Di suatu desa di pinggiran selatan di tengah hiruk piuk kesibukan orang orang ada satu gadis yang hidup bahagia bersama kedua orang tuanya
Di atas ayahnya yang memiliki keterbatasan fisik karena suatu kecelakan saat muda namun tetap bejuang demi gadis kecil dan istri tercintanya
astiyana jasmine gadis belia berumur 18 tahun saat ini
"nak jangan nakal ya, di rumah sama mama, sekoah yang pinter"pamit papanya saat akan berangkat kerja,karena biasanya pulang hanya satu minggu satu kali
"iya pa, papa juga kerjanya hati hati ya"
"ma aku berangkat dulu ya"
"iya pa hati hati" jawab mama lembut tapi menyimpan kekhawatiran
('semoga papa di beri keselamatan yaAllah')
setelah kepergian suaminya kiya nama mama asti setelah pekerjaan rumah sudah selesai dia siap siap ke rutinitas kesehariannya pergi keladang untuk menyemai tanaman yang di tanam dan ada juga ternak sapi dan kambing
meski begitu ia tetap semangat, demi anaknya dan membantu pngeluaran suami
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rina jasmine sarwanto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 31
" udah ya...kalau kalian peduli sama aku.. udah gak usah pada ngapa ngapain... biar Allah aja yang membalas.. ya oke.. " putus asti yang tidak mau memperpanjang masalah karena dia sadar diri siapa asti
" mesti kayak gitu lagi.. " ucap nisa
" iya.. masak kamu sampe masuk rumah sakit gitu..kamu udah maafin gitu aja... " tanya ilham tidak terima
" udah lah.. itu keputusan asti.. yang mungkin sudah di pertimbangkan.." tukas siena menghargai keputusan asti
" nahhh kamu ngerti posisi aku sie... ya kalian.. apa lah daya aku... nanti kalo diyan bilang sama orang tuannya.. nah gimana sama keluarga ku.. " ucap asti
" lah kan ada kita as.. " jawab ilham sama nisa barengan saking semangatnya membela asti dan tidak terima
" iya tapi.. udah lah.. kita makan aja.. udah gak usah di bahas ya... emmm nih udah dingin baksonya... " asti tidak ingin memperpanjang dan mengalihkan topik pembicaraan
" hemmhhhh.. " mereka mendesah pasrah bersamaan.. sedangkan yoanan dari tadi hanya menyimak pembicaraan mereka sedangkan di dalam batinnya dia sudah ber janji akan mengurus semua ini.. dia tidak terima
" yon kamu dari tadi diem aja.. " tanya ilham yang berada di sampingnya
" la emang suruh ngapain.. " balas yonan singkat... males aja
" ya ada usulan apa kek buat balesin asti... kayak tenang tenang aja kamu.. " tanya ilham.. soalnya ilham sudah tau kalo sahabatnya ini ada benih benih cinta... hahahaha
" yonnn.. " panggil ilham
" apa sih ham.. udah deh makan aja.. gak usah brisik.. " tukas yonan yang melanjutkan makannya
" huhhh... auk lah... "
" udah udah...fokus makan.. keburu bel masuk loh... " timpal asti..... ' kok malah ribut gara gara aku.. ' batin asti
mereka pun tidak ada yang mengeluarkan suara
" aku udah selesai... makasih ya yon sudah di traktir... kami kekelas dulu ya.. yok nis.. sei...ris.. " ajak asti ke ketiga temannya dan beranjak berdiri
" aku ke kelas dulu ya yang.. bye.. dan makasih yon makanannya.. " susul nisa
" aku juga makasih yon.. " timpal siena
" aku juga makasih ya. bye... " risa tidak kalah juga mengucapkan terimakasih
" hemmm ya sama sama.. " balas yonan singkat
mereka pun berlalu dan sudah tak terlihat lagi
" kamu ya yon sama cewek kaku amat...giliran sama asti kamu perhatiannya juga amat amat.. " ucap ilham kala sudah menghabiskan makanannya dan meminum jusnya
" ......" diam tak ada sahutan..dan ilham menoleh memperhatikan sahabatnya itu dan setelah sekian detik dia memberanikan diri
" yonnn "
" hemmm " sibuk makan dan juga menghabiskan jusnya
" serius.. aku tanya.. kamu suka kan sama asti.. " tanya ilham serius
" ya menurut kamu.. " jawabnya masih santai
" aku serius yon.. "
" aku juga jawab serius.. "
" huhhh... berarti bener kan kamu suka asti... " ucap ilham sambil membenarkan duduknya dan lebih intens memandang yonan
yonan hanya melirik ilham dan kembali minum
" yon... tapi i i... sidiq... " ucap ilham ragu
" hemmhhh... yang pertama aku belum nembak asti.. ya karena aku masih menghargai sidiq sahabat kita.. kedua sidiq kan jauh sekarang ,enggak di sini.. aku cuman melakukan apa yang mau aku lakukan.. dan emang iya aku suka asti dari dulu.. tapi karena sidiq juga suka.. makanya aku cuma memendam...dan aku akan terus bersama asti,,dan juga engak akan aku paksa jadi milikku jadi...dan puas paham sampai sini.. " jelas yonan panjang lebar.. dan ya akhirnya dia juga plong bisa mengutarakan isi hatinya ke temannya itu dengan suara pelan.. karena yonan paham dia lagi di tempat umum untung dia tadi memilih tempat di pinggiran
" hemmm.. " ilham yang sedari tadi mendengarkan sambil menopang dagu hanya manggut manggut
" bukannya aku berpihak ya.. kalo di fikir sedari dulu sidiq ngejar asti juga enggak pernah di terima ya... " fikir ilham
" ya kan karena astinya yang mau fokus duku sekolah.. makanya aku juga menghargai dia..dengan tidak nembak dia.. tapi jadi temen deket dia.. " tambah yonan
" emmm... pinter juga kamu ya yon.. memainkan taktik mengambil hati cewek... "
goda ilham
" dasar... emang kamu fikir aku buaya apa.. " sungut yonan
" di atasnya malahan.. hahaha "
ilham tertawa sambil beranjak dari duduknya
" rese kamu ham.. " gerutu yonan dan mengikuti ilham
" terus besok kamu mau jelasin ke sidiq kah.. " tanya ilham kala di jalan menuju kelas
" di jaga napa volume bicaranya.. " lirik yonan yang masih tetap berjalan
" oog.. ya maaf... gimana.. " ilham memelankan nada bicaranya
" ya apa yang harus di jelaskan.. " balas yonan
" yonan aku serius.. " ilham menghentikan langkahnya dan mencegat langkah yonan kebetulan tempat itu agak sepi
" lah apa yang harus di jelaskan ilham.. orang aku sama asti juga enggak ada hubungan apa apa kan.. lagian kita juga enggak tau siapa jodoh kita kan ya jalani aja lah.. " ucap yonan yang berbelok dari cegatan ilham dan melanjutkan jalannya
" hemmm bener juga sih.. tapi aku jadi sahabat di antara kalian kan jadi serba salah hweee... " ucap ilham sendirian sambil garuk garuk kepala yang tidak gatal dan menyusul yonan
" kamu pulang sama siapa as.. " tanya siena karena tadi pagi tidak bareng datangnya dan dia berfikir kan tangan asti gak mungkin ya bawa motor
" tuhhh supirnya udah nunggu di depan.. " tunjuk nisa pakai dagunya mengarahkan ke mobil merah
siean dan risa pun mengikuti arahan dan melihat mobil terparkir di pinggir jalan drpan sekolahan
" ituuu.. mobil yonan kan... aaa.. kamu jadian ya sama yonan as.. " tanya risa si yang sering ceplas ceplos
" apaan sih ris.. enggak ya... " jawab asti
" tapi kalo di fikir juga as.. yonan dari kamu kecelakaan..di rumah sakit sampe jadi supir kamu.. begitu masak kamu enggak berfikir keee... " ucap siena tergantung sambil mengangkat dua jari di tekuk seperti tanda petik
" yonan ada rasa gitu sama asti.. " susul nisa
" maybe.. " lanjut siena
" ya sudah jelas yonan ada rasa lah.. mana ada orang rela berkorban kalo enggak ada rasa.. " jawab nisa agak bersungut dan memandang asti yang terlihat tidak enak mukanya
" rasa kasihan misalnya.. rasa kasih sayang sama teman.. heee" lanjut nisa yang berasa tidak enak
" udah ah... kalian jangan banyak tanya.. kasian tuh yonan udah nunggu dari tadi.. " nisa mengalihkan topik pembicaraan sambil mendorong asti menuju mobil yonan.. dan asti sendiri tidak mengucapkan sepatah kata pun.. karena dia sedang berbicara dengan dirinya sendiri
' bener yang di bicarakan siena sama nisa.. aku terlalu banyak berhutang sama yonan.. apalagi biaya rumah sakit dia juga yang bayar.. aku harus bicara sama yonan nanti.. ' percakapan fikiran dan hati asti
asti pun memasuki mobil dan pamit sama teman temannya.. " bye duluan ya "
" ok.. byeee.. " jawab mereka serempak
" aku heran sama asti.. banyak yang ngejar tapi kok enggak ada yang di terima ya.. " melo siena dengan wajah melas memandang kepergian asti
" auk ah.. itu keptusan masing masing orang ya.. dah kita juga pulang.. apa kamu masih mau jadi penunggu depan sekolah.. " ucap nisa dan bergegas ke arah mobilnya
" kamu enggak bawa motor nis.. " tanya risa
" enggak.. gak asik motoran sendirian... " jawab nisa
" lah kan aku juga bawa.. jahat kamu pada ya.. " risa melas di tinggal dua sahabatnya itu sambil pura pura mewek