NovelToon NovelToon
Ibuku Adalah Surgaku

Ibuku Adalah Surgaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Matabatin
Popularitas:552
Nilai: 5
Nama Author: Rosida0161

Bagi seorang ibu selama khayat di kandung badan kasih sayang pada anak tak akan hilang. Nyawa pun taruhannya, namu demi keselamatan sang anak Suryani menahan rindu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosida0161, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menghindari Balas Dendam

Sepeninggal Yanuar hati Nyonya Sunyoto menjadi tak tenang. Ia takut anaknya melampiaskan dendamnya pada Suryani dan anaknya.Jika sampai hal itu terjadi maka pertumpahan darah terjadi lagi.

Jika sampai salah satu ibu dan anak itu meninggal, duh bakalan anak tunggal tersayangnya itu masuk penjara. Tak terbayangkan jika sampai hal itu terjadi.

"Aku harus melakukan sesuatu." Segera dihubunginya seseorang lewat hape.

"Ya Nyonya," sahut suara di seberang.

"Ada yang ingin kurundingkan,"

"Segera saya datang Nyonya"

Seorang lelaki telah siap di hadapan Nyonya Sunyoto selang tiga puluh menit kemudian.

"Surya cari Suryani dia sudah bebas beberapa hari lalu. Juga temukan anaknya. Kalau ketemu bawa mereka kemari aku ingin mereka meninggalkan Surabaya atau pergi jauh demi keselamatan mereka. Semua kebutuhan mereka aku tanggung,"

"Baik Nyonya,"

"Ini foto Adi waktu umur 7 tahun bersama ibunya," foto Suryani dan Adi yang disimpan oleh Nyonya Sunyoto adalah saat merayakan ulang tahun Yanuar yang ke delapan belas tahun.

Surya memperhatikan foto di tangannya.

"Suryani sekarang sekitar empat puluh tujuh tahun, dan anaknya sekitar dua puluh tujuh tahunan,"

Jika Suryani perubahannya dengan dua puluh tahun lalu mungkin tak menyolok masih gampang dikenali. Tapi dengan Adi tentu saja cukup sulit untuk langsung dikenali. Karena sosok dan wajah anak anak ke dewasa banyak mengalami perubahan, walau garis garis wajah masih kecilnya tak langsung hilang. Tapi lebih banyak perubahannya. Jadi harus ekstra teliti.

"Baik saya mengerti Nyonya,"

Surya adalah tangan kanan Nyonya Sunyoto sejak suaminya meninggal. Lelaki empat puluh lima tahun itu dulu adalah sopirnya. Tapi sekarang menjadi asisten pribadinya. Semua itu telah dipertimbangkan sesuai dedikasi dan kejujuran Surya. Apalagi Surya menikah dengan perempuan yang masih ada hubungan famili dengannya. Bahkan istri Surya sangat perhatian pada dirinya. Makanya ia meminta mereka untuk bertempat tinggal jangan terlalu jauh.  Bukan itu saja. Untuk keseharian Surya diberi usaha jasa angkutan. Nyonya Sunyoto membeli beberapa mobil kecil untuk jurusan dalam satu wilayah. Dan Surya sebagai pengurus dari semua mobil miliknya yang kini berjumlah belasan mobil itu.

Sejak suaminya meninggal Nyonya Sunyoto menutup perusahaan milik Sunyoto. Ia menarik saham suaminya. Dan menjual semua aset untuk memberi pesangon pada karyawan. Karena Yanuar waktu itu masih tahun pertama perkuliahannya. Setelah anaknya menyelesaikan kuliahnya, ia tak minat untuk membangun usaha papanya, lebih menekuni kariernya sebagai konsultan yunior di perusahaan Asing, dan sekarang karier Yanuar sudah semakin mapan. Bukan lagi Konsultan Yunior tapi sudah menjadi Konsultan ternama.

Nyonya Sunyoto membebaskan anaknya berkarir tanpa ada tekanan.

Tapi satu yang ditakutinya, tentang dendam Yanuar pada Suryani dan anaknya yang diyakininya telah membunuh papanya dengan sengaja.

"Minta bantuan orang lain, dan ingat jangan sampai Yanuar tahu, aku hanya tak ingin anakku melakukan kekerasan pada orang lain,"

"Baik Nyonya,"

Hatinya sedikit lega setelah memerintahkan Surya untuk mengamankan anak dan ibu itu.

                                     *

Ibu Sipir penjara terkejut saat melangkah menjauhi bangunan tempat kerjanya, ada yang mengikuti langkahnya.

"Assalamu'alaikum, maaf, Bu saya utusannya Adi putranya Bu Suryani," ujar Firman.

"Wa'alaikum salam, ya saya ingat kita pernah bertemu ya," ujar Sipir penjara ramah.

Firman dan Rivai mengangguk, "Kami tadi melihat Pak Yanuar datang berbicara dengan Ibu. Apakah beliau masih mempermasalahkan tentang Ibu Suryani?"

"Pak Yanuar tak puas karena Ibu Suryani dibebaskan . Dia tetap pada aturannya sendiri, ingin seumur hidup hukuman ibu Suryani dan maaf ya tolong bilang sama Dik Adi harus hati hati, karena kelihatannya Yanuar masih akan mencari Ibu Suryani dan putranya,"

"Ya, Bu, terima kasih informasinya. Kami permisi,"

Sipir penjara masih mematung bingung. Ingin ia memberitahu pada mereka yang mengadakan pencarian Ibu Suryani. Tapi khawatir akan berdampak pada pernikahan Adi. Seperti ucapan Suryani.

"Biarlah Adi tak usah tahu saya bekerja di rumah calon mertuanya. Demi keselamatannya demi kebahagiaannya,"

Rupanya Ibu Sipir penjara itu tak langsung pulang ke rumahnya, tapi mampir ke rumah keluarga Sugandi untuk bertemu dengan Suryani.

Seperti hari yang lalu. Jika bertamu pada Suryani mengaku saudaranya. Lalu untuk menyamarkan dirinya, maka ia mengenakan cadar.

Kali ini juga begitu.

Berdebar hati Suryani menerima kedatangan Sipir  penjara. Ia mengerti jika perempuan itu datang pasti ada berita yang mengkhawatirkan dirinya.

Sipir penjara menjelaskan kedatangan Yanuar tadi, "Bu rupanya Pak Yanuar tak puas dengan masa hukuman Ibu Suryani. Dia sangat marah mengetahui Ibu sudah bebas,"

"Buat apa ya dia selalu ngecek saya di penjara," gumam Suryani yang memang selalu menolak saat Yanuar datang dulu.

"Yang jelas dia masih penasaran dengan keberadaan Adi"

"Ya Allah mohon lindungi anak hamba," Air mata Suryani mengembang dan langsung mengusapkan ujung hijabnya ke pelupuk matanya.

"Tapi pengacara Adi sudah tahu, kemungkinan besar putra Ibu juga tidak lengah,"

Suryani merasa dirinya harus pindah kerja saja. Tapi tak bisa dadakan, karena dirinya sudah terdaftar sebagai tenaga penjaga Catering saat pernikahan Adi. Dan lagi ia sangat ingin melihat Adinya di pelaminan.

Maka hal itu pun dikatakan pada Sipir penjara.

"Ide yang bagus, tapi bagaimana dengan Adi?"

"Supaya tak timbul masalah dengan status saya, setelah melepas rindu pada Adi dengan melihatnya di pelaminan saya akan menjauhi kehidupan rumah tangganya. Demi ketenangannya, juga demi keselamatannya,"

Ibu Sipir penjara menatap Suryani terharu. Betapa seorang ibu akan berkorban apa saja demi kebahagiaan dan keselamatan  putranya.

"Saya permisi dulu, Ibu hati hati, ya,"

"Terima kasih atas semua kebaikan Ibu" tak terkira hutang Budi Suryani atas kebaikan mantan sipir penjaranya itu.

Sepanjang malam Suryani memanjatkan doa keselamatan untuk anaknya. Keputusannya untuk  pamit pada keluarga calon menantunya sudah bulat. Ia tak mau terus menerus membuat Adinya terancam bahaya jika dirinya masih bekerja di sini. Karena ia khawatir penyamarannya terbongkar. Otomatis akan geger. Yanuar tak akan tinggal diam untuk mencercanya. Pasti akan sampai ke telinga Non Dilanya, dan tak kecil kemungkinan Adi pun akan mendengar. Ia tahu Adi tak akan rela untuk tidak mengakuinya sebagai Ibunya. Anaknya itu begitu sayang pada dirinya. Ia tak mau nanti Yanuar tahu jika suami adik iparnya adalah orang yang selama ini dicarinya.

"Ya aku harus pergi dari Surabaya, aku terpaksa menjauhi Adiku. Demi keselamatannya, Oh Allah mohon limpahkan keselamatan pada putra hamba tercinta," air matanya lagi lagi mengaliri kedua pipinya. 

Tak ada yang lebih bagus dan lebih baik lagi selain menjauhkan diri dari keluarga majikannya yang baik, dan teman kerja yang juga kompak.

Semua demi ketenangan dan demi kenyamanan kelangsungan hidup jatung hatinya.

Hanya ingin melihat Adi bahagia tak perduli derita apa pun kelak menghadangnya. Yang kelak. Baginya kebahagiaan dan keselamatan Adi yang utama

Lanjut besok

1
Marifatul Marifatul
🤔🤔🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!