NovelToon NovelToon
Mr. Ibram

Mr. Ibram

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: Lel

Hidup sebatang kara, dikhianati oleh keluarganya, bahkan diusir dari rumah peninggalan orang tua oleh sang tante, membuat Ayuna Ramadhani terpaksa harus bekerja keras untuk mendapatkan pundi-pundi rupiah sebanyak mungkin di tengah kesibukkannya kuliah. Ditambah pengkhianatan sang pacar, membuat Ayuna semakin terpuruk.
Namun titik rendahnya inilah yang membuat ia bertemu dengan seorang pengusaha muda, Mr. Ibram, yang baik hati namun memiliki trauma terhadap kisah cinta. Bagaimana kelanjutan kisah Ayuna dan Mr. Ibram, mungkinkah kebahagiaan singgah dalam kehidupan Ayuna?
Selamat membaca
like like yang banyak ya teman-teman
terimakasih

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KACUNG

 Hari pertama kerja menjadi wanita kantoran, sesuai aturan dalam kontrak, seragam harian adalah baju batik dan celana bahan, selain itu tidak boleh. Ayuna sudah menggelontorkan beberapa ratus ribu untuk beli batik semi formal lusinan. Meski penghasilan dari jualan skincare laris, ia tak mau mengurangi tabungannya secara drastis. Yang penting tidak terlihat murahan.

"Mbak Ayuna mau pakai baju apapun pasti cantik," kata Yusi, salah satu penghuni kos baru.

"Cantik, cantik pakai motor ya Allah, permudah hamba beli mobil cash, Aamiin!" doa Ayuna sembari memasang helm. Beberapa anak kos tertawa mendengar doa Ayuna, namun mengaminkan juga.

Ayuna berangkat pagi, ia tak mau terkena macet, dan bau asap kendaraan. No Way! Mending berangkat pagi, jalanan masih lumayan lengang. Santai juga pakai motor.

Tiba di kantor, ia sudah tidak perlu konfirmasi ke Pak Satpam atau resepsionis, Ayuna sudah punya id card untuk masuk ke kantor Ibram.

Pengumuman di grup tadi malam, akan ada pengarahan dari Ibram terlebih dulu, kemudian akan dibagi menjadi bebebrapa tim. Hari ini mereka akan revisi total sesuai konsep yang sudah fix dari Ibram.

"Pagi amat, Ay?" sapa Uci yang masuk ke ruangan tiba-tiba. Ayuna kaget, karena ia sibuk bertelepon ria dengan Rajendra. Spontan saja Ayuna mematikan ponselnya.

"Iya, Bu Uci, takut macet!" ucapnya sambil menyalami Bu Uci. Wanita yang sedang hamil muda itu sedikit kaget karena disalami Ayuna. Baru kali ini ada anak baru ya istilahnya sesopan Ayuna. Biasanya cuma mengangguk hormat, terlebih Ayuna spontan membantu saja, menata botol air mineral di depan meja rapat.

"Bagus, pertahankan biar dapat penilaian bagus dari Pak Ibram, mahasiswa PKL kan?" goda Bu Uci.

"Iya betul, Bu Uci!"

Selepas itu Bu Uci keluar, berkutat pada pekerjaannya. Tim proyek ini ditempatkan di sebelah ruangan Ibram, bekas ruang meeting namun kapasitasnya terlalu kecil sehingga sementara dibuat basecamp tim proyek.

Ruangan sudah ditata rapi, ada meja rapat kecil kapasitas 10 orang dan juga 2 komputer. Cukuplah untuk tim ini. Mereka kerja hanya 3 bulan untuk pemantapan proyek yang akan dijelaskan Ibram nanti.

Tepat pukul 9 pagi, Ibram masuk ke ruangan bersama 2 manajer sebagai koordinator lapangan. Ibram tak perlu basa-basi, menyapa selamat pagi dan langsung memberi pengarahan. Tak peduli berapa orang yang sudah hadir, pengarahan pun dimulai.

Ibram memaparkan tentang konsep fix proyek inovasi ini, yakni menggunakan inovasi milik Ayuna. Namun proposal Ayuna tetap dirombak total. Tim akan dibagi menjadi tiga bagian, dua tim nanti didampingi koordinator lapangan dan satu tim didampingi Ibram atau Akmal.

Untuk tim keuangan Mimi dan Arya di bawah komando Pak Rasyid, manajer keuangan.

Untuk tim IT Jonathan dan Vano di bawah komando Pak Leo, manajer IT dan promosi perusahaan.

Untuk Ayuna akan berhubungan langsung dengan Akmal dan Ibram serta Uci.

"Lah gue sendiri dong!" gumam Ayuna sedikit kurang nyaman dengan pembagian tim. Hanya dirinya yang tak punya teman seperjuangan.

Uci sudah membagikan poin penting pada masing-masing tim, sehingga mereka bekerja sesuai poin tersebut. Progres hari ini sampai membuat rancangan awal dilanjutkan presentasi.

"Mal, hari ini kamu dampingi dulu, saya meeting di luar bersama papa," ucap Ibram setelah pengarahan selesai.

Hari ini Ibram ada jadwal meeting bersama sang papa, mungkin seharian tidak di kantor. Jadi urusan kantor diserahkan pada Akmal dan Uci.

Ayuna bernafas lega, kalau boleh memilih ia lebih suka dengan Akmal. Gayanya terlihat santai dan easy going begitu, sangat berbeda dengan Ibram yang dingin dan bossy. Seram.

"Profesional, Mal. Progres pasti nanti gue cek!" ucap Ibram sebelum meninggalkan ruangan. Ayuna hanya diam, tak tahu maksud ucapan Ibram. Di sini kan kantor pasti profesional, pikir Ayuna.

"Ci, kamu stand by di ruangan sana saja."

"Baik, Pak!"

Ayuna hanya mendengar segala perintah Ibram ikut pusing, gimana bisa cekatan begitu sih. Mungkin otak bos ya, jadi pikirannya bisa bercabang.

"Emang Pak Ibram usahanya gak satu aja ya, Pak?" bayangan Ayuna kalau kerja dengan Akmal pasti santai dan banyak cerita, ternyata tidak saudara. Laki-laki ganteng kalau kerja ternyata serius sekali. Ia mempelajari beberapa wisata edukasi di setiap daerah, menganalisis kekurangan serta kelebihannya. Ayuna malah dituntun untuk buka website, menganalisis testimoni, dan ciri khas masing-masing tempat wisata itu.

"Kenapa? Penasaran?" tanya Akmal tanpa melihat Ayuna, jari dan mata fokus pada layar laptop.

"Enggak juga, pusing malah!"

Akmal mulai melirik Ayuna, penasaran dengan ekspresinya. Benar saja, Ayuna memonyongkan bibirnya seperti anak bebek, lucu. "Tapi banyak uang dia mah!"

"Uang si banyak, tapi pikiran bercabang begitu saja bikin panas kali, Pak!" Akmal hanya tersenyum kemudian memutar laptop.

"Biar tambah panas!" ujar Akmal menunjukkan form chart agar diisi Ayuna. Ia menjelaskan juga Ibram sangat menyukai deskripsi proyek dalam bentuk diagram ataupun chart sehingga kerangka berpikirnya langsung terlihat. Ayuna pun belajar untuk membuatnya, selama ini tugas kuliah deskriptif ya berupa paragraf panjang, memang sih kalau dibentuk diagram sekali lihat terlihat perbandingannya.

"Gimana hari pertama kerja?"

"Pusing ternyata, menatap laptop sambil berpikir bikin kliyengan! Ayuna terlalu jujur, Mimi dan Jonathan hanya tertawa. Keduanya sudah mengalami magang jadi tidak kaget dengan kondisi yang diminta Ibram.

"PKL kamu terhitung juli kan, Ay."

"Iya, Mbak."

"Untuk hari ini tetap dibuat catatan, Ay. Biar kamu saat pelaporan tinggal ganti tanggal, setiap kegiatan juga difoto, buat draf dokumentasi, masukkan drive saja, karena saat pelaporan nanti juga diminta dokumentasi."

Ayuna spontan memeluk Mimi, karena sudah memberi gambaran tugas PKL. Meski mereka dari kampus berbeda, mungkin tugasnya juga tak jauh beda. "Makasih, Mbak. Iya kan aku belum dapat pembekalan, jadi belum punya gambaran."

Setelah istirahat, sholat dan makan mereka kembali menghadap laptop, kali ini mereka dibiarkan sendiri. Para manajer sudah kembali ke ruangan masing-masing. Suasana hening terasa, beberapa kali terdengar suara ketikan keyboard ataupun scroll mouse. Semua sudah mendapat tugas untuk progres hari ini.

Menjelang pukul 3 sore, Akmal datang. Ia bertanya progres pekerjaan pada Ayuna. Akmal sangat serius bila menghadap laptop, dan teliti. Berbagai typo dikoreksi Akmal. Untuk sementara tugas yang sudah diselesaikan Ayuna sudah bagus, tinggal merevisi setelah presentasi besok.

"Besok kamu yang presentasi ya, Ay!" ucap Akmal, setelah mengoreksi pekerjaan Ayuna. "Ibram gak bisa ke sini!" lanjutnya.

"Untuk presentasi besok langsung ke inti saja, tunjukkan slide ini dan diagram saja. Semakin banyak pertanyaan semakin bagus, karena kita nanti mendapat saran yang banyak dan semakin detail."

"Baik, Pak!"

"Persiapkan dengan baik ya, belajar buat ujian skripsi!"

"Baik, Pak!" selain jawab baik, Ayuna bingung mau menanggapi seperti apa.

"Kalau nervous boleh dong, aku antar pulang!"

"Hah?" Ayuna kaget, kenapa guyonan receh ala Akmal baru keluar saat akan pulang. Sejak tadi ke mana saja, Bung. "Oh, terimakasih, Pak. Saya bawa motor!"

Akmal hanya memberi jempol, hari pertama PDKT ditolak.

1
Lestari Setiasih
bagus ceritanya
Rian Moontero
qu mampir kak authoor,,semangat up yach💪💪🤩🤸🤸
Lel: terimakasih dukungannya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!