NovelToon NovelToon
Madu Untuk Ibu Mertuaku

Madu Untuk Ibu Mertuaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Konflik etika / Crazy Rich/Konglomerat / Identitas Tersembunyi / Romansa / Penyesalan Suami
Popularitas:7.7k
Nilai: 5
Nama Author: swetti

Kisah seorang menantu yang pernikahannya hancur karena ibu mertuanya yang memaksa putranya untuk menikah lagi dengan alasan sang menantu mandul. Vanniya harus merasakan sakit hati melihat kemesraan sang suami bersama madunya hingga ia membalas rasa sakit ini kepada ibu mertuanya.
Suatu hari ibu mertua Vanni mendapati sang suami membawa wanita lain ke rumahnya dengan status sebagai istri kedua. Wanita itu terduduk lesu, Vanni yang melihatnya segera mendekatinya.
" Bagaimana ma? Manis bukan madu yang aku kirimkan untuk mama?"

Bagaimana usaha Vanni balas dendam kepada ibu mertuanya? Apakah setelah ini Vanniya akan kembali kepada sang suami atau ia memilih meninggalkan suaminya dan menjalani kehidupan barunya?

Ikuti dan dukung kisah mereka berdua.

Baca pelan" dan tidak perlu boomlike karena akan mengurangi performa karya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon swetti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SURAT PERCERAIAN & SURAT UNDANGAN PERNIKAHAN

Pagi ini Hana menyiapkan sarapan untuk suaminya. Meskipun awalnya ia hanya ingin membantu Vanni dan tidak ingin terlibat pernikahan terlalu lama dengan tuan Ardi, namun pada kenyataannya Tuhan telah menitipkan cintanya kepada tuan Ardi hingga ia berpindah haluan dan berniat menjaga pernikahan ini sampai ia menutup mata. Masalah perbedaan umur yang cukup signifikan tidak menjadi penghalang baginya, ia justru merasa bersyukur, menikah dengan pria yang jauh lebih tua rasanya seperti kita di asuh oleh orang tua sendiri. Kasih sayang dan cinta yang mereka berikan melebihi kasih sayang kedua orang tua sendiri. Dan ada pepatah yang mengatakan jika pria tua telah jatuh cinta, maka ia akan setia menjaga cintanya selamanya. Hana berharap tuan Ardi pun demikian.

" Sayang kamu masak apa hari ini?" Tuan Ardi yang baru turun segera menghampiri sang istri tercinta.

Hana menatap sang suami, " He he aku masak ayam goreng sama soup daging sapi aja mas. Mas kan tahu kalau aku nggak bisa masak." Sahut Hana.

Berbeda dengan Vanni yang sedikit bisa memasak, Hana memang tidak pernah berurusan langsung dengan dapur. Makanannya di urus oleh pembantu rumah tangganya dan memang sedari kecil ia telah di manjakan oleh orang tua dan kakaknya.

" Nggak apa apa, meskipun kamu tidak pandai memasak tapi rasa masakanmu enak kok. Apalagi di tambah dengan bumbu cinta." Tuan Ardi menyentuh pipi Hana lalu menciumnya dengan mesra.

" Udah mas ih, nanti ketahuan mbak Ratna lho. Bisa marah dia karena cemburu padaku." Ujar Hana ingin menjaga perasaan istri pertama suaminya. Bagaimana pun tuan Ardi harus adil bukan? Meskipun ia telah merebut laki laki lain dari istrinya, namun ia juga masih punya hati.

" Jam segini dia pasti lagi tidur, itulah kebiasaannya Hana. Semua keperluan dan makananku selalu di siapkan oleh bi Ratih. Bahkan keperluan Andreas juga, mas merasa seperti seorang pria yang tidak memiliki istri. Sangat berbeda setelah mas menikah denganmu. Mas jadi ingin kembali muda lagi supaya kamu tidak malu memiliki suami tua seperti mas." Ujar tuan Ardi, raut wajahnya berubah menjadi sedih.

" Mas...Kok ngomong gitu sih. Aku.." " Oh ya dimana bi Ratih? Kenapa kamu masak sendiri? Apa tidak capek hmm?" Tanya tuan Ardi mengalihkan pembicaraan mereka. Ia tahu Hana tidak nyaman dengan obrolan mereka kali ini.

" Bi Ratih aku suruh ke pasar mas beli buah buahan karena stok di kulkas udah habis." Sahut Hana.

" Terima kasih Hana, kamu telah memperhatikan semuanya. Kalau Ratna mana mau dia, dia nggak peduli sama urusan rumah. Yang dia tahu hanya berfoya foya dan arisan ke sana kemari bersama teman temannya. Mas jadi berpikir, kenapa dari dulu mas tidak di pertemukan kamu saja." Ucap tuan Ardi menggenggam tangan Hana.

" Jangan bilang begitu mas, bagaimana pun mbak Ratna sudah menemani mas selama tiga puluh tahun ini. Bahkan mungkin sejak aku belum lahir." Ujar Hana.

" Hatimu sungguh lembut Hana membuatku semakin jatuh cinta setiap harinya. Itu yang membuatku tidak mau kehilangan kamu. Mas sudah ambil keputusan untuk bercerai dengan Ratna. Tapi mas memberikan rumah ini padanya sebagai kompensasi pernikahan kami. Mas akan mencari rumah baru untuk kita." Ujar tuan Ardi.

" Sebenarnya aku ingin kita tinggal di rumahku saja mas. Di sana terasa damai, tentram dan sejuk. Apa mas tidak keberatan kalau kita tinggal di sana? Lagian mas juga masih menjalankan proyek di sana juga kan." Usul Hana.

" Kalau kamu mau, mas pasti akan menurutinya sayang. Yang penting istri mas satu ini bahagia." Ucap tuan Ardi mencubit hidung Hana.

" Terima kasih mas. Kita makan dulu apa mau menunggu mbak Ratna?" Tanya Hana.

" Makan dulu saja." Sahut tuan Ardi.

Hana segera melayani tuan Ardi kayaknya seorang istri yang baik. Sedangkan nyonya Ratna, entah dia pergi kemana.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Rupanya nyonya Ratna tidak berada di rumah melainkan di rumah Andreas. Jam tiga pagi ia di telepon oleh bi Inah yang mengabarkan jika Andreas sakit. Saat ini nyonya Ratna duduk di tepi ranjang menemani Andreas yang terbaring lemah.

" Andreas sayang, kita ke rumah sakit saja ya. Tubuhmu semakin lemah, mama tidak mau sampai kamu kenapa napa nak." Ujar nyonya Ratna mengelus kepala Andreas.

Suhu tubuh Andreas melebihi empat puluh derajat celcius, bahkan termometer saja tidak bisa mendeteksi panasnya. Bibirnya pucat, tubuhnya lemas membuat nyonya Ratna begitu mengkhawatirkannya.

" Aku mau Vanni, ma. Minta dia ke sini! Aku sangat merindukannya. Aku ingin mengulang masa masa indah kami seperti sebelumnya. Aku tidak butuh obat tapi aku butuh dia ma." Ucap Andreas lirih terdengar seperti menggumam.

Nyonya Ratna menghela nafas panjangnya. Rasa bersalah merasuk ke dalam hatinya. Tanpa ia sadari, demi egonya yang begitu tinggi, ia telah menghancurkan hidup putranya sendiri.

" Mama sudah menelepon Vanni sayang, namun Vanni tidak mengangkatnya. Mau menemuinya, mama juga tidak tahu saat ini dia tinggal dimana. Lebih baik untuk saat ini kamu jangan memikirkan Vanni ya, kamu harus sembuh dulu. Setelah sembuh kau bisa menemui Vanni dan membujuknya agar dia kembali padamu." Ujar nyonya Ratna.

" Dia pasti tinggal di kediaman keluarga Azkara ma. Mama bisa ke sana bujuk dia dan sampaikan permohonan maafku untuknya. Aku hanya mau Vanni ma. Semua ini juga salah mama, mama yang telah memaksaku menikahi Luna. Itu sebabnya Vanni pergi dariku. Mama harus mengembalikan Vanni kepadaku bagaimana pun caranya. Seperti mama mendatangkan Luna dalam kehidupan kami." Ujar Andreas.

" Baiklah mama akan ke sana, kamu istirahat lah! Mama akan meminta bi Inah untuk menemanimu. Kalau ada apa apa segera hubungi mama ya."

Nyonya Ratna meninggalkan kamar Andreas, ia menaiki taksi untuk sampai di kediaman Azkara.

Setelah turun dari taksi, betapa terkejutnya nyonya Ratna melihat kemegahan rumah keluarga Azkara bagaikan istana.

" Rupanya aku telah menilaimu Vanni. Kau bukan orang sembarangan, itu sebabnya kau begitu mudah membalikkan keadaan. Semoga kau mau menemuiku."

Nyonya Ratna berjalan ke arah pos satpam yang ada di samping pintu gerbang. Ia mengatakan kalau ia ibu mertua Vanni dan ingin bertemu dengannya. Pak satpam bertubuh kekar itu segera menelepon nyonya mudanya.

" Maaf nyonya, nyonya muda kami tidak mau menerima tamu hari ini." Ucapnya.

" Saya mohon pak! Suami Vanni sakit dan selalu menyebut nama Vanni. Dia sangat merindukan Vanni, tolong bantu saya untuk bertemu dengan Vanni. Bahkan kalau dia meminta saya untuk bersujud pun saya bersedia pak."

Tiba tiba nyonya Ratna bersimpuh dengan kedua lutut sebagai tumpuannya.

" Ah nyonya tolong jangan seperti ini! Saya akan menelepon nyonya muda lagi."

Pak satpam kembali menelepon Vanni, ia mengatakan apa yang nyonya Ratna lakukan saat ini. Tak berapa lama, pak satpam tersebut mematikan sambungan teleponnya.

" Bagaimana pak? Apa dia mau menemui saya?" Tanya nyonya Ratna sambil mendongak menatap pak satpam.

" Nyonya muda tidak mengatakan apa apa nyonya." Sahutnya.

" Saya mohon pak! Tolong bantu saya! Anak saya membutuhkan istrinya saat ini."

" Tidak perlu bersandiwara di sini nyonya Ardi." Ucap Vanni bertepatan dengan terbukanya pintu gerbang.

Nyonya Ratna mendongak menatap Vanni, ia langsung beranjak mendekati Vanni.

" Vanni mama mohon! Mama Minta maaf padamu karena mama telah menyakitimu dengan menghadirkan Luna dalam pernikahanmu, padahal mama tahu betapa Andreas mencintaimu nak. Mama Minta maaf! Saat ini Andreas membutuhkanmu, Andreas sakit. Badannya panas, dia tidak mau ke rumah sakit atau pun minum obat. Dia hanya ingin bertemu dengan kamu." Nyonya Ratna menyentuh lengan Vanni namun Vanni langsung menghindarinya.

" Kami sudah tidak punya hubungan apa apa lagi. Untuk apa dia membutuhkan aku? Dia hanya sedang bersandiwara sama seperti anda yang sedang bersandiwara di sini nyonya Ratna. Anda telah mengganggu ketenangan kami, lebih baik sekarang anda pergi dari sini karena aku tidak akan pergi kemana pun apalagi menemui pria brengsek seperti putra anda. Bukan kah selama ini dia selalu patuh pada perintah anda?" Vanni menatap mantan ibu mertuanya.

" Sebenarnya Andreas berbohong padamu. Saat dia akan menikahi Luna, dia bilang padamu kalau dia juga menginginkan seorang anak kan? Dia mengatakan itu supaya kamu menyetujui pernikahan itu. Dia melakukan itu murni hanya demi mama Vanni. Sebelumnya mama mengancam akan bunuh diri jika Andreas tidak mau menikah dengan Luna. Itu sebabnya dia berbohong padamu. Perlu kamu tahu Vanni, Andreas sangat mencintai kamu. Hanya kamu satu satunya wanita yang dia cintai. Kembalilah bersamanya, mama berjanji tidak akan mengulang kesalahan yang sama lagi. Mama berjanji jika kamu mau kembali bersama Andreas, mama tidak akan mencampuri urusan rumah tangga kalian lagi. Vanni, kembalilah pada Andreas. Kami akan menerima anakmu sebagai keluarga kami. Lagian kamu juga sudah membalas rasa sakitmu kepada mama. Sekarang mama bisa tahu bagaimana sakitmu saat melihat suamimu bersama wanita lain. Mama Minta maaf! Tolong kembalilah pada Andreas." Bujuk nyonya Ratna.

" Heh." Vanni mendengus. " Apa se frustasi itu sampai sampai anda mau menganggap anak saya sebagai keluarga anda nyonya? Kemana menantu yang anda bangga banggakan bisa mengandung calon pewaris keluarga anda? Bukan kah anda sangat menyayanginya? Kenapa anda tidak memintanya untuk tetap menjadi menantu anda nyonya Ratna yang terhormat." Ucap Vanni.

" Andreas tidak mencintainya, dia hanya mencintai kamu." Ujar nyonya Ratna.

" Heh, tidak mencintainya tapi mau menikahi dan menyentuh tubuhnya. Sungguh alasan yang tidak masuk akal. Rasa sakit yang kalian torehkan padaku tidak bisa aku maafkan. Jadi jangan buang waktu anda untuk mencariku karena itu akan sia sia. Kalau Andreas tidak mau minum obat atau ke rumah sakit biarkan saja dia mati."

Setelah mengatakan itu Vanni menutup pintu gerbangnya. Ia masuk ke dalam rumah tanpa peduli dengan nyonya Ratna yang teriak teriak di luar sana.

" Kenapa kau kejam sekali Vanni? Dimana rasa kemanusiaanmu. Kamu sudah membuat keluarga mama hancur, sekarang kau tega menghancurkan Andreas sampai ia rapuh seperti saat ini. Vanni!!!!!"

Vanni tersenyum menaiki anak tangga, " Setelah merasakan sakit baru menyadari semua. Maaf semua sudah terlambat ma. Aku sudah tidak mencintai Andreas lagi."

...****************...

Hari ini nyonya Ratna masih berada di rumah Andreas. Ia tidak memikirkan hubungannya dengan suaminya dulu, yang terpenting baginya Andreas harus segera sembuh. Apalagi kondisi Andreas saat ini semakin memburuk.

" Andreas kita ke rumah sakit ya, kalau kita panggil dokter biayanya mahal nak. Atau kamu minum obat saja ya." Bujuk nyonya Ratna menatap sang putra yang terbaring lemah di atas ranjang. Bahkan sekarang tubuhnya terlihat begitu kurus.

Tok tok..

Pintu kamar Andreas di ketuk dari luar.

" Nyonya, tuan ada kiriman surat dari kurir."

Nyonya Ratna yang mendengar suara bi Inah segera membukakan pintu.

" Surat apa bi?" Tanya nyonya Ratna.

" Tidak tahu nyonya, ini." Bi Inah menyerahkan dua amplop putih kepada nyonya Ratna.

" Dari pengadilan agama? Apa ini?" Gumam nyonya Ratna. Ia pun segera mengambil kertas di dalamnya lalu membacanya.

" Surat cerai"

Jeduarrrr....

Tubuh nyonya Ratna terhuyung ke belakang karena saking terkejutnya. Ia tidak menyangka jika suaminya lebih memilih wanita lain dan menceraikannya. Bahkan Andreas sakit saja tuan Ardi tidak mau menjenguknya.

Nyonya Ratna membuka amplop putih yang satunya, yang ukurannya lebih besar dari sebelumnya. Ia pun mengambil sesuatu yang terlihat tebal.

" Surat undangan pernikahan." Gumamnya. Ia pun membaca pengirim undangan tersebut dan membaca kedua calon mempelai.

" Vanniya Savera Azkara & Oktama Mahardika."

Jeduarrrrr...

1
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Ma Em
Thor jgn sampai Vanni celaka apalagi sdg hamil besar bahkan mau melahirkan lagi, semoga Vanni dan bayinya sehat .
VANESHA ANDRIANI: semoga ya.. makasih suportnya
total 1 replies
Ma Em
Akibat nyonya Ratna terobsesi ingin punya cucu akibatnya hancur semuanya , suami diambil orang dan menantu juga sama diambil orang sekarang tinggal penyesalan nyonya Ratna.
VANESHA ANDRIANI: iya bener sekarang jadi g punya siapa siapa.. makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Cindy: iya kak
VANESHA ANDRIANI: hari ini libur ya banyak acara..
total 2 replies
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap kaka makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap nanti malam ya makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya... author up jam 8 malam ya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
Cindy: sama sama kak
VANESHA ANDRIANI: oke siap.. makasih suportnya
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!