NovelToon NovelToon
Reinkarnasi Sebagai Putri Di Dunia Terkutuk

Reinkarnasi Sebagai Putri Di Dunia Terkutuk

Status: tamat
Genre:Reinkarnasi / Iblis / Ruang Bawah Tanah dan Naga / Romansa Fantasi / Tamat
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Azurius07

Berkisah tentang seorang wanita yang terbangun sebagai karakter game yang pernah ia mainkan, Putri Verxina. Seorang putri Kerajaan yang terpaksa menjadi pemimpin pasukan yang memerangi Raja Iblis dan pasukannya. Verxina memiliki dua rekan yang bersamanya sejak dia masih kecil, yaitu Lukasz dan Maria.
Verxina sering dijuluki sebagai Putri Gila karena berbeda dengan para bangsawan gadis seusianya, ia memilih jalan hidupnya sebagai seorang pejuang. Bahkan tanpa penyelidikan yang mendalam, ia menyanggupi menjadi pemimpin pasukan pertahanan dari Monster dan Iblis yang nantinya akan menjadi jalan hidupnya.
Setelah menyelesaikan pertempuran pertamanya yang membuat korban jiwa dalam jumlah besar, dia bertemu dengan Ivory yang menyatakan sebagai dewa dari dunia ini dan meminta untuk Verxina dapat mencapai babak akhir tersembunyi dari dunia ini tentunya dengan sebuah imbalan. Verxina menyanggupinya dan meneruskan perjuangannya dalam mempertahankan dunia ini dari serangan pasukan Raja Iblis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Azurius07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Para Jenderal Raja Iblis

Wilayah ke-15 Dungeon, Pusat dari seluruh mimpi terburuk manusia, Kastil Utama Kerajaan Amberwater...

Sebuah Kastil megah nan agung, Kerajaan terbesar dan terkuat diantara yang lain pada masanya...

Kerajaan yang dijuluki Kerajaan dari seluruh Kerajaan, Kerajaan Amberwater...

Namun semua itu kini hanyalah masa lalu, bukti nyata keberadaan Kerajaan ini hanyalah peninggalan kuno dan reruntuhan yang telah terdokumentasi di banyak arsip Kerajaan modern.

Tidak ada yang mengetahui dimanakah Kerajaan ini, ada yang mengatakan Kerajaan ini melayang diantara awan, ada yang mengatakan Kerajaan ini nerpindah diantara Pegunungan Utara, dan ada yang mengatakan Kerajaan ini tenggelam di salah satu Samudera.

Hanya segelintir orang yang pernah mencapai Kerajaan ini, segelintir penantang maut yang dibutakan oleh penghargaan, harta dan bahkan harapan, hanya untuk menjadi penghuni tetap Kerajaan yang tenggelam ini, menjadi satu bersama kegelapan.

Hanya beberapa orang saja yang mampu kembali setelah menghadapi kegelapan tersebut. Tidak kehilangan kemanusiaan setelah kembali adalah hal yang sangat diharapkan dari para penantang. Salah satu penantang tersebut adalah Verxina dan timnya.

Mereka mampu mencapai Dungeon 3 dan menyelesaikannya dengan mempertahankan kewarasan mereka. Pencapaian yang tidak dimiliki seluruh penantang tempat ini. Pencapaian yang terdengar dengan sangat keras hingga sampai ke telinga Raja Iblis disana.

Wilayah ke-15 Dungeon, Kastil Utama Kerajaan Amberwater.

Sebuah meja kotak terdapat disana, meja yang diisi dengan 10 kursi utama Jenderal Raja Iblis yang terhubung ke Singgasana Raja. Terdapat sebuah kursi kosong yang sebelumnya menjadi tempat salah satu Jenderal Raja Iblis, salah satu yang memiliki pengaruh besar disini, Isla, Ratu Demon Mantis Legion.

“Penantang baru! Sudah lama aku ingin memakan daging manusia!” ucap salah satu Jenderal Raja Iblis. Sosok dengan tubuh tinggi dan besar, dengan cakar sebesar lengan manusia dan gigi setajam belati, pemimpin para Serigala jadi-jadian atau disebut Werewolf, Werewolf King Lycaon.

“Hehehe,” tawa seorang Kesatria. Kesatria dengan tentakel yang menjulur dari kedua pundaknya. Kesatria Kiamat atau Apocalypse Knight Veska.

“Apa yang menurutmu lucu tentakel?!” bentak Lycaon saat mendengar tawa Veska.

“Kau, anjing liar tahu apa tentang memburu mereka, kau bahkan tidak bisa merubah penampilanmu dasar anjing liar,” ucapnya mengejek Lycaon.

Tidak ada yang membela salah satu dari mereka. Mereka bersembilan memang adalah Jenderal Raja Iblis, tetapi hanya dalam nama, sejatinya mereka membenci satu sama lain dan menganggap merekalah yang terkuat dari yang lain. Monster tetaplah monster apapun pangkat mereka.

“Cukup” Satu kata membuat seluruh Jenderal terdiam.

“Apakah kalian sudah bertingkah seperti anak-anak?” Raja Iblis berkata dari singgasananya, singgasana yang sebelumnya milik Raja dari Kerajaan Amberwater.

“Kalian semua hanyalah potongan dan serpihan dari setiap mimpi terburuk manusia, jangan pernah melupakan hal itu,” lanjutnya kali ini dengan tetap menatap kesembilan Jenderalnya.

“Kalian mungkin telah tahu alasan kenapa aku memanggil kalian kemari hari ini...”

“Banjir bandang “Great Flood” sudah tiba didepan mata kita,” ucapnya dengan senyum kecil muncul di wajah yang tidak dapat dilihat oleh manusia apapun.

Great Flood atau Banjir Bandang merupakan salah satu kejadian dimana monster akan memenuhi Kerajaan Amberwater dan menyerang dengan jumlah dan kualitas monster terbaik diantara 3 babak sebelumnya.

“Salah satu dari kalian harus memimpin pasukan dan melakukan penyerangan ke dunia manusia.”

“Dan karena ini adalah babak awal, sebaiknya salah satu dari kalian yang memiliki pangkat terendah untuk bergerak, bangsa Werewolf atau para Kesatria Kiamat mungkin akan cocok untuk menyerang sekarang,” ucapnya yang melihat kearah Kesatria Kiamat Veska dan Raja Werewolf Lycaon.

Keduanya merupakan Jenderal dengan urutan terendah. Veska dikenal dengan para Kesatria haus darah yang sangat sulit dikendalikan, dan Lycaon karena para Werewolf memang memiliki kebuasan yang buruk daripada yang lainnya. Namun, tidak disangka Maelstorm yang biasanya pasif mengangkat tangan kanannya.

“Mohon maaf Yang Mulia, mohon izinkan saya memimpin pasukan untuk maju kesana,” ucap Maelstorm dengan nada pelan namun penuh kegelapan.

“Oh, Maelstorm. Sebuah kejutan kau menawarkan dirimu sendiri untuk memimpin pasukan? Bukankah kau membenci berada di depan?” tanya Raja Iblis yang terlihat tersenyum puas.

“Para manusia telah membunuh Isla, mohon berikan saya izin untuk membalaskan dendamnya Yang Mulia,” balas Maelstorm yang kini memegang sabitnya dan sekedar memoleskan kegelapan sembari masih menatap Raja Iblis.

“Anda tahu kan Yang Mulia, Isla dibunuh oleh seorang manusia, mahluk rendahan yang bahkan tidak memiliki kemampuan spesial seperti itu bisa membunuh Isla. Saya ingin mencoba seberapa berharganya kegelapan yang mereka miliki, sekaligus membalaskan dendam Isla,” ucapnya kembali menatap seluruh Jenderal lain di sekitarnya.

“Sebuah ide yang bagus, Isla memang mati, tapi dalam kehidupan setelah ini dia akan dapat dibangkitkan kembali,” ucapan Raja Iblis membuat seluruh Jenderalnya kebingungan dengan maksudnya.

“Haha, tentu saja kalian tidak akan mampu memahami konsep ini.”

“Baiklah Maelstorm, aku mengizinkanmu memimpin pasukan.”

“Mulailah dalam empat minggu lagi, bawa kekuatan tempur terbaikmu untuk kali ini,” Maelstor berdiri dan memberikan hormatnya ke Raja Iblis.

“Siap, Yang Mulia Raja,” ucapnya dengan membungkuk.

“Baiklah untuk masalah ini selesai, selanjutnya adalah...” belum sempat Raja Iblis mengatakan kelanjutannya, pintu gerbang terbuka, kepala beberapa iblis yang menjaga tempat tersebut menggelinding masuk.

Dark muncul dengan pedangnya yang bercahaya, darah terlihat menetes dari wajah dan pakaiannya, menandakan telah terjadinya pertempuran sebelumnya.

“Kau!”

“Lancang sekali kau!” ucap Lycaon dan Veska saat melihat Dark berdiri disana dengan tatapannya yang mengarah ke Raja Iblis.

“Beraninya mahluk sepertimu muncul didepan hadapan Raja!” lanjut Jenderal lainnya.

“Selamat malam di kegelapan ini para Jenderal sekalian,” ucap Dark, namun pandangannya tetap tertuju pada Raja Iblis.

“Apakah kau tidak lelah dengan pertarungan sia-sia ini, Cahaya dalam Kegelapan, Dark?” tanya Raja Iblis yang tentunya telah menikmati kedatangannya kali ini.

“Itu semua memang adalah tugasku. Pembersihan noda-noda dan hama di Kerajaan ini adalah tugasku semata. Dan kalian para hama akan terus menumpuk jika aku melupakannya.”

“Jadi aku datang kali ini untuk menghabisi kalian seperti biasanya,” ucap Dark, pedangnya makin mengeluarkan cahaya terang.

“Sudah berapa lama itu? Sejak kau mengayunkan pedangmu pada kami? Lima tahun? Lima puluh tahun? Atau Lima ratus tahun?” ejek Raja Iblis yang telah melihatnya berulang kali.

“Aku telah melupakan semuanya,” jawab Dark padanya.

“Sekeras apapun kau berusaha, sekeras apapun kau mencoba, kau tidak akan bisa menyelamatkan Kerajaanmu. Hal yang bisa kau lakukan sekarang hanyalah terombang-ambing dalam kegelapan ini selamanya. Hal terakhir yang kau bisa lakukan hanyalah menunggu kehancuranmu,” kata-kata Raja Iblis menusuk hatinya kembali, dia bahkan tahu hal itu, tetapi...

“Jika itu yang terjadi, maka aku akan terus bertarung hingga takdir ini menghancurkanku,” Dia bersiap dengan pedangnya, sebuah kuda-kuda dia pasang dengan pedangnya yang makin bersinar terang, membuktikan bahwa dalam kegelapan, secerca cahaya masih akan menerangi tempat ini.

Dark menghela nafas panjang, mengingat siapapun yang mencoba menahlukkan segala kengerian tempat ini. Para pahlawan yang digadang-gadang dapat menyelamatkan Kerajaan ini, para penantang tak kenal lelah yang terseret arus kegelapan, dan bahkan para petualang tak kenal lelah yang mencari kemakmuran di Kerajaan ini. Dan terakhir adalah wajah Verxina dan timnya yang mencoba menahlukkan Kerajaan ini sebagai penantang baru.

“Jika tugasku sebagai lentera penerang para penantang baru, maka biarlah hal itu yang akan kulakukan!” ucapnya sebelum melesat, bersamaan dengan para Jenderal Raja Iblis yang melesat juga. Bentrokan terjadi dengan suara-suara pedang, besi, dan segala sesuatu beradu disana malam itu.

(***)

Beberapa hari telah berlalu di Northridge. Verxina duduk sendirian di kantornya melakukan pendataan terhadap seluruh kerusakan yang terjadi setelah pertempuran terakhir mereka, terutama saat melawan Forsaken Claymore.

“Beberapa rumah mengalami kerusakan parah dan sedang diperbaiki, sementara para penduduk mengungsi di tempat pengungsian sementara,” ucapnya membaca dokumen yang tersedia.

“Benar Yang Mulia, kompensasi sesuai dengan yang anda instruksikan juga telah disebar kemarin, dengan ini tidak akan ada protes berkepanjangan,” ucap Ivory yang berada dibelakang Verxina.

“Bagus-bagus, dan mereka belum kembali dari Dungeon?” tanya Verxina ke Ivory yang menggelengkan kepalanya.

“Belum Yang Mulia, seharusnya mereka akan sampai seka...” pintu dibuka dari luar, masuk Adeela dengan seluruh anggota tim Orion.

“Kami telah menyelesaikannya Yang Mulia!” ucap Adeela.

“Rang..” Ivory menyelesaikan perkataannya.

“Katakan Adeela, apa yang kalian temui disana?” tanya Verxina yang sedikit gugup dengan musuh yang telah dihadapi.

“Kami juga telah selesai Yang Mulia,” ucap Lukasz dari belakang, dia terlihat lebih lelah daripada Adeela yang bersorak-sorak dengan tim Orion.

Verxina mengirimkan dua tim untuk eksplorasi kali ini, eksplorasi wilayah 1 dan 2 Dungeon sekaligus untuk memberikan pengalaman ke tim Orion terhadap segala sesuatu di Dungeon.

“Hmm, jangan kaget saat anda mendengarnya kakak, musuh yang kami lawan adalah Mourning Reaper dan Wraith!” mulut Verxina terbuka cukup lebar, gelas minumnya terjatuh dan menumpahkan airnya.

“Ada apa kakak?” tanya Adeela saat melihat reaksi Verxina

“Tidak ada, lanjutkan,” balas Verxina yang mengambil gelas baru untuk diminum.

Verxina menghela nafas panjangnya dan mencoba memijat kepalanya yang pusing mendengar monster apakah yang dilawan oleh Adeela dan kawan-kawan. Keduanya merupakan monster yang tidak ingin dia lawan, terutama saat terdapat Jenderal musuh yang akan ikut bertempur didalamnya.

Mourning Reaper merupakan monster level rendah berbentuk seperti kerangka bertudung yang membawa sebuah sabit raksasa, monster yang memiliki ketahanan rendah namun kekuatan serangan tinggi. Selain itu ada juga Wrait atau yang dapat disebut juga arwah gentayangan. Monster ini memiliki kekebalan terhadap serangan fisik dan hanya bisa dikalahkan dengan senjata suci, sihir dan api.

Dengan munculnya kedua jenis monster tersebut, jenderal musuh sudah dapat dipastikan adalah The Phantom Slayer “Maelstorm” beserta pasukan Wraith dan Reaper miliknya.

“Wraith dan Mourning Reaper, kedua monster yang cukup sulit untuk dikalahkan. Mereka terus menerus menyerang dari berbagai sudut lemah kami,” ucap Lukasz yang masih mengingat bagaimana caranya menyerang Wraith yang mencoba menebasnya.

“Ini akan menjadi musuh yang sangat berbahaya untuk kita,” ucapnya

1
ameliaha
luar biasa
Shinichi Kudo
Duh, hati rasanya meleleh.
Washi
🙏Tolonggg thor, update secepatnya!🙏
Azurius07: jam 12 siang kak updatenya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!