Perjalanan takdir siapa yang tahu. Itulah yang tengah di rasakan oleh Alula, seorang remaja polos berusia 18 tahun yang harus mengalami penderitaan karena terjebak di sebuah hotel bersama seorang pria asing yang tengah mabuk dan hamil anak orang tersebut lalu di usir oleh ibu tirinya karena di tuduh membawa aib, belum lagi ia harus putus sekolah karena tidak mau membuat sekolah nya malu akan kelakuan nya yang hamil di luar nikah.
Namun, Siapa sangka sebulan kemudian tiba-tiba ia di bawa paksa oleh beberapa orang berpakaian hitam dan terbangun sebuah kamar mewah bernuansa hitam dan mendapatkan keberadaan seseorang yang telah merenggut harta berharga yang ia jaga selama ini dan berkata akan membahagiakan dirinya dan anak yang ia kandung. Seseorang tersebut bernama ' Nathan darendra Alexander' .
Gimana kelanjutannya? jangan lupa baca, like komen and vote sayang
⚠️ cerita ini asli dari pemikiran sendiri ⚠️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wdy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
eps 35
" Kabar apa yang kau bawa?. " Tanya Nathan di sebrang telfon yang sedang duduk di kursi kebesaran nya dengan tubuh menghadap kaca yang memperlihatkan jalanan kota.
"....... "
Kening Nathan berkerut mendengar ucapan orang kepercayaan nya lalu detik berikutnya senyuman miring tercetak di bibir tebal nya. " Bagus terus cari tahu. Dan jangan lupa cari secepatnya nama perempuan itu. "
Tut.
Nathan mematikan sambungan telpon nya dan mata nya menatap langit-langit di luar yang menghitam, Seperti nya akan turun hujan.
Nathan kembali melihat ponsel nya saat ponsel tersebut bergetar. Ia mengangkat nya saat nama istri kecil nya tertera.
' Istri kecil ku '.
" Assalamualaikum mas. " Ucapan antusias itu langsung terdengar di telinga nya membuat Nathan menarik kedua sudut bibir nya.
" Walaikumsalam salam istri. "
Alula terkekeh geli di sebrang sana mendengar ucapan Nathan yang memanggil nya dengan sebutan istri.
" Hmm aku mau ngomong... " Ucap Alula ragu.
" ngomong apa sayang?. " Tanya Nathan.
Terdengar hembusan nafas gugup di seberang sana membuat Nathan menaikkan alisnya bingung. " Kamu kenapa?. " Tanya nya sedikit khawatir.
" Hmm di sini kan lagi hujan ni.... " Alula diseberang sana sedang memilin ujung dress nya dengan gugup seraya memandang langit yang menurunkan hujan.
Nathan mengangguk walaupun tidak terlihat oleh Alula. " ya terus.. "
" Boleh gak aku main hujan. " Cicit nya di akhir kalimat.
" Gak. " Sahut nya cepat. Enak saja Alula ingin bermain hujan sedangkan dirinya sedang hamil muda. Bisa bahaya itu.
Alula mengerucutkan bibir nya. " Masa gak boleh. Anak kamu loh yang mau. " Bujuk nya.
" Enggak Alula inget kamu sedang hamil muda. itu bahaya buat kamu dan kandungan kamu. " Ucap nya mencoba memberi pengertian.
mendengar ucapan Nathan, Alula mendaratkan tangan nya di atas perut dan mengelus nya perlahan. " Jangan sedih ya nak. Papa kamu memang jahat. Nanti gak usah kita temenin. "
Nathan tersenyum tipis mendengar gumaman Alula. Ia yakin pasti saat ini mata istri nya sudah berkaca-kaca Seperti Waktu lalu jika keinginan nya tidak terpenuhi.
" Aku.."
Tut.
Belum sempat dirinya berbicara, sambungan telfon nya sudah di matikan sepihak oleh Alula. Seperti nya istri nya itu sedang ngambek.Nathan menggelengkan kepala nya pelan.
Tok tok tok.
" Masuk. "
Novita masuk dengan beberapa berkas di tangan nya. " ini berkas yang harus anda tanda tangani tuan. " ucap nya seraya meletakkan berkas tersebut di atas meja Nathan.
Nathan hanya mengangguk tanpa membalikkan tubuh nya.
" Dan satu lagi tuan. Tadi sekretaris tuan Prayoga menelfon saya dan mengatakan jika tuan Prayoga ingin membuat janji temu dengan anda. "
Mendengar nama itu, Nathan memutar kursi nya menghadap Novita. " Batalkan. Bilang padanya saya sibuk. " Ujar nya dengan wajah datar.
Novita mengangguk pelan. Setelah itu Novita pergi setelah izin dengan Nathan.
Nathan menghembuskan nafas nya. Ia tahu pasti Dimas ingin bertemu dengan dirinya untuk membahas tentang hubungan nya dengan Alula.
Ia melihat jam di pergelangan tangan nya. jam masih menunjukkan pukul dua siang, namun ia malah ingin segera cepat pulang untuk bertemu dengan istri kecil nya dan calon anak nya. Biasalah kalo Uda bucin itu Memang beda dia.
Nathan membereskan peralatan milik nya dan segera pergi walaupun jam pulang diri nya masih lama. Bos mah bebas.
Sesampainya di rumah ia langsung menaiki lift menuju kamar nya berada. Pasti Alula berada di sana karena jika ia tinggal bekerja, Alula sering menghabisi waktu jika tidak di kamar pasti di taman, karena hari sedang hujan pasti istri nya berada di kamar saat ini.
Nathan tersenyum ketika membuka pintu yang pertama kali ia lihat adalah punggung sang istri yang sedang duduk menghadap jendela kamar seraya mengulurkan tangan nya di jendela.
" Al. " Panggil nya, namun tidak mendapatkan respon sama sekali.
Nathan menghela nafas nya lalu tersenyum, Ia tahu pasti istri nya ini sedang ngambek dengan nya karena tidak di kasih bermain hujan.
Ia menghampiri Alula dan memegang pundak nya lembut. " Kamu masih marah?. "
Alula tetap diam dengan pandangan lurus ke depan dimana hujan masih turun dengan derasnya. Ia masih marah dengan Nathan yang melarang nya bermain hujan. Padahal kan ini keinginan anak nya juga.
Nathan tersenyum lembut lalu ia berjongkok di hadapan Alula Sehingga wajah nya tepat di perut Alula. Nathan mendekatkan telinganya di depan perut Alula lalu mulai berbicara dengan anak nya di dalam.
" Anak papa juga ngambek gak? kalo gak bantuin papa dong bujuk itu mama kamu yang lagi ngambek. " Ucap nya mencoba berbisik, namun masih bisa di dengar oleh Alula.
Alula mendelik kesal. " mama nya ngambek anak nya juga ngambek. Karena papa nya jahat. " Ucap nya ketus.
Nathan tersenyum mendengar ucapan Alula. Ia berdiri dan merengkuh tubuh istri nya dengan lembut. " Bukan nya jahat, Aku gak mau kamu sama anak kita kenapa-kenapa nanti. Hujan nya lebat nanti kalian sakit. " Ucap Nathan mencoba memberikan pengertian kepada Alula.
Mata Alula berkaca-kaca, Tak lama ia langsung membalas pelukan suaminya dan menangis di sana. " Hiks aku cuma mau main sebentar setidak nya basah sedikit aja. Aku pengen banget tau hiks. "
Nathan menghela nafas nya kembali lalu melepaskan pelukan nya. Ia menangkup pipi Alula dan menghapus air mata yang mengalir tersebut. " Nurut bisa kan. Aku gak mau kalian kenapa-kenapa. "
Perlahan Alula mulai memberhentikan tangisan nya lalu mendongak menatap wajah suami nya dan mengangguk. " Tapi kalo pegang-pegang pakai tangan boleh kan?. "
Nathan tersenyum, Seperti nya keinginan Alula kali ini tidak bisa di bantah. Hanya terkena tangan tidak membuat nya sakit kan.
Mendapat anggukan dari Suami nya membuat Alula bersorak girang lalu berlari ke arah balkon untuk menikmati hujan lebih dekat.
Alula mengadahkan tangan nya untuk menampung hujan. Ia tersenyum lembut ketika merasakan dingin dari air hujan yang menggelitik. Ia sangat suka hujan. Dari dulu hanya hujan yang membuat hati nya tenang. Setiap rintikan nya membuat perasaan Alula yang sering sedih kembali tenang dan nyaman.
Nathan menghampiri sang istri dan memeluknya dari belakang, Ia menenggelamkan wajah nya di bahu sang istri. " Suka banget sama hujan. "
Alula mengangguk semangat mendengar ucapan Nathan. " Aku suka hujan karena hujan itu buat perasaan aku nyaman. "
Nathan mengangkat wajah nya dan menatap wajah Alula dari samping. " Oh iya?. " Tanya nya mencoba memancing agar Alula ingin cerita.
Alula kembali mengangguk. " Dulu itu kalo aku habis di marahin mama atau kak Aulia, Aku selalu berharap hujan turun, Saat dia turun entah kenapa pasti hati aku selalu tenang dan nyaman gitu. " Ujar nya dengan senyuman tak pernah luntur dari bibir nya.
Nathan ikut tersenyum mendengar nya. menurut nya Alula ini sosok yang unik. Biasanya orang menganggap bahwa hujan adalah kesedihan dan Alula malah sebaliknya menganggap hujan adalah kebahagiaan nya, tempat ternyaman nya.
Ia melepas pelukannya ketika udara dingin mulai menusuk di kulit nya. " Ayo masuk. Udara nya makin dingin ini. " ajak nya yang langsung di beri anggukan oleh Alula karena dia juga merasakan dingin nya udara.
BERSAMBUNG....
JANGAN LIKE KOMEN AND VOTE READERS.......