menceritakan seorang wanita sederhana yang bekerja untuk memenuhi kebutuhan kuliah nya.
namun, tidak disangka ia bertemu dengan lelaki aneh, yang duduk di bawah pohon yang rindang, dengan keadaan yang sangat memprihatikan.
lelaki itu, berasal dari zaman kuno dan terdampar di zaman modern yang serba canggih dan hidup individual.
lalu, bagaimana kah kisah mereka selanjutnya. ikuti terus ya...🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nisa saumatgerat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
35. Kembali ke kota
mohon koreksinya teman-teman 🙏🙏
***
dua minggu sudah Satya dan Ayu berlibur di kampung Ayu. banyak hal yang terjadi di sana dan Satya juga membantu banyak orang di tempat itu.
setelah 2 minggu ini, kini tibalah saatnya mereka kembali ke kota Padang. dua minggu ini adalah kenangan tersendiri untuk satya yang pertama kali menginjakkan kaki di desa permai ini. jujur saja, Satya bisa dapat menemukan sedikit pengalaman di sini. namun tibalah saatnya mereka harus meninggalkan kampung ayu dan kembali ke kota. sebenarnya ayu belum ingin kembali, mengingat libur kuliah masih ada seminggu lagi. tapi, karena desakan dari satya yang beralasan tidak ingin berjauhan darinya, akhirnya ayu menyetujui dan memutuskan untuk ikut kembali bersama dengan Satya.
" pak, bu. kami kembali dulu. bapak dan ibu di sini hati-hati ya." ucap ayu berpamitan kepada kedua orang tuanya. tak hanya ayu yang berpamitan, satya pun ikut berpamitan kepada kedua paruh baya itu.
" iya pak, bu. kami pamit. bapak dan ibu tenang saja. saya juga sudah mengantisipasi mengenai santet itu. nanti, jika seandainya ada kiriman lagi dari mereka, satya akan mengetahuinya. jadi bapak dan ibu tidak perlu takut. " tutur satya.
" iya nak, kalian berhati-hatilah di jalan beri kabar jika sudah sampai di sana. nak satya tolong jaga ayu seperti adik kamu sendiri, jika ia nakal, maka tegur dan nasehati dia." ucap pak santoso memberikan sedikit wejangan kepada Satya.
" iya pak saya mengerti." sebenarnya dalam hati, Satya tidak terima pak santoso menyebut ayu sebagai adiknya. entah kenapa, ada rasa tidak rela jika ayu menjadi adiknya. ia hanya ingin menjadi ayu yang lain di dalam hatinya. namun ia tidak mengeluarkan kekesalan hatinya, ia tahu bahwa kedua orang tua ayu sudah menganggapnya seperti anak sendiri.
" ayu kamu juga hati-hati di sana, jika butuh sesuatu jangan dipendam sendiri berbagi lah kepada kami orang tuamu, bapak dan ibu berharap besar kepadamu." ucap ibu sukma ikut menasehati keduanya.
" baik bu, ayu mengerti." setelah acara pamit pamitan seperti itu, satya dan ayu pun langsung meninggalkan kampung permai dengan menaiki mobil bumdes, seperti yang pertama kali mereka naiki ketika kembali dari kota.
dengan drama jalan yang penuh dengan liku-liku, akhirnya mereka tiba di pelabuhan. setibanya mereka di pelabuhan, ayu langsung memesan dua tiket untuk mereka setelah itu mereka pun langsung masuk ke dalam kapal yang siap berlayar menuju sebrang sana.
****
dengan menempuh perjalanan 12 jam, akhirnya mereka tiba di pelabuhan teluk bayur. setibanya mereka di pelabuhan teluk bayur, ayu langsung memesan taxi untuk mereka. mereka berdiri di depan pintu masuk pelabuhan sambil menunggu taksi yang mereka pesan datang.
" ay, apakah kamu tidak lela ?? kalau kamu lelah sebaiknya istirahat dulu di sini jangan terus berdiri di pojok sana." ucap satya tatkala melihat ayu tidak duduk bersamanya, ayu berdiri di depan menunggu taxi yang mereka pesan datang.
" tidak apa-apa kak, aku ingin menunggu taksi itu datang. soalnya ia sudah berada di dekat sini." ucap ayu kepada satya, satya tak lagi mengajak ayu duduk bersamanya. entah kenapa ada rasa sesal di dalam hati, tatkala melihat ayu mengacuhkan nya seperti itu.
" kenapa aku jadi sakit hati ketika ayu mengacuhkan ku. apa sih yang salah dengan aku, dari kemarin-kemarin aku selalu kesal ketika ada orang mengatakan ayu adalah adikku atau semacamnya, seolah aku tidak ingin dia menjadi adikku, kecuali sesuatu dalam hidupku tetapi apa..??" batin satya dengan frustasi ya tak pernah mengerti dengan hatinya.
saat satya sedang melamun dengan pikirannya sendiri, tiba-tiba taksi yang ayu pesan akhirnya datang juga.
" dengan kak ayu..??" tanya supir taksi itu, ayu pun langsung mengganggu kan kepalanya. supir taksi itu pun turun untuk membuka kan bagasi mobil agar bisa memasukkan barang-barang mereka di dalamnya, ketika itu ayu langsung mengarahkan pandangannya ke arah satya yang masih belum beranjak dari duduknya.
" kak satya ayo, taksinya sudah datang, sampai kapan kakak melamun seperti itu..??" tanya ayu memanggil satya yang masih setia ngelamun.
Satya pun langsung tersadar dengan panggilan ayu, ia pun langsung berjalan ke arah ayu dan langsung menyusul ayu masuk ke dalam mobil.
ketika keduanya telah masuk dan duduk tenang, mobil itu pun langsung melaju menuju alamat yang dituju.
entah kenapa ayu nggak rasa bahwa, satya sedang memikirkan sesuatu, masalahnya dari tadi satya diam saja dan tak mengajaknya bicara seperti biasanya. ayu pun memberanikan diri untuk bertanya.
" kakak kenapa apakah ada sesuatu yang kakak pikirkan..??" tanya ayu kepada satya. Satya yang mendengar ayu bertanya kepadanya menoleh ke ke arah sumber suara.
" aku tidak apa-apa." jawab satya dengan datar. entah kenapa, suara datar satya benar-benar membuat ayu menjadi heran dan juga sakit hati.
jangan bilang mereka akan kembali menjaga jarak seperti sebelum-sebelumnya. ayu pun tidak menimpali lagi. ia mengerti dengan jawaban dan suara datar itu, sepertinya Satya sedang tidak baik-baik saja.
entah apa yang membuatnya seperti itu, ayu tidak ingin bertanya dan ayu juga tidak mau tahu. berhubung ayu juga lelah sehabis perjalanan jauh, jadi ia ingin mengacuhkan satya dulu, ia juga tidak mau ikut campur mengenai apa yang Satya pikirkan.
lamanya mereka dalam perjalanan, dan begitu juga, di dalam perjalanan mereka tidak pernah saling mengobrol. ayu melempar pandangannya ke arah jalanan, sementara satya melempar pandangannya ke arah yang berlawanan juga. mereka seperti sepasang kekasih yang sedang ngambek sama pasangan nya. tiba-tiba, supir taksinya langsung bersuara.
" kak, kita telah sampai di tempat tujuan." ucap supir tersebut langsung membuyarkan lamunan mereka.
ayu pun langsung membayar ongkos taksi itu dan keluar dari dalam mobil. sementara satya, iya keluar dari dalam mobil dan langsung masuk ke dalam rumah tanpa mau membantu ayu mengeluarkan barang-barangnya.
sontak saja, perlakuan seperti itu membuat ayu benar-benar geram dan kesal kepada Satya. ia tidak mengerti laki-laki ini, jika seandainya ada yang salah yang dia lakukan, satya bisa mengatakan kepada dirinya bukan malah mendiamkan nya seperti ini. setelah semua barang telah diturunkan, supir taksi itu pun langsung meninggalkan kediaman tersebut.
( kak satya kenapa sih..?? apa yang salah dengan ku coba, sampai ia tidak mau membantu ku seperti ini. jika seandainya sudah malas melihatku di sini, katakan saja.) garutu ayu yang sudah mulai hilang kesabaran.
tanpa pikir panjang lagi, satu persatu ayu memasukkan barang-barang itu ke dalam rumah. di dalam rumah ternyata, satya sedang duduk manis dan memegang handphonenya tanpa memperdulikan ayu yang sedang mengangkat barang dan memasukkannya ke dalam rumah.
***bersambung***
sudah di revisi ya kak. terimakasih 🙏🙏🥰
Bru tau ada yg kek bgni kgk jelas bgt....kok bisa lolos ya...
seru niihh. ada horor²nya🤣🤣
pria kayaaa
aq menantikan karya mu selanjut nya thor🥰