NovelToon NovelToon
The Poison Of Winter

The Poison Of Winter

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Romansa Fantasi / Aliansi Pernikahan / Mengubah Takdir / Fantasi Wanita / Peramal
Popularitas:980
Nilai: 5
Nama Author: Lylindaceae

Racun mematikan yang dipersiapkan oleh keluarga Lancaster. Wanita yang akan menjadi "Ratu Boneka" kerajaan Windland selanjutnya. Anak haram keluarga Lancaster yang disembunyikan.
The Poison of Winter.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lylindaceae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 19 Debutante (2)

Setelah dansa pembuka selesai, Winter berpisah dengan Putra Mahkota karena para bangsawan mengerumuninya. Winter mencari celah saat ayahnya tidak memperhatikannya dan berjalan menuju tepi aula perjamuan. 

Tenggorokannya terasa kering, tapi dia tidak pernah meminum minuman keras. Jadi dia menahan diri seraya memandangi sekitar aula.

Beberapa kumpulan wanita terlihat iri kepada Winter, sedangkan beberapa lainnya mengagumi kecantikannya. Namun tidak ada satupun yang mendekati Winter. Itu karena mereka tidak pernah mengenal Winter. 

Mereka takut Winter Lancaster akan marah jika didekati sembarangan. Mereka tidak berani menjadi bahan cemoohan karena salah memperlakukan keluarga Lancaster.

Winter menarik napas panjang. Ini adalah momen yang tepat untuk mengenal dunia sosial. Dia sudah hafal beberapa wajah nona bangsawan melalui kelas keluarga bangsawan yang diajarkan oleh gurunya.

Ketika dia mencoba mendekati mereka, pandangannya teralihkan oleh tangan seseorang yang memberikan gelas kepadanya.

"Anda tidak usah khawatir, ini bukan minuman keras. Anda bisa meminumnya dengan nyaman."

Seorang pria berambut pirang sebahu dengan senyum yang menawan menghampirinya.

"Ah, terima kasih."

"Salam kenal Lady. Nama saya Alexander Charless putra dari Marquis Charless."

"Salam kenal juga, Sir Alexander. Saya adalah Winter Lancaster."

"Saya sangat sedih karena Anthony tidak pernah memberitahu saya, bahwa dia punya adik secantik Lady."

"Apakah Sir mengenal kakak saya?"

"Kami berada di akademi ksatria kerajaan yang sama."

"Jadi Sir adalah seorang ksatria?"

"Benar, hanya saja karena saya memiliki sedikit kekuatan suci, saya diarahkan menjadi ksatria suci. Walaupun saya yakin ayah saya tidak akan mengizinkan saya untuk tinggal di Kuil Agung. Tapi tidak ada salahnya tetap mempelajari beberapa teknik ksatria suci." Alexander terkekeh.

"Wah, jika saya adalah ayah Anda, saya akan bangga pada Anda, Sir! Menjadi ksatria suci sangat keren!"

"A.. Apakah begitu?" 

Alexander membelalakan matanya mendengar perkataan Winter. 

Windland, kerajaan yang diberi anugerah oleh dewa Aether, memiliki Kuil Suci Agung sebagai simbol pengabdian kepada Aether. Bukan rahasia umum Kuil Suci merupakan kekuatan terbesar dari keluarga kerajaan. 

Hal itu karena keturunan kerajaan yang memiliki berkah dewa dianggap sosok representatif keberadaan dewa itu sendiri. Sehingga Kuil Suci menjadi kekuatan yang menyokong keluarga kerajaan yang status politiknya lemah di kalangan bangsawan.

Di sisi lain, Lancaster penguasa kaum bangsawan sangat membenci Kuil Suci. Mereka selalu mencoba melemahkan kuil supaya kekuatan kerajaan turut melemah. 

Sesungguhnya Winter sudah mengetahui hal ini. Dibesarkan sebagai calon Ratu Windland, dia sudah diajarkan kubu politik Lancaster dan kubu Kerajaan untuk waspada pada orang-orang yang membenci Lancaster. 

Marquis Charless yang dia pelajari merupakan bangsawan dengan sisi netral. Oleh karena itu, dia ingin menguji Alexander, penerus keluarga Charless. Apakah dia akan berada di sisi kerajaan atau sisi Lancaster.

Wajar jika Alexander yang sejak tadi menggodanya kini terlihat rumit. Winter bisa melihat Alexander lebih condong ke arah Kuil Suci. Tapi dia tidak mungkin mengatakan itu pada Lady Lancaster.

Winter terkekeh melihat kebingungan Alexander. Dia mencoba memberi Alexander sebuah tanda.

"Saya mungkin tidak berasal dari keluarga yang mendatangi Kuil. Tapi, saya percaya pada Aether, Sir."

Setelah memahami makna tersirat dari pernyataan Winter, Alexander ‘pun ikut tertawa. Dia menganggukkan kepalanya lembut ke arah Winter. 

Dia lalu berjalan mendekati Winter dan menundukkan kepalanya hingga sejajar dengan telinga Winter, sehingga hanya Winter yang dapat mendengarkan perkataannya.

"Sejujurnya, saya mendekati Anda karena saya dapat merasakannya. Melihat energi Anda yang besar sepertinya Anda disayangi oleh Aether. Pasti tidak ada orang yang dapat membantu Anda di rumah. Jika Lady masih bingung mengendalikan kekuatan suci, hubungi saya kapan saja."

Ketika Alexander menundukkan kepalanya sebagai pertanda akan pergi, Winter bergegas memegang tangan Alexander. Pikirannya terpusat pada perkataan Alexander.

Energi yang besar?

Mengendalikan kekuatan suci?

"Apa maksud-"

Ketika Winter memegang tangan Alexander erat dengan tangan kosongnya, napasnya tiba-tiba menjadi sesak. Bulu kuduknya merinding dan suhu tubuhnya meningkat. 

Napasnya terengah-engah, pandangan matanya menjadi kabur. Jiwanya seolah-olah ditarik keluar dari tubuhnya. Winter yang panik sedikit tersandung dan dia menutup matanya karena takut jatuh. 

Namun, ketika Winter membuka mata, gambaran di matanya telah berubah.

...*** ...

Dimana aku?

Winter mengamati tempat asing yang belum pernah dia temui. Sebuah ruang kerja berukuran cukup besar dengan cat serba putih di semua dindingnya.

Di hadapan jendela yang terbuka, terlihat pria berambut panjang berwarna pirang sedang memanjatkan doa kepada Aether. Pria itu memancarkan karisma yang kuat terutama dengan jubah putih yang dikenakannya. 

Sebuah ketukan datang. Pintu terbuka dan muncul sosok pria yang dikenalnya. 

Alexander?!

"Saya menghadap Pemimpin Agung Kuil Suci. Semoga berkah Aether melindungi Anda."

Pria itu tersenyum ramah kepada Alexander dan mengangguk lembut.

"Pasti berat bagi Marquis Charless untuk mengizinkan anaknya menjadi ksatria suci. Tapi, akan sangat disayangkan jika Sword master kerajaan bersikap netral. Terima kasih karena memilih berada di sisi kami."

"Saya akan mengabdikan diri saya kepada Dewa Aether. Tapi sesuai kesepakatan, saya akan menjadi pendukung Putra Mahkota secara diam-diam karena saya tidak ingin keluarga Charless terancam."

"Ya, itu lebih baik. Terutama setelah kedekatanmu dan Lady Winter di acara debutan beredar. Duke Lancaster telah menyebarkan rumor bahwa Marquis Charless berada di pihak Lancaster. Jika mereka tau kamu berada di sisi kuil, mereka tidak akan tinggal diam."

"Ah, pria tua itu memang sangat licik." 

Pemimpin Agung terkekeh mendengar ucapan kasar Alexander.

"Jadi, bagaimana menurutmu soal Winter Lancaster?"

"Saya yakin kalau dia memiliki kekuatan suci. Sungguh aneh bagaimana keluarga ular itu bisa diberi keberkahan berupa kekuatan suci? Tapi, Lady Winter tampak berbeda dengan keluarga Lancaster yang lain. Dia berkata dia mempercayai Aether.”

“Hmmm..”

“Dan sepertinya keluarga Lancaster tidak mengetahui tentang kekuatan suci Lady. Saya ingin mempercayai Lady ada di sisi kita, tapi apakah itu mungkin Pemimpin Agung? Saya takut ini adalah trik Lancaster untuk menempatkan mata-matanya di sini."

Pemimpin Agung Kuil Suci tampak berpikir keras. Namun, tidak lama sebuah senyuman terukir dari bibirnya.

"Alex, jangan pernah lupa bahwa Dewa Aether Maha Pengasih. Berkah Aether dapat diterima oleh siapapun. Bukankah kamu berkata Lady Winter tampak berbeda dengan keluarganya yang lain?”

“Itu memang benar, Pemimpin Agung. Tapi saya masih tidak yakin..”

“Kita tunggu perkembangannya nanti. Sementara ini kita beritahukan dulu soal kekuatan suci ini kepada Putra Mahkota.”

“Baik, Pemimpin Agung. Tapi tolong beritahu Yang Mulia untuk merahasiakan informasi ini. Untuk berjaga-jaga saya akan mengawasi Lady Winter lebih lanjut.”

“Aku akan mempercayakan hal ini kepadamu, Alex.”

Winter mematung mendengarkan obrolan kedua orang itu. Kedua orang dihadapannya berbicara tanpa melihat Winter. Winter menyadari keadaan ini sama seperti mimpi yang dia alami dengan May sebelumnya. 

Jadi apakah saat itu benar-benar mimpi?

Ketika dia bertanya dalam pikirannya, pandangan matanya mulai pudar. 

Saat Winter mengedipkan mata, pemandangan di sekitarnya berubah. Di depan wajahnya, terdapat Alexander yang sedang menopang tubuhnya saat jatuh.

...-BERSAMBUNG-...

1
Lylindaceae
Aslinya mulai keliatan
Galvin Band
mulai deniallll
Lylindaceae: Gengsi ga tuh
total 1 replies
Galvin Band
Lancar bgt bang, tiap ketemu wanita ga selalu ngomong gini kan /Sweat/
Lylindaceae: Mulutnya udah otomatis ngomong manis :')
total 1 replies
Galvin Band
bisa aee
Galvin Band
Hahahaha
Galvin Band
playboy sejati 😅
Lylindaceae: Bukan lagiii
total 1 replies
Galvin Band
Woahh
Galvin Band
Penuh topeng ya anda
Galvin Band
Rofan tanpa isekai, regresi, atau transmigrator tapi tetep menarik karena masih dipenuhi unsur fantasi. Ceritanya jadi beda, seru dan fresh.

Good luck Lily!
Lylindaceae: Terima kasih banyak Kak Galvin.
Dukung terus karya aku ya 🫶🏻
total 1 replies
Galvin Band
Awas ketauan neng
Galvin Band
sia kamu jgn kaya may, kasian winter gada temen /Scowl/
Galvin Band
Kekuatannya mulai bangkit ya?
Lylindaceae: yuhu 🤌🏻
total 1 replies
Galvin Band
Ini zodiac ophiucus beneran ada ga sih? gua ganti zodiac dong
Lylindaceae: Mitos ga sih?
Mungkin kaya Kayleigh, zodiac tersembunyi yang ga dikenal orang hihi
total 1 replies
Galvin Band
PD banget bung 😅
Lylindaceae: kelebihan Kayleigh : PD aja dulu
total 1 replies
Galvin Band
pembantu ga ada akhlak
Galvin Band
Avatar 😆
Lylindaceae: Baru sadar, sama-sama dari negri angin lagi
total 1 replies
Galvin Band
Woah, bisa melihat masa depan
Hana Amatullah Karimah
lanjuutt
Hana Amatullah Karimah
Menarik
Lylindaceae: Kesel dia 😂😂
total 1 replies
Hana Amatullah Karimah
Yakin bukan marah karena cemburu?/Casual/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!