pembaca gelap woy, legal **😭Like,Komen,Hadiah,Dukungan dan Votenya ya semua para pembaca yang terhormat, jangan lupa biar Mimin lebih rajin lagi Updatenya****😘😘
**Kalo malas-malasan entar Mimin juga malas-malasan loh ***😭😭😭*
*Terima kasih**🙏🏻🙏🏻*
masak udah nobar di kamera video cctv si abangnya astrid malah nonton doang gak menghajar si melvin waktu astrid diperkaos melvin?
author kalo bikin cerita coba sedikit di luar nalar.ini terlalu di dalam anu.