DUNIA ABU-ABU

Waktu berjalan tak pernah menunggu, siang hari pun tiba. Tepat pukul empat belas Rudi tiba di PT. D&U dan langsung menemui Pak Hung di kantornya.

"Silahkan masuk," ucap Pak Hung setelah Rudi mengetuk pintu ruangan.

"Selamat siang, Pak." sapa Rudi singkat.

"Selamat siang juga. Silahkan duduk Rud," balas Pak Hung.

"Mengenai pembicaraan kita tadi pagi," Pak Hung mengawali pembicaraan. Kemudian menjelaskan bahwa semua sudah dipersiapkan.

"Ini surat pengalaman kerjanya." ucap Pak Hung seraya menyerahkan secarik kertas tebal seperti piagam.

"Terima kasih Pak" ucap Rudi setelah membaca surat pengalaman kerja tersebut.

"Silahkan dibaca dan ditandatangani jika setuju" ucap Pak Hung sambil menyerahkan satu lembar kertas lagi.

Rudi menerima kertas tersebut dan membacanya dan ternyata adalah slip gaji. Tertulis di surat tersebut gaji pokok, tunjangan jabatan, lembur dan total jam kerja. Setelah ditotalkan berjumlah sekitar satu juta sembilan ratus ribu rupiah.

Dikarenakan pada waktu itu Rudi juga belum mengerti dengan perhitungan upah pekerja tanpa banyak tanya Rudi langsung membubuhkan tanda tangan di kertas tersebut. Dengan demikian Rudi setuju dengan gaji yang diperoleh selama bekerja di perusahaan PT. D&U.

"Silahkan dihitung" ucap Pak Hung dan menyerahkan satu buah amplop berisi uang.

"Terima kasih Pak Hung," ucap Rudi setelah menghitung jumlah uang tepat dengan jumlah yang di slip gaji.

Setelah berbincang-bincang sebentar,Rudi minta izin untuk undur diri.

"Terima kasih atas kerjasamanya selama ini" pungkas Pak Hung dan berjabat tangan dengan Rudi.

"Sama-sama Pak Hung" balas Rudi kemudian keluar dari kantor Pak Hung.

Sampai di pos jaga, Rudi melihat Regar sedang duduk ngobrol dengan Faisal.

"Ehh ada bang Regar," sapa Rudi kemudian bersalaman dengan Regar.

"Iya Rud, sore ini aku mau tanda tangan kontrak. Nanti malam kemungkian langsung kerja menggantikan kamu." jelas Regar dengan semangat.

"Alhamdulillah, selamat bang Regar. Terus bagaimana dengan kerja sebelumnya?" tanya Rudi.

"Kamu kan tau sendiri" jawab Regar kemudian menjelaskan bahwa kerja sebagai penjaga gudang alat berat kemungkinan untuk jenjang karir tidak ada. Belum lagi dengan upah yang diterima tidak menerapkan penggajian berdasarkan peraturan ketenagakerjaan.

"Owh ya bang, bisa bicara berdua sebentar" ucap Rudi dan mengarahkan Regar untuk mengikutinya ke belakang pos jaga.

"Apa ini?" ucap Regar sedikit kaget ketika Rudi memasukkan sejumlah uang ke kantong kemeja Regar.

"Rejeki jangan ditolak bang" ucap Rudi memohon.

"Terima kasih Rud," balas Regar melihat ketulusan Rudi.

"Harusnya aku yang berterima kasih bang" ucap Rudi sambil tersenyum.

Sekitar lima menit berbincang-bincang Rudi minta izin pamit dan bersalaman dengan Regar dan Faisal.

"Semoga semakin sukses ya Rud di tempat kerja baru" ucap Regar.

"Sama-sama bang" pungkas Rudi singkat dan berlalu meninggalkan PT. D&U pulang menuju ruli.

Keesokan harinya...

Pagi ini adalah hari ketiga Rudi bekerja di PT. Beyonics Technologi Batam. Setelah masuk ruangan kerja, Rudi melihat sekeliling ternyata ada beberapa wajah baru. Rudi lalu berinisiatif untuk memperkenalkan diri. Dari perkenalan tersebut Rudi mengetahui tiga orang yang bernama Mbak Ani, Mas Amin dan Lely adalah anggota Tim satu yang bekerja di produk Seagate. Sementara tiga orang yang lain adalah Vera, Joneva dan Rini adalah anggota lawan shift Norton dan kawan-kawan yang bekerja di produk Quantum. Satu orang yang lain adalah leader Tim tiga yang lembur di Tim satu bernama Rinto.

Setelah berkenalan, Rudi melanjutkan aktivitasnya mengerjakan Board Fresh Quantum seperti hari kemarin.

Sekitar pukul sembilan pagi, Pak Agung menghampiri Rudi.

"Tolong ikut saya sebentar Rud," ucap Pak Agung.

"Baik, Pak." jawab Rudi bergegas mengikuti langkah Pak Agung.

Ternyata Pak Agung mengarahkan Rudi ke ruangan kepala Debug Engineering Department yaitu ruangan tempat Rudi diinterview beberapa hari yang lalu.

"Silahkan duduk," tawar Pak Agung dengan ramah.

"Kamu tau kenapa saya panggil?" tanya pak Agung memulai pembicaraan.

"Maaf Pak, saya tidak tahu," jawab Rudi sambil mengawasi sekelilingnya. Di mana di ruangan tersebut hadir juga Mr. Alex dan Mr. Laurent yang sedang asik dengan Personal Computer mereka masing-masing.

"Hahaha ... jangan tegang begitu, santai saja," ucap Pak Agung sambil tertawa.

"Situasinya seperti ini," lanjut Pak Agung kemudian menjelaskan latar belakang Rudi dipanggil.

Pak Agung menjelaskan bahwa company menerima satu proyek baru bernama Smart Bridges. Produk tersebut adalah sebuah alat penerima atau receiver kanal televisi tanpa kabel.

Sebagaimana diketahui untuk setiap produk dibutuhkan tim Debug. Pemimpin atau Mr. Alex dan Mr. Laurent telah memutuskan Mas Amin sebagai Leader di produk baru tersebut. Dengan situasi tersebut otomatis Leader di Tim satu Seagate akan kosong.

"Untuk itulah kamu saya panggil," lanjut Pak Agung.

"Maksud Bapak saya menggantikan Mas Amin? tanya Rudi sedikit tidak menyangka.

"Iya, benar sekali"

"Tapi Pak ..." ucap Rudi pelan menunggu penjelasan Pak Agung selanjutnya alasan memilih Rudi sementara masih banyak yang lebih senior.

"Pada saat interview, kamu menunjukkan kualitasmu. Saya dan pemimpin yang lain sangat percaya kamu dapat menjadi Leader di Tim satu. Jangan kecewakan kepercayaan kami" pungkas Pak Agung seraya menjabat tangan Rudi dan mengucapkan kata-kata selamat.

"Baiklah,Pak. Saya akan berusaha yang terbaik." timpal Rudi dengan mantap.

"Mari ikut saya kembali ke ruangan Debug" ajak Pak Agung sambil berjalan diikuti Rudi dari belakang.

Setelah sampai di ruangan, Pak Agung menghampiri Mas Amin dan menjelaskan situasinya.

"Selamat ya Rud," ucap Mas Amin menjabat tangan Rudi.

"Mohon bimbingannya Mas," balas Rudi merendah.

"Oke, silahkan dilanjutkan" ucap Pak Agung memberi waktu untuk Mas Amin dan Rudi serah terima tugas.

Lalu Mas Amin mulai menjelaskan tentang kerja Tim, seperti yang pernah dijelaskan Bu Vita pada saat training. Kemudian Mas Amin melanjutkan memperkenalkan semua model Board Seagate yang sedang diproduksi. Tidak lupa membagikan tips dalam menganalisa Fail Board secara garis besar.

Setelah merasa cukup, Mas Amin lalu menyerahkan satu buah FT Fail Board untuk dikerjakan.

"Coba kamu kerjakan yang ini," ucap Mas Amin.

Rudi lalu menerima Fail Board tersebut dan membaca stiker yang ditempel di Fail Board tersebut tertulis kode 001.

Sekitar tiga menit, Rudi hanya memperhatikan komponen-komponen di Board tersebut. Setelah buntu dengan maksud kode tersebut akhirnya Rudi bertanya.

"Maaf,Mas. Maksud kode 001 ini apa ya?" tanya Rudi.

"Owh iya, aku lupa menjelaskan" jawab Mas Amin dengan wajah bersalah. Kemudian Mas Amin membuka layar Komputer.

"Coba lihat ini," ucap Mas Amin lalu menunjukkan di layar komputer sebuah aplikasi yang berfungsi sebagai Daily Report yaitu laporan harian.

Di aplikasi tersebut terlihat semua list atau daftar kode Fail yaitu dari kode 000 sampai kode 600 dan juga penjelasan mengenai kode tersebut.

Mas Amin lalu menjelaskan bahwa setiap Fail Board yang sudah dikerjakan dan dianggap Pass akan discan kemudian barcode Fail Board tersebut akan muncul di Daily Report. Kemudian akan diinput kode Fail Board dan penyelesaian masalah atau solved problem dan langkah yang diambil atau action taken. Tidak ketinggalan siapa employee yang mengerjakan atau personal responsibility. Sehingga nantinya semua Fail Board jelas historinya.

"Terima kasih Mas atas penjelasannya," ucap Rudi.

"Kalau ada hal yang belum jelas, jangan sungkan-sungkan bertanya." balas Mas Amin.

Begitulah setelah mendengar semua penjelasan dari Mas Amin, Rudi kembali mengerjakan FT Fail Board dan mulai hafal dengan kode Fail.

"Baiklah Rud, aku serahkan Tim ini di bawah kepemimpinan mu" ucap Mas Amin setelah membereskan semua peralatan kerjanya. Kemudian Mas Amin pamit untuk meeting proyek baru bersama Pak Agung.

Sepeninggal Mas Amin, Rudi kini bekerja sendiri. Berbekal ilmu yang didapat dari sekolah dan training singkat dari Mas Amin Rudi mulai terbiasa dengan pekerjaannya.

Bersambung...

"Hai Readers.."

Ketemu lagi dengan saya,

Makasih ya masih setia dengan karya saya.

😊😊😊

🙏🙏🙏