Balas dendam
tujuan hidup gadis cantik bernama ATALIA,perempuan bermata biru yang berasal dari negara inggris ini, hanya balas dendam untuk kematian seluruh keluarga nya yang di siksa sampai mati.
iya yang hidup bersama keluarga salah seorang pembunuh keluarga nya,selalu mendapat cacian dan makian iya tidak pernah melawan dan memberontak,karna iya di kenal dengan sibisu yang culun dan bodoh,juga orang yang mudah untuk di tindas.
pada suatu hari iya menggantikan sepupu nya yang sudah kabur untuk menikah dengan seorang pria yang di katakan rumor cacat seumur hidup dan sudah tua juga jelek.
semua orang memperlakukan nya dengan buruk,tapi mereka semua tidak tahu siapa yang sudah mereka tindas.
apa identitas nya?
seburuk apa pengalaman hidup nya?
apa identitas keluarganya yang di bunuh?
seperti apa balas dendam nya?
pria seperti apa yang akan menikah dengan nya?
simak cerita hidup Atalia dengan baca dari awal
follow IG_hantaribancin
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hantari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
memalukan
David duduk di samping Atalia yang sekarang duduk di sofa.
"Tutup mata mu,ini akan sakit"ucap David sembari membersih kan luka jahitan tangan Atalia dengan wajah serius.
Atalia dengan patuh menutup mata nya,merasakan seperti sebuah jarum masuk ke tangan nya dengan tusukan demi tusukan.
"Selesai"ucap David setelah setengah jam.
Atalia membuka mata nya,melihat sekarang tangan nya yang sudah di jahit dan di perban dengan rapi,dan baik.
David memperhatikan wajah kagum Atalia saat melihat tangan nya yang sekarang di perban.
Atalia tersenyum dengan senang,dan mengambil ponsel dari saku nya,kemudian mengetikkan sesuatu.
'Apa kau seorang dokter hebat? Rasa nya sama sekali tidak sakit'ketik Atalia.
David terkejut,'kenapa kalimat ini rasa nya tidak asing'gumam nya menatap lekat wajah Atalia yang masih tersenyum.
"Ekhem...aku bukan seorang dokter,hanya pernah belajar sedikit saja"ucap David dengan suara datar,memperbaiki kembali kotak medis nya.
"Itu...apa kau takut saat mereka menculik mu?"tanya David dengan wajah dingin.
Tiba-tiba wajah Atalia muram dan menunjukkan ekspresi ketakutan,kemudian menggeleng kan kepala nya.
'Gadis ini jelas-jelas ekspresi nya takut begitu,masih saja tidak mengaku',gumam David dengan tersenyum sinis.
"Benar kah?"tanya David dengan mencondong kan badan nya ke depan Atalia,dengan wajah mengejek nya.
Secara naluriah,Atalia semakin memundur kan tubuh nya dengan ekspresi gugup.
Atalia tiba-tiba menunjukkan ekspresi kesakitan saat punggung nya sampai ke sandaran sofa,membuat David berhenti dan menatap lekat wajah wanita itu yang memejam kan mata nya kuat.
"Ada apa?"tanya nya dengan posisi yang sama.
Atalia menggeleng kan kepala nya dengan membuang muka ke sembarangan arah.
David memicing kan mata nya,dan menarik tangan Atalia membuat wanita itu langsung membelakangi nya,membuat Atalia terkejut.
Atalia lebih terkejut saat tiba-tiba merasakan David menyibakkan pakaian nya ke atas,bahkan sukses membuat wajah Atalia memerah.
David membulat kan mata nya saat melihat kondisi punggung putih mulus Atalia yang sangat memprihatin kan,dengan luka yang sangat biru dan juga nampak memar,sangat jelas itu adalah bekas pukulan kayu yang lebar.
David tidak habis fikir wanita di depan nya itu bisa menahan rasa sakit nya itu,iya sedikit menyentuh luka itu,yang seketika membuat Tubuh Atalia bergetar.
Jujur saja itu memang sangat menyakit kan bagi Atalia terlebih lagi tulang bahu nya dan punggung nya rasa nya seperti remuk,iya menyesal tidak membuat pria itu mati dengan sangat menderita.
"Dasar wanita bodoh,luka parah begini ingin menyembunyikan nya!!?"bentak David dengan suara meninggi.
Atalia buru-buru membuat gerakan dengan mengatakan.
"Ini tidak apa-apa,hanya perlu di urut saja"maksud gerakan nya.
Namun tiba-tiba Atalia merasakan tubuh nya terangkat,iya membulat kan mata nya ternyata David menggendong nya bahkan perlakuan nya sangat lembut.
David mendudukkan Atalia, di tempat tidur besar dan mewah milik nya,kemudian mengambil salep dingin untuk mengobati luka memar punggung Atalia.
"Berbaring dan telungkup lah"perintah David,membuat Atalia langsung menurut,tapi tiba tiba David menghentikan nya.
"Tunggu,buka pakaian mu dulu"ucap David dengan suara datar dan wajah dingin.
Tapi hal itu sukses membuat Atalia terdiam bahkan wajah nya kembali memerah,iya bahkan enggan membuka pakaian nya apa lagi di depan David.
"Tunggu apa lagi cepat lakukan"perintah David dengan tidak sabaran.
Atalia menggerakan tangan nya,
'Tidak usah,biar bibik saja yang mengobati ku'maksud gerakan nya dan langsung memaling kan wajah nya.
'Wanita ini! bahkan dalam kondisi begini tidak menuruti ku'kesal David memijit Dahi nya.
"Aku tidak suka mengulang ucapan ku,buka pakaian mu lagian aku tidak akan tertarik dengan wanita bisu seperti mu apalagi dengan tubuh rata"ucap David dengan wajah tanpa dosa.
Atalia memalingkan wajah nya dan mulai membuka kancing pakaian nya satu persatu hingga terbuka,wajahnya sangat panas dan merah,iya kemudian membuka seluruh pakaian nya.menampakkan tubuh putih mulus nya yang hanya meninggal kan bra di sana,bahkan pemandangan itu sukes membuat David mimisan.
jujur saja Ini adalah pertama kali nya David melihat tubuh seorang gadis secara langsung,bahkan wajah nya merah panas iya bahkan memaling kan wajah sembarangan.
''uhuk...itu telungkup lah aku akan mengolesi obat lebih dulu,besok baru di urut''ucap David.
Atalia menurut dan telungkup,sungguh sangat memalukan menunjukkan tubuh nya di depan pria itu rasa nya iya ingin bersembunyi di planet lain yang tidak bisa di jangkau siapapun,namun tiba-tiba mata nya membulat saat merasakan David membuka pengait bra nya,,ooh no!!
''aku kesusahan mengoles obat"ucap David tanpa dosa.
Atalia meletakkan tangan nya di sisi dada nya,tubuh nya gemetar saat David menyentuh luka nya.David yang mengetahui hal itu langsung menghentikan nya,''maaf aku akan melakukan nya dengan pelan''ucap David.
''Tidak begitu sakit lagi''gumam Atalia merasakan gerakan tangan David yang pelan dan lembut.
setelah setengah jam akhir nya Tangan David berhenti,"sudah selesai,apa sakit nya sedikit reda?"tanya David dengan suara datar,namun tak di tanggapi oleh Atalia.
"heii kau..."David menghentikan ucapan nya saat melihat Ternyata wanita yang di obati itu sudah tertidur dengan lelap.
"wanita ini sungguh sial sekali,benar-benar merepot kan ku,kalau dia tidak terluka karna fangli aku mungkin sudah membiar kan nya mati kesakitan"ucap David bergumam dalam hati,dan melangkah kan kaki nya untuk keluar dari kamar nya,tiba-tiba iya menghentikan langkah nya mengambil remot AC dan menurun kan suhu ruangan itu kemudian menyelimuti Atalia hanya sepinggang.
tiba-tiba tubuh Atalia kembali terlintas di pikiran nya,yang kembali sukses membuat nya memerah"sial"umpat nya,masuk ke kamar mandi nya.
setelah selesai mandi iya memakai pakaian tidur nya dan keluar dari kamar nya itu,membiar kan Atalia tertidur di sana.
...
pagi hari
Atalia mengerjap kan mata nya,iya memperhatikan sekeliling nya yang terasa asing,ruangan itu bernuansa hitam dengan barang-barang di ruangan itu berwarna putih.
"ini di mana?"gumam nya,yang masih telungkup.
"*eh,rasa nya sama sekali tidak sakit lagi hanya pegal-pegal sediki*t"gumam nya lagi,dan berusaha bangkit.
iya duduk di sisi ranjang itu,"Astaga aku belum memakai pakaian ku"gumam nya dengan wajah malu,sebelum iya mengambil pakaian nya tiba-tiba pintu terbuka menampakkan seorang pria tampan yang sudah mengenakan setelan jas yang rapi.
glek...
David menelan salvina nya,terdiam sebentar tapi kemudian iya langsung keluar menutup pintu dengan kuat.
Tapi wajah Atalia hanya datar tanpa ekspresi,tapi kemudian iya tersadar dan cepat-cepat memakai pakaian nya.
"sudah lah,bukan kah dia hanya melihat nya"gumam Atalia berusaha menenang kan diri nya.