NovelToon NovelToon
Belenggu Gairah Semalam

Belenggu Gairah Semalam

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan rahasia / Pernikahan Kilat / One Night Stand / CEO / Hamil di luar nikah / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: Miss_Dew

Sebuah jebakan kotor dari mantan kekasih memaksa Jenara, wanita karier yang mandiri dan gila kerja, untuk melepas keperawanannya dalam pelukan Gilbert, seorang pria yang baru dikenalnya. Insiden semalam itu mengguncang hidup keduanya.
Dilema besar muncul ketika Jenara mendapati dirinya hamil. Kabar ini seharusnya menjadi kebahagiaan bagi Gilbert, namun ia menyimpan rahasia kelam. Sejak remaja, ia didiagnosis mengidap Oligosperma setelah berjuang melawan demam tinggi. Diagnosis itu membuatnya yakin bahwa ia tidak mungkin bisa memiliki keturunan.
Meskipun Gilbert meragukan kehamilan itu, ia merasa bertanggung jawab dan menikahi Jenara demi nama baik. Apalagi Gilbert lah yang mengambil keperawanan Jenara di malam itu. Dalam pernikahan tanpa cinta yang dilandasi keraguan dan paksaan, Gilbert harus menghadapi kebenaran pahit, apakah ini benar-benar darah dagingnya atau Jenara menumbalkan dirinya demi menutupi kehamilan diluar nikah. Apalagi Gilbert menjalani pernikahan yang dingin.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss_Dew, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dua Puluh Tilu

Rumah pribadi Gilbert Rahadiansyah yang terletak di kawasan elit Menteng itu tampak hidup kembali. Setelah bertahun-tahun hanya dihuni oleh debu dan beberapa penjaga, kini rumah itu bersinar di bawah lampu-lampu kristal yang baru dibersihkan. Pelayan berlalu-lalang di taman, menata tanaman yang sempat liar, sementara di area kolam renang, lampu-lampu temaram memberikan kesan mewah sekaligus hangat.

Gilbert berdiri di balkon lantai dua, menatap ke arah gerbang. Ia tak pernah menyangka akan berada di fase ini; menyiapkan rumah untuk seorang wanita yang kini menyandang status sebagai istrinya. Demi kenyamanan Jenara, ia mempekerjakan lebih banyak pelayan, memastikan setiap sudut rumah siap melayani kebutuhan wanita hamil itu dengan sempurna.

"Tuan, barang-barang sudah saya pindahkan ke kamar utama," lapor seorang pelayan pria.

"Rapi kan bajuku di lemari. Pastikan sisi kanan lemari dikosongkan untuk Jenara," perintah Gilbert singkat.

Waktu menunjukkan pukul 5 sore. Gilbert mengeluarkan ponselnya, mengetikkan pesan singkat berisi lokasi rumah tersebut kepada Jenara.

[Pesan Teks, Gilbert Rahadiansyah]

"Ini lokasi rumah kita. Jangan pulang larut malam. Tubuhmu bukan hanya milikmu sekarang."

Ibu Nurul, kepala pelayan yang sudah lama mengabdi pada keluarga Rahadiansyah, mendekat dengan sopan. "Tuan Gilbert, makanan apa yang ingin dimasak untuk makan malam pertama Nyonya di sini?"

Gilbert terdiam sejenak. Sebuah ide asing melintas di kepalanya. "Ibu Nurul, biar saya yang masak malam ini. Tolong siapkan bahan-bahannya saja, sayuran segar dan daging ayam."

Ibu Nurul tertegun. "Tuan ingin memasak sendiri?"

"Ya. Anggap saja ini sambutan dariku," jawab Gilbert tanpa menoleh.

Ibu Nurul tersenyum tipis. Ia segera menyiapkan segalanya di dapur. Setelah semua bahan siap, Gilbert memintanya untuk pergi. Sudah lama ia tidak mengasah kemampuannya di dapur sebuah keahlian yang ia pelajari saat bertahan hidup saat masih berkuliah dulu. Dengan cekatan, ia mengolah sayur sop yang bening namun kaya rasa, serta menggoreng ayam dengan bumbu rahasia hingga kecokelatan sempurna.

Pukul 18.50, semua sudah siap di atas meja makan. Uap panas masih mengepul dari mangkuk sop. Gilbert merasa puas. Ia pun naik ke lantai atas untuk mandi, ingin tampil segar saat menyambut Jenara. Namun, ia tidak tahu bahwa di belahan kota lain, Jenara sedang membangun benteng pertahanannya sendiri.

Di kantor pusat PT Digdaya Guna, suasana masih tegang. Jenara duduk di balik meja kerjanya, matanya yang merah menatap nanar pada layar laptop. Meskipun kebocoran data sudah teratasi berkat bantuan "tak terlihat" Gilbert yang menambahkan enkripsi tingkat elite pada servernya, Jenara tetap merasa belum cukup.

"Bu Jen, tolonglah... ini sudah jam tujuh malam," keluh Alexa yang berdiri di depan meja Jenara. "Posisi perusahaan sudah aman. Grafik saham mulai mendaki kembali. Kita hanya butuh waktu beberapa hari untuk stabil sepenuhnya."

Jenara tidak mengangkat kepalanya. Jemarinya masih menari di atas keyboard. "Aman bukan berarti selesai, Alexa. Aku harus memastikan tidak ada satu pun celah yang tersisa. Aku tidak mau bergantung pada bantuan luar selamanya."

"Tapi Tuan Gilbert sudah mengingatkan berkali-kali lewat pesan, Bu. Beliau menunggu Anda di rumah," Alexa mencoba mengingatkan dengan lembut.

"Dia bukan bosku," ketus Jenara. "Alexa, kau ini cerewet sekali seperti emak-emak komplek. Aku bukan anak kecil yang harus selalu diingatkan kapan harus makan dan kapan harus pulang."

Alexa menghela napas panjang, merasa geram sekaligus sedih. "Saya bukan emak-emak komplek, Bu. Saya sekretaris Anda yang peduli. Di dalam rahim Anda ada calon anak yang butuh nutrisi. Anda mungkin bisa menahan lapar, tapi janin itu tidak bisa."

"Keluar, Alexa! Kau mengganggu konsentrasiku!" bentak Jenara tanpa amarah, lebih kepada rasa frustrasi karena diganggu.

Alexa akhirnya melangkah keluar dengan bahu merosot. Ia tahu, jika Jenara sudah dalam mode dominan seperti ini, tidak ada yang bisa menyentuhnya. Bahkan seorang Gilbert Rahadiansyah sekalipun.

Waktu merayap hingga pukul 10 malam. Jenara masih di sana. Perutnya mulai bergejolak, rasa mual menyerang hebat akibat asam lambung yang naik karena belum makan. Kepalanya berdenyut-denyut. Namun, ego Jenara lebih besar daripada rasa sakitnya. Ia mengabaikan puluhan panggilan tak terjawab dari Gilbert. Baginya, pulang berarti menyerah pada aturan Gilbert.

"Ah, sial. Kenapa anak ini sangat merepotkan, sih!"

...**********...

Di meja makan yang luas, Gilbert duduk sendirian. Ia menatap makanan yang kini telah membeku. Lemak pada ayam goreng sudah mengeras, dan sop yang ia buat dengan penuh perasaan itu sudah kehilangan uapnya.

Ibu Nurul berdiri di kejauhan, menatap majikannya dengan rasa iba. Ia jarang melihat Gilbert menunjukkan sisi manusiawi seperti ini, memasak sendiri untuk istrinya. Namun, balasan yang diterima pria itu hanyalah pengabaian.

"Tuan... apakah ingin saya panaskan makanannya?" tanya Ibu Nurul hati-hati.

Gilbert tidak menjawab. Ia menatap ponselnya. Tidak ada balasan dari Jenara. Hanya pesan dari Alexa yang mengabarkan bahwa Jenara masih keras kepala di kantor.

"Baiklah, Jenara... jika itu maumu," gumam Gilbert, suaranya terdengar pecah di antara dinginnya ruangan. Tangannya mengepal kuat di atas meja.

"Ibu Nurul," panggil Gilbert tiba-tiba, suaranya kembali dingin dan datar.

"Iya, Tuan?"

"Buang semua makanan ini. Saya tidak ingin melihatnya lagi di atas meja. Jika ada kucing liar atau anjing di depan komplek, berikan saja pada mereka. Syukur-syukur dihabiskan oleh hewan liar daripada membusuk di sini."

Ibu Nurul tersentak. "Tapi Tuan, ini masakan Tuan sendiri... sayang sekali kalau dibuang—"

"Buang, Bu Nurul! Itu perintah!" potong Gilbert tajam. Mata pria itu menyiratkan kekecewaan yang sangat dalam, sebuah luka pada harga dirinya sebagai seorang pria dan suami yang mencoba membuka diri.

"Baik, Pak," jawab Ibu Nurul pelan.

Gilbert berdiri, hendak melangkah menuju tangga. Namun, ia berhenti sejenak. "Satu lagi... tolong bersihkan kamar tamu yang ada di bawah. Mungkin saja istri saya pulang dan dia ingin tidur di kamar lain. Pastikan AC-nya menyala."

Setelah mengatakan itu, Gilbert naik ke lantai dua dengan langkah berat, mengunci diri di kamar utamanya. Ia merasa bodoh karena sempat berpikir bahwa sebuah masakan rumah bisa melunakkan hati wanita seperti Jenara Sanjaya.

Ibu Nurul menghela napas panjang melihat kepergian Gilbert. Ia menatap makanan di atas meja. "Aduh, Tuan... jarang-jarang suami sukses seperti Anda mau repot di dapur. Pasti rasanya enak sekali." Ibu Nurul menjadi saksi bagaimana pria dingin seperti Gilbert berkutat di dapur begitu keren saat memegang pisau dan spatula.

"Sayang sekali jika makanan penuh cinta ini harus dimakan kucing atau dibuang."

Ibu Nurul memutuskan untuk tidak membuangnya. Ia membungkus makanan itu dengan rapi dan menyimpannya di penghangat. Ia berharap, ketika Nyonya-nya pulang nanti, beliau akan merasakannya dan menyadari perhatian Tuan Gilbert.

1
@dadan_kusuma89
Kehidupanmu unik, Gilbert. Sampai seorang gadis kecil pun sangat menyukaimu, hingga bercita-cita ingin menjadi istrimu.
@dadan_kusuma89
Syukurlah, akhirnya kau bisa mengatasi permasalahan ini, Gilbert.
Muffin
Altafff kau malah mau punya ponakan hihi
PrettyDuck
nyonya lagi tahanin gemgsi bu nurul, gausah diharep 😐
PrettyDuck
hih kesel bener sama jenara ini, egois.
kesian anaknya kalo kenapa2 😭
PrettyDuck
wkwkwk alexa dikatain kayak emak2 komplek 🤣
btw jen, dia suamimu loo, bapak dari si bayi 😌
Muffin
Kejarrr gil. Kecebong luu jadiii
Muffin
Nah kan kecebong gilbelt 5m tembus 🤣🤣
Iyikadin
Jangan marah marah gitu ih nanti cepet tua. keriput keriput gitu dimukanya
Cahaya Tulip
wah mantaaap.. langsung gas akad nikah.. saya dukung👍👍😁
Three Flowers
ni orang berbakat jadi cenayang kayaknya...🤣
MARDONI
WOII GILBERT BANGUN DONG! JANGAN SAMPE EGOMU HANCURKAN SEGALANYA! 😭🔥
MARDONI
Jenara tuh cool banget ya, padahal lagi hamil dan morning sickness tapi tetep bisa langsung fokus handle krisis.
Blueberry Solenne
Wehhh Alexa pasti sering di puji Jenara ni, karena kerjaannya rapi dan sempurna
Blueberry Solenne
Bakal kepikiran terus sampe malam kedua keknya ni pa, awokwok
Blueberry Solenne
Bahaya kalau sampai orang-orang tahu, Aib yang memalukan dalam hidup Gilbert ini😭😭😭
Iyikadin
Waw kenapa bisa sampe terjadi ya dan besar besaran lagi ? apakah cyber security di sana sangat lemah?
☠ ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘAthena
semakin kau mmbncinya mka kau akn semkin jatuh cinta nntnya hahaha
☠ ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘAthena
ceileh jen hbs di kokop yg td mrh2 skrg jd tersipu/Chuckle/
☠ ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘAthena
Trus klo udh nikh gk blh interaksi dg perempuan gtu kh? dia kn pebisnis ya kali hrs ngmg sma laki2 doang jen/Chuckle/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!