NovelToon NovelToon
Second Chances

Second Chances

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Reinkarnasi / CEO / Mengubah Takdir / Romansa
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: cakestrawby

John adalah seorang CEO yang memiliki perusahaan yang sukses dalam sejarah negara Rusia, Keeyara menikah dengan John karena perjodohan orang tua mereka. Pernikahan mereka hanya jadi bumerang bagi Keeyara, John sangat kasar kepada Keeyara dan dia sering menjadi pelampiasan amarahnya ketika John sedang kesal. John juga memiliki kekasih dan diam-diam menikahi kekasihnya itu, Arriel Dealova.

Istri kedua John seringkali cemburu kepada Keeyara karena ia memiliki julukan sebagai 'Bunga Lilac' karena memiliki wajah yang cantik yang selalu menarik perhatian para pemuda. Bulan demi bulan berlalu dan Keeyara mulai kehilangan emosi dan bahkan tidak merasakan apapun saat melihat John dan Arriel sedang menggendong bayi mereka di depan wajahnya. Hingga, beberapa deretan kejadian dan permasalahan membuat Keeyara mengalami kecelakaan yang sangat berat dan menyebabkan Keeyara meninggal dunia. Tetapi anehnya, dia kembali bangun pada tanggal 20 April 2022, tepat dihari pernikahan John bersama kekasihnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cakestrawby, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

07

Dua hari berlalu, semenjak John membawa Arriel ke dalam rumah besarnya, Keeyara selalu memperlakukannya tidak jauh seperti seorang pelayan. Sesekali John akan merasa iba kepada istri keduanya itu, namun dia tidak bisa berbuat apa-apa dengan Keeyara. Mengingat ke keraskepalaan wanita itu saat ini, dia hanya bisa mendiamkannya saja.

Hari ini, Keeyara sedang memindai laporan-laporan perusahaan lewat emailnya, William duduk di sofa yang ada di sebelahnya. Saat Arriel berlutut di depan Keeyara untuk membersihkan kulit kacang yang berserakan di lantai, dengan sengaja Keeyara meletakan kaki panjangnya di paha wanita itu, membuat William yang melihatnya menahan tawa.

"Apa maksudmu?"

"Apakah perlu aku jelaskan? pijat kakiku." jawab Keeyara sambil tersenyum manis, mengabaikan ekspresi kesal dari wajah Arriel.

"William, kau ingin minum apa? Tidak usah malu-malu, katakan saja... biar wanita ini yang menyiapkannya untukmu." Keeyara kembali bersuara setelah beberapa menit terjadi keheningan.

Sementara itu, William meletakan laptopnya sejenak, memegang dagunya untuk berpura-pura berpikir. "Hari ini sangat panas sekali, Nona. Saya ingin soda saja, tolong?" pintanya dengan sedikit ejekan saat menatap Arriel yang kini tengah mengepalkan telapak tangannya erat-erat.

"Kau dengar itu? Pergilah ke dapur untuk mengambil soda, lalu kembali kesini untuk melanjutkan pijatannya." titah Keeyara, Arriel pun segera bangkit, sambil cemberut ia berjalan menuju dapur. Disisi lain, William tidak kuasa menahan tawanya, dia menatap Keeyara dengan penuh kagum, bagaimana wanita itu bisa menunjukan dominasinya sendiri di rumah besar itu.

"Nona... Itu pilihan yang terbaik!" pujinya.

"Tentu saja, aku harus memanfaatkan situasi bukan? John membawanya sendiri kesini." seru Keeyara di susul dengan tawaan kecilnya.

Tatapan Keeyara kini tertuju ke arah dapur, dia sedikit mendongakkan kepalanya ke atas, merasa tidak sabar dengan kehadiran Arriel.

"Cepatlah, kau lambat sekali!"

John yang saat itu baru saja keluar dari kamar, mengerutkan sedikit keningnya begitu menyadari kehadiran William di rumah ini, tatapannya beralih kearah Keeyara yang sedang memakan kacang, bagaimana wanita itu membuang kulit kacangnya ke lantai. Tanpa berpikir panjang dia melangkah mendekatinya, suaranya tegas saat berbicara.

"Apa yang salah denganmu? Kenapa akhir-akhir ini kau bertindak seperti itu?"

"Bisakah kau pergi meninggalkanku? sudah aku katakan untuk tidak menunjukan wajahmu di depanku, itu akan membuat selera makanku hilang," jawab Keeyara tanpa menoleh kearahnya.

Dia menggertakan giginya, amarahnya memuncak dengan setiap kata yang di ucapkan oleh Keeyara. John tidak percaya jika istri pertamanya itu akan berubah menjadi menuntut dan keras kepala, kontras dengan sikapnya yang biasanya selalu penurut dan pendiam.

"Kau benar-benar berpikir kau punya kekuatan untuk membuat ancaman seperti itu?" John melangkah lebih dekat ke arah Keeyara, kedua matanya menyipit saat menatap wanita itu.

"Kau pikir aku akan berlutut di hadapanmu dan menuruti tuntutanmu?"

Keeyara menghela nafas, bersandar dengan santai di punggung sofa. Dia meletakan kedua kakinya di atas meja kopi, bersikap seolah-olah dia adalah bos disana.

"Karena kau membahasnya, kenapa kau tidak melakukannya?" tanya Keeyara yang membuat pria itu terdiam karena marah, William yang memperhatikan itu hanya bisa tersenyum tipis.

Dari arah dapur, Arriel datang sambil membawakan dua botol soda. Dia memberikannya kepada William dan juga Keeyara, John memperhatikannya, dia tidak percaya Keeyara akan bertindak terlalu jauh terhadapnya dan juga istri keduanya.

"Bersihkan itu," perintah Keeyara sambil menunjukan kulit kacang-kacangan yang berserakan di lantai. Arriel melihat kekacauan yang telah wanita itu perbuat, ia mendesah dan dengan enggan kembali membungkuk untuk mengambil bungkus makanan dan kulit kacang dari lantai, merasa beratnya tuntutan Keeyara.

"Aku tanya apa yang salah denganmu?! Apakah kamu pikir kamu bangsawan atau semacamnya?" bentak John dengan kesal, sorot matanya berkilat penuh amarah saat menatap Keeyara.

"Jika kamu berbicara seperti itu, mungkin ya. Aku tidak tahu apa yang dia lakukan di masa lalu sehingga bisa di perlakukan seperti ini?" Keeyara melirik Arriel dan memandangnya dengan tatapan meremehkan. John yang mendengarnya merasa tidak percaya, dia terbiasa melihat Keeyara menjadi wanita yang pendiam dan polos, bukan menjadi versi dirinya yang berlidah tajam.

"Kamu tidak berhak membicarakannya seperti itu!" dia membalasnya, wajahnya di penuhi amarah dan kekesalan, dia tidak mengerti dari mana datangnya perubahan mendadak dalam perilaku Keeyara saat ini.

"Kau terlalu berisik sekali, apakah perlu aku menarik semua investasi sahamku di perusahaanmu? Atau aku batalkan saja tentang pengangkatan mu di perusahaan ku sebagai manager umum?"

Matanya terbelalak mendengar itu, ia tahu bahwa dia tidak mampu kehilangan investasi Keeyara di perusahaannya. Mau bagaimana pun, Fushion Group sangat berpengaruh baginya, John langsung menarik nafas dalam-dalam untuk menenangkan diri.

"Baiklah, baiklah... Aku tidak akan bersuara, tenang saja. Kita akan membicarakan masalah ini seperti orang dewasa." John tahu bahwa dirinya harus melangkah lebih hati-hati, ia tidak mampu membuat kesalahan lagi, apalagi jika Keeyara mengancam masa depan perusahaannya, rencananya akan hancur total.

"Tapi apakah kamu harus bersikap begitu kejam kepadanya?" tanya John sambil menunjuk kearah Arriel yang kini tengah memijati kaki Keeyara.

"Mungkin bagimu di rumah ini dia adalah istri keduamu, tetapi bagiku dia adalah seorang pembantu yang kau bawa sendiri untuk melayaniku."

Dia tidak percaya dengan kata-kata yang keluar dari mulut Keeyara. "Kamu tidak bisa memperlakukannya seperti pembantu! Dia istri keduaku. Dia punya harga diri dan haknya sendiri." John tahu bahwa dia harus membela istri keduanya, meskipun dia tahu itu mungkin hanya akan membuat Keeyara semakin marah.

Kau melarangnya untuk melakukan semua hal tentang pekerjaan rumah, tapi kau bahkan tidak perduli kepadaku yang menyiapkan makanan untukmu setiap hari, bahkan untuk rekan-rekan kerjamu... Dan Arriel lah yang kau banggakan di depan mereka di bandingkan diriku.

Keeyara mengedipkan matanya beberapa kali, menolak menjatuhkan air matanya. Dia mengangkat bahunya acuh tak acuh, menatap John dengan tajam seolah-olah memberinya peringatan secara halus.

"Apa kau lupa aku sudah menyuruhmu pergi dan tidak menunjukkan wajahmu di hadapanku, bajingan?"

John menggertakkan giginya, merasakan kemarahan yang memuncak dalam dirinya. Namun, dia tahu dia harus mengendalikan diri, setidaknya untuk saat ini. "Baiklah, aku pergi," katanya sambil menggertakkan gigi sebelum berbalik dan berjalan keluar ruangan.

Keeyara memandangi hujan yang turun dari balik jendela cafe, suara musik terdengar menenangkan, menambah suasana klasik di tempat tersebut. Di atas meja, terdapat satu cangkir kopi dan juga kue kesukaannya.

"Keeyara..." suara lembut itu mengalihkan perhatian Keeyara, membuat wanita itu menoleh ke kiri dan mendapati sahabat masa kecilnya yang sudah tidak lama ia jumpai ada di sana, di hadapannya, menatapnya dengan tatapan yang sulit di kenali lagi oleh Keeyara.

"Kai, duduklah." kata Keeyara sambil tersenyum tipis, laki-laki itu pun segera duduk di kursi kosong yang ada di depannya.

Hening. Keeyara sibuk memperhatikan perubahan Kai yang begitu drastis, laki-laki itu lebih tinggi dua kaki darinya, rahang-rahang wajahnya yang tegas, rambutnya yang tertata rapi dengan poni yang menutupi matanya. Harus ia akui jika Kai sangat tampan, bahkan membuatnya lupa dengan tujuannya saat itu.

Suara batukan pelan seketika menyadarkannya, membuat wanita itu berkedip beberapa kali. Dengan rona di pipinya, dia sedikit bergerak di kursi, mencari posisi yang nyaman.

"Sudah lama, kau tampak berbeda." ucap Keeyara memulai pembicaraan, ya... memang sudah 15 tahun bagi Keeyara sejak laki-laki itu pergi meninggalkannya, saking beratnya hidup yang dia jalani, bahkan Keeyara hampir melupakan Kai.

"Ya... sudah lama."

Keeyara kembali terdiam, ucapan William beberapa jam yang lalu kembali terngiang dalam benaknya. Haruskah dia melakukannya? tapi apakah laki-laki yang ada di depannya ini akan menyetujuinya? mengingat hubungan keduanya yang tidak dekat seperti dulu.

"Apakah kau baik-baik saja?" suara Kai kembali menyadarkannya, membuat wanita itu menatapnya dengan pandangan bertanya.

"Aku melihat semuanya, suamimu... di acara amal itu," lanjut Kai mencoba menjelaskan.

Keeyara tersenyum getir, ia mulai memainkan jari-jarinya di bawah meja sana. "Menurutmu? apakah aku akan baik-baik saja saat melihat suamiku sendiri menikah lagi? walaupun hubunganku dengannya sangat rumit, tapi aku tidak menyangkal jika aku mencintainya."

Sakit, Kai merasakan denyut yang begitu menyakiti hatinya saat mendengar ungkapan wanita itu. Bagaimana bisa, wanita secantik dan sehebat Keeyara di sia-siakan?

"Jadi apa yang membuatmu mengundangku kesini?" tanya Kai sambil mengangkat sebelah alisnya, penasaran mengapa wanita yang ada di depannya ini mengapa tiba-tiba saja menghubunginya dan mengajaknya untuk bertemu.

Setelah menyesap kopinya, Keeyara melirik Kai dan kembali tersenyum tipis. Matanya berbinar-binar karena antisipasi, antara takut dan penasaran berkecamuk di dalam dirinya.

"Kenapa? Kau tidak merindukanku sama sekali setelah bertahun-tahun?" nadanya main-main, mencoba mencairkan susana yang menegangkan di antara mereka berdua, namun Keeyara segera menghela nafas kecil saat melihat wajah Kai yang terlihat acuh tak acuh.

"Baiklah, aku akan langsung pada intinya. Aku tidak akan mengulanginya dua kali jadi dengarkan baik-baik, okay?" Kai mengangguk, mempersiapkan kedua telinganya. Seringai kecil dapat terlihat saat wanita itu mulai mencondongkan tubuhnya ke depan, ia menatap wajah Kai dengan seksama, mencoba mencari reaksi dari laki-laki itu.

"Apakah kamu pernah terpikirkan untuk menikah kontrak?" pertanyaan Keeyara seketika membuat alisnya terangkat, senyuman tipis yang tidak dapat di lihat dengan jelas terbentuk di ujung bibirnya, merasa tertarik dengan pembicaraan Keeyara saat ini.

"Pernikahan kontrak?" ulangnya, otaknya dengan cepat mencoba memproses makna dari kata-kata wanita itu, dia pun kembali duduk tegak.

"Aku tahu ini terdengar agak konyol, tapi... maukah kamu menikah kontrak denganku?"

Mata Kai membelalak karena terkejut, dia tentu tidak akan menyangka jika Keeyara akan menawarinya hal seperti itu. Dia menatapnya, mencoba melihat keseriusan di wajahnya sebelum kembali bersandar di kursinya sambil mendesah pelan.

"Kamu ingin menikahi ku untuk alasan apa?"

1
Piet Mayong
harus ya punya jati diri dulu sebagai istri kuat baru lah suami mu sakit kepala
🤦🏻🤦🏻🤦🏻🤦🏻
Khabib Firman Syah Roni
Bikin gelisah, tapi enak banget rasanya. Tungguin terus karyanya ya thor.
Hoa thiên lý
Cerdasnya plot twistnya bikin aku kagum!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!