Bermain games memang sangat menyenangkan, terutama permainan truth or dare. Namun, bagaimana jika permainan itu justru menyebabkan kamu terperangkap dalam lembah cinta si mafia kejam?
Itulah yang dialami Quennara Azwa Walters, gadis cantik berusia 20 tahun yang merupakan putri dari Salman Walters, pimpinan Walters group yang dikenal hebat.
Queen harus menghadapi masalah besar, dimana dia menjadi incaran mafia kelas kakap yang tak lain ialah Bryce Jeevan Ivander, atau yang biasa orang kenal sebagai 'mister Jeevan'.
Semuanya terjadi akibat Queen mengikuti permainan truth or dare bersama teman-temannya, dia harus melakukan dare yakni mencium pria tampan di dalam cafe yang mana pria itu adalah Jeevan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon patrickgansuwu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 34. Teman-teman Tom
Jeevan bangkit dari duduknya setelah menyelesaikan aktivitas panas bersama Queen, ia memakai semula pakaiannya dan berdiri di depan cermin untuk merapihkan tampilannya.
Sementara Queen masih terbaring di ranjang dengan kondisi lemas dan terikat, ia rasakan seluruh tubuhnya saat ini lemah dan tidak berdaya akibat permainan kasar Jeevan tadi.
"Uhuk uhuk.." Jeevan tersentak mendengar suara batuk tersebut, ia menoleh untuk memastikan bahwa Queen baik-baik saja.
"Kamu gapapa Queen?" tanya Jeevan.
"Lo perduli apa sama gue? Kan gue begini juga gara-gara lu tadi," ujar Queen.
"Iya saya tahu, tapi itu kan juga gara-gara kamu sendiri. Suruh siapa kamu berbohong dan bikin saya emosi?" ucap Jeevan.
"Gue kan udah minta maaf, tapi lu malah tetap hukum gue dan gak mau berhenti!" ujar Queen.
"Ya emang begitu aturan disini Queen, kalau kamu melakukan kesalahan sekecil apapun saya akan menghukum kamu," ucap Jeevan.
"Kurang ajar! Lo pikir gue ini perempuan apa, ha? Gue bukan budak yang bisa lu perlakukan seenaknya!" sentak Queen.
"Sudahlah, kamu jangan marah-marah terus gitu! Mau saya hukum lagi?" ucap Jeevan.
"Lo jangan aneh-aneh deh! Gue masih sakit, gue bisa mati kalo lu paksa gue buat layani lu lagi!" ucap Queen.
"Saya mengerti, maka dari itu kamu diam dan berhenti marah-marah!" ucap Jeevan.
"Iya, gue diem kok. Terus gimana sama baju gue? Masa iya gue telanjang terus?" tanya Queen.
"Nanti saya belikan, untuk sekarang kamu diam dulu disitu dan jangan kemana-mana!" jawab Jeevan.
"Pala lu nanti! Gue butuh baju sekarang anjir, gue gak mau kedinginan!" ucap Queen.
"Kalau kamu kedinginan, saya bisa bantu menghangatkan tubuh kamu kok," ucap Jeevan menyeringai.
"Gue ogah! Mending lu matiin AC nya, udah gue ditelanjangi terus AC kagak dimatiin. Biadab banget emang lu!" ujar Queen.
"Cukup Queen! Jangan mengumpat di depan saya! Nyawa teman-teman kamu ada di tangan saya, dan kamu jangan main-main!" ucap Jeevan.
"Iya iya, gue minta maaf!" ucap Queen mengalah.
"Saya pergi dulu sebentar ya? Kamu tetap disini, saya akan kecilkan AC nya supaya kamu gak kedinginan," ucap Jeevan.
"Terserah lu, yang penting ini lepasin dulu ikatan gue! Gue bukan kambing yang bisa lu ikat sesuka hati!" pinta Queen.
"Kalau saya buka sekarang, kamu pasti akan kabur. Saya tahu siasat busuk kamu Queen," ucap Jeevan.
"Sembarangan aja lu! Gue ini bukan orang kayak gitu, lepasin gue sekarang anjir! Gue gak bakal pergi kok!" ucap Queen.
"Apa jaminannya?" tanya Jeevan lirih.
"Gue gak punya apa-apa buat jaminan, ini aja gue telanjang. Tapi, lo bisa percaya kata-kata gue! Gue gak akan keluar kok dari sini, gue janji!" jawab Queen memohon.
"Baiklah, saya akan lepaskan kamu. Kali ini saya percaya sama kamu, awas ya kalau kamu kecewakan saya!" ancam Jeevan.
"Iya tenang aja, lu gak bakal kecewa kok! Gue ini orangnya bisa dipercaya," ucap Queen.
Jeevan menggeleng pelan, lalu mulai melepaskan tali yang mengikat kedua tangan serta kaki wanitanya. Tak lupa juga ia mengecilkan volume AC agar Queen tidak kedinginan.
"Nah gini kan enak, lu pikir gue kambing apa pake diikat segala?!" ucap Queen.
"Saya akan kunci kamu disini, jadi kamu gak bisa kemana-mana. Kalau kamu lapar, cukup tekan tombol di atas meja!" ucap Jeevan.
Queen reflek menoleh ke arah yang ditunjuk Jeevan.
"Hah? Apaan tuh??" tanya Queen keheranan.
"Itu tombol biasa, kalau kamu pencet nanti ada yang datang anterin apa yang kamu mau," jawab Jeevan.
"Ohh," Queen hanya ber'oh' ria.
•
•
Sementara itu, Dinda dikejutkan dengan kehadiran sosok pria yang tak ia kenali dan belum pernah ia temui sebelumnya.
Pria itu tiba-tiba datang dan masuk ke rumah pohon, lalu menghampirinya. Tak hanya seorang, melainkan dua orang sekaligus.
"Waw ternyata ada cewek cakep disini bray!" ujar salah satu dari mereka.
"Hah? Kalian mau apa? Kalian siapa? Pergi sana jangan dekat-dekat!" usir Dinda.
"Eits, tenang dong neng cantik! Kita bukan orang jahat kok, kita ini teman-temannya si Tom. Dia sering kesini kan buat main sama kamu?" ucap pria tersebut dengan nada menggoda.
"Pantes aja si Tom suka banget lama-lama disini, ternyata ada yang dia sembunyiin dari kita. Emang sialan tuh orang!" timpal pria di sebelahnya.
Dinda semakin ketakutan saat keduanya melangkah mendekatinya, ia tak bisa apa-apa karena kondisinya terikat tali.
"Mundur kalian! Jangan mendekat!" teriak Dinda.
"Hahaha, tenang aja cantik! Kita gak akan sakitin kamu kok kalau kamu mau nurut, jadi kamu diam aja ya dan jangan melawan! Justru disini kita mau bebasin kamu tau," ucap pria itu.
"Iya benar, supaya kamu gak jadi tawanan si Tom yang bejat itu lagi. Disini kita berusaha jadi orang baik yang pengen tolongin kamu, makanya kamu jangan takut sama kita!" sahut yang lain.
"Emangnya kalian siapa? Gue gak percaya sama kalian!" ujar Dinda.
"Perkenalkan, aku Rezham dan ini temanku Surya. Kami teman-teman Tom, tapi kami ini baik dan gak suka sekap wanita kayak gini," ucap pria itu.
"Gue lebih baik disini, kalian mundur dan jangan deketin gue!" ucap Dinda.
"Kenapa sih cantik? Kamu betah disini sama Tom? Jangan-jangan kamu emang la-cur nya dia ya?" ucap Rezham.
"Jangan sembarangan ya kalo bicara! Gue bukan cewek begitu!" bentak Dinda.
"Baiklah, terus kenapa kamu gak mau ikut sama kita yang jelas-jelas orang baik ini?" tanya Rezham.
"Kalian bukan orang baik, kalian sama jahatnya kayak Tom!" jawab Dinda.
"Kita ini bukan orang jahat sayang, kamu jangan salah paham!" ucap Rezham sembari mendekat ke arah Dinda.
"Stop! Berhenti disitu!" pinta Dinda.
"Kamu gausah takut, kita cuma mau bebasin kamu!" ucap Rezham menenangkan.
"Iya, kamu tenang ya!" timpal Surya.
"Aaaaa gak mau! Tolong! Toloongg!!" teriak Dinda.
Gadis itu benar-benar panik, terlebih saat Rezham dan Surya sudah semakin dekat lalu berniat menyentuhnya.
"Jangan sentuh gue! Pergi kalian!" sentak Dinda.
"Sssttt diam kamu cantik! Kita pengen bebasin kamu, harusnya kamu senang dong!" ujar Rezham.
"Gue gak mau! Lepasin gue!" geram Dinda.
Rezham dan Surya saling pandang sejenak, sebelum kembali sepakat memegangi tubuh Dinda sambil tertawa kecil.
"Hahaha, dasar ja-lang! Dibebasin gak mau, yaudah kita perkosa aja kamu disini!" ucap Rezham.
"Betul Zam! Saya juga gak sabar mau cicipi tubuh ja-lang nya Tom ini, ayo kita nikmati dia!" ucap Surya.
"Jangan sentuh gue anjir! Jauhi tangan-tangan kotor kalian dari gue!" ujar Dinda.
Plaaakk
"Ah diam! Kamu berisik banget sih!" bentak Rezham sembari menampar wajah Dinda.
Dinda terisak, pipinya memerah akibat tamparan itu.
"Hiks hiks.." Dinda pun menangis.
"Gausah nangis cantik! Kamu diam dan nikmati aja, nanti juga enak kok!" kekeh Surya.
Kedua pria itu makin menjadi-jadi, mereka berupaya melepaskan pakaian Dinda sambil terus menciumi leher serta bahu gadis itu.
"Mmhhh gak mau! Lepasin gue, gue bukan ja-lang!" ucap Dinda coba berontak tapi gagal.
Kakinya ditarik oleh Rezham, sehingga kini Dinda terlentang dengan kondisi yang cukup buruk. Bajunya dirobek oleh Surya dan membuat dua pria itu makin tergila-gila.
"Wow so sexy!" puji Rezham.
"Kamu bakal keenakan pagi ini sayang!" ujar Surya.
Dinda hanya terus berontak meskipun kondisinya sudah sangat sulit saat ini.
...~Bersambung~...
...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...
tapi si Fritzy apa mengenal Queen 🤔
SEMANGAT Thor 🤗
SEMANGAT Thor 🤗
SEMANGAT Thor 🤗
SEMANGAT Thor 🤗
SEMANGAT Thor 🤗