Memiliki mimpi hidup membina rumah tangga dengan kasih sayang yang tulus nyatanya mimpi itu hanya tingal kenangan. Dijual sahabat terbaiknya sendiri menjadikan awal derita baru bagi kehidupan Wanita bernama Tyara Alkyara Putri, dibenci, dimusuhi. Bahkan dijauhkan dari orang-orang yang dulu menyayanginya. Bahkan status orang tua yang juga tidak memperdulikan akan nasib dan deritanya. Akankah Wanita berumur 20 tahun memiliki sebutan Ara akan mampu bertahan dengan membawa status dirinya yang sudah tidak perawan?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Fatimah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19 [ Balas Dendam Di mulai ]
"Ampun ...saya mohon maafkan saya ... maafkan Saya ...."
Seperti itulah ucapan permohonan maaf dari seorang wanita yang saat ini kepalanya sudah bersimbah banyak darah, pelakunya tak lain ialah Alexa yang sering melampiaskan kemarahannya pada seseorang yang tak bersalah.
Tak sekali atau dua kali ia menganiaya orang-orang yang dianggap lemah dengan level status jauh dibawahnya, tak hanya sekali pekerja disini mendapatkan tindakan tak manusiawi hanya dikarenakan permintaannya tak dilayani dengan cepat.
" Apa sudah biasa ia sering melakukan penganiyaan disini?"ujar Tyara pada sang Bodyguard terlihat Tyara seperti tak terima, namun ia belum bisa apa-apa.
"Iya! Selama ini kita sengaja tak berani mengadu takut Nyonya akan marah pada kami, memang benar keadaan seperti ini bukan sekali atau dua kali terjadi pada pekerja Nyonya, setiap kali wanita itu marah besar ia tak segan-segan melukai pekerja dengan memukulkan botol beling itu ke kepala para pekerja,"ujar rekan korban yang menjelaskan pada Tyara.
"Lalu tidak ada yang berani menuntutnya?"tegas Tyara.
"Kami hanya orang kalangan biasa, sedangkan dia salah satu Istri dari pengusaha yang sudah terkenal kaya raya, jika kita menuntut akan susah karena mereka pasti meminta bantuan pada pengacara handal dan yang pasti berani mengeluarkan bayaran besar, sekali lagi maafkan kami ... maafkan kami sudah membuat anda kecewa, maafkan kami ...."
Rekan itu akan sujud, seketika Tyara menghalanginya.
"Semakin lama ia dibiarkan, ia tambah semakin menjadi, ia bersikap seolah-olah ia penguasa, ini tidak bisa dibiarkan bisa kumpulan para korban akibat ulahnya?"titah Tyara.
"Tapi untuk apa Nyonya?"ujar Rekan tadi menanyakannya.
"Kamu akan tau sendiri, orang sok penguasa memang harus menerima akibat atas apa yang telah ia perbuat!"
"Baik Nyonya."
"Kini saatnya aku muncul, tunggulah aku Alexa ...."
Senyum amat memandang terpancar jelas dari raut wajah Tyara, pada bawahan Tyara bergegas pergi melaksanakan perintah yang ditujukan Tyara.
*****
Seusai bersenang-senang ditempat hiburan malam dan sengaja memesan lelaki penghibur untuk menemaninya biarpun tak sampai pada hal yang keluar batas.
Di Rumah, baru setibanya ia menginjakkan kaki, Alexa sudah dihadapkan dengan tatapan tajam yang dilayangkan Arvan dan juga Nenek.
"Kalian kenapa?"
Pertanyaan itu yang berganti dilayangkannya.
Arvan lalu memutar rekaman video hanya berdurasi 20 menitan, dalam video itu nampak jelas gimana sikap Alexa yang merendahkan diri diri bahkan tak segan-segan ia berani melukainya.
"Video itu? Kamu dapat darimana?"panik Alexa, namun dibalas hempasan tangan yang dilakukan Arvan.
"Apa seperti ini kerjaan kamu ketika aku sibuk kerja dan kelakuanmu hanya berfoya-foya? Bersenang-senang tanpa memikirkan kehadiran Cantika jika dia itu sangat butuh sosok Ibu kandung?"seru Arvan.
"Sudahlah, lagian masalah seperti ini ngapain diributkan? Kamu kaya, jika kamu malu video itu tersebar luas bungkam saja orang yang mengirimkan video itu dengan nominal besar, ia pasti akan setuju untuk menghapusnya, janganlah diributkan."
Jawaban yang amat bodoh yang dilakukan Alexa, ia berfikir hanya dengan uang apapun bisa dilakukan tak termasuk dengan cara menyogok, tapi ia lupa suaminya tak memiliki pemikiran bodoh yang sama seperti dirinya.
"Apa semudah itu ucapanmu?"ujar Arvan tak habis pikir.
"Selama kita memiliki uang apa sih yang tidak bisa kita lakukan?"
Tok
Tok
Tok
Tak lama kehadiran Satpam pribadi memasuki ruangan ini.
"Kenapa, Pak?"
"Ada Polisi Tuan."
Sekejap raut wajah Alexa berubah menciut, tadinya ia sangat percaya diri tak bisa dikalahkan kini dalam sekejap nyalinya menciut.
"Apa? Tidak! Mereka tidak bisa memenjarakan aku! Tidak bisa!"
"Kami dari kepolisian menerima laporan tindakan penganiayaan yang dialami beberapa orang, mari ikutlah kami."
"Tidak! Aku tidak mau bagaimana bisa kalian mau menangkap ku? Tidak bisa!"
"Maaf, kami harus memakai cara kasar."
Polisi itu lalu memborgol dengan paksa kedua tangan Alexa, berapa melakukan pemberontakan, namun kedua tenaga Polisi itu mampu melumpuhkan tenaga Alexa, dipaksa dibawanya pergi.
Bersambung
