NovelToon NovelToon
Mr. ARROGANT(KU TEMUKAN CINTA DALAM SUJUDKU)

Mr. ARROGANT(KU TEMUKAN CINTA DALAM SUJUDKU)

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Nikahmuda / Cintamanis / Romansa / Tamat
Popularitas:1.8M
Nilai: 5
Nama Author: alwi 1234

Ikuti instagramku ya kaka. alwi08895

Zain Alfaro pemuda baik-baik yang bergabung dengan anggota mafia demi menguak misteri hilangnya sang adik.

Zain hanyalah seorang asisten pribadi dari ketua mafia, memiliki sifat pendiam, dingin, acuh dan kejam di saat tertentu.

Berusaha menguak misteri penculikan sang adik, yang terus menghantuinya sejak remaja.

Hatinya yang dingin mulai mencair, melabuhkan hatinya pada gadis perantauan yang membuat di jatuh cinta, sebucin-bucinnya.

Cinta di tolak, cara licik bertindak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon alwi 1234, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KEJUTAN ISTIMEWA

"Nadine, udah dong nangisnya...." Ganis mengusap lembut punggung Nadine, sesekali tangannya merapikan anak rambut Nadine yang berantakan.

"Hatiku sakit banget Nis.... Hikzzz... Hikzzzzz...." Nadine menyeka bulir air mata yang menetes membasahi pipinya."Baru aja aku ngerasain indahnya jatuh cinta. Sekarang malah sakit karena patah hati."

"Itu udah resiko mencintai, Nad. Kamu yang sabar ya.... Emangnya dia ngapain kamu???... Kok sampai kamu jadi kacau kayak gini?..." Nadine hanya menggeleng, tidak mau menjawab. Entah kenapa dia tidak bisa menjelekkan-jelekkan Zain di hadapan orang lain. Mungkin kah karena dia terlalu istimewa di hatinya.

"Nad, jangan bilang kalau kamu dan dia sudah pernah melakukan....!!!" Ganis menatap lekat mata Nadine dengan tatapan penuh selidik.

"Kami cuma sebatas pegangan tangan. Pelukan satu kali di atas motor. Dia juga pernah pegang bahuku, aku juga pernah pegang bahunya....Lagian kami juga belum memiliki status." Sela Nadine sebelum Ganis menyelesaikan perkataannya.

"Obat patah hati itu cinta baru Nad, coba aja kamu terima cintanya kak Dion. Dia itu tulus banget loh cinta sama kamu. Dia bahkan rela melakukan apa pun demi kamu. Jarang loh nemu cowok sebaik kak Dion." Ganis mencoba memberikan usulan.

"Nggak...." Nadine menggelengkan kepalanya."Aku nggak mau jadiin kak Dion sebagai pelarianku.... Kasian, dia udah terlalu baik sama aku. Aku takut nggak bisa jatuh cinta sama kak Dion." Tolak Nadine.

Sedari tadi Hp Nadine berdering, entah sudah yang ke berapa kali. Tertera notifikasi panggilan dari Zain.

"Kenapa nggak kamu angkat Nad?..."

"Males..."

"Di bicarakan lah baik-baik..."

"Nanti aja, pas bertatap muka. Tapi rasanya aku nggak sanggup kalau harus bertatap muka dengannya. Rasa kecewaku terlalu besar."

"Memangnya apa yang membuat mu kecewa." Ganis bertanya, sedangkan Nadine hanya menggelengkan kepalanya.

Tak lama kemudian masuk notifikasi pesan wa dari Zain.

"Kamu di mana?..."

"Aku akan mengirim sopir untuk mu dan mengirimkan pakaian, dandan yang cantik ya." Pesan wa dari Zain.

Nadine hanya membaca pesan wa dari Zain tanpa ada niat sedikitpun untuk membalasnya. Nadine menyandarkan punggungnya ke headboard ranjang. Air mata sudah berhenti mengalir. Pandangannya kosong lurus ke depan, pikirannya menerawang jauh entah kemana.

"Jangan bengong, ntar kesambet loh..."

***

Tepat Pukul 18.00 WIB Zain sudah menunggu kedatangan Nadine di tempat istimewa yang sudah ia siapkan dengan sedemikian rupa untuk melamarnya.

Tempat yang begitu indah, berada di pesisir pantai dengan lilin-lilin di atas hamparan pasir. Di bawah langit gelap, di bawah pohon hias. Semua tampak begitu nyata dan indah.

Hati Zain begitu gugup menantikan kehadiran Nadine, jantungnya berdebar tak karuan. Membayangkan ekspresi wajah Nadine akhir-akhir ini membuat Zain begitu yakin jika lamarannya kaki ini akan di terima.

Zain menunggu semakin was-was dan bingung. Apalagi supir yang ia kirim untuk menjemput Nadine mengatakan jika Nadine tidak ada di Cafe atau pun di rumah Iqbal.

"Nadine, kamu ada di mana?... Tolong angkat telepon ku dan balas wa ku. Aku menunggumu di pantai xxxx." Zain mengirimkan pesan setelah melakukan panggilan berkali-kali pada Nadine tapi tak kunjung di terima. Namun tetap saja dia tidak mendapatkan jawaban. Hanya untuk mencari keberadaan Nadine, tak perlu menggunakan tim khusus bukan. Hanya butuh Nadine yang datang suka rela padanya.

1 jam, 2 jam, 3 jam Zain terus menunggu dengan sabar. Berharap Nadine akan datang, ekspresi wajah Zain penuh dengan guratan kecewa, kala melihat malam semakin gelap pekat.

"Dia tidak akan datang. Ini sudah terlalu malam." Gumam Zain dalam hati.

Beberapa pemain biola menghampiri Zain yang sejak tadi duduk menunggu tanpa kepastian di depan meja. Hati Zain gelisah, semua yang dia siapkan untuk Nadine sia-sia tanpa kehadirannya.

"Tuan, ini sudah terlalu malam. Apakah acaranya..."

"Pulang lah..." Sahut Zain dengan suara getir.

"Tapi...." Zain Mengibaskan tangannya sebelum pemain biola itu menyelesaikan kalimatnya.

"Katakan pada semua orang untuk pergi sekarang juga."

"Baik Tuan." Jawab Pelayan sembari menunduk hormat pada Zain.

"Huuuuufffhhh...." Zain menghela nafas berat, kemudian ia beranjak dari tempat duduknya. Ia melangkah menuju tempat istimewa yang ia siapkan untuk menyampaikan keinginannya.

Setelah sampai ke tempat tujuan, Zain menepuk tangannya 3 kali. "JLEB..."Lampu pun menyala begitu indah, membentuk tulisan tentang niatan hati.

Hati Zain kecewa, marah, sedih, terluka, sakit. Semua berpadu menjadi satu. Zain hanya mampu memandangi tulisan indah itu dengan perasaan yang begitu hampa. Ekspektasi tak sesuai realita. Niat hati, Zain akan menggiring Nadine kemari kemudian menyalakan lampu tepat di hadapan Nadine. Namun niat tinggal lah niat... Semua berjalan tidak sesuai rencana.

***

Terpuruk dalam kesedihan membuat Nadine lupa dengan waktu. Nadine sampai di kediaman Iqbal tepat pukul 11 malam. Nadine masuk dengan perasaan gelisah melalui pintu di halaman belakang. Dia berjalan pelan-pelan, mengendap-endap seperti pencuri.

"Dari mana saja kamu, jam segini baru pulang?..." Mendengar suara Zain yang muncul secara tiba-tiba membuat punggung Nadine refleks menegak. Nadine berbalik, menatap sosok Zain yang terlihat begitu sangat mengerikan.

"Dari manapun aku, itu bukan urusanmu. Aku tidak pernah ikut campur urusan mu. Jadi kamu tidak perlu iku campur dalam kehidupanku." Jawab Nadine dengan nada ketus.

Nadine berniat untuk melarikan diri tapi lagi-lagi Zain menarik tangannya dan memojokkannya di dinding. Zain mengungkung tubuhnya. Hingga Nadine tak memiliki celah untuk kabur. Kadua saling bertatapan, tatapan yang sama-sama hampa. Mata Zain sudah merah, menahan sejuta rasa amarah. Sedangkan mata Nadine berkaca-kaca, penuh dengan rasa luka dan kecewa.

"Berjam-jam aku menunggumu. Seperti orang bodoh aku menunggumu, dengan hati yang gelisah, berharap tanpa adanya kepastian.... Mendamba tanpa mendapatkan....Aku telepon tidak kamu angkat. Aku wa juga tidak kamu balas, padahal sudah kamu baca.... Apa susahnya hanya membalas wa ku, supaya aku tidak menunggu mu seperti orang bodoh.... Dan sekarang, dengan mudahnya kamu mengatakan aku tidak boleh ikut campur urusanmu." Cerca Zain dengan suara bergetar, hatinya begitu sakit mendengar perkataan Nadine.

Nadine menatap lekat mata Zain, mata itu merah, terlihat begitu sendu dan rapuh. Terlihat jelas guratan kecewa melekat di wajahnya. Dada kedua insannya itu sudah kembang-kempis, menahan sejuta emosi yang terasa akan meledak.

"Kamu terlalu jauh ikut campur dalam urusanku kak, kamu ikut campur sampai melebihi batasanmu." Jawab Nadine lirih, dengan air mata yang sudah siap meluncur.

"Apa maksud mu?..." Zain bertanya dengan tatapan sendu, Nadine mendorong dada Zain hingga mundur satu langkah. Nadine mengeluarkan berkas-berkas dari dalam tasnya yang ia dapat dari Riska sore tadi.

Zain menerima berkas yang Nadine sodorkan, kemudian membacakan dengan seksama.

"JEDAAAARRRR...." Zain terkejut, hatinya bagai tersambar petir. Bagaimana bisa Nadine memiliki bukti transaksi dan surat perjanjian hutang piutang orang tuanya. Bagaimana caranya Nadine mengetahui jika orang tuanya terlilit hutang besar dan dalangnya adalah Zain.

***

Author...

Kakak-kakak yang cantik-cantik yang baik hati dan dermawan, yang mau gabung dengan GC(GRUB CHAT ALWI 1234) di persilahkan. Gratis tidak di pungut biaya.... Lowongan terbuka lebar.... Saya tunggu kehadirannya.

1
Angelica James
Amazing 🤩
Septo Andriansyah
Kecewa
Septo Andriansyah
Buruk
Dewi Purwati
haduh kok JD begini
Dewi Purwati
hmmm pasti seru bermesraan di tempat itu...kok kayak lagu nya Jamrud Surti Tejo ya bedanya mereka masih pacaran...sedangkan Zain Nadine dah halal
Dewi Purwati
kok ada adegan ginian tak kirain lancar bablas wusz
Dewi Purwati
selalu keren karya kak alwi
Erviana Erastus
mampus loe main² sama ank buah Iqbal kelar hidup loe yg penuh drama
Erviana Erastus
Riska masuk dlm jebakan Zain 🤣 jd wanita tukang selingkuh kok ngarep balikan CKCKCK
George Lovink
namanya novel omong kosong kan pasti...dikehidupan nyata mana mungkin...
Musho Baroh
aku suka baca novel ini.., Sampek termehek mehek.. 🤣🤣🤣🤣
alwi 1234
cerita sangat menarik
Indria Sari
baru nemu novel ini di 2023 🤭🤭
Kha Nikha: sama🤭
total 1 replies
Rice Btamban
lanjutkan
Rice Btamban
tetap semangat
Rice Btamban
semoga kutukan Iqbal dinyatakan
Rice Btamban
seruuu siapa yg menang dpt Nadine
Rice Btamban
cpt bertindak Nadine kn ada bukti nya sdh
Rice Btamban
tetap semangat
Rice Btamban
lucunya Nadine bnr dia kata Zain kalau org tanya bilang kekasihnya 😁😁😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!