NovelToon NovelToon
Lies Of Marriage

Lies Of Marriage

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Selingkuh / Pelakor / Romansa / POV Pelakor / Pihak Ketiga
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Poporing

Liana adalah seorang wanita yang paling berbahagia karena ia bisa menikah dengan lelaki pujaannya, Yudistira. Hidupnya lengkap dengan fasilitas, suami mapan dan sahabat yang selalu ada untuknya, juga orang tua yang selalu mendukung.
Namun, apa yang terjadi kalau pernikahan itu harus terancam bubar saat Liana mengetahui kalau sang suami bermain api dengan sahabat baiknya, Tiara. Lebih menyakitkan lagi dia tahu Tiara ternyata hamil, sama seperti dirinya.
Tapi Yudistira sama sekali tak bergeming dan mengatakan semua adalah kebohongan dan dia lelah berpura-pura mencintai Liana.
Apa yang akan dilakukan oleh Liana ketika terjebak dalam pengkhianatan besar ini?

"Aku gak pernah cinta sama kamu! Orang yang aku cintai adalah Tiara!"

"Kenapa kalian bohong kepadaku?"

"Na, maaf tapi kami takut kamu akan...."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Poporing, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 4 : Kepergok

Pagi itu Liana memutuskan untuk sekedar jalan-jalan saja di mall, sekalian dia mau cari barang-barang bagus untuk keperluan bayi dan mencari suasana yang berbeda. Di rumah terus membuatnya merasa bosan, apalagi ditambah dengan pertengkaran dan pertengkaran, semakin membuat suasana hatinya memburuk.

Liana pergi ke salah satu mall terbesar di kawasan itu seorang diri. Ia turun dari mobil sambil tersenyum dan menatap ke arah gedung besar di hadapannya dengan suka-cita.

Rasanya sudah lama sekali dia memang tidak berpergian. Terlalu sibuk di rumah mengurus suami meski di rumah dia memiliki 2 orang ART tapi tetap saja ia ingin memberikan yang terbaik untuk Yudistira.

Namun, baru saja ia melangkah beberapa kali dari mobil, ia sudah melihat hal yang membuatnya sangat tak terduga. Liana melihat Yudistira bersama Tiara. Mereka baru saja keluar dari dalam mobil dan sedang berjalan menuju ke arah mall.

Tanpa berpikir panjang Liana yang terpancing oleh instingnya sebagai seorang istri segera mengikuti kedua orang pelaku perselingkuhan itu dari belakang.

Sementara Yudistira dan Tiara tentu tidak mengira akan kehadiran Liana yang berada persis di belakang mereka. Keduanya berjalan bersama dengan santai dan mesra. Bahkan Yudis merangkul pundak Tiara dengan penuh kasih. Kedekatan keduanya begitu intim dan tak sungkan meskipun di depan publik.

Liana yang melihat keakraban Yudis dan Tiara serta bagaimana cara sang suami memperlakukan wanita lain dengan sangat baik membuat hatinya tercabik. Sebenarnya ia sudah tidak kuat untuk mengikuti mereka tapi batin kecilnya masih belum puas sebelum mengetahui apa tujuan mereka datang ke mall besar ini? Akhirnya Liana pun menguatkan dirinya sendiri dan terus melangkah.

...----------------...

Kedua orang itu berhenti di toko khusus perlengkapan bayi, lalu masuk ke dalamnya. Liana mengernyit. Perasaannya semakin tak enak. Untuk apa ke toko perlengkapan bayi? Apa Yudis sedang membeli perlengkapan itu untuknya, tapi kan kandungan Liana masih belum besar? Saat itu satu pikiran terlintas dalam otaknya.

"Mungkinkah itu untuk Tiara?"

Liana sama sekali belum mengetahui atau sampai kepikiran kalau Tiara itu hamil. Kalau benar dugaannya, berarti....

Liana kini harus menyamar dengan memakai kacamata hitam yang sangat besar dan ia berdiri di depan toko perlengkapan itu sambil duduk pada bangku-bangku kecil yang memang tersedia dan dipasang pihak mall di setiap seberang depan dari tiap-tiap toko. Liana duduk di sana dan berpura-pura membaca majalah sambil mengangkat majalah itu tinggi-tinggi.

Sesekali ia mencuri pandang menatap sekilas dari arah luar ke bagian kaca jendela yang besar itu untuk melihat keduanya tampak sedang memilih-milih barang.

Tangannya meremas buku majalah yang ia pegang dengan sangat geram. Saat melihat Yudis dan Tiara saling tersenyum. Rasa marah, sakit hati dan iri sebagai seorang wanita muncul begitu saja tanpa bisa ia bendung. Tiara adalah sahabatnya sendiri dan Yudis masih berani mendekatinya dulu, ditambah ternyata selama ini mereka masih menjalani hubungan diam-diam dan sekarang terlihat Tiara sedang hamil besar. Entah sudah berapa lama kandungan wanita itu, tapi kehamilan Tiara hanya membuktikan kalau Yudis dan Tiara masih menjalin kasih di belakangnya setelah kejadian beberapa bulan lalu.

Tak lama keduanya keluar dari toko sambil membawa sebuah kotak berukuran besar. Ah, sepertinya mereka membeli troli untuk bayi. Yudis tampak tersenyum bahagia saat menatap Tiara. Saat keduanya berjalan melewatinya, Liana harus berpura-pura tenang, padahal dia ingin sekali segera berdiri dan menampar wajah keduanya di depan umum. Tapi Liana tidak melakukan itu, dia diam-diam mengambil rekaman kemesraan keduanya.

"Kamu akan menyesal, Mas...," ucap Liana yang sepertinya sudah memiliki suatu rencana untuk membalas sang suami.

Liana bergegas berdiri saat melihat Yudis dan Tiara berbelok dan hilang dari pandangannya. Dengan langkah terburu-buru ia berlari-lari kecil sampai ke ujung dan melihat mereka masuk ke bagian perbelanjaan yang menyediakan berbagai makanan, pakaian, bahkan alat elektronik dan berbagai macam peralatan dapur rumah tangga di dalamnya. Namun, kali ini Yudis tidak ikut masuk bersama Tiara. Laki-laki itu sempat mengecup kening Tiara sebelum akhirnya pergi turun dengan eskalator entah kemana. Sementara Tiara terlihat masuk ke dalam sana sendirian.

"Bagus, ini adalah kesempatan!"

Setelah memastikan Yudis sudah pergi dan Tiara masuk tanpa curiga, Liana langsung ikutan masuk ke pusat perbelanjaan itu untuk mengikuti Tiara. Dia ingin menemui dan berbicara langsung pada wanita yang selama ini dianggapnya sebagai sahabat.

...----------------...

Tiara tampaknya pergi ke bagian rak untuk susu ibu hamil. Wanita itu sedang melihat-lihat kotak susu tersebut sambil menimbang-nimbang.

Liana yang melihat itu adalah kesempatan baginya bergegas berjalan mendekati perempuan itu, mumpung situasinya agak sepi dan Yudistira masih belum kembali.

Didekatinya Tiara dengan langkah hati-hati, jangan sampai mengejutkannya.

"Ra...," ucapnya kemudian setelah berhasil berdiri di sebelah perempuan itu.

Tiara reflek menoleh ke samping saat mendengar namanya dipanggil dengan suara yang cukup familiar di telinganya.

"Li...,ana...."

Tiara langsung mematung setelah melihat kehadiran Liana di sana. Kedua bola-matanya membulat, bibirnya sedikit terbuka dan kotak susu yang dipegangnya pun sampai terjatuh ke bawah, saking terkejutnya melihat sosok sang sahabat lama.

"Apa kabar, Ra? Uda lama ya, enggak ketemu?" Liana mencoba tetap bersikap tenang, seolah seperti sedang tidak terjadi apa-apa.

"A-a-aku ba-ba-baik-baik saja...," balas Tiara yang jelas sekali dia gak bisa menutupi rasa cemas dan ketakutannya.

"Hamil?" Tanya Liana dengan datar. Pandangannya langsung mengarah ke perut wanita itu. "Berapa bulan?" Ujarnya sambil mencoba untuk memegang perut besar sang sahabat. Tapi Tiara reflek menghindar. Ia bergerak mundur sedikit untuk menghindari sentuhan dari Liana.

"Sudah 7 bulan...," jawab Tiara yang terlihat tidak nyaman dengan keberadaan Liana saat ini.

"Oh, udah mau lahiran dong dikit lagi...." Tiara hanya mengangguk kecil dan berusaha semakin menjaga jaraknya dari Liana.

"Aku juga sedang hamil...," ucap Liana secara tiba-tiba. Ia berbalik menghadap ke arah rak susu khusus ibu hamil. Matanya seperti menjelajahi kotak-kotak itu.

"Se-selamat ya, An...," balas Tiara yang berdiri menyamping dan melihat ke arah Liana yang masih fokus melihat kotak-kotak susu yang tersusun rapih di depannya.

"Kapan-kapan, aku boleh tanya rekomendasi susu yang bagus untuk ibu hamil dan menyusui ya, Ra?" Liana menoleh sambil tersenyum ke arah Tiara.

"Bo-boleh aja kok, An..., ta-tanya saja...," jawab Tiara yang masih belum bisa mengontrol diri untuk menjadi lebih tenang. Wanita itu benar-benar terlihat panik dan khawatir.

"Mm, An kayaknya aku harus pergi dulu deh, kapan-kapan kita ngobrol lagi...." Tiara mencoba untuk berjalan melewati Liana tapi tiba-tiba wanita itu malah berdiri di tengah jalan seakan menghalangi langkah Tiara.

"Kenapa buru-buru? Ditunggu sama suami??" Pertanyaan itu jelas sedang berusaha untuk mencari kebenaran. Apakah Tiara akan jujur mengenai laki-laki yang sedang bersamanya sekarang?

"I-iya, maaf ya, An...." Tiara berharap ucapannya itu dapat membuat Liana percaya. Tentu saja tidak, karena dia sudah tahu sandiwara keduanya.

Liana justru malah semakin menghalangi jalan Tiara di tengah-tengah.

"Bukannya kamu tadi mau beli susu? Kenapa gak jadi?" Liana membungkuk, mengambil kotak susu yang tadi dijatuhkan oleh Tiara, "kamu takut suami kamu marah? Mana dia, biar aku yang bicara biar dia gak marah," ucap Liana sambil melihat ke kiri dan kanan lalu ia maju satu langkah mendekati Tiara. "Oh ya, kenapa kamu gak ngabarin aku kalau kamu udah nikah?" Liana maju satu langkah lagi.

"An...." Tiara reflek melangkah mundur setiap kali Liana berjalan maju ke arahnya.

"Kamu gak anggap aku sahabat kamu lagi?" Liana semakin mendekati Tiara yang berjalan mundur dan hampir menabrak ujung rak

"An, bukan begitu aku...."

"Kenapa? Aku ingin ketemu sama suami kamu, dia di sini 'kan?"

"An, hentikan!!"

Suara jeritan Tiara terdengar oleh seorang staff di sana. Dia langsung berjalan ke arah sumber suara dan mendapati dua orang wanita yang kelihatannya sedang bertengkar mungkin. Reflek ia mendekati kedua pelanggan itu.

"Maaf, ada apa ya Bu?" Tanya staff itu sambil melihat ke arah Liana dan Tiara secara bergantian.

Hanya dari melihat saja dia sudah bisa menangkap adanya atmosfer ketegangan di antara kedua wanita yang saling berdiri berhadapan itu.

"To-tolong saya, sa-saya mau keluar dari si-sini...," ujar Tiara dengan tubuh gemetar.

"A-ah baiklah Bu, mari saya antarkan keluar...." Seakan dapat membaca ketakutan Tiara, staff lelaki itu segera menuntun wanita itu berjalan melewati Liana.

Liana hanya bisa menoleh dan menatap keduanya yang berjalan menuju ke pintu luar.

"Kamu jahat, Ra!!" Liana meremas kotak susu ibu hamil itu lalu melemparnya ke bawah.

......................

Sementara Tiara yang sudah berjalan keluar segera meninggalkan area itu sambil menelepon Yudistira.

"Mas, aku langsung ke area parkir ya...," ucapnya dengan suara gemetar dan sesekali melihat ke belakang.

"Lho? Belanjanya emang sudah? Kok cepet banget?" Tanya Yudis dengan heran. Ternyata pria itu sedang berada di toko jas khusus Dia sedang memesan baju untuk acara foto kehamilannya Tiara sekaligus acara berkah untuk minggu depan.

"Mas buruan kemari, aku takut...," balas Tiara yang sekarang sedang berjalan keluar dari mall menuju parkir.

"Ya udah, mas segera ke sana, kamu tunggu ya...."

Tiara terdiam di depan pintu mobil dengan wajah gelisah. Ia khawatir kalau Liana masih mengikutinya. Namun tiba-tiba ia merasakan perutnya sakit, lalu....

"Hah..., apa ini...??" Ia terkejut dan panik saat ada cairan meleleh dari dalam rahimnya.

Sedetik kemudian tubuhnya langsung merosot ke bawah....

Apa yang akan terjadi selanjutnya setelah ini? Apa yang akan terjadi dengan Tiara dan juga Liana????

.

.

.

Bersambung....

1
sutiasih kasih
klo km ngotot cerai.... setidaknya punya lah hrga diri yudis.... srcara sadar keluar dri zona nyamanmu slm ini yg mmberimu ketenaran karir...
dan saat nanti trbukti liana memang hamil.... jgn lgi ada kta mnyesal yg berujung mngusik ketenangan hidup liana dan anknya....🙄🙄
dan untuk liana.... brhenti jdi perempuan bodoh jdi jdi pngemis cinta dri laki" yg g punya hati jga otak...
jgn km sia"kn air matamu untuk mnangisi yudis sialan itu..
sutiasih kasih
knapa km msih mau prtahanin laki" macam yudis....
sdh tau km tak prnah di anggp.... bhkn km matpun yudis g akn sedih liana....
justru klo yudis km buang.... yg bkalan hidup susah itu dia dan gundiknya...
yudis manusia tak tau diri.... g mau lepasin km krna dia butuh materi untuk kelangsungan hidup gundik dan calon anaknya...
jdi... jgn lm" untuk mmbuang kuman pnyakit...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!