Bagai mimpi buruk yang nyata. Anna, seorang gadis cantik yang baru menginjak umur 20 tahun itu di ketahui hamil di luar nikah.
Gayanya yang anggun dan polos membuat semua orang tidak menduga ketika Anna diketahui sedang berbadan dua.
Semua orang tidak tahu siapa ayah dari anak dikandungan Anna. Namun sebuah sapu tangan yang di temukan di kamar Anna membuat semua orang percaya bahwa pelaku yang telah menghamili Anna adalah Andreas, majikannya sendiri.
Andreas pun dipaksa menikahi pembantunya sendiri, sementara dia masih memiliki istri yang sangat dia cintai.
Akankah pernikahan Andreas dan Anna akan bertahan lama? Lantas, bagaimana dengan Rayana, istri pertamanya?
follow Instagram: @rafizqi0202
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rafizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
...🌺🌺🌺...
"Bik! Anna bawa Handphone gak tadi?" Tanya Andreas segera setelah sesaat yang lalu dia berpikir tentang Rayana yang juga mengetahui alamat rumah istrinya.
"Sepertinya iya Tuan. Tapi handphonenya gak di angkat. Sudah bibik coba telepon sejak tadi, tapi tidak di angkat!" Jawab Bik Susi.
"Coba panggilkan Ken kesini bik!" Perintah Andreas. Bik Susi mengangguk mengiyakan, lalu pergi menyusul Sekertaris Ken.
"Tuan. Tuan Andreas memanggil Anda!" Ujar Bik Susi setelah berhasil menyusul Ken.
Ken menoleh, lalu sejenak menatap kesisi mobil, "Baik Bik!" Jawab Ken setelahnya.
"Kalian cari lagi. Saya ingin menemui tuan dulu!" Perintah Ken kepada anak buahnya.
"Baik tuan!" Jawab mereka serempak.
Ken dan Bik Susi pun beranjak dari sana dan kembali ke mobil. Sementara orang-orang yang lain masih mencari di sekitar kebun.
"Tuan memanggil saya?" Tanya Ken setelah sampai di mobil. Pintu mobil yang terbuka membuat Ken dengan sangat mudah berinteraksi walaupun Andreas tidak keluar dari dalam mobilnya.
Andreas yang tengah menimang bayinya kini menoleh kepada Ken, "Hubungi agen IT kita. Coba lacak nomor handphone Anna. Nomornya ada di bik Susi!" Ujar Andreas memerintah.
Ya. Selama ini, Andreas bahkan tidak menyimpan nomor telepon istrinya sendiri. Terlebih lagi, ketika kabur dari rumah, Anna memang sudah mengganti nomor teleponnya dengan nomor yang baru, jadi tidak ada yang tahu selain bik Susi.
"Baik tuan!" Ken pun menunduk memberi hormat. Lalu meninggalkan Andreas. Dia mengambil handphone miliknya di dalam saku celananya, lalu kemudian menelpon Tim IT untuk melacak keberadaan Anna.
Selesai menelpon. Ken meminta nomor itu kepada Bik Susi, lalu mengirimnya kepada Tim IT di kota.
Setelah selesai. Ken memanggil semua pengawalnya untuk berkumpul di mobil. Berjaga di sekitar mobil sampai Tim IT memberi kabar tentang keberadaan Anna.
Setengah jam berlalu. Dering telepon Ken tiba-tiba berbunyi. Dia segera mengangkat telepon.
"Tuan! Lokasinya sudah di temukan. Saya akan mengirimkan lokasinya!"
Ken pun mengakhiri sambungan dengan mematikan teleponnya. Tidak lama, sebuah notifikasi pesan pun masuk. Sebuah peta lokasi jalan tempat Handphone Anna berada telah ditemukan.
"Tuan. Lokasinya sudah di temukan!" Ujar Ken melapor.
"Kita pergi sekarang. Bawa semua anak buah kita pergi kesana!" Perintah Andreas.
Tanpa menunggu lama. Ken pun segera memerintahkan seluruh anak buahnya untuk menuju lokasi.
Mobil mereka pun satu persatu mulai melaju dan meninggalkan tempatnya.
Hati Andreas masih tak menentu. Dia sangat khawatir, sampai kesana dia malah menemukan hal lain yang mungkin akan membuatnya lebih menderita dari ini. Pikiran buruknya terasa menguasai pikiranya. Bayang-bayang kehilangan yang sangat dia benci menghantui perasaannya, hingga membuat Andreas terlampau cemas dan takut.
"Lebih cepat Ken!" Perintah Andreas tak sabaran.
Ken hanya bisa menurut dan semakin mempercepat laju mobilnya. Sementara, mobil belakang yang mengikuti, juga ikut melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.
"Anna. Aku mohon tunggulah aku. Aku harap kamu dalam keadaan baik Anna. Aku mohon Anna!" Lirih Andreas di dalam hatinya sambil berdoa agar Anna masih dalam keadaan selamat saat ini.
Dia merasa sesuatu hal yang buruk sedang menunggunya. Dia tidak mengerti kenapa perasaan itu hadir di dalam benaknya. Tapi yang pasti, dia sangat mengkhawatirkan Anna saat ini.
Sesampainya disana. Andreas dan semua orang nampak memindai tempat yang mereka datangi. Dan......
.
.
.
Bersambung.
Jangan lupa untuk memberikan like dan komen ya ☺️
Hai hai hai. mampir kesini juga yuk!
Ini karya terbaru author juga.
gak ada yg swnpurna di dunia ini
mana bisa???
kan maaih nifas...
teruslah berkarya dan sehat selalu
semangat...😘😘