NovelToon NovelToon
Dinikahi Pembunuh Bayaran

Dinikahi Pembunuh Bayaran

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: ririn dewi88

Laki laki itu begitu menyebalkan, CEO yang sombong dan selalu galak padamu yang seorang asisten pengantin saja.

"Awas saja ya, lihat aku akan membuatmu jatuh cinta dan aku akan menyiksamu setiap hari"

Jdor, tiba-tiba suara guntur terdengar, ini tak ada tanda-tanda hujan, tapi kenapa ada suara guntur sungguh menakutkan, segera aku masuk kedalam mobil taksi. Aku mulai merinding padahal kan hanya main-main saja mengatakan itu.

Aku juga tak mau kalau sampai benar-benar menjadi istrinya bisa-bisa aku mati berdiri kalau ada disampingnya sampai tua. Menyeramkan sekali sungguh.

Apakah semua kata-kata itu bisa di cabut ?

Disini aku pake sudut pandang pemeran perempuan ya. Semoga kalian suka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ririn dewi88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gagal

"Bagaimana apakah kamu sudah menemukan di mana Farhan?"

"Sudah Nyonya, Tuan Farhan datang ke rumah asistennya Nona Karina"

"Anak itu benar-benar seleranya begitu rendah, habisi keluarga Karina dan buat dia menyesal karena telah dekat dengan Farhan. Buat seolah-olah Kalau Farhan yang membunuh keluarga Karina. Karina harus membenci Farhan"

"Kita harus mencari celah dulu Nyonya, Tuan Farhat menempatkan beberapa anak buahnya di sini untuk menjaga kedua orang tua Nona Karina. Kita tidak akan bisa menembus pertahanan Tuan Farhan dengan mudah, dia begitu cerdik dan kita tidak bisa begitu saja melakukan pembunuhan. Dia akan tahu semuanya apakah Nyonya siap dengan semua konsekuensinya"

"Sialan, kenapa kamu malah mengancam ku"

Saya tidak mengancam, saya hanya memberitahu konsekuensinya kalau Tuan Farhan tahu semuanya akan kacau Nyonya. Anda tidak akan pernah mendapatkan semua harta Tuan Farhan dan anak anda juga Arhan tidak akan menempati perusahaan yang sekarang dipegang oleh Tuan Farhan, semua rencana yang sudah Nyonya rencanakan akan gagal saya hanya memberitahu kebenarannya Nyonya" jelasnya panjang lebar.

"Bukannya cari cara untuk bisa mengelabui anak buah Farhan malah terus berceramah, cepat buat Karina menyesal telah mengenal Farhan itu yang aku mau. Sampai kapanpun Farhan dan juga Karina tidak boleh bahagia. Farhan tidak boleh bahagia dengan pilihannya dia harus menikah dengan pilihanku dan bisa aku atur perempuan itu"

"Baik Nyonya akan saya usahakan"

Sambungan langsung dimatikan oleh Ibunya Farhan, dia sungguh kesal dengan laporan anak buahnya yang tak ada kemajuan sama sekali. Pura-pura baik pada Farhan ternyata sangat memuakkan.

"Aku tak akan membiarkan mereka hidup bahagia, lihat saja Farhan aku akan membuat perempuan mu seperti hidup di neraka, tak akan pernah tenang dan akan banyak masalah"

"Dari dulu juga Farhan seharusnya hidup dengan sengsara bukan bahagia seperti ini. Seharusnya semua warisan dari Ayahmu turun pada anakku Arhan. Bodohnya suamiku itu memberikan semua hartanya pada Farhan, sial sekali hidupku ini"

Farhan sebenarnya tidak tahu tentang kematian Ayahnya yang sebenarnya. Dia hanya melihat Ayahnya dibunuh di depan matanya itu saja. Dia tidak tahu dalang dari semua itu siapa jika Farhan tahu mungkin dari awal sudah dia habisi. Lalu bagaimana bila Ibunya lah yang membunuh apakah Farhan akan masih menyayangi Ibunya?

...----------------...

"Apakah anda yakin untuk mandi dirumah saya Tuan. Apakah anda tidak akan gatal-gatal"

"Sudah aku katakan panggil Farhan, jangan formal seperti itu. Apakah kamu ingin bibirmu aku cium lagi"

Dengan reflek ku tutup mulutku, yang tadi saja masih terasa mau ditambah lagi bisa pingsan diriku ini. Jangan sampai aku benar-benar mati berdiri karena kelakuan Tuan Farhan.

"Tapi di sini mandinya menggunakan gayung. Apakah anda bisa mengunakannya" tanyaku kembali masih dengan bibir yang aku tutupi. Jangan sampai aku kecolongan lagi, mau marah tapi sata melihat wajahnya aku malah jadi takut.

"Tak masalah apa bedanya dengan shower sama saja, bahkan aku juga sering mandi di sungai yang berlumpur" celetuk Farhan asal-asalan.

"Tapi harus menimba air dulu, aku ambil kan saja ya"

Aku segera masuk ke dalam kamar mandi mengambil ember timba dan melemparnya ke dalam, lalu menariknya dengan perlahan belum juga sampai atas Farhan sudah mengambil alih dan berkata "Biarkan aku saja, aku ini laki-laki. Sudah aku bisa melakukannya jadi kamu tunggu saja di luar. Segeralah bersiap kita akan pulang, aku tidak punya banyak waktu untuk menemanimu di sini"

"Tapi aku baru datang, aku ingin menghabiskan waktu bersama kedua orang tuaku" alasanku agar terbebas dari Tuan Farhan saja.

"Ya aku tahu kamu baru datang suruh siapa kabur. Jangan pernah berharap kamu bisa lari dariku Karina, mau lari sampai ke ujung dunia pun aku akan menemukanmu dan bahkan aku akan terlebih dahulu ada di sana sebelum kamu datang"

Aku diam tidak membalas. Apakah aku sudah terjebak atau aku harus bersyukur dengan semua keadaan ini mendapatkan pria yang kaya dan tampan.

"Mau mandi bersama"

"Ti_dak mana ada " jawabku dengan terbata-bata, dengan langkah cepat aku pergi dari sana sebelum kembali dijebak. Tidak mungkin aku memperlihatkan tubuhku ini pada Tuan Farhan yang bukan suamiku. Pokoknya dengan cara apapun aku harus kabur darinya aku benar-benar tidak mau menikah dengannya, ini memang sebuah pemaksaan yang dilakukan atasanku sendiri.

...----------------...

Selama di perjalanan aku dan juga Farhan sama sekali tidak membicarakan apa-apa. Dia fokus menyetir dan aku juga fokus dengan pikiranku yang kemana-mana. Bahkan tadi Farhan memberikan uang pada kedua orang tuaku, katanya untuk bekal mereka.

Aku seperti makin terikat olehnya, padahal aku tidak mengharapkan itu. Orang tuaku juga tadi sudah menolak tapi Farhan tetap meminta harus menerima dan tidak boleh menolak.

"Mau beli makanan dulu" tawarnya.

Ku lirik sebentar Farhan, lalu menggelengkan kepala sungguh aku sedang tidak mood untuk makan apapun. Aku hanya ingin mencari cara untuk pergi dari sampingnya.

Mobil tiba-tiba berhenti Farhan membenarkan kursiku agar bersandar dan mengambil sebuah selimut tebal lalu membentangkannya dan menutupi tubuhku.

"Tidurlah perjalanan masih sangat panjang"

Sebuah kecupan mendarat di keningku yang lebar, lagi-lagi Farhan bersikap manis. Apa ini maksudnya, bahkan dia tidak mengatakan perasaannya seperti mengatakan jatuh cinta padaku, dia tiba-tiba mengklaim kalau aku ini calon istrinya hanya itu saja. Aku benar-benar bingung dengan jalan hidupku sekarang.

"Tidurlah sebelum aku menerkam kamu dan menelanjangi mu di sini cepat"

Lagi-lagi sebuah ancaman terlontar dari mulut nya, dengan takut kutarik selimutku sampai menutupi kepalaku mencoba untuk menutup kedua bola mataku agar cepat tidur dan tak mendengar ancaman lagi.

Menyebalkan sekali memangnya aku ini bayi sampai harus ditelanjangi. Padahal aku tadi begitu terpukau dengan perhatiannya namun segera dipatahkan dengan kemesuman nya.

"Aku tahu kamu tak tidur, cepat jangan memancing aku Karina"

"Memangnya kamu ikan sampai hari aku pancing" gumam ku masih dengan wajah yang tertutup selimut.

Terdengar suara tawa yang baru pertama aku dengan, dengan perlahan kubuka selimut yang menutupi wajahku mengintip sedikit saja, masih terlihat senyum itu, begitu manis. Namun aku tak mau sampai tertipu lagi dengan tingkahnya aku tutup lagi wajahku dan mulai membelakanginya.

"Tidurlah yang nyaman sayang, jangan terus mengintip nanti bintitan"

"Siapa juga yang mengintip, aku sama sekali tak mengintip" bohongku, wajahku tiba-tiba saja mulai panas sampai ke telingaku, pasti wajahku sudah seperti kepiting rebus. kenapa dia tahu, apakah dia seorang indigo jadi apapun tahu?

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!