NovelToon NovelToon
Obsession Deril

Obsession Deril

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Bad Boy
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Dela Siti padilah

"Kak please jangan kayak gini" cicitnya saat deril memeluk Almira dari belakang dan mengendus ceruk lehernya menghadap jendela kelas yang tembus ke lapangan sekolah.

"Why? padahal lo nikmatin posisi ini kan?" ucap Deril sambil menyunggingkan bibirnya.

"Aku mohon kak ja- hmmmptt" ucapannya terpotong dan tesumpal oleh benda kenyal milik Deril.

Deril melumat bibir Almira dengan rakus dan menuntut, yang membuat si empu terbelalak kaget tak bisa bergerak.

-----
Yahhhh, bagaimana ceritanya ketika seorang Almira yang pindah sekolah tujuan ingin mencari ketenangan tetapi malah menemukan kemalangan dengan bertemu dan mengenal seorang Deril sendiri.

Mau tau kelanjutannya? yukkk baca novel Obsession Deril ini!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dela Siti padilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33 Nikah atau Tunangan?

Malam pun tiba. Kini Deril sedang menunggu Almira di ruang TV. Dia sudah rapih menggunakan kemeja putih, jas moca dan celana dengan warna yang senada.

Cukup lama Deril menunggu Almira selesai siap-siap. Sampai dia merasakan kantuk saking lamanya.

Tapi setelah beberapa waktu lamanya akhirnya sang putri malam sudah keluar dari kamar Deril menggunakan dress payung berwarna moca. Sengaja Deril memesan warna yang sama untuk menambah keserasian mereka.

"Ayo Kak." Ucap Almira setelah dirinya berada dekat dengan Deril.

Deril yang awalnya menunduk bermain ponsel seketika mengangkat kepalanya saat mendengar suara Almira.

Deg

Penampilan Almira hari ini begitu memukau. Dengan wajah yang sudah cantik kini bertambah kecantikannya karena dipolesi make up tipis-tipis.

Melihat Deril yang tak merespon, Almira berpikir bahwa dia tidak cocok dengan penampilan nya. Almira meraba wajahnya sampai dia mengaca menggunakan cermin kecil yang ada dalam tas kecilnya.

"Kenapa sih kak? Kok liatinnya sampe gitu. Ada yang aneh ya? Enggak kok." Tanya Almora sambil dirinya mengecek seluruh penampilan nya.

Seketika lamunan Deril buyar saat mendengar pertanyaan dari Almira.

"Ah enggak kok sayang. Kamu cantik banget malam ini. Makanya aku sampe gak bisa berkata-kata." Jawab Deril sambil meraih tangan Almira dan menggenggamnya.

"Beneran cantik?" Tanya Almira lagi.

"Beneran sayang. Ayo kita berangkat udah telat ini." Almira pun mengangguk.

Mereka berjalan bergandengan keluar dari apartemen milik Deril. Tangan Deril tak lepas dari tubuh Almira. Kadang dia menggenggam tangan, melingkarkan tangan di pinggang dan lainnya.

Sesampainya di basement Deril dan Almira berjalan ke arah mobil milik Deril. Deril membukakan pintu penumpang untuk Almira dan menjaga supaya Almira masuk dengan aman. Dan dia juga masuk ke dalam mobil melalui pintu sebelah.

"Siap sayang?" Almira hanya mengangguk.

Deril menghidupkan mobil dan tancap gas menuju tempat yang akan menjadi saksi untuk kepastian masa depan mereka.

Beberapa waktu berlalu di jalan mereka sampai di cafe milik keluarga nya. Deril keluar terlebih dahulu dan membukakan pintu untuk Almira.

"Terimakasih." Ucap Almira.

Deril hanya berdehem saja untuk menjawabnya. Lalu dia menggenggam tangan Almira dan menarik ke dalam cafe.

Saat masuk ke dalam ruang VIP yang sudah di pesan. Tampak kedua orang tua Deril dan Almira sudah disana.

"Maaf kami terlambat semuanya." Ucap Almira merasa tidak enak.

Mereka semua tertawa mendengarnya. "Tidak apa-apa sayang. Kamu kan wanita wajar kalo kamu lama. Kan harus dandan cantik kayak gini yakan?" Ucap Liliana.

"Iya sayang gapapa. Udah sekarang mending duduk aja yuk."

Mereka semua pun duduk. Deril menarik tangan Almira untuk duduk di sampingnya. Dan semua itu tak luput dari perhatian para orang tua.

"Duh jeng. Putri aku kayaknya gak bisa di lepas nih sama anak kamu." Ucap Rere menyindir.

"Ya emang gak bakal Deril lepas lah tan. Orang dapetinnya aja susah harus di bohongin dulu." Ucap Deril sambil melirik ke arah Budi dan Angga.

Mereka semua tertawa saat mendengar ucapan Deril. Apalagi pelaku nya yaitu Angga dan Budi.

"Bukan apa-apa Ril. Tapi kita biar gak repot bujuk-bujuk aja. Nanti ada drama menyebalkan seperti dalam novel lagi. Papah gak suka ribet." Ucap Angga.

"Udah ah. Mending kita makan terlebih dahulu. Baru kita obrolin tentang pernikahan." Ucap Liliana.

"Iya boleh. Ayo." Rere menyetujui dan mereka semua juga mengangguk.

Akhirnya mereka makan malam dengan khidmat paling sesekali Deril yang menjahili Almira dan itu menarik senyum saja di antara mereka. Seperti saat ini, Deril mencubit pipi Almira saat pipinya menggembung karena penuh oleh makanan.

"Kak ihhh. Sakit tahuuu." Rengek Almira kala pipinya terus dimainkan oleh Deril.

"Kamu tuh lucu tahu, gemes bikin aku pengen nyubit itu pipi." Ucap Deril sambil mengelus pipi Almira.

Orang tua yang melihat itu tertawa karena lucu melihat interaksi pasangan baru itu. Dan Akhirnya makan malam pun selesai, kali ini pembahasan pernikahan Deril dan Almira.

"Jadi gimana? Pernikahan mereka di laksanakannya kapan?" Tanya Angga.

"Kalo aku kayaknya ngusulin nunggu Almira lulus sekolah dulu. Biar gak ada drama ngumpetin menantu dulu. Gimana kalian setuju gak?" Tanya Budi.

"Ya itu bagus. Biar Deril juga aku bimbing dulu di perusahaan biar pas udah nikah sama Almira dia udah punya basic tanggungjawab." Ucap Angga setuju.

"Nah kalo kalian gimana?" Tanya Budi.

Deril menatap Almira terlebih dahulu, Almira pun sama menatap Deril seakan meminta pendapat. Barulah saat mereka mengangguk sepertinya memiliki pemikiran yang sama Deril berbicara.

"Iya pah, om. Boleh kayak gitu biar aku bisa punya pekerjaan juga buat nafkahin istri. Tapi aku mau adakan pertunangan terlebih dahulu gapapa kan?" Tanya Deril pada semuanya termasuk Almira karena dia juga tak menyangka Deril ingin tunangan dulu.

"Yah gimana baiknya aja. Alasan kamu pengen tunangan?" Tanya Budi.

"Karena aku mau Almira gak ada yang deketin. Setidaknya kalo aku tunangan otomatis kita punya pengikat kan?" Jelas Deril.

Semua orang setuju dengan keinginan Deril. Meskipun mereka sebenarnya bisa saja kalau pernikahan ingin di percepat. Tapi mereka mengingat kembali risiko-risiko yang akan di hadapi.

"Jadi kamu maunya kapan Boy ngadain pertunangan sama Almira?" Tanya Rere.

"Gimana kalau besok?" Ucapnya santai.

"Apa?"

1
Dede Azwa
bagus..lanjjuttt kak👍🥰
Delpapa: makasih kakak tetap stay buat nunggu up yahhh
total 1 replies
Hiro Takachiho
Bikin baper, deh!
Delpapa: Makasih kak
total 1 replies
Setsuna F. Seiei
Bikin baper 😍
rofik 1234
Ceritanya menghibur sekali.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!