Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku

Setelah kepergian Alex, Audy merasa sangat lega, kemudian Arion kembali menanyakan apa yang sebenarnya telah terjadi antara dirinya dengan putranya.

"Kau tadi sudah janji mau menceritakan apa yang telah terjadi antara kamu dengan Alex, coba kau jelaskan sekarang juga!" Tanyanya datar namun penuh tekanan.

Akhirnya Audy menceritakan apa sebenarnya yang telah terjadi antara dirinya dengan Alex, apalagi soal perselingkuhannya dengan sahabatnya sendiri, Arion yang mendengarnya pun, ia malah tersenyum senang.

"Ternyata perkataan ku pada waktu itu adalah benar, kan? Tapi tetap tidak percaya dengan semua penjelasan dariku, asal kau tahu Audy, aku pun pernah memergoki Alex dan wanita j *lang itu sedang memadu kasih di apartemen nya Alex, kejadiannya saat kita dipertemukan kembali, apakah kau masih ingat?" tanyanya sembari menatap serius

Audy ingat semua kejadian itu, ia mengangguk cepat.

"Aku fikir dia pergi ke tempat mu dan mencari keberadaan mu, tapi bocah brengsek itu malah bersenang-senang dengan wanita lain!" tuturnya.

Audy hanya bisa pasrah atas kejadian ini, ia pun tak akan pernah percaya lagi dengan Alex, hatinya benar-benar terasa sakit.

"Yasudah sebaiknya kau istirahat, besok pagi ada hal penting yang ingin aku bicarakan padamu!" Kemudian Arion mendekat dan mengecup pucuk kepalanya. Audy sampai di buat gemetar atas sikap Arion yang seperti itu.

Audy malah menjadi penasaran, apa sebenarnya yang ingin Arion katakan padanya? Kenapa tidak sekalian saja.

Keesokan harinya

Kini Audy dan Juga Arion sarapan bersama di ruang makan, Audy sangat sungkan duduk berhadapan dengan Arion, sedangkan Arion sendiri, ia berharap bisa selalu seperti ini setiap hari, sepertinya Arion sudah menginginkan hadirnya seorang pendamping hidup setelah sekian lamanya menduda.

Selesai menyantap sarapan pagi, akhirnya Arion mengatakan sesuatu yang sedari semalam ingin ia katakan namum pikirnya momennya belumlah tepat, ia sendiri sampai tak bisa memejamkan kedua bola matanya.

Sambil menghela napas panjangnya, Arion mulai mengkerahkan seluruh keberaniannya, sedangkan Audy, ia malah menatap aneh pria di hadapannya yang terlihat gugup.

"Audy, apakah kau mau menikah denganku? menjadi pendamping hidupku? Aku tahu kau pasti akan syok dengan keputusan ku yang tiba-tiba ini, tapi aku benar-benar serius padamu, aku mencintaimu dan ingin bertanggungjawab atas apa yang suda aku lakukan padamu pada saat malam itu!" Dadanya sampai bergemuruh tidak karuan, serta napasnya menjadi tak beraturan, kali ini Arion benar-benar di buat sport jantung.

Sedangkan untuk Audy sendiri, ia malah diam mematung dan tak mengatakan satu patah katapun, pikirannya saat ini benar-benar sedang kalut, ia tidak pernah berpikir untuk menikah, apalagi menikah dengan Papah dari mantan kekasihnya, ya...saat ini Audy merasa hubungannya dengan Alex telah berakhir.

Kini giliran Audy yang menghela napasnya untuk memberikan jawaban dari pria matang di hadapannya dan sangat menantikan jawaban darinya.

"M maaf tapi untuk saat ini aku belum bisa menerima ajakanmu untuk menikah, aku hargai kebaikanmu yang ingin bertanggung jawab, tapi pada saat kejadian malam itu, tidak sepenuhnya salahmu, tapi itu semua adalah kesalahan Bibi dan juga sepupuku!" jawabnya secara tegas.

Arion yang mendengarnya, ia mendadak lemas, tapi ia tak mau menyerah begitu saja, pikirnya Audy masih memerlukan banyak waktu untuk mengatasi luka di hatinya dan tentunya ia harus bisa bersabar.

"Baiklah jika itu semua sudah menjadi keputusan mu, aku tidak akan memaksanya, tapi hatiku terbuka lebar jika sewaktu-waktu kau berubah pikiran, aku akan selalu menunggumu!" Arion sampai berkata seperti itu karena ia tak mau memaksakan kehendak.

Akhirnya Audy memutuskan untuk pulang ke kosannya Naomi, dan Arion memerintahkan sopir pribadinya untuk mengantarkannya, tadinya Arion ingin ikut mengantarnya, namun Audy menolaknya, dan Arion mencoba untuk bersabar dan mengikuti kemauan Audy.

🌿🌿🌿🌿🌿🌿

Setibanya di kosan milik Naomi, Audy berencana untuk pergi ke rumah Paman dan juga Bibinya untuk mengambil barang-barang miliknya yang sempat tertinggal disana, termasuk benda peninggalan dari ibunya.

Menjelang sore, dengan menggunakan ojek online, akhirnya Audy tiba di rumah Paman dan juga Bibinya, hanya saja ia melihat mobil sport di depan rumah Pamannya yang sepertinya sudah tak asing lagi baginya.

Namun Audy berusaha menepis semua itu dan berpikir positif. kemudian dengan langkah yang cepat, ia berusaha menerobos masuk lewat pintu depan rumah, namum apa yang terjadi, ia sangat terkejut ketika melihat sosok Alex sudah berada di sana, Bibi Elsa pun tiba-tiba bersikap ramah dan juga baik terhadapnya, sedangkan Lordes malah memasang wajahnya yang merengut karena iri terhadap Audy yang ternyata telah dicintai oleh pria tampan dan juga mapan, apalagi setelah tahu Alex adalah anak dari seorang pria konglomerat, siapa yang tidak mengenal Arion Abhimanyu dikalangan para pengusaha lainnya termasuk Paman Ben. Sedangkan Lordes ia jadi teringat akan perkataannya tempo hari, jika Audy benar-benar menikah dengan pria kaya, maka dia akan mengitari lapangan sepak bola tanpa berbusana, pikirnya pada saat itu ia begitu konyol.

Audy terpaku, ingin beranjak pergi tapi Alex keburu menahannya.

"Kau tidak bisa pergi dariku begitu saja Audy, aku tetap akan menikahi mu!" Alex mencengkram kuat pergelangan tangannya sampai Audy meringis kesakitan.

"Lepas, aku sudah tidak sudi menikah denganmu, enyahlah kau dari hadapanku!" usirnya secara kasar, sorot matanya pun telah berubah menjadi nyalang, dalam sekejap, rasa cintanya terhadap Alex seolah lenyap begitu saja dan yang tersisa saat ini hanyalah rasa benci yang mendalam, ingin rasanya ia membalaskan rasa sakit hatinya, karena selama ini ia sudah di bohongi mentah-mentah, Audy merasa menjadi wanita paling bodoh saat dirinya menjadi kekasihnya Alex.

Kemudian Bibi Elsa buru-buru beranjak dari tempat duduknya, ia berusaha membujuk Audy agar tak bersikap seperti itu terhadap Alex.

"Aduh Audy, kau jangan seperti itu dengan Tuan Alex, bersikap baiklah!" ucapnya dengan nada lembut.

Namun sayangnya Audy sudah tak peduli lagi dengan semua itu.

"Sudahlah, Bibi tak usah bersikap sok baik seperti ini padaku, aku benar-benar sudah sangat muak!" balasnya sembari memelototi ke arahnya.

'Dasar bocah sialan dan tidak tahu diuntung!' umpatnya dalam hati

Paman Ben yang tak terima atas sikap keponakannya yang seperti itu, ia pun menegurnya.

"Jaga sikapmu Audy, Paman tidak pernah mengajarkan kamu untuk bersikap kurang ajar seperti itu!" Paman Ben sampai terlihat kesal terhadap Audy

Sedangkan Audy, ia malah menyunggingkan bibirnya."Terserah apa kata Paman, karena Paman pun seolah tutup mata ketika aku mendapatkan perlakuan tidak adil di rumah ini, apakah Paman pernah menegur Bibi Elsa dan juga Lordes agar tidak menindas ku, hah! Aku pikir Paman berbeda dari mereka, namun nyatanya sama saja!" kemudian Audy melengos pergi menuju arah lantai dua, namun sayangnya Alex kembali mencegahnya.

"Kau tidak boleh menolak ku Audy, aku sudah meminta restu kepada Paman dan juga Bibirmu untuk segera menikahi mu!" Alex sampai mencengkram kembali pergelangan tangannya dan Audy berusaha melepaskannya.

"Menikah saja kau dengan Lordes, aku tak sudi menikah dengan pria bejad sepertimu!" sorot matanya kali ini penuh dengan kebencian.

"Oh...kau bilang aku pria bejad, lantas apa bedanya dengan dirimu hah? Kau adalah wanita yang bisa dengan mudahnya tidur dengan laki-laki lain di saat kau menjadi kekasihku? Sesama manusia bejat harusnya sikapmu jangan sok suci seperti ini!" perkataan dari Alex begitu menusuknya, pikirnya belum puas kah ia menyakitinya selama ini?

Audy sampai mengepalkan tangan dan giginya mengatup rapat karena menahan amarahnya.

"Ck, setidaknya pria yang telah tidur dengan ku pada malam itu, ia ingin bertanggung jawab dan aku pun memilihnya untuk menjadi suamiku!" Audy dengan sengaja membeberkan kebenarannya, ia jadi teringat dengan lamaran Arion padanya tadi pagi.

Deg!

Alex sampai terbelalak tak percaya atas perkataan dari Audy yang menurutnya sudah seperti kilat yang menyambar sekujur tubuhnya.

'ini tidak mungkin, Audy pasti sedang bergurau, ia tak mungkin melakukan ini padaku, aku sangat yakin bahwa Audy cinta mati terhadap ku!' batinnya tak percaya.

Bersambung...

🌷🌷🌷🌷🌷🌷