Istrinya dalam keadaan mati suri setelah melahirkan. Untuk membangunkannya, Zhou Fan harus mencari sepuluh kristal beast. Namun tidak semua kristal beast dapat ia gunakan, minimal harus tingkat ke delapan, dan itu semua berbasis es.
Selain itu, Zhou Fan akan mencari gurunya yang tiba tiba hilang tanpa kabar.
Dari sini petualang Zhou Fan di negeri seberang dimulai. Akankah dia berhasil menuntaskan tujuannya?
Cover by Google
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayap perak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter... 33 : Kelicikan Klan Ci
Patriark Ci yang melihat orang orangnya telah dikalahkan, menatap bengis pasukan pangeran ketiga. Dia seolah lupa bahwa di depannya masih berdiri seorang penjaga yang terus memperhatikan.
"Patriark Ci, sekarang apa yang bisa kau lakukan?" Shao Mingrui mendekat sambil menggantung pedang di balik punggungnya.
Ketika Patriark Ci hendak mengeluarkan makian, Penatua Song berkata dengan suara datar. "Jangan bertindak berlebihan, jika tidak aku akan langsung membunuhmu."
Seketika pemimpin Klan Ci itu menutup rapat mulutnya, dia tidak bisa mengalahkan Penatua Song, tidak ada yang bisa dia lakukan sekarang.
Zhou Fan yang telah menyelesaikan bagiannya datang sambil memanggul pedang darah malam.
"Aku akan pergi sebentar." Zhou Fan menepuk pundak Shao Mingrui, matanya melirik pakaiannya yang bersimbah darah.
Shao Mingrui mengangguk, kemudian beralih kembali kepada pria tua di hadapannya.
Zhou Fan melenggang pergi, dia samar samar mendengar suara air mengalir, itu pasti berasal dari sebuah aliran sungai.
Setelah berjalan beberapa waktu, dia akhirnya menemukan apa yang ia cari. Seperti dugaan, ini adalah sebuah sungai dengan arus yang deras.
Meski deras, sungai terlihat dangkal dengan air yang jernih.
Tanpa membuang waktu, Zhou Fan turun untuk membersihkan dirinya yang setiap inci penuh dengan bau anyir.
Zhou Fan mengganti pakaian dengan yang lebih baik, dia hendak kembali tapi Zhou Jim datang dengan membawa sebuah tangkapan.
Pemuda itu pun memutuskan untuk bersantai di bawah teduhnya pohon mahoni, ditemani daging rusa yang siap untuk dibakar.
Zhou Jim tak ketinggalan, sebelumnya serigala itu telah bekerja keras dalam menumpas orang Klan Ci, ini adalah waktunya untuk mengisi kembali tenaga yang hilang.
Dengan telaten Zhou Fan membakar daging rusa setelah dia potong menjadi beberapa bagian. Aroma berlemak itu seolah melambai kepadanya.
Tak butuh waktu lama untuk merubah seonggok daging kemerahan menjadi berwarna kecoklatan. Zhou Jim langsung merampas bagiannya bahkan ketika daging itu masih mengeluarkan asap panas.
Zhou Fan hanya bisa geleng kepala, dia penasaran seberapa kuat lidah serta bibir serigala itu sehingga dapat bersentuhan dengan daging yang sangat panas.
Tak sengaja, telinga Zhou Jim menangkap adanya pergerakan. Serigala itu bahkan melepaskan daging yang menempel di moncongnya.
Zhou Fan mengerutkan kening, dia tidak tahu apa yang terjadi dengan serigalanya. Yang jelas, ia melihat telinga Zhou Jim terus bergerak.
Zhou Jim berdiri dengan keempat kakinya, dia berlari menuju ke arah barat daya. Zhou Fan tanpa berpikir dua kali langsung mengikuti kemana serigala itu melesat.
Beberapa saat Zhou Fan berhenti ketika melihat Zhou Jim berdiri memandang sebuah gubuk di tengah hutan.
Zhou Fan keluar dari semak, dia menelisik gubuk dari kejauhan. Bagaimana bisa ada gubuk di tengah hutan, ini adalah hutan kabut, hutan dengan iklim tak tentu yang bisa membuat semua orang gila karena perubahan cuaca yang sangat tidak masuk akal.
Memperhatikan lebih seksama di sana dia melihat ada sebuah kereta kuda sederhana, bahkan terkesan usang.
Tak tak tak...
Zhou Fan langsung bersembunyi ketika mendengar ada yang mendekat. Tak lama kemudian dua orang pria dewasa membawa seorang anak laki laki berusia lima tahun, muncul di hadapan mata kepala Zhou Fan.
Terlihat anak laki laki tersebut tidak sadarkan diri dan salah satu pria dewasa memanggulnya layaknya sebuah karung. Mereka memasuki gubuk, dan mereka tidak keluar.
"Apakah mereka penculik anak?" Zhou Fan mengeraskan rahangnya, dia merasa kesal dengan kejadian ini.
Dia adalah seorang ayah, meski anak laki-laki itu bukan anaknya, dia seperti mendapatkan sinyal kewajiban untuk menolongnya.
Namun dia tidak bertindak ceroboh dengan langsung keluar dari persembunyian. Untuk sesaat dia memeriksa keadaan, sangat tidak lucu jika tiba tiba datang beberapa orang lagi.
Bukan menolong, dia malah melibatkan dirinya ke dalam lingkup bahaya.
Beberapa waktu berlalu dan tidak ada tanda tanda seorang pun yang datang. Zhou Fan keluar dari semak, dia perlahan berjalan mendekati gubuk.
"Akankah saat ini Patriark telah sampai di kediaman Klan Xiu?"
"Aku rasa begitu, setidaknya mereka telah memasuki gerbang Klan Xiu ketika kita sampai di gubuk ini."
"Kenapa harus kita yang mendapatkan tugas membosankan ini, membawa putra Patriark Xiu itu sangat menyusahkan."
Zhou Fan yang berdiri di luar ketika mendengar perkataan ini wajahnya sedikit tidak biasa.
Apakah anak laki laki itu adalah putra Patriark Klan Xiu? Zhou Fan sedikit tidak percaya, ternyata ada yang berani menculik keturunan patriark klan besar Kota Bei Xian.
Namun mendengar bahwa mereka saat ini tengah menjalankan sebuah tugas, pemuda itu penasaran siapa dalang dibalik semua ini.
Ingin terus menguping dari luar, salah seorang dari dalam berseru lantang.
"Penyusup! Penyusup!"
Zhou Fan membuka mata lebar, dia bertanya apakah secepat ini dia diketahui keberadaannya.
Selangkah lagi pemuda itu akan keluar, ternyata yang dimaksud adalah penyusup lain. Mereka keluar tapi tidak mengarah ke arahnya.
Ketika melihat siapa yang mereka incar, ternyata itu adalah Zhou Jim.
Untuk sesaat Zhou Fan hanya diam terpaku di tempatnya, sejurus kemudian dia tersenyum.
"Bagus Jim, dengan begitu aku tak perlu bertarung."
Zhou Fan masuk ke dalam gubuk, dari sana dia melihat anak laki laki terbaring di sebuah tikar.
Sementara kedua orang yang mengejar Zhou Jim tiba tiba berhenti.
"Tunggu, putra Patriark Xiu?!" Mereka saling pandang, kemudian melesat kembali ke gubuk.
Namun ketika sampai, mereka tidak menemukan putra Patriark Xiu, hanya sebuah tikar kosong yang terbentang di atas permukaan tanah.
Seketika wajah mereka panik, bahkan hanya beberapa saat keringat telah menginvasi setiap inci wajah keduanya.
"Gawat, jika Patriark mengetahuinya, kita akan terkena masalah. Hukuman Klan Ci, aku tak bisa menerima ini." Kedua pria itu semakin menjadi.
"Jadi, semua ini adalah ulah Klan Ci?"
Air muka kedua pria itu langsung berubah, dengan cepat mereka keluar menghampiri suara yang terdengar.
"Kau... Kau yang melakukannya?!" Mereka dihadapkan dengan seorang pemuda yang berdiri di depan pintu masuk, seolah memang sengaja menunggu kedatangan mereka.
Zhou Fan tidak mempedulikan ucapan kedua pria di hadapannya, pemuda itu langsung meraih pedang darah malam yang menggantung di punggungnya.
"Kalian Klan Ci memang harus dihabisi." Setelah berkata Zhou Fan melesat memburu kedua pria dewasa.
Kedua pria tentu saja tidak hanya diam melihat seorang pemuda hendak menyerang. Mereka dengan sigap membentangkan sebuah pedang yang sebelumnya bersarang di pinggang.
Namun kekuatan Zhou Fan terlalu besar sehingga dengan satu gerakan mampu memisahkan tubuh mereka. Pemuda itu tak membiarkan cincin penyimpanan sia sia, dia mengambil setiap barang yang dapat dia manfaatkan.
Kedua pria itu hanya petarung kaisar bintang satu, melawan mereka hanya butuh satu kali ayunan pedang darah malam.
Sebelumnya Zhou Fan tidak menyerang karena menginginkan informasi lebih jelas mengenai siapa dalang dibalik penculikan, setelah mengetahui bahwa itu adalah Klan Ci, dia tidak bisa hanya diam memberikan pelajaran biasa terhadap mereka.
Zhou Fan kembali ke tempat dia menempatkan putra Patriark Xiu, melihat senyum teduh anak laki laki itu, tanpa sadar sebuah senyuman terukir di wajahnya.
"Lin'er harus melahirkan seorang putra!"