NovelToon NovelToon
Renkarnasi Letnan Wanita

Renkarnasi Letnan Wanita

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Balas Dendam
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: kegelapan malam

Ketika seorang jenderal militer yang legendaris menghembuskan napas terakhirnya di medan perang, takdir membawanya ke dalam tubuh seorang wanita polos yang dikhianati. Citra sang jenderal, kini menjadi Leticia, seorang gadis yang tenggelam di kolam renang berkat rencana jahat kembarannya. Dengan ingatan yang mulai terkuak dan seorang tunangan setia di sisinya.

Pertempuran sesungguhnya dimulai, bukan dengan senjata, melainkan dengan strategi, intrik, dan perjuangan untuk memperjuangkan keadilan untuk dirinya...

apakah Citra akan berhasil?

selamat datang di karya pertamaku, kalau penasaran ikuti terus ceritanyaa...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kegelapan malam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

9

Malam demi malam, pikiran Max dipenuhi bayangan mengerikan. Laporan awal dari Tuan Bram, yang mengindikasikan kejanggalan dalam insiden tenggelam Leticia di kolam renang rumah, serta keberadaan sosok misterius bernama Arka, telah membuka matanya. Terlebih lagi, ia kini yakin bahwa Petricia, saudara kembar tunangannya, adalah ancaman nyata. Setiap kali melihat senyum palsu Petricia, setiap kali mendengar nada manisnya yang menusuk, Max merasakan firasat buruk yang mendalam. Bagaimana mungkin ia selama ini begitu buta?

Kecemasan Max memuncak. Leticia, tunangannya yang kini rapuh dan kehilangan ingatan, berada dalam bahaya di rumahnya sendiri, tepat di bawah hidung Petricia. Max merasa tak berdaya hanya dengan mengandalkan penyelidikan rahasia. Ia butuh tindakan yang lebih konkret, sesuatu yang bisa segera memberinya kontrol penuh atas keselamatan Leticia. Satu-satunya cara adalah dengan mempercepat pernikahan mereka.

Dengan tekad bulat, Max mengangkat ponselnya. Hari sudah larut malam di Indonesia, tapi di negara tempat orang tuanya berada, mungkin sudah pagi. Ia menghubungi mereka, Tuan Richard dan Nyonya Emily, yang sedang dalam perjalanan bisnis panjang di luar negeri. Nada suaranya bergetar, memancarkan urgensi yang jarang mereka dengar dari putra mereka yang selalu tenang.

"Ma, Pa," Max memulai, suaranya tercekat. "Aku butuh kalian kembali sekarang. Ada yang tidak beres di sini."

Nyonya Emily, yang terkenal dengan kelembutannya, segera menyahut, "Max, ada apa? Suaramu kenapa?"

"Ini tentang Leticia. Insiden tenggelamnya... kurasa itu bukan kecelakaan murni. Dan Petricia... aku yakin dia berbahaya," Max menjelaskan dengan cepat, tanpa sempat merangkai kata. Ia menceritakan secara singkat tentang Tuan Bram dan laporan awal yang ia terima, serta nama "Arka" yang tiba-tiba muncul. Max bisa merasakan kekhawatiran orang tuanya di ujung telepon.

Tuan Richard, ayahnya yang pragmatis, langsung menanggapi, "Apa yang bisa kami lakukan, Nak? Katakan."

"Aku ingin kita mempercepat pernikahan kami," Max berkata, suaranya lebih tegas. "Aku tidak bisa melindungi Leticia sepenuhnya jika dia bukan istriku. Jika dia sudah jadi istriku, aku bisa membawanya keluar dari rumah ini, menjauhkan dia dari Petricia, dan mencari tahu semuanya tanpa harus mengkhawatirkan keselamatannya setiap detik."

Ada keheningan sejenak di ujung telepon. Mereka tahu Max tidak akan meminta hal ini kecuali keadaannya memang sangat genting. "Baik, Max," kata Nyonya Emily akhirnya, suaranya kini terdengar serius. "Kami akan batalkan semua jadwal dan terbang pulang secepatnya. Mungkin lusa kami sudah tiba."

"Terima kasih, Ma, Pa," ucap Max, sebuah beban berat terangkat dari pundaknya, meskipun ia tahu ini baru permulaan.

Keesokan paginya, suasana di mansion terasa berbeda. Max terlihat lebih lega, namun juga lebih waspada. Ia terus-menerus melirik Leticia (Citra), seolah ingin memastikan keberadaannya, seolah ia adalah harta paling berharga yang harus dilindungi. Leticia (Citra) sendiri, dengan naluri tajamnya, segera merasakan perubahan pada Max. Tatapan Max padanya kini lebih intens, bukan hanya cinta, tapi juga proteksi yang kuat. Ia juga melihat Max dan kedua orang tuanya (Tuan William dan Nyonya Clara) berbicara dengan nada serius di ruang keluarga. Meskipun ia tidak mendengar secara jelas, ia bisa menangkap fragmen kata-kata seperti "pernikahan" "cepat" dan "perlindungan."

Citra mengerutkan kening. Pernikahan dipercepat? Ini adalah perkembangan yang tidak ia duga. Di satu sisi, ini mungkin memberinya akses lebih besar pada informasi keluarga Max, dan perlindungan yang Max tawarkan bisa menjadi keuntungan. Di sisi lain, ini berarti ia harus memainkan peran sebagai Leticia sang tunangan yang patuh dengan lebih meyakinkan, sebuah tantangan tersendiri bagi seorang jenderal yang terbiasa memimpin, bukan mengikuti.

Saat sarapan, Nyonya Clara memandang Leticia (Citra) dengan senyum hangat. "Sayang, Max dan orang tuanya sudah sepakat. Kita akan mempercepat persiapan pernikahanmu dengan Max. Mungkin dalam dua minggu lagi."

Leticia (Citra) menatap Nyonya Clara, lalu melirik Max yang duduk di sampingnya, tatapan Max penuh harap. Sebuah seringai kecil nyaris terukir di wajah Citra ini adalah langkah yang berani dari Max. "Dua minggu?" tanya Leticia (Citra) dengan nada sedikit terkejut, mencoba terdengar seperti gadis polos yang kewalahan. "Secepat itu?"

"Max yang meminta, sayang. Dia bilang dia tidak sabar untuk menjadikanmu istrinya dan melindungimu," jawab Tuan William, menatap Max dengan bangga.

Max mengangguk. "Tia, aku hanya ingin kau aman. Dan aku ingin kita bisa memulai hidup kita bersama secepatnya." Ada ketulusan dalam suaranya, namun Citra bisa membaca kekhawatiran yang tersembunyi di balik kata-katanya. Dia tahu, keputusan ini bukan hanya didorong oleh cinta, tapi juga oleh bahaya yang Max rasakan.

Berita tentang percepatan pernikahan itu, tentu saja, sampai ke telinga Petricia. Wajahnya yang semula tampak tenang, langsung berubah pucat pasi saat Nyonya Clara memberitahunya. "Apa? Mempercepat pernikahan? Tapi kenapa? Leticia 'kan masih... sakit," ujar Petricia, mencoba menahan suaranya agar tidak terdengar terlalu marah. Ia merasa ada sesuatu yang tidak beres. Max tidak akan tiba-tiba mendesak seperti ini tanpa alasan. Kecemburuan dan paranoia Petricia melonjak ke level yang baru.

"Max bilang dia ingin Leticia lebih aman, sayang," jawab Nyonya Clara, tidak menyadari betapa kata-kata itu menusuk hati Petricia.

Petricia mengepalkan tangannya di bawah meja. Aman? Justru Max akan membawa Leticia pergi, menjauhkan Leticia dari jangkauannya! Rencananya untuk menghabisi Leticia secara perlahan akan berantakan. Otaknya berputar cepat, mencari cara untuk menggagalkan rencana ini atau setidaknya memperlambatnya. Ini tidak bisa terjadi. Max tidak boleh menikahi Leticia.

Selama beberapa hari berikutnya, mansion diisi dengan persiapan pernikahan yang tergesa-gesa namun mewah. Perancang busana, katering, dan event organizer berdatangan. Leticia (Citra) menjalani semua fitting gaun dan pertemuan dengan ekspresi polos yang sama, namun otaknya sibuk mengumpulkan informasi. Ia mengamati setiap reaksi Petricia. Petricia tampak berusaha keras untuk terlibat dalam persiapan, bahkan memberikan saran-saran yang 'membantu', namun Citra bisa melihat seringai tipis yang tersembunyi setiap kali ia berpikir telah berhasil menciptakan kekacauan kecil.

Suatu sore, Petricia 'tidak sengaja' menumpahkan minuman ke daftar tamu penting, atau 'secara tidak sengaja' mengusulkan jenis bunga yang Leticia 'tidak suka' (padahal Leticia asli sangat menyukainya). Citra hanya tersenyum samar, dan mengamati bahwa Petricia kini lebih berani dalam upaya sabotase halusnya. Ia tahu Petricia sedang putus asa.

Di tengah semua kekacauan persiapan, Citra merasakan ketegangan yang konstan dari Max. Pria itu tampak lebih fokus pada keamanan Leticia daripada detail bunga atau kue. Beberapa kali, Citra melihat Max berbicara dengan pengawal pribadi di sudut-sudut yang tersembunyi, menginstruksikan mereka untuk mengawasi setiap gerak-gerik Petricia, bahkan mungkin memperketat keamanan di sekitar Leticia. Max memang tidak tahu identitas aslinya, namun instingnya sebagai tunangan yang mencintai dan ingin melindungi Leticia bekerja dengan sangat baik.

Malam sebelum kedatangan orang tua Max, Citra duduk di kamarnya, menatap gaun pengantin yang tergantung rapi. Gaun putih bersih, simbol kemurnian dan awal yang baru. Sebuah awal yang baru bagi Leticia yang asli, yang kini telah tiada, dan juga bagi dirinya, sang jenderal. Pernikahan ini akan memberinya akses baru ke dalam kehidupan Max, memberinya status yang lebih kuat dalam keluarga. Ini adalah langkah maju dalam misinya.

Ia tersenyum tipis. Petricia akan semakin gila melihat ini. Namun, di balik senyum itu, ada sedikit rasa berat. Apakah ia pantas menerima kebaikan dan perlindungan Max, sementara ia menyembunyikan identitas aslinya? Apakah ia akan bisa membalas ketulusan Max di kemudian hari? Pertanyaan itu tetap menggantung, namun tekadnya untuk mengungkap kebenaran tetap tak tergoyahkan. Cincin pertunangan di jarinya terasa dingin, namun juga sebuah janji—janji untuk mengungkap kegelapan, dan mungkin, janji untuk memulai hidup baru, tidak hanya sebagai jenderal, tetapi juga sebagai Leticia.

1
mei_yull⁶
di buat penasaran
uni_riva
lah udh pagi aja ini/Facepalm/
uni_riva
kira2 yg nulis panas dingin jga kaga yaaak🤣
uni_riva
citra gmna rasanya 🤣
uni_riva
aku sengaja nunggu up nya bnyak Krn tak mau di gantung tak bertali sprti ini 🤣🤣
uni_riva
ahhh blm apa2 pikiran udh ke awang2 🤣🤣🤭
uni_riva
gpp citra terima & jalani aja alur kehidupan mu yg skrg ,Krn jiwa mu jga sdh menempati tubuh leticia saat ini
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©
Ya Allah.... itu hp krang kring mulu, ganggu aja siihhh/Curse/ lama² ku banting juga lho..
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©: kesabaran ku setipis tissu/Cry/
≛⃝⃕|ℙ$ 𝐀⃝🥀MEI_HMMM: sabar buk sabarrr/Shy/
total 2 replies
Srie Handayantie
iyaa lanjutkan lah apapun yg sudah menjadi tekadmu cit, jgn pernh mundurr siapa tau kedepannya bisa menemukan dalang dibalik itu smua 🤔 aku curiga dalang nya masih disembunyikan si cepott jadi belum ketahuan🤭😂
💜 ≛⃝⃕|ℙ$°INTANARM¥°
ayok Tia mulai lah menjadi Mei yang suka teriak pada ketiga Bestinya... buat orang itu kesakitan dalam telinga nya
≛⃝⃕|ℙ$ 𝐀⃝🥀MEI_HMMM: astaghfirullah🤣🤣
total 1 replies
ˢ⍣⃟ₛ≛⃝⃕|ℙ$⛧⃝UHUY𓂃❼⧗⃟ᷢʷꪻ꛰͜⃟ዛ༉
idihhh nenek lampir/Speechless/
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©
tidak ada yg kebetulan di dunia ini Citra.. dan jika itu terjadi, maka itulah takdirmu..
🦂🍃 CISUN 2 🦂🍃
Ooohhh
💜 ≛⃝⃕|ℙ$°INTANARM¥°
uhhh ada janji masa kecil ternyata
Srie Handayantie
berarti karna janji disaat dia kecill dulu makanya dia masuk dalam tubuh leticia dan menepatinya,
Zea Rahmat
reinkarnasi yg kebetulan km citra masuk ke tubuh keturunan nenek sophia
nurul supiati
msih gk nemu plottt twist nya gimna dan arahnya kmna
nurul supiati
ouhh karena harta yakkk... pantesan bgtu apa tuan dan nyonya Anderson menyakiti kmbaran nyonya clara
ˢ⍣⃟ₛ≛⃝⃕|ℙ$⛧⃝UHUY𓂃❼⧗⃟ᷢʷꪻ꛰͜⃟ዛ༉
ini petricia mau di apa 😤
🦂🍃 CISUN 2 🦂🍃
Waah sepertina ini masih keluarga ortu leticia 🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!