Clara Andhira Hafsari terpaksa menjadi pacar bayaran seorang Reyhan Ananda Setya untuk membiayai operasi ibunya dan membalas dendam pada kekasih dan sahabatnya.
Karena sering bersama membuat mereka saling jatuh cinta, namun ego masing-masing membuat cinta mereka terpendam, sampai mereka berpisah karena kesalahpahaman yang fatal.
Setelah 5 tahun berpisah, mereka di pertemukan kembali di sebuah perusahaan. Siapa sangka Clara harus menjadi sekretaris Reyhan CEO Perusahaan Setya.
Hubungan CEO dan sekretaris itu tidak berjalan harmonis, karena Reyhan dan Clara masih terus mengingat kesalahpahaman yang membuat mereka saling membenci.
Apakah cinta akan membuat mereka bersatu kembali?
Apakah mereka bisa menyelesaikan kesalahpahaman yang dulu terjadi?
Ikuti terus cerita Reyhan dan Clara ji
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rai Rai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
Bugghh!
"Lo ternyata yang nyebarin foto dan video itu. Lo gak takut ya berurusan dengan gue?" Reyhan bertanya pada laki laki di depannya. Ia mencengkram kerah laki laki itu.
"A_ampun Rey. Gue gak sengaja" Laki laki itu memohon, namun Reyhan tak menghiraukan nya.
Bugghh!
Laki laki itu meringis kesakitan. Wajahnya penuh lebam akibat tonjokan dari Reyhan.
"Hapus!" Perintah Reyhan dengan sorot mata tajam.
Laki laki itu menurut dan segera menghapus foto dan video itu dengan tangan gemetar.
"Bagus. lo tau kan apa yang harus lo lakuin setelah ini?"
Laki laki itu mengangguk. Reyhan segera berbalik dan menghampiri Dimas yang menunggu di ambang pintu.
"Udah?" Tanya Dimas yang di angguki Reyhan.
"Tinggalkan dia di sini. Besok pagi baru keluarkan dia" Perintah Reyhan.
Dimas mengangguk dan segera mengunci pintu gudang.
"Hei! Apa yang kalian lakukan?! Cepat buka pintunya! Aku masih di dalam!" Teriak laki laki itu. Namun, Reyhan seakan tuli dan pergi meninggalkan tempat itu, diikuti Dimas di belakangnya.
"Rey, bisa bisa gue berubah kejam juga sama kayak Lo kalau terus di ajak ngurusin hal kek gini" Keluh Dimas mensejajarkan langkahnya dengan langkah jenjang Reyhan.
"Sebagai pembelajaran, Dim. Siapa tahu nanti Lo jadi mafia"
"Boro boro jadi mafia yang terkadang kerjaannya bunuh orang, lah gue bunuh nyamuk aja kasian" Ucap Dimas.
"Yang penting sekarang urusan kita udah selesai" Ia dan Dimas segera menaiki motor masing masing dan meninggalkan sekolah.
...****************...
Beberapa Minggu kemudian
Walaupun foto dan video itu sudah di hapus dan laki laki itu sudah mengatakan kepada semua orang kalau foto itu hanya editan, namun tidak ada satupun yang percaya. Mereka yakin Clara dan Reyhan pacaran. Apalagi mengingat perlakuan Reyhan pada Clara yang tidak pernah dia lakukan pada siswi lain.
Bagi Reyhan itu tidak masalah, yang penting ia sudah membalas perbuatan laki laki itu.
Selama beberapa hari ia selalu berada di sisi Clara. Ia jadi sering menjemput Clara di rumahnya maupun mengantar nya pulang. Kebersamaan itu membuat benih benih cinta dalam hati mereka semakin subur dan mulai menampakkan wujudnya. Namun, mereka berdua enggan mengakuinya.
Ting!
✉️ "Aku tunggu di depan"
Clara tersenyum melihat pesan dari Reyhan. Beberapa menit yang lalu bel pulang sekolah berbunyi.
"Ciee, makin romantis aja kalian nih. Hati hati loh, nanti kalian beneran cinta" Ujar Mita saat matanya tak sengaja melihat pesan dari Reyhan.
"Gak akan Ta, gue ingat posisi gue kok" Ucap Clara, namun hatinya memang sudah mengatakan cinta tanpa di ketahui.
Mita dan Santi sebenarnya sudah mengetahui bahwa Clara mulai menyukai Reyhan. Mereka sengaja diam. Namun, ada perasaan was was di hati mereka, mengingat Reyhan hanya menjadikan Clara pacar bayaran, mereka takut suatu saat Clara akan terluka dengan perasaannya.
"Tapi kalian makin dekat Ra. Gue lihat, kak Reyhan itu makin mencair kalau sama Lo. Buktinya dia lebih sering antar-jemput Lo, kalau makan di kantin selalu semeja sama lo dan banyak lagi" Rena menimpali ucapan Mita.
Kalian ingat Rena? Siswi baru yang di takuti dan di benci satu sekolah dengan alasan yang tidak di ketahui. Ia menjadi sahabat Clara, Mita dan Santi setelah bersekolah di SMA Nusa bangsa. Mereka saling percaya, jadi Clara juga menceritakan hubungan nya dengan Reyhan pada Rena. Ia jarang muncul di sekolah dan lebih sering cuti hingga ia tidak tahu hal terupdate di sekolah.
"Dia ngelakuin itu supaya gue aman, Ren. Kalau lah kak Rey gak antar-jemput gue atau gak makan semeja sama gue di kantin, bisa bisa gue di hajar sama para fans gila itu"
"Lagian gue cuma pacar bayaran. Ingat, pacar bayaran, gak lebih" Lanjut Clara. Sejujurnya, ia sedang mengingatkan diri sendiri.
"Udah deh, lebih baik Lo pergi, entar kak Reyhan kelamaan nunggu" Ucap Santi.
Clara menepuk jidatnya karena lupa dengan Reyhan yang sedang menunggunya. Ia segera berterimakasih pada Santi dan berlari keluar kelas.
Clara berhenti sebentar dan melihat kebelakang. Ia merasa ada sekelebat bayangan memasuki kelas sebelah. Namun, ia biarkan saja dan kembali berlari.
"Pacar bayaran?" Gumam seseorang di balik pintu ruang kelas yang di maksud Clara.
Sesampainya Clara di parkiran. Ia mengatur napasnya terlebih dahulu kemudian menghampiri Reyhan.
"Udah lama nunggu ya, kak?"
"Baru lima belas menit" Reyhan melihat jam tangannya kemudian mengajak Clara naik ke atas motornya.
"Kita pulang ke rumah dulu ya. Hari ini kamu libur kerja karena Dimas ngajakin kita double date" Ucap Reyhan.
"Double date? Itu artinya kak Dimas dan kak Mira udah jadian!" Mata Clara berbinar cerah, ia tersenyum bahagia.
"Hem" Reyhan tersenyum tipis. Ia bahagia sahabat alay nya itu berhasil mendapatkan hati Mira.
Motor pun melaju menuju rumah Clara. Setelah sampai, Clara segera turun dan berjalan menuju rumahnya.
"Ra, jam 2 aku jemput ya!" Ucap Reyhan yang di angguki Clara.
Satu jam Clara bersiap siap. Ia memoles makeup tipis di wajahnya.
Tiiit
Clara segera keluar dan menghampiri Reyhan yang menunggunya di depan mobil mewahnya.
Reyhan melajukan mobilnya setelah Clara masuk. Tujuan mereka adalah Jakarta Aquarium.
"Cantik" Ucap Reyhan memecah kesunyian.
"Siapa?"
"Kamu" Reyhan memandang sekilas ke wajah Clara yang memang lebih cantik jika di poles makeup.
"Kak Rey juga ganteng" Ucap Clara memandang Reyhan yang mengenakan kaos stripe panjang yang di balut kemeja flanel warna biru. Sederhana namun sangat tampan
"Tentu aku ganteng, dari lahir lagi"
"Yee, sombong!" Cibir Clara.
Mereka telah sampai ke tempat yang di tuju. Terlihat Dimas dan Mira telah menunggu mereka. Clara segera menghampiri mereka.
"Cieee, yang udah jadian"
Mira tersenyum malu sedang Dimas hanya menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Yuk, masuk!" Reyhan segera menggandeng tangan Clara dan menuntunnya memasuki aquarium itu.
Mereka melihat berbagai jenis hewan laut yang mengagumkan. Beberapa atraksi yang dilakukan oleh hewan hewan laut serta teater laut.
Clara menarik tangan Reyhan untuk mengajak nya memberi makan berang berang. Reyhan hanya menurut. Sedangkan Dimas dan Mira entah kemana perginya.
Clara mengambil seekor ikan dan bersiap untuk melempar nya.
"Hei, rang. Kau mau ini?" Clara menggoyang goyangkan ikan di tangannya.
Berang berang itu diam memerhatikan Clara.
"Kamu siap siap ya, satu dua ... tiga" Clara melempar ikan tersebut dan sampai ke mulut berang berang itu.
Clara bertepuk tangan bahagia. Ia menyuruh Reyhan untuk melakukan hal yang sama.
Reyhan menurutinya dan melempar ikan di tangannya. Namun, berang berang itu hanya diam, ia kembali masuk ke dalam air dan menyipratkan air ke wajah Reyhan.
Clara tertawa melihatnya sedangkan Reyhan cemberut.
"Kau harus mengajaknya bicara dulu kak" Saran Clara, namun Reyhan yang kesal memilih pergi. Clara mengikuti di belakangnya.
"Rey, kenapa bajumu basah?" Tanya Dimas yang datang bersama Mira.
"Kena hujan lokal tadi" Jawab Reyhan ketus.
"Setelah ini kita ke Planetarium Jakarta yuk!" Ajak Mira. Semua setuju dan mereka bersiap ke tempat yang di maksud.
Setelah sampai di Planetarium Jakarta. Waktu menunjukkan pukul lima sore. Mereka melihat banyak hal. Mulai dari simulasi luar angkasa, melihat benda benda langit dan beberapa pengetahuan tentang luar angkasa dan masih banyak lagi.
Setelah lelah berjalan jalan, mereka memutuskan untuk pergi ke restoran terdekat. Jam juga sudah menunjukkan pukul 8 malam.
Clara berhenti berjalan membuat Reyhan juga berhenti.
"Kenapa?" Tanya Reyhan.
Clara menunjuk ke arah Bilik foto. Ia mengajak Reyhan untuk berfoto bersama.
Clara dan Reyhan memasuki bilik foto. Clara mulai berpose sedangkan Reyhan hanya diam.
"Ayolah kak, please. Jangan diam aja kayak patung" Clara memohon dengan wajah imutnya.
Reyhan menurutinya dan mulai berpose imut. Clara tersenyum bahagia dan mulai berpose juga.
Foto terakhir, Reyhan tiba tiba mendekat kan wajah nya ke wajah Clara. Mereka saling pandang sesaat.
Cekrek
Clara buru-buru keluar setelah selesai. Ia segera mengambil foto tersebut.
"Nah, selesai" Clara menunjukkan nya pada Reyhan yang berdiri di sebelahnya.
Ada empat foto, Reyhan meminta satu foto yaitu foto terakhir.
"Rey, udah selesai belum? Gue laper nih." Dimas datang menghampiri.
"Udah kok dim"
"Kak Dimas gak foto bareng kak Mira?" Tanya Clara.
"Nggak perlu, Ra. Kita udah kebanyakan foto" Jawab Dimas.
"Ya udah, kuy kita makan" Ucap Mira.
Mereka berempat pun mencari restoran terdekat. Setelah menemukan restoran tersebut, mereka memilih meja kemudian memesan makanan.
"Jadi, gimana awal kalian jadian?" Tanya Clara kepo.
"Ehm, awalnya gue ngajak Mira jalan setelah itu gue tembak dia" Jawab Dimas.
"Udah, Segitu aja?" Tanya Clara yang tak puas dengan jawaban Dimas.
"Iya Ra, segitu aja. Dimas nembak gue pake bunga sambil berlutut, terus ngomong gini 'Mira, aku sangat mencintaimu. Walau kita baru kenal tapi aku sudah jatuh cinta padamu pada pandang pertama. Mira, aku tahu kau tidak menyukai ku, namun aku akan terus berusaha mendapatkan hatimu. Mira, jika engkau menerima cintaku, aku berjanji akan menjaga hatimu dan dirimu, juga menjaga cintaku padamu. Jika kita memang berjodoh, aku akan menjagamu sampai kita ke pelaminan dan sampai kita memiliki anak kelak. Mira, maukah kau menerima cintaku?'" Ucap Mira menirukan gaya Dimas saat menembaknya.
"Alay banget, dim" Cibir Reyhan.
"Biarin gue alay. Yang penting gue gak kaku" Balas Dimas.
"Clara, gimana pas Reyhan nembak Lo? Apa pake kata kata romantis, pake bunga atau dinner romantis?" Tanya Mira.
Clara dan Reyhan terdiam. Mereka memikirkan jawaban yang tepat untuk menjawab pertanyaan Mira. Dimas dan Mira memang tidak mengetahui kalau mereka hanya sebatas pacar bayaran.
"Gue ke toilet bentar ya" Reyhan segera berdiri dan melangkah menuju toilet.
"Gue juga, mules nih perut" Dimas pun pergi menyusul Reyhan.
"Ra, ayo dong jawab" Desak Mira membuat Clara harus berpikir ekstra untuk menjawabnya.
Di toilet.
"Rey" Panggil Dimas. Hanya ada mereka berdua di toilet.
"Napa Lo ikut?" Tanya Reyhan dengan kening berkerut.
"Cuma mau ngasih ini"
Ting!
Reyhan segera melihat handphone nya. Dimas mengirimkan fotonya dan Clara saat memanggang barbeque di villa.
"Anggap aja itu hadiah dari gue karena Lo udah bantuin gue dapetin hatinya mira" Ucap Dimas.
Reyhan tersenyum menatap foto itu. Saat dirinya memeluk Clara dan mencium pipinya untuk membuat Ayu cemburu. "Thanks bro"
"Yoi"
Reyhan dan Dimas mengantar pasangan mereka masing masing. Hari ini benar-benar melelahkan hingga membuat Clara tertidur di mobil Reyhan.
Saat sampai di depan rumah Clara. Reyhan tak enak hati untuk membangunkan Clara yang tertidur pulas. Ia menggoncang kan bahu Clara pelan dan memanggil nya, namun gadis itu tetap diam.
"Pulas bener, terpaksa deh" gumam Reyhan.
Ia keluar dari mobil dan membuka pintu mobil Clara dan segera menggendong gadis itu.
Dengan susah payah, ia mengetok pintu rumah Clara.
"Ya, sebentar" Ibunya Clara membuka pintu nya.
"Astaghfirullah, Clara kenapa nak?" Tanya Bu Tari khawatir.
"Gak papa kok tante, Clara cuma kecapekan habis jalan jalan tadi" Jawab Reyhan.
"Yaudah, tolong bawa Clara masuk ya nak, maaf kalau ngerepotin"
Reyhan menurut dan membawa Clara masuk ke kamarnya. Ia segera membaringkan Clara dan menarik selimut untuknya. Setelah selesai, ia segera keluar dari kamar Clara.
"Di minum dulu, nak" Bu Tari mengajaknya duduk dan mengobrol.
"Kamu siapa namanya?" Lanjut Bu Tari bertanya.
"Nama saya Reyhan, Tante" Jawab Reyhan.
"Oh, nak Reyhan toh. Maaf ya kalau Clara ngerepotin" Ucap Bu Tari merasa tak enak hati.
"Gak papa kok, Tante. Maaf ya gak bisa lama. Soalnya udah malem. Rey pamit dulu ya, Tante" Reyhan kemudian menyalami tangan Bu Tari kemudian pamit.
"Wah, itu pacarnya kakak ya, Bu. Ganteng banget, idaman wanita pokoknya" Ucap Laila yang nongol dari balik pintu.
"Hush, anak kecil kok udah mikirin cowok"
Mendengar perkataan ibunya membuat Laila buru buru masuk kembali ke kamarnya.
Sudah mampir ya kakak ku, semangat menulisnya😊
mari saling memberi dukungan🙏