NovelToon NovelToon
Kemarahan Sang Penghuni

Kemarahan Sang Penghuni

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Kutukan / Hantu / Tumbal
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Makmisshalu

Di suatu kampung yang masih asri disana jauh dari hiruk pikuk nya keramaian.
Di sana sangat Damai tidak ada yang namanya keberisikan yang di timbulkan oleh kendaraan dan lainnya
Namun kedamaian itu hilang tergantikan oleh teror mengerikan suasana Damai itu hilang bak terlelan alam.. Akan kan orang-orang yang ada di sana bertahan untuk melewati teror itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Makmisshalu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab-34. Lagi!!

Sraakk..

Sraakkk..

Sraaakkk...

Pratak..

Pratakk..

brugg..

"AAAAAHHHHHHHHHH.. " suara teriakan begitu menggema di area pembangunan hutan dalam.

Para pekerja hanya berhenti sesaat untuk melihat apa yang terjadi, lalu kemudian memulai lagi pekerjaan mereka yang sempat tertunda tanpa menghiraukan rekan kerja mereka yang tertimpa musibah.

Namun berbeda dengan mang Shukri, dia tampak syok menyaksikan apa yang terjadi di depan matanya sendiri.

Mang Shukri yang kebetulan berada di sana, harus menyaksikan kematian berdarah seseorang tanpa ada yang mau menolong nya.

"Astaghfirullah hal adzim, " ucap mang Shukri beristighfar.

"Ya Allah.. nu masa kawasa kunaon geus aya deui wae anu maot di leuweung iyeu, ?" ( Ya Allah.. yang maha kuasa kenapa sudah ada lagi yang meninggal di hutan ini?) ujar mang Shukri sambil meneteskan air mata nya.

Mang Shukri tak kuasa melihat pemandangan mengerikan itu, tepat di depan matanya mang Shukri menyaksikan seseorang merenggang nyawa. sungguh mang Shukri merasa sakit untuk orang itu, dia meninggal tanpa seorang pun yang membimbing nya untuk mengucapkan syahadat.

Jangankan mengucapkan syahadat untuk berteriak meminta tolong saja orang itu tak punya waktu, dia harus tiada sebelum waktunya tiba, dia harus tiada dengan di jadikan tumbal bangunan oleh seseorang.

Tak bisa mang Shukri bayangkan bagaimana keluarganya, akan sesakit apa perasaan mereka menerima kenyataan yang mendadak ini.

"Astaghfirullah.. Astaghfirullah.. Astaghfirullah.. " mang Shukri hanya terus beristighfar.

Tak bisa mang Shukri bayangkan jika hal itu menimpa dirinya, lalu bagaimana dengan anak dan istrinya.. pertanyaan itu terus berulang di benak mang Shukri.

"Teu aya daya jeung teu aya upaya Abdi sumerah diri mung ka gusti Allah.. ya Allah jagaan keluarga Abdi jeung warga leumbur sadayana.. aamiin ya rabbal alamiin, " ( Tidak ada daya dan tidak ada upaya aku berserah diri hanya kepada gusti Alloh.. ya Allah jagalah keluarga ku dan semua warga kampung.. aamiin ya rabbal alamiin) ujar mang Shukri memanjatkan doa kepada yang maha kuasa.

NINI.. NINU.. NINU..

Tak berselang lama terdengar suara ambulan, kembali lagi ada korban jiwa di pembangunan itu. sudah tercatat tiga nyawa telah tiada, dengan cara meninggal yang sangat tragis.

Semua warga kampung legok semakin di hantui oleh rasa takut, mereka takut jika esok atau lusa merekalah yang akan menjadi penumpang mobil ambulan itu.

WIU... WIU.. WIU... WIU...

Suara sirine ambulan terus terdengar di telinga para warga, hingga mereka merasakan ketakutan saat mendengar suara sirine itu.

Tepat saat mobil ambulan itu keluar dari kampung legok, tepat saat itu juga Abah dan mang Ujang telah kembali dari balai desa.. mereka berpapasan dengan ambulan itu.

"Abah naha aya ambulan ti leumbur urang, mal nya aya nu maot deui Abah, ?" ( Abah kenapa ada ambulan dari kampung kita, masa iya ada yang meninggal lagi?) ujar mak Ujang yang merasa keheranan dengan ambulan itu.

Bukan nya menjawab, Abah malah menarik nafas panjang. Sudah bisa Abah tebak pasti nya, ambulan itu kembali menjemput jasad dari hutan dalam.

"Abah.. Abah.. " mang Ujang terus memanggil Abah karna tak mendapati jawaban dari Abah.

"Iyeu Jang, " ( Iya Jang) jawab Abah.

"Abah kunaon kalah ngahuleung, ?" ( Abah kenapa malah melamun?) ujar mang Ujang bertanya.

"Heunteu mgalamun Jang.. Abah ukur bingung kudu nga jawab naon, " ( Enggak ngelamun Jang.. Abah cuma bingung harus jawab apa) ujar Abah menjawab pertanyaan mang Ujang.

"Bingung kunaon Abah, ?"( Bingung kenapa Abah?) ujar mang Ujang kembali bertanya.

"Bingung, nyaksian leumbur urang anu ayeuna geus rada ancur, "( Bingung menyaksikan kampung kita yang sekarang agak hancur, ) ujar Abah.

Mang Ujang menghela nafas panjang, benar apa yang Abah katakan bahwa kini kampung legok memang sudah agak hancur.

Kedamaian dan ketenteraman di kampung itu sudah tiada, untung nya kekompakan para warga masih terjaga.

Kalau sampai semuanya berakhir.. Sungguh tak bisa di bayangkan akan seperti apa kampung legok nantinya.

"Terus urang ayeuna kudu kumaha Abah, ?"( Terus kita sekarang harus bagaimana Abah?) ujar mang Ujang bertanya lagi, setelah beberapa saat terdiam.

"Urang teu kudu kukumaha Jang.. Nu penting mah teu ulubiung we ka pembangunan di leuweung jeuro, "( Kita gak harus ngapa ngapain Jang.. yang penting kita tak terlibat aja ke pembangunan di hutan dalam) ujar Abah.

"Kumaha mun urang ulubiung Abah, ?" ( Gimana kalau kita terlibat Abah?) ujar mang Ujang kembali bertanya.

"Salah sahiji keluarga urang bakal aya anu jadi korban, "( Salah satu keluarga kita bakal ada yang jadi korban) ujar Abah.

"Astaghfirullah, " ujar mang Ujang karna kaget dengan jawaban Abah

Mang Ujang juga merasa takut jika hal itu benar-benar terjadi.

………………………………………………………………………………

"HAHAHAHAHAHAHAHA... " suara tawa bahagia begitu menggema memenuhi satu ruangan khusus untuk mengadakan ritual.

"Lagi, hahahahaha.. Aku tak sabar tumbal-tumbal itu bertambah, karna dengan begitu aku akan semakin kuat dan ilmu ku juga akan meningkat, " ujar ki Bayan yang sedang bergembira karna adanya lagi nyawa yang berhasil di tumbal kan.

"Aku tak kuat untuk segera merasakan kehebatan ku, " ujar nya lagi.

"Tap.. Tap.. Tap.. Tap.. " Tiba-tiba saja terdengar suara langkah seseorang di ruang tengah rumah ki Bayan.

Deg, ki Bayan terlonjat kaget mendengar suara langkah itu. Langkah itu.. begitu kuat, langkah itu.. Begitu mengandung kemarahan, langkah itu.. Begitu di tekan-tekan, dan tekanan serta hentakan nya begitu terasa.

"Sialan, makhluk apa lagi yang kini datang menemui ku, " ujar ki Bayan marah.

BRAKK...

Terdengar suara pintu yang di tendang, ki Bayan yang sedang bergembira pun merasa terusik dia segera bangkit untuk melihat mahluk apa lagi yang menghampiri nya.

GEERRRRRRDD...

"Itu... Itu... Suara harimau putih lagi, " ujar ki Bayan yang sudah bisa menebak mahluk itu.

BUGGG..

BRAAKKK...

PYAARRRRT...

Kembali terdengar suara tendangan dan barang terjatuh, dan itu membuat ki Bayan semakin murka.

"APA YANG KAU LAKUKAN DI RUMAHKU, ?" ujar ki Bayan dengan penuh amarah.

"Kau masih bertanya, !!!?" jawab ki Maung.

SIIUUTTT...

DUGHG...

BRUUUKKKK...

Tanpa aba-aba ki Maung menerjang ki Bayan, dan terjadi lah pertempuran di rumah itu.

Ki Bayan yang tak mau rumah nya berantakan, dia melesat pergi keluar dengan menggunakan ilmu peringan tubuh nya.

SIUUTTTT...

WUUSSSHH...

Ki Bayan melesat bagaikan anak panah, dengan kekuatan yang sama ki Maung bergegas menyusul ki Bayan keluar.

WUUUSSHH..

WUUUUSSSSHH..

"DUG... BUUGGHH..TAKK.. BUUGGHH.. " suara pukulan saling beradu, ki Bayan dan ki Maung saling menerjang, saling memukul, saling beradu kekuatan.

BUUGGHH... BUUGGHH.. BRAAKKKK..

Ki Bayan dan ki Maung sama-sama terpental kebelakang, dan menabrak pagar rumah ki Bayan.

Keduanya bangkit kembali, dan sama-sama duduk bersila untuk beberapa saat.

Hening.. untuk sesat tempat itu seperti tak bernyawa bahkan semilir angin pun tak terdengar.

"HAAHHHH.. " yang terdengar di sana hanya helaan nafas ki Maung dan ki Bayan.

Selang beberapa menit mereka membuka mata mereka kembali, kini mereka berdua kembali segar, tak ada luka serta goresan yang mereka hasilkan dari pertarungan tadi.

Ki Maung bangun dari duduk nya, dia berdiri dan. menatap ki Bayan dengan dingin.

"Bayan aku tau maksud dan tujuan mu, yang mengarahkan orang lain untuk mengadakan pembangunan di hutan dalam. Namun kau harus ingat sesuatu, selama aku masih ada rencana mu tak akan pernah berhasil, " ujar ki Maung dengan nada dingin.

CLING...

Ki Maung pun menghilang dari hadapan ki Bayan tanpa meninggalkan jejak.

"JANGAN KAU PIKIR AKU TAKUT PADA MU.. AKU AKAN TERUS MERAIH APA YANG AKU MAU DAN KEBERADAAN MU BUKAN LAH ANCAMAN UNTUK KU, " ujar ki Bayan berteriak membalas kata-kata ki Maung.

BERSAMBUNG.

1
ˢ⍣⃟ₛFhan🦐⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©ꪻ꛰͜⃟ዛ༉☆⃝𝗧ꋬ
maaf kak ini typo ya.. harusnya harum🤔🤔
§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ мαкмιѕѕˢ⍣⃟ₛ ꪻ꛰͜⃟ዛ༉: astaghfirullah 😭🙈
total 1 replies
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Aih baso jadi kepala kaya glm apa 🤔 /Facepalm/
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃: Oohh ho'oh suzanan /Facepalm/
total 2 replies
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
aku suka part ini, ayo lanjutkan!
aku baca ini sambil maem lho mak🤣🤣🤣
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ: gak tu mak, biasa aja/Joyful/
total 2 replies
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Nah kan didatengin 🤣 tuman lah
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
emang enak/Tongue/ ayo mbak Kun, teror terus mereka!! hancurkan semua barang yg ada dirumahnya, buat semuanya porak poranda.. aku suka ini/Determined//Determined/
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Sok lah pek tah demit si lurah kehed gantung weh ditangkal cau
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃: Tong dimaotken mak siksa hela kitu tah /Facepalm/
total 2 replies
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
Jadi kieu Bah, kumaha lamun Pak Lurah urang s*ntet onlen.. kira² nepi ka stroke weh, ameh ncis ladang korupsina seep pake tatamba🤭
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ: siapp menunggu/Determined/
total 2 replies
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
iya orang paling kaya, tapi kaya akan dosa/Curse/
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ: jangan disuruh sabar mak, sulit.. kalo disuruh jajan pasti lgsg cusss 🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️
total 2 replies
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Gagayaan weh demit penghuni hutan rek dijadikeun inguan 😅 dia na ge jadi inguan demit /Facepalm/ sok kabulak bulak ki bayan mah
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
tah kan bener, hihhh kuat hayang nakol da ka pak Lurah teh/Hammer//Hammer/
eta duit nu sakitu gedena naha ngan sakitu nu dibagikn/Curse/
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃: 🤣 Pasti daekeun da dijamin halal /Facepalm/
total 9 replies
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
ari majar sakti, naha ngan ukur kitu doang gs ripuh/Tongue/
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Terus weh tah ganggu kitu meh teu bisa sare 😅🤣🤣
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ: moal aya kapokna nu kitu mah/Joyful/
total 7 replies
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
😂🤣🤣 Apaleun ning jurig nu pernah ngaganggu si sudirman
§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ мαкмιѕѕˢ⍣⃟ₛ ꪻ꛰͜⃟ዛ༉: kan pernah megat di jalan
total 1 replies
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
padahal mah hayu weh satungtung can aya nu cilaka atawa minimal ge nepi ka keder mah tong maka dileupaskn pak Lurahna...
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ: tah eta. kagok ngajungjurigan na😆
total 2 replies
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Geuraan tolongoin tuh mba kun2 na nyangkut dipohon gede👻👻
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
kop tah mere ririwa, singsieunan tah sakabeh jalma nu aya jeung pak Lurah😁
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
pak Camat, mak. naha jadi pak Lurah
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ: 🤣🤣🤣 aya dua nu nyalahan mak, tp nu hiji na pho teu dicirian
total 2 replies
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
dihhh kitu da ai jalma nu goreng hatena mah, di elingan malah ka gugurutu jero hate, mana nepi ka boga niat jahat deuih..
teu pak Lurah, teu pak Sudiman kabeh ge kararoplok puguh/Hammer/
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Meskipun ceritana bahasa indonesia raya bacana tetep logat sunda 🤣🤣 jadi kabawa /Facepalm/
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃: Ho'oh mak karagok da /Facepalm/
total 2 replies
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Horeee emak baru up.. Ceritain aja semua bah sama pk camat
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃: Hehee sehat terus nya mak /Determined//Determined/
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!