NovelToon NovelToon
Perjalanan Pedang Fei Chen

Perjalanan Pedang Fei Chen

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Fantasi Timur / Balas Dendam / Kultivasi / Pendekar / Dikelilingi wanita cantik / Petualangan Fantasi-Fantasi Timur / Mengubah Takdir / Dan budidaya abadi / Budidaya dan Peningkatan / Harem / Pusaka Ajaib
Popularitas:10.7M
Nilai: 4.6
Nama Author: Sam Ilfar

Menceritakan anak remaja bernama Fei Chen yang menjadi korban pembantaian keji dan bertahan hidup di kerasnya dunia persilatan. Disepenggal nafas terakhirnya Fei Chen diselamatkan oleh seekor kucing yang merupakan jelmaan Dewa Naga dan sebuah pedang yang merupakan jelmaan Raja Neraka. Berkat pertemuan itu Fei Chen terjebak dalam takdir yang lebih besar, dia terkena Kutukan Raja Neraka yang dapat dipatahkan dengan menikahi sebelas wanita yang tulus mencintainya. Dari sinilah perjuangan Fei Chen untuk membalaskan dendam kedua orang tuanya dan mematahkan kutukan itu dimulai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sam Ilfar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PPFC 35 - Sumber Daya

PPFC 35 - Sumber Daya

“Lili, gerakanmu terlalu kaku. Aku bisa membaca arah seranganmu dengan mudah.”

Fei Chen dan Jia Li sedang beradu ilmu pedang menggunakan pedang kayu sebagai senjatanya. Feng Lao melihat aksi keduanya dari teras.

“Curang! Setidaknya kau sedikit mengalah padaku!”

Tidak hanya dibuat tidak berdaya, Jia Li juga kesusahan mendaratkan serangan pada tubuh Fei Chen.

“Mengalah? Itu sama saja seperti aku membunuhmu, Lili. Dipertarungan yang sesungguhnya, memberi celah pada musuh adalah sebuah kesalahan fatal.” Fei Chen selalu serius dan itu membuat Jia Li kesal.

Jia Li menyerang Fei Chen lebih cepat dan menggunakan ilmu pedang yang diajarkan oleh Feng Lao dengan baik, namun Fei Chen dapat menahan semuanya dengan mudah tanpa kesulitan yang berarti.

“Lili, kau harus bisa menekan emosimu agar tidak melakukan sebuah gerakan yang percuma.” Kembali Fei Chen menceramahi Jia Li.

Walaupun merasa kesal tetapi Jia Li menjadi lebih banyak belajar. Dikenal sebagai seorang jenius membuat Jia Li tidak terlalu rutin berlatih, namun semenjak mengenal dan bertemu dengan Fei Chen, sifat Jia Li berubah.

Tidak sekalipun mengalah ataupun menunjukkan celah kelemahannya, Fei Chen mengayunkan pedang kayu yang dia genggam lebih cepat dari sebelumnya. Pedang kayu itu memukul pedang kayu Jia Li membuat pedang kayu yang digenggam Jia Li terlempar.

“Ah...”

Jia Li terkejut dan tidak terima saat Fei Chen menodongkan pedang kayu kearah wajahnya.

“Chenchen, kau tega!” Jia Li cemberut dan mengembungkan pipinya.

Feng Lao berdecak kagum melihat ketenangan Fei Chen. Ini pertama kalinya Feng Lao melihat Jia Li mempunyai ketertarikan pada lawan jenis. Menang usia Fei Chen lebih muda, tetapi sikap Fei Chen yang dingin itu telah meluluhkan hati Jia Li.

Setelah berlatih dengan Jia Li, Fei Chen kembali ditempa oleh Feng Lao. Yang awalnya Jia Li ingin istirahat dan bersantai justru ikut berlatih karena ingin Fei Chen memuji dirinya.

“Chen‘er, kau harus lebih cepat bergerak jika tidak ingin kakimu ditangkap olehku.” Feng Lao menepis dan berulang kali menangkap tendangan Fei Chen.

‘Guru memiliki reflek yang luar biasa. Aku tidak begitu mahir dalam ilmu bela diri tangan kosong, tetapi aku memiliki kemampuan yang diatas rata-rata dan dia benar-benar membungkamku.’ Fei Chen melepaskan tendangan lebih cepat dari sebelumnya mengincar leher Feng Lao.

Feng Lao tersenyum sambil menangkap kaki kanan Fei Chen, lalu menendang kaki kiri Fei Chen hingga bocah itu terjatuh. Bantingan yang dilakukan Feng Lao sangat telak membuat Fei Chen memekik.

Jia Li yang melihat kejadian itu tercengang karena Fei Chen kalah telak.

“Guru, murid kagum padamu.” Fei Chen melompat dan berdiri sambil memegang punggungnya.

Feng Lao tertawa mendengar ucapan Fei Chen barusan.

“Chen‘er, kau juga tidak berhenti mengejutkanku.” Feng Lao mengatakan itu sambil mengelus kepala Fei Chen.

Biarpun Fei Chen kalah secara telak berlatih tanding dengan Feng Lao, tetapi mental Fei Chen terbentuk mengingat Fei Chen merasakan kekesalan atas kekalahan dan ingin kembali melakukan latih tanding dengan Feng Lao.

“Kau telah memahami sebagian besar ilmu pedang dan tenaga dalam. Aku memiliki sumber daya dan aku ingin kau mengolah sumber daya itu bersama Li‘er.”

Feng Lao memiliki Buah Roh Api dan Buah Roh Air yang memiliki fungsi untuk meningkatkan unsur api dan air bagi praktisi api dan air.

Kemudian Feng Lao mengeluarkan Rumput Sembilan Jiwa, Ginseng Naga, Apel Es dan Pil Embun Bening.

“Rumput Sembilan Jiwa mempunyai fungsi untuk meningkatkan kekuatan jiwa dan memurnikan tenaga dalam. Ini sangat cocok untuk menempa jiwa dan memurnikan tenaga dalam kalian ke bentuk yang lebih sempurna mengingat usia kalian masih muda.” Feng Lao menjelaskan.

Lalu Feng Lao kembali menjelaskan fungsi Ginseng Naga yang sangat langka dan memiliki khasiat untuk meningkatkan jumlah lingkaran tenaga dalam sebanyak seratus lingkaran serta mempercepat efek pemulihan tenaga dalam.

“Dan ini adalah Apel Es dan Pil Embun Bening...” Feng Lao menunjukkan Apel Es dan Pil Embun Bening kepada Fei Chen dan Jia Li.

“Apel Es memiliki fungsi untuk meningkatkan kemampuan unsur es. Bahkan seorang pendekar yang tidak memiliki unsur es bisa menjadi praktisi es jika rajin mengonsumsi Apel Es dan menyerap khasiatnya.” Feng Lao juga menjelaskan khasiat Pil Embun Bening pada Fei Chen dan Jia Li.

Pil Embun Bening memiliki khasiat yang sangat luar biasa. Selain mempercepat pemulihan luka, tenaga dalam dan stamina. Pil Embun Bening sangat cocok untuk para pendekar muda yang memiliki bakat mengolah sumber daya serta memiliki lingkaran tenaga dalam yang besar.

“Aku ingin kalian berdua mengolah semua sumber daya ini. Asal kalian berdua tahu, sumber daya ini adalah tabunganku semenjak kematian Xin‘er dan An‘er.” Tanpa sadar Feng Lao mengatakan sesuatu yang membuat Fei Chen penasaran.

“Guru, tetapi ini sangat berlebihan. Aku rasa Guru lebih membutuhkannya.” Fei Chen merasa tidak enak pada Feng Lao.

Fei Chen sangat yakin jika semua sumber daya dihadapannya ini adalah hasil Feng Lao yang menyimpannya selama puluhan tahun.

“Sebaiknya kita lihat seberapa mahir kalian berdua mengolah sumber daya ini dan menyerap khasiatnya.”

Feng Lao mengajari Fei Chen dan Jia Li cara menyerap khasiat semua sumber daya pemberiannya dengan benar dan sempurna.

1
Recky Fernando
kucing manis...naga apalah itu..bikin Alur ceritanya gak seru
Ode Iebe
Luar biasa
Ode Iebe
Buruk
Ode Iebe
Luar biasa
Muh, Manan
jadi malas baca....
ceritanya gak logis.. masih berada tingkatan dasar sudah mau balas sendam
Muh, Manan
harusnya latihan hingga kuat dulu..
dasar murid tidak tau diuntung
Eneng Eneng
Iklannya menyesatkan
Eneng Eneng
Suka duka perjuangan pas alurnya kedepannya gatau
rudy adji
Luar biasa
Mathius
jilid 2
adzhari
Buruk
Raden Hanafi
tahapan kultivasi yang aneh, bintang itu lebih tinggi daripada bumi tapi dsni malah jadi pemula
AZEER ZULODUS
genre romens mah bebas 🤣🤣🤣
AZEER ZULODUS
wih ada udang di balik batu
Zuchri Jalil
Luar biasa
isworo nugroho
Lumayan
Yohannes Maruli T. Sagala
Lanjut Thor.....
Yohannes Maruli T. Sagala
/CoolGuy//CoolGuy//CoolGuy//CoolGuy//Casual//Casual/
Amat Banjar
hahahaha aturnya minta2 lucu wkwkk
Amat Banjar
ini yang saya tidak sukai cerita pantasi timur cerita awal belum kelar lanjut seoson 2 cuma ini novel pernah saya baca lucu wkwkkwkw
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!