NovelToon NovelToon
Istri Lemah Kesayangan Presdir

Istri Lemah Kesayangan Presdir

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Janda / Aliansi Pernikahan / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi
Popularitas:170.1k
Nilai: 5
Nama Author: Lunoxs

Seumur hidupnya Anne selalu hidup dalam tekanan, dia tumbuh menjadi gadis lemah dan penakut. Kata-kata andalannya hanya satu, "Maafkan Saya."
Anne percaya hanya kata maaf yang mampu membuat hidupnya selamat.
Hingga sebuah peristiwa membuatnya terjebak dengan seorang Presdir dingin, Jackson Wu.
"Maafkan Saya, Tuan. Saya mohon jangan pecat Saya. Saya mohon maaf."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ILKP Bab 20 - Sentuhan Kecil

Semua ucapan Jackson yang menenangkan, nada bicara yang selalu terdengar lembut dan izin yang Anne dapatkan untuk menatap pria tersebut.

Yang awalnya hanya berani menatap selama tiga detik, kini Anne tak tahu sudah berapa lama dia menatap sorot mata itu.

Bukannya terpana atau berdebar, Anne justru ingin menangis. Di dunia ini, Anne mampu menghitung berapa banyak orang yang bersedia menerima dia apa adanya. Bahkan mendukung dengan sekuat tenaga diantara semua ketidakberdayaannya.

Dan kini Jackson menawarkan hal serupa, sebuah ketulusan. Benarkah? Anne masih belum mampu percaya.

Saat dia berkedip tiba-tiba air mata itu jatuh, namun yang merasa begitu bersedih adalah Jackson.

"Anne, kenapa kamu menangis?" tanya Jackson, untuk beberapa saat dia seperti tenggelam dalam jernihnya kedua mata sang istri. Terpana menatap wajah Anne yang selama ini dia sembunyikan. Wajah yang seperti bayi, putih tanpa riasan apapun dan terlihat sangat lembut.

Anne begitu cantik.

Tapi kenapa tiba-tiba Anne malah menangis.

"Ma-maaf Tuan, saya juga tidak tahu kenapa tiba-tiba menangis," jawab Anne, dia sudah menunduk dan menghapus air matanya sendiri menggunakan kedua tangan. Sampai kedua punggung tangannya terlihat basah.

"Baiklah, tidak apa-apa. Tenangkan dirimu lebih dulu," balas Jackson. Dia mengepalkan kedua tangannya, menahan diri untuk tidak menyentuh dan menenangkan. Tidak menarik wanita lemah tersebut untuk masuk ke dalam pelukannya.

Yang Jackson lakukan hanyalah diam, memberi waktu sebanyak-banyaknya untuk Anne agar tenang. Sampai dilihatnya nafas sang istri mulai tenang. "Apa aku masih membuatmu takut?" tanya Jackson.

Anne mengangguk kecil.

"Benarkah? Aku harus bagaimana agar kamu tidak takut."

"Ma-maaf Tuan, Anda tidak perlu melakukan apa-apa. Yang salah adalah saya," balas Anne lirih, dia tahu Jackson telah berusaha baik. Namun Anne belum mampu berdamai dengan pemikirannya sendiri.

Belum bisa menerima jika dia dan Jackson bisa menjadi teman. Sebab mereka sangat jauh berbeda, Jackson adalah pria yang memiliki banyak kekuasaan, sementara Anne hanyalah manusia kecil.

"Kenapa kamu yang salah?"

"Karena, karena saya tidak yakin kita bisa berteman."

"Kenapa tidak yakin?"

"Anda, anda adalah presiden direktur di tempat saya bekerja, sementara saya hanyalah OG. Kita tidak mungkin menjadi teman."

"Mungkin saja An, bukankah pertemanan tidak melihat pangkat. Bukankah kita sama-sama manusia biasa?"

Anne terdiam, sementara Jackson tak gentar dengan niatnya. Dia harus memiliki Anne dengan cara yang benar, tanpa ada paksaan.

"Jika kamu terlalu takut kita bisa melakukannya pelan-pelan, yang penting kamu bersedia lebih dulu ... Aku tidak ingin pernikahan ini jadi sesuatu hal yang mengerikan untukmu An, aku ingin kita berteman," jelas Jackson sekali lagi, pelan-pelan terus memberi pengertian.

Dan akhirnya kini ketakutan Anne benar-benar menepi secara perlahan pula.

Anne tak tahu mantra apa yang diucapkan oleh Jackson, tapi hatinya mulai tenang dengan sendirinya.

"Pertama belajar menatapku lebih dulu, sampai kamu terbiasa," ucap Jackson lagi dan lagi. Menjelang malam mereka terus bicara di sofa tersebut.

"Sekarang angkat wajahmu lagi, tatap aku lagi. Jika mulai takut kamu bisa langsung menunduk," katanya penuh perhatian.

Anne memberanikan diri untuk menuruti ucapan pria tersebut, secara perlahan kembali mengangkat wajah hingga tatapan mereka berdua bertemu.

1 detik.

2 detik.

3 detik.

4 detik.

5 detik.

6 detik.

Dan ternyata benar, kini Anne tidak terlalu takut lagi untuk membalas tatapan mata tersebut. Jika tadi Anne menangis kini dia mulai bisa tersenyum kecil.

Senyum yang terlihat begitu indah di mata Jackson. Ternyata benar, memang sebaiknya Anne tak usah tersenyum saja, karena jika Anne tersenyum seperti itu jantungnya jadi berdebar.

"Bagus, seperti itu. Mulailah terus menatapku sebanyak-banyaknya, agar nanti kamu juga bisa mengangkat wajah ketika berhadapan dengan orang lain," ucap Jackson, bukan hanya di urusan pekerjaan dia profesional. Tentang masalah hatinya pun Jackson bisa mengendalikannya.

"Te-terima kasih Tuan."

"Terima kasih untuk apa?"

"Anda sangat baik."

Jackson terdiam sejenak, hatinya berdesir oleh rasa bersalah yang belum berani dia akui. Tentang cincin yang sebenarnya tidak pernah hilang, tapi kemudian sengaja Jackson buang di jalanan setelah mereka menikah.

Cincin pertunangan yang dipilihkan oleh Yessa untuk Deinara.

"Jika bagimu aku sudah baik, maka jangan takut lagi. Buatlah dirimu nyaman di sekitarku."

"Baik, Tuan. Saya akan mencobanya," balas Anne dengan sungguh-sungguh, dia mulai memberanikan diri membuka hatinya untuk orang lain, selain Deon, Monica dan juga Vexana.

Sejak tadi pandangan Anne sudah naik turun, sesekali menatap sesekali turun ke sembarang arah.

Di saat jam makan malam tiba Anne dan Jackson akhirnya keluar, ternyata Yessa dan Deinara juga sudah kembali, bersama Estella mereka duduk lebih dulu di kursi meja makan.

Jackson langsung menatap sang adik dengan sorot mata dingin, tatapan yang sangat Estrella tahu apa maksudnya. Sebuah isyarat agar dia menyapa sang kakak ipar yang tak diinginkannya.

Tapi Estella bisa apa selain patuh.

"Selamat malam Kak, Anne," ucap Estella dengan sangat terpaksa.

"Malam juga Stella," balas Anne, masih belum berani membalas tatapan sang adik ipar.

Deinara melihat situasi, dia pun tak bisa jika hanya diam saja. "Selamat malam Jack, aku sudah menunggumu sejak tadi," ucap Deinara.

Namun Jackson mengabaikannya, bahkan melihat pun tidak. Jackson justru menarik kursi untuk mempersilakan Anne duduk.

Diam-diam Deinara mengepalkan kedua tangannya di atas meja, 'Kamu boleh mengabaikan aku sekarang Jack, tapi ku pastikan sikap seperti itu tak akan berlangsung lama,' batin Deinara.

Deinara kemudian menatap Yessa dan mereka saling pandang sejenak, tatapan yang menyiratkan banyak makna.

Siang tadi mereka berdua tidak hanya pergi berbelanja biasa, tapi keduanya memiliki maksud tersembunyi. Deinara membeli beberapa pasang lingerie, sementara Yessa menghadiahkannya obat perangssang untuk Jackson.

Malam ini juga mereka berdua berniat menjerat sang pewaris utama.

Sungguh, sedikitpun mereka tidak melihat keberadaan Anne di rumah ini. Bahkan tidak menganggap pernikahan itu ada.

Yessa kemudian menatap Jackson yang begitu telaten mengisi piring Anne dengan banyak makanan, mereka sungguh tidak terlihat seperti sepasang suami istri, tapi Jackson seolah baru saja mengadopsi anak boddoh.

Yessa hanya tak suka melihat Jackson menaruh perhatian berlebihan pada orang asing.

"Apa dia tidak bisa makan sendiri? Kenapa harus kamu yang melayaninya," ucap Yessa dengan ketus.

Membuat suasana meja makan seketika jadi tidak mengenakkan. Jackson bahkan langsung menatap wanita itu dengan sorot matanya yang dingin seperti biasa, sementara Anne hanya mampu diam.

"Anne adalah istri kesayanganku, jadi apapun itu aku akan mengurusnya," ucap Jackson.

"Cih."

"Kenapa? Kamu iri karena papaku tidak pernah melayani mu seperti ini?"

"Kak Jackson," sahut Estella, dia menggeleng kecil tak ingin perdebatan ini dilanjutkan. Meskipun sebenarnya Estella juga tak menyangka melihat semua sikap sang kakak, jika disebut sandiwara rasanya tak perlu sampai memperdulikan Anne sedalam itu.

Lalu sebenarnya pernikahan mereka adalah pernikahan yang seperti apa?

Anne juga mulai berani menyentuh lengan Jackson agar sang Presdir mampu menahan diri. Sentuhan kecil yang membuat Jackson benar-benar patuh.

Siapa sangka, wanita lemah yang tak sengaja dia nikahi kini seolah jadi pemegang kendali atas dirinya.

Bagi Anne ini semua masih termasuk sandiwara, tapi bagi Jackson tidak. Diantara semua orang, Jackson dan Anne justru saking tatap untuk beberapa saat.

Tatapan Anne yang memohon agar tidak berdebat, sementara Jackson yang menatap dengan penuh perasaan.

'Bisakah kamu merasakannya An? Aku tidak sedang bersandiwara,' batin Jackson.

'Tuan, saya mohon jangan ada perdebatan,' batin Anne.

1
Hafifah Hafifah
g apa" deh yg ditatap hidungnya si deinara asalkan kamu bisa melawan nih wanita g tau malu yg terang"an ingin merebut suamimu
Hafifah Hafifah
kenapa kamu g nikah aja ama Andreas kalian pasti cocok tuh
Hafifah Hafifah
wah pedes amat ya omongannya.seharusnya lw deinara punya malu dia akan angkat kaki dari rumah Jackson
Hafifah Hafifah
👍👍👍👍 nah itu baru bener An jauhkan pelakor dari suamimu
Hafifah Hafifah
si Anne udah mulai nunjukin kepemilikannya nih
Hafifah Hafifah
kenapa kamu natap hidungnya sih An kenapa g matanya aja
Hafifah Hafifah
🤣🤣🤣🤣 jadi pesonamu g mempan buat Anne ya jack
Abigail Chavali
Makanya mulai sekarang buang kebiasaan menunduk saat bicara ya Anne, apalagi suami tampan kaya raya di tatap ya
Hafifah Hafifah
🤣🤣🤣🤣 salah besar kamu berharap si Anne akan tersipu malu Jack yg ada dia biasa aja
Hafifah Hafifah
hemmm udah mulai gombalnya nih 🤣🤣🤣
Hafifah Hafifah
nah itu tau makanya nurut ama jackson
Riri
wah... Daebak
sum mia
good Anne.... ada kemajuan lagi kamu , lawan aja terus si pengganggu tak tahu diri itu . pokoke jangan kasih celah lah .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
Mutiah Hanafi
hayoooo...
mau apa....
jumirah slavina
ya memang Kakak'mu itu cinta... gimana donk


🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Rita Lnfy
lucu
Hanima
/Good//Good/
sitimusthoharoh
pokoe sekarang semua orang yg terlihat hanya hidunge aj y an.wkwkwkwk
lanjut
Herman Lim
bgs Anne kamu pasti BS taklukan semua nenek lampir di rmh tuh
Herman Lim
Auh Auh meleleh aku bang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!