NovelToon NovelToon
Wanita Bercadar Itu Istri-ku

Wanita Bercadar Itu Istri-ku

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan rahasia / Nikahmuda / Penyesalan Suami / Teen School/College / Romantis / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:11.1k
Nilai: 5
Nama Author: Rs_31

Nafisa Azzahra adalah seorang anak SMA yang pintar dalam biang bela diri, dia juga seorang wanita Jenius dalam segala hal apapun satu kata untuk Nafisa yaitu sempurna.
Devano Sbastian seorang Badboy yang bersikap dingin, kejam, dan irit bicara dia sering di julukan kulkas 22 pintu oleh orang-orang termasuk teman dekatnya.
Devano dan Nafissa di pertemukan dalam satu ikatan yaitu pernikahan karena perjodohan orang tuanya. Apakah Nafissa bisa melukuhkan hati Devano, sedangkan kehidupan Devano terbanding terbalik dengan Nafissa pergaulannya begitu bebas apalagi dia adalah ketua geng motor yang begitu banyak musuh, lantas apakah Devano akan luluh oleh Nafisa atau justru sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rs_31, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Malu

Di pagi harinya Devano bangun terlebih dahulu karena suara jam Weker yang berada di atas kepalanya terus saja berbunyi.

" Duh berisik amat sih perasaan gue gak punya jam Weker dekh," ucap Devano sambil mengerjap-ngerjapkan matanya.

Devano melirik sekilas kearah jam Weker yang menunjukan pukul 4 pagi.

"Waktunya shalat subuh ternyata," gumam Devano yang belum sadar akan dirinya yang tidak menggunakan sehelai benang pun.Devano baru saja akan membuka selimutnya akan tetapi Devano langsung mengalihkan pandangannya kearah seseorang yang sedang tertidur dengan pulas di sampingnya.

"Nafisha, apa yang telah terjadi kenapa aku bisa tidur dengannya," kata Devano sambil mengingat apa yang baru saja terjadi pada dirinya.

Hingga sepintas Devano bisa melihat bahwa dirinya di berikan obat perangsang oleh Vania, dan Devano juga mengingat Adegan tadi malam saat dirinya bercinta dengan Nafisha.

Devano mengulum senyumnya," Makasih Nafisha," gumam Devano.

Devano langsung turun dari ranjang dan memungut semua pakaiannya yang berserakan di lantai lalu dia memakainya.

Setelah itu Devano membangunkan Nafisha.

"Fisha bangun ," ucap Devano sambil menyentuh Pipi Nafisha dengan lembut.

"Eggggghhhh."Lenguhan Nafisha membuat Devano tersenyum.

"Bangun Sayang waktunya shalat subuh," gumam Devano dengan gemas kepada Nafisha.

Sedangkan Nafisha saat ini masih asik mengucek matanya. Tanpa menyadari kalau saat ini Devano sedang memperhatikannya dengan intens.

"Jangan di kocek matanya nanti memerah Fisha," imbuh Devano memegangi tangan Nafisha yang masih mengucek matanya.

"Bangun yuk, kita shalat subuh," ajak Devano dengan lembut.

"Ngantuk," jawab Nafisha dengan Nada manja.

"Masih ngantuk atau kecapean karena tadi malam?" tanya Devano menggoda Nafisha yang bersikap manja kepadanya.

Seketika Nafisha langsung menarik selimutn untuk menutupi wajahnya laku menenggelamkan wajahnya di bawah selimut.

"Hei kok di tutup sih mukanya,Ayo bangun Fisha kita shalat subuh," uca Devano sambil menarik selimut yang menutupi muka Nafisha akan tetapi selimut itu Nafisha pegang erat-erat dari dalam.

Nafisha langsung membuka selimutnya dengan senyum malu-malu," Dev ih jangan gitu,"

"Kenapa Hmmm,"

"Malu," Jawab Nafisha dengan menenggelamkan kembali wajahnya di balik selimut.

"Kenapa malu Hmmm bahkan semalam...."

"Dev ih,"

"Bahkan Semalam aku sudah tahu semuanya Fisha,"lanjut Devano sembari menahan senyumnya. Sungguh dia begitu gemas saat melihat tingkah Nafisha yang malu-malu.

"Devano," teriak Nafisha.

"Bangun gih sebentar lagi waktu subuh akan habis ayo kita mandi," ajak Devano yang semakin gencar menggoda Nafisha.

"Kamu aja duluan Dev,"

"Hmmm baiklah," Devano langsung masuk kedalam kamar mandi namun baru juga beberapa detik Wajah Devano nongol di balik pintu.

"Fisha yakin nih gak mau nemenin aku mandi dingin tahu," goda Devano Entah sejak kapan Devano bisa bersikap lemah lembut dan suka menggoda Nafisha.

"Dev Ikh nyebelin," kata Nafisha sambil menutup wajahnya dengan kedua telapak tanganya.

"Menggemaskan," Bathin Devano.

Setelah Devano selesai mandi baru lah Nafisha masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya yang sudah lengket dengan keringat.

Sedangkan Devano yang baru saja keluar kamar mandi terus saja mengembangkan senyumnya seperti sedang mendapat lotre saja, di tambah lagi saat dirinya melihat di atas ranjang terdapat bercak darah yang berceceran membuat Devano seperti orang gila yang senyam-senyum sendiri.

Setelah itu Devano mengganti Dengan Seprai yang baru tak lupa dia juga mencuci seprai bekas mereka bercinta.

"Devano," teriak Nafisha.

"Iya Sayang," jawab Devano membuat pipi Nafisha bersemu merah karena malu.

"Dev sakit." Rengek Nafisha saat mencoba berjalan akan tetapi baru saja satu langkah selangkangannya terasa linu dan sakit.

Devano yang melihat Nafisha seperti itu jadi tak tega langsung saja dia mengangkat tubuh Nafisha dengan ala Brige stile menuju ranjang.

"Masih sakit?"

"Hmmm,"

"Dev terus bagaimana aku sekolah?" tanya Nafisha.

"Tenang aku akan izinkan kamu okey," gumam Devano menenangkan istri kecilnya itu.

"Baiklah kalau begitu."

"Kamu baring aja dulu aku beli obat dulu keapotik untuk mengobati lukamu," pamit Devano yang hanya dibalas anggukan oleh Nafisha.

♧♧♧♧♧

Saat waktu sekolah di kelas geng arion tampak heboh membicarakan Devano karena kejadian semalam. Mereka terkejut sekaligus penasaran dengan kondisi Devano saat ini.

"Jun si bos semalam kasian banget ya," kata Aldino membuka obrolan dengan sahabatnya.

"Okh iya keadaannya gimana sekarang?" tanya Deren, menatap ke arah Arjuna dengan penasaran.

Saat Arjuna akan menjawab tiba-tiba saja suara seseorang terdengar dari belakang mereka.

"Gua baik baik saja," sambar Devano dari belakang anak Arion.

Mereka semua menoleh menatap ke arah Devano dengan tatapan berbeda-beda.

"Gila lo bos kenapa bisa terjadi hal yang seperti itu?" tanya Deren sembari geleng-geleng kepala.

"Gue juga gak tahu, tapi kalian harus bantu gue buat balaskan dendam ke Vania,"

"Oke bos," jawab mereka semua dengan serempak.

Devano berjalan mendekat ke atah mereka semua lalu duduk di ditengah-tengah anggota geng Arion.

"Anjir bos ini kenapa kok banyak tanda merah gini sih di leher lo?" tanya Aldino menunjuk ke arah leher Devano.

"Digigit," jawab Devano dengan santai dan tanpa rasa bersalah.

"Hah kok bisa seperti itu?" tanya Deren.

"Astaga Dev teman lo tuh polos atau pura-pura polos sih heran gue," kata Arjuna sembari geleng-geleng kepala.

"Okh iya Jun tolong kasih tahu pada Hazel kalau Nafisha hari ini gak masuk sekolah," kata Devano kepada Arjuna.

"Oke,"

"Kayaknya sebentar lagi gue bakal punya ponakan yang lucu," Bisik Arjuna tepat di telinga Devano.

"Arjuna awas lo ya," tunjuk Devano kearah Arjuna.

"Dev,"

"Hmmm,"

Saat mereka sedang berbincang tiba-tiba saja Vania datang menghampiri mereka Devano.

"Lo kenapa ini kok banyak tanda merah gitu di leher lo Dev?" tanya Vania dengan tak tahu malunya.

"Gak papa kok,"jawab Devano Dengan datar.

Vania tahu itu tanda apa lagian Vania bukan orang bodoh yang bisa di bodohi oleh Devano.

"Dev lo kok dingin banget sih apa salah gue sama Lo?" tanya Vania seolah olah dia tidak tahu apa apa.

"Cih munafik lo Vania, untung saja gue nggak terjebak sama akal busuk lo," ucap Devano dalam hati menahan kesal.

"Gak papa kok, okh iya gue hari ini gue mau putus dari lo karena sebentar lagi gue akan di jodohkan kedua orang tua gue," terang Devano sambil melangkah pergi meninggalkan Vania.

"Devano apa maksud kamu? Devano," teriak Vania tapi Devano terus saja melanjutkan langkahnya tanpa menghiraukan teriakan Vania.

"Sial gagal deh rencana gue, Awas saja lo Devano."

♧♧♧♧

Hazel saat ini begitu sangat senang apalagi saat mendengar suara rengekan Arjuna.Semenjak kejadian malam tadi, Arjuna terus saja ngebut minta nikah kepada Hazel, apalagi malam itu Arjuna mendengar suara desahan Devano dan Nafisha yang tak sengaja dia dengar. Bukan tak sengaja tepatnya tadi malam mereka tidak langsung pulang dari apartemen Devano, mereka menunggu beberapa saat di depan pintu masuk apartemen. Arjuna penasaran apa yang akan Devano lakukan tapi diluar Prediksi Devano terus saja mendesah di ruang tamu bersama Nafisha sebelum mereka pindah kedalam kamar.

Arjuna dan Hazel sama-sama canggung dan malu apalagi mereka berdua sengaja mengintip mendengarkan suara desahan laknat Devano dan Nafisha.

Arjuna Meraup wajahnya dengan kasar, menoleh menatap ke arah Hazel." Sayang lebih baik ayo kita pulang sekarang," ajak Arjuna kepada pacarnya yang hamya di angguki oleh Hazel.

Saat Di Basment Apartemen, Arjuna menatap Hazel intems sebelum menjalankan mobilnya.

" Sayang," panggil Arjuna dengan suara yang sudah memberat.

"Iya," jawab Hazel sembari menatap Arjuna. Namun, saat Hazel menoleh Arjuna sudah menyerang bibir Hazel menciumnya dengan berutal.

Awalnya Hazel menolak, Namun, lama kelamaan Hazel malah terbuai dan membalas ciuman itu. Arjuna sampai hilang kendali Mencium Hazel dengan dalam dan berutal tangannya tidak tinggal diam, menyentuh bagian dada Hazel sampai dia mendesah dengan pelan.

"Ah Juna," desah Hazel.

Arjuna semakin menggila tangannya turun kebawah bahkan tangannya sudah masuk kedalam segitiga bermuda milik Hazel. Dia mengelus paha Hazel membuat sang empu bergelinjang menahan rasa aneh yang perlahan menjalar pada tubuhnya.

" Juna, Ah," desah Hazel sembari mendongakan wajahnya ke atas sambil merem-melek.

Ini baru pertama kalinya untuk Hazel bahkan dia di buat gila oleh aksi kekasihnya yang bertingkah gila malam ini. Arjuna melepaskan tangannya dati bawah sana mencoba membuka resleting celananya. Namun, saat Arjuna akan bertingkah lebih tiba-tiba Hazel membuka matanya menatap ke arah Juna.

"Juna Stop," teriak Hazel menyadarkan Arjuna.

"Sayang,"

"Berhenti Arjuna sebelum kamu menyesal."

Arjuna mencoba untuk tetap sadar menatap Hazel dengan tatapan sayu. " Maf sayang tadi aku lepas kendali,"

"Iya,"

Mereka berdua mencoba mengatur nafasnya sejenak sebelum menjalankan mobilnya. Arjuna sangat tersiksa malam ini di bawah dana sudah terada begitu sangat sesak jika malam ini dia tidak melakukannya alamat dia merasakan pusing tujuh keliling.

"Sial kepala gue pusing banget anjir,"

1
kalea rizuky
moga aj sadar lumpuh kapok awas aja nafisah mau balik najis
kalea rizuky
g rela balik ma laki otak vevek. kayak. devanno
kalea rizuky
apa aq bilang ttep. goblok devan
Jumiah
devano lumpuh mn mau jihan pasti ditinggal ,sdh gk bs kerja lg an..
biar tau rasa devan
Jumiah
pokox gk rela ,nafisa balik lg sm suamix ..
nafisa harus pisah ,dpt penganti yg jaya ..
tulus setia mencintaix ..
Jumiah
sedih bangat gk rella istri sholehah
di madu .semoga nti x suami nya menyesal gk berujung..
Tinta_Hitam: 😭😭😭😭😭😭😭
total 1 replies
kalea rizuky
abis ne pasti selingkuh lagi karena uda tabiat g akan bisa berubah
kalea rizuky
fisha bodoh dig menjijikkan skip sumpah benci endingnya
kalea rizuky
najiss
kalea rizuky
bkin cerai thor g rela bekas jalang gt menjijikkan kasian do k nafisha dia berhak dpet yg baik
kalea rizuky
jangan buat balikan thor g rela q
Novansyah
lanjut manaa kk
Ma Em
Nafisha lbh baik berpisah saja Devano karena Devano sdh semakin menjadi hubungan nya dgn Vania , tapi Vania sdh dibunuh sama kembarannya si Viona jadi Devano bkn dgn Vania sekarang tapi dgn Viona .
Ma Em
Wah Devano jadi cengeng dan manja apa nanti anak yg dikandung Nafisha cewek ya .
kalea rizuky
q skip klo ampe g cerai
kalea rizuky
klo g cerai ya goblok
kalea rizuky
berarti bner donk devano nganu ma jalang vania
Ma Em
Nafisha lagi hamil mungkin , biar saja Nafisha jauh dari Devano biar menyesal sampai mati .
Ma Em
Nafisha harusnya jgn cuma pergi saja tapi langsung gugat cerai saja punya suami yg suka keluar masuk lobang setiap perempuan takut nanti Nafisha ketularan penyakitnya .
Tinta_Hitam: Bersabar bagaimana kalau Fisha Hamil?
total 1 replies
Ma Em
Devano kamu dlm bahaya karena Nafisha sdh tau semua kelakuanmu , jgn sampai Nafisha minta cerai dan mungkin Nafisha sekarang lagi hamil .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!