Renando Maher Ali Pratama terlahir dengan banyak keberuntungan, kaya,tampan,pintar terhormat. Dan dia adalah orang yang sangat pintar memanfaatkan kekayaannya untuk bersenang-senang
Da tumbuh menjadi pria yang manja dan tak bertanggung jawab. ditambah lagi dia dikelilingi oleh orang-orang serakah.
pertemuannya dengan seorang gadis sederhana calon dokter membuat dia jatuh cinta.
sayangnya karena ditipu oleh orang terdekat keluarga Renando bangkrut, orangtuanya jatuh sakit, sementara Nando dipenjara karena kasus pelecehan terhadap Airin jelita gadis yang ia sukai
Bagaimanakah Renando menjalani kehidupannya setalah ia kehilangan segalanya.
.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lara hati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
35
Cercaan serta luapan kemarahan yang dilontarkan papa dan orang tua sahabat sahabatnya membuat Delon bungkam seribu bahasa. Dia berpikir tak ada gunanya melawan,hanya memperpanjang masalah.
Sejak dulu pemikiran Delon dan papa selalu memang berbeda, hingga mereka sering bertengkar.
Cipto dan istrinya berhasil mendidik Delon menjadi putra yang baik.
Seharusnya Cipto bersyukur.
Delon tipikal pemuda penurut dan murah hati.
Tapi sebaliknya Cipto malah sering dibuat kesal karena sifat Delon.
" Bagaimana bisa kau memasukan musuh kita dalam perusahaan " Ucap papa dengan wajah sengitnya
Mereka kembali melanjutkan rapat kecil yang hanya dihadiri orang tua serta sahabat sahabat Delon.
Ibram ,Gunawan, dan Argo.
lebih tepatnya penghakiman buat Delon karena menyebabkan masalah bagi mereka semua dengan kehadiran Nando diperusahaan Delon
"pecat dia segera...!! papa tak ingin melihat dia ada dikantornya ini lagi..kau paham Delon!?" sembari menekankan perintahnya agar tak ada bantahan dari Delon.
Delon hanya menunduk.
Selesai dengan urusannya memarahi Delon para orang tua segera pergi.
Tinggallah Delon bersama sahabat sahabatnya didalam ruangan Delon.
" Rupanya kau punya niat mengkhianati kita .."
Ibram memulai percakapan
ketiganya berdiri dihadapan Delon memberi tatapan mengancam.
Ibram merasa Selama ini Delon memang sering berpihak pada Nando, tapi ia tak menyangka, bagaiman bisa Delon berhubungan dengan Nando tapi merahasiakan dari mereka.
" Aku hanya kasihan padanya, hanya ingin menolong saja..kukira tak ada yang salah..?" Delon membela diri.
" Kau terlalu Naif atau otakmu yang terlalu kecil, Jangan remehkan keturunan Maher Ali, kau tak tahu seberapa hebat dan licik nya mereka.
Bagaimana bisa? kau membuatnya memasuki markas kita.."
cemooh Argo
"Semua ini milik Nando, aku malu serta kasihan padanya.."
Ibram dan kedua teman Delon terbahak.
" Kau memang Naif, hiduplah dengan kenaifanmu itu. Tapi jangan sampai menghancurkan yang sudah kita miliki. Saranku pecat dia, atau papaku akan mengambil tindakan..kau tak butuh perusahaan ini tapi bagaimana dengan Om Sucipto, ??"
Delon tak menyahut. Dia sama sekali tak mengalihkan pandangan dari Ibram sedetik pun. jelas terlihat kekesalan dari tatapan nya apalagi mendengar Nada ancaman dari Ibram.
Rasa penyesalan dihatii Delon dikalahkan baktinya sebagai seorang anak.
" kau tenang saja, aku akan memecatnya hari ini juga.." sahut Delon dengan berat hati
" Bagus..!" Ibram mendekati Delon,
"Jangan berpihak pada orang yang salah,hingga menggiringmu pada penyesalan kelak..cam kan itu"
Ucap Ibram sebelum mengajak Argo dan Gunawan pergi dari ruangan Delon.
Seperginya sahabatnya.
Delon segera keluar memanggil asistennya
dengan penuh ketegangan Asisten menghadap.
" Siapa yang meminta Ali menghidangkan kopi diruang Rapat tadi!!?" tanyanya dengan wajah tak bersahabat dibalik meja.
"saya meminta Jailani pak, entah mengapa Ali yang datang ke ruang rapat.."
Dia menjelaskan dengan wajah ketakutan, jelas sekali Atasannya tersebut sedang emosi, Asisten hanya mampu menundukan kepala karena takut.
Tadi saat rapat, asisten Delon turut menyaksikan yang terjadi disana. Dia sangat Memaklumi jika bos marah, Meski tak memgerti keadaan sebenarnya. Mengapa Ali yang hanya seorang OB bisa membawa pengaruh besar bagi para Bos- bos besar diruangan rapat, bahkan Delon sendiri sangat terganggu kerenanya.
" Segera panggil Jailani keruanganku!" Titahnya.
Asisten pun segera menuju keruang OB,
memanggil Jailani agar menghadap Atasan mereka.
Jailani yang sadar telah melakukan kesalahan mengetuk pintu dengan tegang.
"masuk!!" terdengar perintah yang tegas dari dalam.
sembari menundukan kepala dalam dalam,Jailani mendekati Delon.
" Kau dipecat..!" ucap Delon tanpa basa basi.
Sontak membuat Jailani kaget, mendongak kan wajah dengan pucat pasi.
" T-tolong.. jangan pecat saya.." mohonnya dengan suara memelas.
"Aku sudah mengingatkan asistenku agar tak membuat Ali keluar dari ruang OB, apalagi sampai mendekati Ruang rapat. Lalu, mengapa kau memintanya menghidangkan kopi ke ruangan itu!?"
Hardik Delon dengan suara berapi api saking marahnya ia.
" Saya hanya berpikir sejak pagi, Ali bermalas-malasan saja di ruang OB, sementara yang lain bekerja dengan giat"
Delon tertawa dengan getir mendengar Alasan Jailani.
" Pak Jai.." panggil Delon lembut tapi menusuk
" Aku tahu kinerja kerja anda, seperti apa! siapa yang bermalasan atau siapa.??" ulang Delon. melemparkan tanya secara menyindir.
wajah Jailani semakin pias.
" Aku selalu mendapat laporan jika kau suka sekali memerintah para OB lain sementara kau bermalas-malasan "
Jailani terduduk di lantai. lemas sekali lututnya.
" Ampuni saya pak, saya mohon.." ibanya, penuh pengharapan.
Sayangnya keputusan Delon tak bisa ditawar.
" Cepat kemasi barangmu dan segera pergi dari sini.." titah Delon dingin.
Meski berusaha memohon belas kasihan berulang kali, rupanya keputusan Delon sudah final, dia tak bisa mentolerir perbuatan Jailani saat ini
Jailani keluar dengan lesu, seolah seluruh jiwanya terbang bersama rasa kecewa yang membelenggunya.
Melihat kemunculan Jailani dengan muka Aneh membuat OB Lain bertanya tanya, Jailani menjelaskan jika dia sudah dipecat.
Banyak Rekannya yang mensyukuri, karena Jailani termasuk orang yang sering menyusahkan orang lain serta paling menyebalkan diantara sesama OB, jelas mereka senang jika pengacau itu pergi.
mereka hanya berpura pura prihatin padahal hatinya bersorak.
Sementara di sudut lain
Seorang gadis bersiap menuju ke tempat kerja yang baru. Hatinya berbunga bunga bahagia. ia pulang kerumahnya.
Dua tahun sudah Airin meninggalkan kota kelahirannya, demi menjalani tugas pertamanya sebagai dokter di desa terpencil.
Matanya tak lepas memandangi gedung gedung tinggi pengcakar langit. Dia sangat merindukan pemandangan ini,
selama dua tahun ini hanya melihat hutan, perbukitan, sawah serta ladang, serta hijaunya perpohonan.
kehidupan desa yang serba sederhana membuat Airin bahagia, tapi sebagai gadis yang terlahir dikota besar, terkadang berada di desa membuatnya sedikit bosan.
Airin sebenarnya ingin menetap didesa, menata hati serta melupakan seorang pria yang pernah singgah di hatinya. tapi kemudian mendapat kabar jika kesehatan ibu mulai memburuk, Airin mengurungkan Niatnya, lalu memutuskan kembali ke kota.
Kakinya melangkah memasuki sebuah rumah sakit ternama
Dia mendapat panggilan untuk bekerja dirumah sakit tersebut.
tiba didalamnya Ia langsung menuju keruang direktur utama untuk bertemu dengan direktur sekaligus kepala rumah sakit.
tok tok tok!
Airin mengetuk beberapa kali hingga terdengar suara wanita memintanya masuk.
Dua orang wanita beda generasi menyambutnya dengan senyuman.
"Selamat pagi dokter linda, saya Airin jelita, dokter baru yang akan bertugas disini" Airin memperkenalkan diri.
Tanpa Airin sadari wanita satunya melihatnya dengan pandangan tak percaya. Keterkejutan jelas tergambar diwajahnya yang cantik.
" Saya memang sedang menunggu mu dokter Airin, terima kasih mau bergabung diruamah sakit ini, kau salah satu dokter lulusan terbaik di fakultas MHp college. saya bangga memiliki dokter hebat sepertimu"
Airin tertawa sekilas meski tersipu mendengar kata pujian yang berlebihan dari dokter linda.
dokter Linda memperkenalkan Airin pada dokter cantik yang sedari tadi kaku melihat Airin.
Oh, ya Ini dokter Dahlia, Ia adalah dokter senior dirumah sakit ini.
dr Dahlia yang akan membimbingmu. jika ada Masalah kau boleh bertanya padanya.." Dokter wanita yang sejak tadi luput dari perhatian Airin.
Airin menoleh hingga tatapan mereka bertemu. Sejenak mereka saling terpaku diam.
" Senang bertemu dengan Anda dokter Dahlia" Airin memulai percakapan.
Dia tersenyum mengulurkan tangan hendak menjabat Dahlia
gelagapan Dahlia menerima tangan Airin.
" Senang bertemu lagi denganmu Airin.." ucapnya berusaha tenang.
melihat reaksi keduanya membuat dokter linda mengambil kesimpulan.
" kalian saling mengenal? tanya Dokter linda heran sekaligus senang
" bagus kalau begitu, saya rasa, kalian bisa langsung mengakrabkan diri.
" Airin tersenyum tulus terhadap Dahlia, berbeda dengan Dahlia yang terpaksa tersenyum karena tiba tiba rasa takut menguasai hati Dahlia, Dia bertanya pada diri sendiri. Bagaimana jika Airin dan Nando suatu saat bertemu secara tak sengaja?
Namun ia segera menepisnya mengingat ia dan Nando sebentar lagi akan menikah, sebelumnya dia akan menghalangi Nando untuk bertemu Airin.
Karena sibuk dengan pikiran sendiri Dahlia sampai tak mendengar dokter linda bicara padanya
" dokter melamun?" Tanya linda sambil tersenyum ke ibuan menatap Dahlia.
" Eh iya dok, tadi bilang apa?" tanya Dahlia gagap,pada dokter Linda
" tolong bawa Airin berkeliling rumah sakit agar dia bisa mengenal teman teman yang lain, supaya mudah baginya beradaptasi "
Dahlia mengiyakan permintaan dokter winda kemudian mengajak Airin untuk mengikutinya mengelilingi rumah sakit yang cukup lebar serta luas itu.
Renando mengganti bajunya yang basah dengan kaos yang dibawanya dari rumah
Berbagai pertanyaan dilontarkan oleh Dewi, Nando menolak menjelaskan.
dering phonsel berbunyi, dia segera menekan tombol angkat.
" Nando, aku menunggumu ditempat biasa kau datanglah segera
pinta Delon via panggilan telpon
" Tapi ini masih jam kerja??" Nando merasa tak enak pada teman temannya.
" Jangan dipikirkan, segeralah kemari, ada hal penting yang ingin kusampaikan.
SECARA KSELURUHAN KEREN, KRN OTHOR SUKSES BUAT READER MARAH & JENGKEL...
UNTUK AIRIN, KNP GK COBA MLAMAR DI PUSKESMAS ATAU KLINIK2...
INI SEMUA BERKAT AMANDA..