"Tolong, lepaskan aku Anthonio. Kau tak seharusnya ada disini." Maria Ozawa
"Tidak, sampai kapanpun aku tak akan melepaskan mu. Aku tak akan membiarkan mu terluka lagi, Maria." Anthonio Vanders
"Apa yang mereka lakukan di dalam sana?" Marimar Ozawa
Tujuh tahun lamanya menikah, namun tak membuat hati Anthonio tergerak sama sekali. Bahkan hanya sekedar membuka hati pun, tak dapat lelaki itu lakukan. Hatinya benar-benar membeku, menciptakan sikap dinginnya yang kian meledak. Sementara Marimar yang sangat mencintai suaminya, Anthonio. Merasa lelah tatkala mendengar sebuah fakta yang begitu menusuk hatinya.
Lantas, fakta seperti apakah yang membuat sikap Marimar berubah tak hangat seperti dulu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sagitarius28, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hasil Sidang Terakhir
Beberapa hari kemudian usai pertemuannya dengan sang Mommy, Marimar telah memutuskan untuk kembali ke kediaman keluarga Ozawa. Wanita cantik itu berperang antara pikiran dan batinnya yang membuatnya merasa dilema. Hingga akhirnya dia pun menyadari atas kesalahan juga kekeliruannya selama ini. Dimana dirinya yang begitu memihak Maria, tanpa sedikitpun mengerti perasaan Mommy nya.
Sejak saat itulah dia pun sadar dan membuat keputusan yang terbaik untuk dirinya juga Mommy nya, sosok wanita yang telah berjuang membesarkannya selama ini. Tentu, Marimar tidak lupa akan segala pengorbanan sang Mommy untuknya. Dan mulai sekarang, dia berjanji tidak akan membangkang apa yang dikatakan sang Mommy padanya.
"Sayang, Apa kau sudah memikirkan matang-matang keputusan mu untuk pergi ke Paris, hm?" tanya Ozawa pada Marimar yang tengah sibuk membaca Novel sembari menikmati cemilan yang ada di hadapannya.
Marimar menoleh menatap sang Mommy yang tengah duduk di atas sofa, tepatnya di sebuah ruang keluarga. Tampak keduanya tengah bersantai di ruangan mewah tersebut.
"Aku sudah memikirkannya jauh hari, Mom. Bahkan sebelum aku menikah dengan Anthonio, aku sempat ingin melanjutkan study ku ke Paris. Aku ingin mendapatkan gelar angsa putih yang sempat tertunda, Mom." Perlahan dia menutup Novelnya lalu dia letakkan di atas meja tepat di hadapannya. Kemudian menjawab pertanyaan sang Mommy, berusaha menjelaskan apa yang dia inginkan. Besar harapannya, sang Mommy agar dapat mengerti dan mengijinkan nya untuk pergi meraih impiannya.
"Lalu kapan kau akan pergi, hm?" Kembali Ozawa bertanya pada putrinya. Wanita paruh baya itu merasa penasaran perihal keberangkatan putri kesayangannya itu. Mengingat selama ini dia tidak pernah berpisah dengan Marimar. Hal itulah yang membuat Ozawa sedikit berat hati untuk melepaskan Marimar.
Namun, jauh dalam lubuk hatinya Ozawa juga tidak ingin keras kepala dengan menahan Marimar untuk tetap tinggal disini. Hingga akhirnya Ozawa pun menyetujui keinginan Marimar untuk pergi ke Paris.
Terdengar hembusan napas dari bibir wanita paruh baya itu.
"Baiklah, Mommy akan mengijinkan mu pergi. Tapi, kau harus ingat sesuatu ...."
"Apa itu, Mom?" tanya Marimar penasaran.
"Selama disana, kau harus tinggal di apartemen yang telah Mommy siapkan. Juga kau harus sering memberi kabar pada Mommy," ujar Ozawa pada putrinya.
"Bagaimana, apa kau setuju?" Ozawa menatap lekat putri kesayangannya itu.
"Baiklah, Mom. Aku setuju dengan syaratmu itu." Marimar pun menganggukkan kepalanya mengiyakan keinginan Mommy nya.
Untuk sekian kalinya, Marimar tidak membantah apapun yang dikatakan oleh sang Mommy. Mengingat dirinya yang telah berjanji akan berubah menjadi anak penurut juga tidak akan melukai hati sang Mommy yang telah membesarkan dan mendidiknya selama ini.
Marimar ingin membahagiakan sang Mommy, karena hanya Mommy nya lah satu-satunya orang tua yang dia miliki di dunia ini. Dia tidak ingin mengulang kesalahan yang sama seperti waktu yang lalu.
"Terima kasih, sayang. Mommy lega karena kau mau tinggal di apartemen yang telah Mommy siapkan untukmu." Ozawa tersenyum dengan perasaan yang lega setelah mendengar jawaban dari putrinya.
"Iya, Mom. Mommy jangan khawatir, aku disana tidak akan lama. Setelah urusanku selesai dan mendapatkan gelar angsa putih, aku akan kembali lagi kesini dan hidup bersama dengan Mommy."
🥕Pengadilan Agama🥕
Tak terasa waktu bergulir dengan cepat, hari ini adalah sidang terakhir keputusan Hakim. Namun, sebelum itu sempat Marimar bertemu dengan Anthonio. Lelaki itu tak hentinya mencari tahu keberadaan Marimar, hingga takdir pun kembali mempertemukan keduanya di sebuah mall.
Saat itu, Anthonio menyuruh Felix untuk mengawasi Marimar yang dia dengar bahwa sang istri telah kembali ke kediaman keluarga Ozawa. Sempat lelaki itu merasa putus asa karena sampai kapanpun dia tidak akan bisa bertemu dengan Marimar, mengingat dirinya sudah mendapatkan lampu merah dari Nyonya Ozawa. Bahkan untuk sekedar menginjakkan kakinya ke mansion ataupun ke Ozawa Group pun, dia tidak ada wewenang untuk melakukan itu.
Berbagai ucapan maaf yang terlontar dari bibir lelaki itu, tetap tak menggoyahkan tekad Marimar untuk menggugat cerai Anthonio. Tak hanya itu, Anthonio yang tidak tahu malu meminta bantuan Marimar agar mau membantunya untuk bertemu dengan sang Mommy. Anthonio mengatakan bahwa dia ingin meminta maaf pada sang Mommy agar dapat mengembalikan saham yang telah ditarik oleh Ozawa Group.
Lagi dan lagi usahanya pun gagal, dengan tegas Marimar menolak keinginan lelaki yang pernah dicintainya itu. Untuk kali ini, Marimar tidak ingin ikut campur apapun yang dilakukan sang Mommy. Baginya, itu adalah urusan Anthonio dengan Mommy nya yang telah terikat perjanjian sebelum menikah dengannya. Lagi pula itu adalah hukuman yang sesuai atas perbuatan nya selama ini. Dan Marimar membenarkan apa yang dilakukan oleh sang Mommy, karena lelaki itu memang pantas mendapatkan karma yang setimpal.
Ingatannya begitu tajam saat Anthonio memohon padanya. Terlihat jelas gurat penyesalan di raut wajahnya saat itu.
"Marimar, aku mohon. Tolong bantu aku, agar Mommy mau mengembalikan sahamnya ke perusahaan ku. Saat ini aku sedang menjalankan proyek yang sudah berjalan lima puluh persen. Tidak mungkin aku menghentikan proyek itu hanya karena Ozawa Group menarik kembali sahamnya."
"Kau tahu bukan kalau proyek itu adalah impianku sejak lama. Jadi aku mohon padamu, tolong bantu aku untuk bicara dengan Mommy ...."
Sungguh Anthonio tidak punya urat malu sedikitpun, memohon pada wanita yang telah dia sakiti selama ini. Sosok wanita yang telah dia anggap manja dan tak tahu malu itu. Tapi, justru dia sendirilah yang memohon pada Marimar untuk membantunya.
Tok ... tok ... tok ... (Anggaplah suara ketukan palu hakim)
Setelah beberapa waktu, akhirnya pembacaan berita pun telah selesai. Hari ini Hakim mengabulkan gugatan cerai yang Marimar ajukan, serta memutuskan hubungan pernikahan antara Marimar dan Anthonio yang telah terjalin selama kurang lebih tujuh tahun. Marimar sudah dinyatakan resmi bercerai dari Anthonio. Kini, status mereka bukanlah suami istri lagi.
Saat itu semuanya berjalan dengan lancar, sama sekali tidak ada hambatan ataupun drama seperti yang lalu. Sampai pembacaan putusan terakhir pun, Anthonio tetap tidak menampakkan batang hidungnya. Sementara Marimar pun tidak menuntut harta gono-gini membuat semuanya berjalan sesuai dengan keinginannya.
Marimar merasa lega, akhirnya dia telah bebas dari belenggu cinta pernikahan yang tak diinginkan itu. Walaupun begitu, tetap saja tak bisa dipungkiri jauh dalam lubuk hatinya dia merasakan perih. Yang namanya perceraian tetap saja meninggalkan rasa yang sakit.
"Sayang ...." Perlahan Ozawa menyentuh bahu Marimar dengan lembut.
"Iya, Mom ...." Marimar mendongakkan wajahnya menatap sang Mommy.
Seketika Marimar pun tersadar dari lamunannya, segera mungkin wanita cantik itu menepis perasaan yang tak layak itu. Kali ini, dia tidak akan menjadi wanita bodoh seperti tujuh tahun yang lalu. Marimar akan membuktikan kepada dunia bahwa dia bisa hidup tanpa Anthonio juga akan mengembangkan sayapnya meraih gelar angsa putih yang dia impikan selama ini.
"Apa kau baik-baik saja, sayang?" Tak hentinya Nyonya Ozawa menatap lekat wajah putrinya itu.
"Aku baik-baik saja, Mom." Sebuah lengkungan indah terbit dari bibir Marimar. Wanita cantik itu berusaha menyembunyikan perasaannya saat ini karena dia tidak ingin membuat sang Mommy bersedih.
.
.
.
🥕Bersambung🥕
📌 Dimohon untuk tidak tabung bab yah, tiap di up baca satu persatu biar Author nya semangat, tetap konsisten Update 2x sehari 😊🙏
d saat sadar gk ada yg nungguin.
semoga mommy mau merawat nya
d lihat dar cara dia khawatir
trus klo soal maria
mungkin merasa bersalah aja.kyak nya ya😁😁😁
biar bahagia sama mommy nya
kasian dia
km msih d beri kesempatan utk memperbaiki dri
semoga dia bisa bahagia dengan caran nya sendri
kyak nya maria sangat sayang sama kaamu juga mama mu mar.terlepas dia anak sp.
dia kan juga gk mau lahir dr rahim siyap🫢😁😁