NovelToon NovelToon
MENIKAH DENGAN CALON (MENANTU) MERTUA

MENIKAH DENGAN CALON (MENANTU) MERTUA

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Konflik Rumah Tangga-Konflik Etika
Popularitas:86.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Myatra

Fabian dipaksa untuk menggantikan anaknya yang lari di hari pernikahannya, menikahi seorang gadis muda belia yang bernama Febi.

Bagaimana kehidupan pernikahan mereka selanjutnya?

Bagaimana reaksi Edwin saat mengetahui pacarnya, menikah dengan ayah kandungnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Myatra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 33

"Saya,,, saya mau meminta maaf terutama pada Febi, atas kata-kata kasar tadi pagi. Semoga kalian berdua mau memaafkan saya," ucapnya sambil menatap ke arah Febi dan Fabian.

Febi dan Fabian saling lirik.

"Bagaimana teh Febi, apa dimaafkan kekhilafan Indah tadi pagi?" Azis kembali bersuara, karena tak ada tanggapan untuk permintaan maaf Indah setelag beberapa waktu.

"Sudah saya maafkan, tapi mungkin sulit saya lupakan. Jadi ya udah lah toh sudah berlalu."

Teman-teman Fabian semuanya saling lirik, karena jawaban Febi terdengar ambigu. Fabian juga melirik istrinya, tak mengira jika Febi akan memberikan jawaban seperti itu.

"Kami memaafkan, tapi untuk seperti dulu, kamiì butuh waktu," ucap Fabian mencoba mengartikan maksud istrinya.

"Sebetulnya saya sangat kecewa sekali, karena kalian hanya melihat dari satu sisi saja, lalu menuduh dan menyalahkan Febi dan saya, padahal kami berdua tak tahu apa-apa."

"Iya, kami mengerti. Mudah-mudahan keadaan kembali seperti dulu lagi. Hubungan kita membaik kembali. Sudah malam, kami pamit pulang."

Semuanya pamit dan saling bersalaman. Fabian mengantarkan teman-temannya sampai keluar, sedang Febi membereskan gelas-gelas, membawanya ke dapur dan mencucinya langsung.

Febi sedang mencuci tangan setelah mencuci peralatan makan, tiba-tiba ada tangan yang melingkar di pinggang rampingnya. Febi akan berteriak saat sebuah suara masuk ke gendang telinga,

"Ini aku,,,"

"Om, ngagetin aja!" Febi membalikan badan dan menyipratkan air dari tangannya ke wajah Fabian.

"Aduh.." tiba-tiba Fabian mengaduh, sambil memegang matanya.

"Kenapa, Om?" Febi panik melihat suaminya mengaduh.

"Mata aku perih, sayang."

Febi panik merasa bersalah, dia mengira ditangannya masih ada sisa sabun yang menyiprat ke mata suaminya.

"Sini, om. Bilas pakai air!"

"Tiup aja biar cepet," ucap Fabian sambil mendekatkan wajahnya ke arah Febi.

Febi memegang mata suaminya, saat Febi memonyongkan mulutnya bersiap untuk meniup matanya, Fabian justru menutup mulut Febi dengan benda kenyal miliknya.

Febi kaget, namun dia sadar jika tadi dia dikerjai suaminya. Febi kesal dan mencubit perut Fabian, sehingga pagutannya terlepas.

"Jahil!" ucap Febi setengah berlari berlalu pergi meninggalkan Fabian.

Fabian mengejar Febi, terjadilah aksi kejar-kejaran di dalam rumah.

"Udah, Om. Cape!" Febi berhenti berlari, mengatur nafasnya yang ngos-ngosan.

Fabian menangkap badan Febi, dan membawanya jatuh ke sofa bed. Keduanya tertawa bersama, Fabian menatap dalam pada mata Febi, entah keberanian dari mana, Febi mengecup bibir Fabian.

Tentu saja Fabian tak menginginkan hanya sekedar kecupan, Fabian tak melepaskan bibir Febi langsung memagut dalam dan lama.

Hanyut dalam gelora, mereka tak sadar jika mereka meluapkan hasrat mereka di ruang keluarga.

Tengah malam, Fabian terbangun dan menyadari jika mereka tertidur di sofa bed, saling berpelukan. Fabian menggendong Febi yang tertidur, dan memindahkannya ke kamar mereka.

Fabian kembali ke lantai bawah, untuk membereskan kekacauan yang diciptakannya, tentu saja dirinya malu jika sampai orang lain mengetahui aktivitas panas mereka.

Febi tidur sangat nyenyak sekali, Fabian menyusup ke dalam selimut yang menutupi tubuh Febi. Cukup lama, Fabian tak kunjung tertidur kembali, melihat wajah cantik istrinya, langsung membangkitkan kembali hasrat yang beberapa lalu sudah terpenuhi.

Fabian mulai bermain-main dengan Febi yang terlelap, Febi yang terganggu dengan yang dilakukan suaminya terbangun.

"Om, mau apa?"

"Mau kamu!"

"Tapi aku ngantuk, Om."

"Kamu tidur aja, sebentar lagi juga selesai!"

Tentu saja Febi tak bisa tidur kembali, seluruh badannya panas dan merasa geli mendapat sentuhan-sentuhan Fabian, ingin segera menyudahi permainan, Febi membalas serangan suaminya. Fabian kaget sekaligus senang dia tak bermain solo.

Beberapa hentakan, Fabian terkulai lemah dan langsung tertidur karena kecapean. Febi pun kembali merajut mimpinya dalam dekapan suaminya.

¤¤FH¤¤

"Lagi apa sayang?" tanya Fabian begitu keluar kamar mandi, melihat Febi fokus dengan ponselnya.

"Lagi edit poto, Om."

Fabian duduk di samping istrinya, "Ko wajah aku, ditutupi?" Fabian tak terima melihat wajahnya di poto Febi di tutupi emotikon love.

"Mau aku upload di medsos, Om. Temen-temen aku kan nggak tahu aku dah nikah."

Fabian masih tak terima alasan istrinya. Febi menyadari itu.

"Nanti kalau aku dah sah menerima ijazah, aku janji bakal umumin ke dunia kalau aku dah nikah." ucap Febi sambil mengacungkan dua jarinya, jari telunjuk dan jari tengahnya, tak lupa memamerkan senyum terbaik agar suaminya luluh.

Fabian akhirnya menyerah, "Apa nama-nama akun medsos kamu?"

Febi pun menyerahkan ponselnya langsung, agar Fabian bisa melihat, bahkan mengecek isinya sekalian.

¤¤FH¤¤

"Mah, aku minta ponsel aku," bujuk Edwin pada mamahnya, entah sudah berapa ratus kali.

"Kamu harus banyak istirahat, dan nggak boleh banyak pikiran, nanti kalau kamu pegang ponsel, yang ada kamu akan asik main ponsel, kurang istirahat dan kepikiran Febi terus. Nanti menghambat proses kesembuhan kamu," selau alasan itu yang Lidya ucapkan, saat anaknya merajuk minta ponsel.

"Nggak pegang posel pun tetep kepikiran Febi." jawab Edwin dengan kesal.

"Tapi kamu bisa istirahat cukup. Mamah sudah menyuruh beberapa orang untuk mengawasi dan menjaga Febi. Kamu nggak usah khawatir, Keadaan Febi, baik-baik saja."

Lidya membohongi Edwin, tentu saja dirinya tak melakukan hal itu.

Edwin tak menjawab lagi perkataan mamahnya, karena percuma, seberapa kerasnya dia berusaha, membujuk bahkan mengiba, tetap saja mamahnya tak memberikan ponselnya.

Edwin berbaring dan memunggungi sang mamah.

"Jam besuk sebentar lagi habis. Mamah pulang dulu ke plat. Jangan banyak pikiran, istirahat yang cukup, fokus pada kesembuhan kamu! Nanti kalau sudah sembuh kamu bisa lakukan apapun yang kamu mau, kecuali hal itu."

Lidya mengusap sayang rambut ananknya, lalu mengecup kepala belakang Edwin, cukup lama Lidya berdiri memaku, ingin melihat pergerakan Edwin, namun Edwin tetap bergeming. Perlahan Lidya membuka pintu dan keluar dar ruangan tempat Edwin di rawat.

Sepanjang lorong rumah sakit yang dia lalui, pikirannya mengembara pada kenyataan jika Febi sebenarnya sudah menikah.

Alasan utama sampai hari ini Lidya belum memberikan ponsel pada Edwin adalah untuk mencegah hal itu, jangan sampai Edwin tahu jika sekarang Febi yang sudah menikah.

Lidya tak mau Edwin kehilangan sumber semangatnga, lalu berbuat nekad dan menyerah berjuang melawan penyakitnya.

Salahnya juga dulu tak mendatangi keluarga Febi dan meminta acara pernikahan ditunda. Meski tak menjelaskan alasan sebenarnya, tapi mungkin saat ini Febi belum menikah orang lain.

Lidya tiba di plat yang dia sewa. Lidya mendudukan dirinya di sofa samping pintu. Betapa dia merasa lelah dengan cobaan yang kini menimpanya. Dulu karena alasan karier dirinya meninggalkan Edwin kecil, sekarang karena Edwin dia meninggalkan kariernya.

Lidya membuka laci samping dan mengambil ponsel milik Edwin. Sejak Edwin sakit, ponsel itu belum pernah dihidupkan.

Lidya menghidupkan ponsel Edwin, di tunggu beberapa saat, sampai ponsel bisa digunakan. Matanya membelalak sempurna, melihat isi dalam ponsel Edwin.

BERSAMBUNG.

1
Muldiah Diah
Luar biasa
🌿×ìąօണҽì հąղҽҽղ🦋🕊🤍🐬
susah jantuh cinta kt lidya tp kang cingkuh... Hran sama org2 ky gni, playing victim asem....
Khoerun Nisa
novel mu kebnyakn yg gantung tor udh beberapa taun aku nunggu kirain udh lanjut eh masih gntung juga sprti novel lain nya
Erina Munir
yaah abiiss...ngegantuung
Erina Munir
sebab ibu sdh hamil....semogaa
Sarah Yuniani
wakakakkakk
Sarah Yuniani
aku yang 9 taun juga masih malu thor ... 😅
Sarah Yuniani
kaya udah happy ending nggak sih !!
Sarah Yuniani
udah episode berapa masih aja om ..
Sarah Yuniani
pake mulut 😂
Sarah Yuniani
sejauh ini bacanya enjoy ..
penasaran terus
Sarah Yuniani
kenapa gak mas aja thor ..
Sarah Yuniani
mbacanya gimana ini 😅
Sarah Yuniani
sialan kau thor .. kenapa juga namanya Mayang 😂
Sarah Yuniani
jangan pake saya lagi dong thor ..
gak enak banget dibaca
Sarah Yuniani
Alhamdulillah...
semoga bian dan Febi bahagia selalu
Sarah Yuniani
itu ibu tiri Fabian yaa ??
kan katanya sejak kecil Fabian kurang kasih sayang mama
Sarah Yuniani
dunia novel yang sempit mungkin .. hehew
Sarah Yuniani
/Facepalm//Facepalm/
RossyNara
aduh om jangan keras² suaranya karna perempuan itu sensitif perasaannya...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!