NovelToon NovelToon
Suamiku Dokter Sultan

Suamiku Dokter Sultan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda
Popularitas:16.4k
Nilai: 5
Nama Author: omen_getih72

Yang sudah baca novelku sebelumnya, ini kelanjutan cerita Brayn dan Alina.

Setelah menikah, Brayn baru mengetahui kalau ternyata Alina menderita sebuah penyakit yang cukup serius dan mengancam jiwa.

Akankah mereka mampu melewati ujian berat itu?

Yuk baca kelanjutan ceritanya 😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon omen_getih72, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32

"Tante, ada apa ini?" sapaan seorang pria mengalihkan perhatian mereka.

Zayn melirik seorang pria dewasa kira-kira berusia 30 tahunan yang tiba-tiba hadir di antara mereka.

"Azka, syukurlah kamu sudah datang," ucap wanita paruh baya itu menyambut dengan rasa bangga.

"Di jalan tadi macet, Tante," jawab pria itu.

"Tidak apa-apa." Bu Windy melirik Zayn yang masih berdiri di hadapan mereka. "Kamu lihat dong, ini calon suaminya Aisha. Mapan, pengusaha, dan berasal dari keluarga terhormat. Sedangkan kamu siapa?"

Dahi pria bernama Azka itu berkerut mendengar ucapan Bu Windy.

Ia langsung melirik pemuda berjaket kuning di hadapannya.

"Oh, jadi ini orangnya?" ucapnya, begitu mampu menebak bahwa pemuda di hadapannya adalah pria yang membuat Aisha sempat menolak dirinya. "Kupikir akan saingan dengan anak pengusaha, ternyata hanya dengan driver ojek online."

Ia memandang Zayn dengan tatapan meremehkan.

"Bro, lebih baik mundur. Cari yang sepadan sana."

Mendengar hinaan mereka terhadap Zayn, Joane dan Rafa saling lirik sama lain.

Joane hendak mengeluarkan suara, namun Zayn memberi isyarat agar mereka diam saja.

Sudut bibir Zayn melengkung membentuk senyum. Ia masih tampak tenang meskipun dirinya dihina sedemikian rupa.

"Selamat, ya. Semoga bahagia." Setelah mengucapkan kalimat itu, Zayn hendak melangkah pergi.

Ia masih sempat melihat wajah sedih Aisha sebelum akhirnya benar-benar meninggalkan restoran itu.

"Akhirnya dia pergi juga. Biar sadar dia siapa dirinya,” gerutu Bu Windy, memelototkan mata ke arah Aisha.

Tatapan penuh intimidasi yang membuat sang gadis takluk. Ia lalu melirik pria di hadapannya.

"Ayo, duduk Azka. Maaf, atas gangguan kecil tadi."

"Tidak apa-apa, Tante."

Baru saja mereka akan duduk, tiba-tiba Joane berdiri menghampiri mereka.

"Maaf, sebaiknya Anda cari restoran lain saja. Restoran ini tidak cocok untuk kalian," ucap Joane sambil menunjukkan pintu keluar.

"Apa maksudnya?" tanya Bu Windy bingung.

"Saya bilang kalian tidak cocok berada di sini. Silahkan cari restoran lain," jelas Joane lagi. "Restoran ini untuk kalangan biasa, sementara Anda dari kalangan atas, bukan?"

"Artinya kita diusir dari restoran ini?" Bu Windy hendak memastikan.

Sementara Joane tetap mempertahankan ekspresi datarnya.

Azka yang sudah duduk itu kembali berdiri dan menatap Joane.

"Anda tidak tahu siapa saya. Saya bisa saja menutup restoran kecil ini kalau saya mau," ucapnya sedikit mengancam.

Joane hanya tersenyum.

"Silahkan. Lakukan kalau bisa." Ia kembali menunjuk pintu keluar.

Bu Windy dan Azka yang merasa harga dirinya diinjak oleh sang pemilik restoran itu tampak kesal dan menahan malu.

Terlebih, beberapa pengunjung lain tampak memusatkan perhatian terhadap mereka.

Berbeda dengan Aisha yang tak menunjukkan reasksi apapun selain wajah sedihnya.

"Ya sudah kalau begitu. Azka, kita cari restoran lain yang lebih bersih dan mewah saja dari ini. Lagian saya sudah tidak selera makan di sini." Bu Windy menatap kesal.

"Anda akan tahu akibatnya nanti. Tunggu saja!" sambung Azka.

Ketika mereka pergi meninggalkan restoran, Joane menghela napas panjang. Ia melirik Rafa sambil menggelengkan kepalanya.

"Ayah kenal gadis tadi?"

"Tidak. Sepertinya dia ada hubungan dengan Zayn. Kalau dari pembicaraan mereka tadi, sepertinya gadis itu dijodohkan dengan laki-laki lain."

"Sombong sekali. Dia tidak tahu saja kalau orang yang dia hina salah satu ahli waris keluarga Hadiwijaya," tambah Rafa berdecak pelan.

"Ada orang sesombong mereka. Naudzubillah."

"Om Vino pasti marah kalau tahu anaknya dihina seperti tadi," tutur Rafa.

"Apa perlu orang tadi kita hajar saja?" Adam yang sejak tadi diam itu akhirnya membuka suara.

"Please, Ayah. Jangan buat masalah," balas Rafa, menatap ayahnya.

"Tidak semua masalah bisa diatasi dengan kekerasan. Kalau tadi Zayn mau, dia bisa saja menyombongkan Papanya di hadapan mereka, tapi tidak dia lakukan. Penting untuk mengendalikan emosi di hadapan orang yang bukan level kita."

Joane kembali duduk di meja yang sama dengan Adam.

Kedatangan Adam hari ini adalah untuk membicarakan kerjasama mereka yang baru akan dimulai.

**

**

"Lihat saja restoran tadi, Tante akan tandai. Enak saja mengusir kita dari restorannya. Dia pikir dia siapa?" Bu Windy yang baru memasuki restoran lain itu terus menggerutu.

Siapa yang tidak kesal diusir dan dipermalukan seperti tadi.

"Aku akan cari tahu latar belakang restoran tadi, Tante. Tenang saja."

"Kalau perlu buat mereka bangkrut. Enak saja menghina kita tadi." Bu Windy bersungut-sungut menuju sebuah meja kosong di sudut ruangan.

Ketika akan menarik kursi untuk duduk, perhatiannya tertuju kepada sepasang suami istri yang sedang makan siang bersama.

"Loh, Bu Resha ... Pak Vino," sapa wanita itu tersenyum.

Bu Resha menoleh seketika. Ia mengulas senyum tipis.

"Assalamu alaikum, Bu Windy, apa kabar? Lama tidak bertemu," sapa Bu Resha ramah.

"Walaikum salam, kabar baik, Bu Resha." Bu Windy memandang Bu Resha dan Pak Vino yang siang itu makan siang berdua dengan membawa bayi kecil.

Ia tidak menyangka bahwa pasangan tersebut memiliki bayi di usia yang bisa dibilang tidak muda lagi.

Sama seperti Bu Windy, Azka pun sama terkejutnya setelah menyadari siapa yang baru saja disapa calon ibu mertuanya.

Ia mendekat dan menyapa Pak Vino.

"Apa kabar Pak Vino, kebetulan sekali bertemu di sini."

"Alhamdulillah, baik."

"Loh, Azka, kamu kenal Pak Vino?" tanya Bu Windy terkejut.

Lelaki itu mengulas senyum. "Di kota ini siapa yang tidak kenal Pak Vino, Tante. Kebetulan beberapa waktu lalu saya mengajukan proposal kerjasama ke perusahaan Pak Vino."

"Oh ya? Bagus kalau sudah saling kenal." Bu Windy lalu menatap Bu Resha. "Bu Resha, saya dengar dari Syarin kalau Brayn sudah menikah, ya?"

"Alhamdulillah, sudah Bu Windy. Baru beberapa minggu lalu."

"Duh, sayang sekali. Padahal saya harap ada peluang untuk Syarin."

"Semoga Syarin dapat jodoh yang lebih baik. Dia anak baik dan cantik, insyaallah dapat jodoh yang baik juga."

Bu Windy tersenyum. "Oh ya, ini anak bungsu saya, namanya Aisha. Sebentar lagi juga akan menikah. Azka ini adalah calon suaminya."

Sejenak Bu Resha memandang Aisha dengan alis berkerut. Mencoba mengingat pemilik wajah itu.

Sepintas wajahnya mirip seperti wajah seorang gadis yang pernah diperlihatkan Zayn padanya. Namanya pun sama.

Pandangannya lantas tertuju pada Azka. Melihat wajah saja, Bu Resha bisa menebak ada pebedaan usia yang jauh di antara mereka.

Aisha seorang gadis berusia 19 tahun, sedangkan Azka terlihat seperti lelaki berusia 30 tahunan.

Setelah berkenalan dengan Aisha, masing-masing kembali duduk. Kebetulan meja mereka bersebelahan.

"Tante, silahkan pesan makanan, saya mau ke toilet sebentar," ucap Azka berdiri dari duduknya.

"Silahkan Azka."

Ketika pria tersebut beranjak meninggalkan meja, Bu Windy mencubit lengan putrinya keras-keras dan membuat Aisha meringis.

Hal itu pun tak luput dari perhatian Bu Resha.

"Kamu jangan membuat Mami malu dengan wajah sedih kamu itu. Lagian kamu ini kenapa, sih? Lihat Azka, dia sempurna. Pengusaha kaya dan dia berasal dari keluarga baik-baik. Sedangkan pria pilihan kamu, bisa apa dia? Hanya tukang ojek! Mau makan apa kamu kalau sama dia?"

Aisha kembali tertunduk, menghela napas dan menahan sesak di dada.

Sementara Bu Resha melirik ke arah meja sebelah dengan pikiran menebak.

"Mas, apa jangan-jangan laki-laki yang mereka maksud itu Zayn?"

***********

***********

1
Ninik
Thor readers nya jd ikut omes semua pasti gara2 razia saringan tahu
Maulida Maulida
haha lucu bgt thor
Ninik
ya Alloh Alina itu cuma lingerie kena musti malu biasa aja kali namanya dah punya laki
Ninik
ya Alloh ada ada aja ini anak kenapa sampai kena razia emang xan pada ngapain sih bang 🤦🤦🤦
DozkyCrazy
Alhamdulillah
DozkyCrazy
legaaaaa cuma mimpi
Dini Anggraini
Alhamdulillah hanya mimpi kamu Mia pertahankan anakmu sampai lahiran nanti semoga anakmu bisa kuat ya Mia. Semangat 💪💪💪🥰🥰🥰
karina
semangat up terus
Yasmin Natasya
ikut nyesek...
taunya mimpi Thor....
Alhamdulillah kalau masih baik2, saja...😅
DozkyCrazy
berpisah sementara yaaaa
biar sama" introspeksi terutama buat miaaaa
DozkyCrazy
baby boy yaaa
olip
lnjut
Nur Malia
lanjut thoor
double up donk
Ninik
itu lbih baik Raka berarti Alloh sayang sama xan semua
Ninik
ketawa gue pak dokter lupa pakai celana otakku dah ngeres aja tadi tak pikir beneran lupa hahaha😄😄😄🤭🤭
Shaqueena Attallahniza
Thor mending Zayn nikah sama orang yg kaya Zahra pakai Cadar jg,
Ninik
iya Bu Rezha zayn anakmu yg dihina sebagai tukang ojol
DozkyCrazy
setujuuu ak juga pernah gitu..
gak mau denger tapi kedengeran
Andy1234
semangatttt kakak author🤩
DozkyCrazy
👏👏👏 author kerrren
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!