NovelToon NovelToon
When Love Comes Back

When Love Comes Back

Status: tamat
Genre:CEO / Lari Saat Hamil / Anak Kembar / Cinta Seiring Waktu / Enemy to Lovers / Tamat
Popularitas:99.4k
Nilai: 5
Nama Author: Maple_Latte

Irish kembali, membawa dua anak kembar dan luka lama yang telah berubah menjadi kekuatan. Ethan, pria yang dulu mengabaikannya tanpa rasa, kini tak bisa mengalihkan pandangan. Ada yang berbeda dari Irish, keteguhan hatinya, tatapannya, dan terutama... anak-anak itu. Nalurinya berkata mereka adalah anaknya. Tapi setelah semua yang ia lakukan, pantaskah Ethan berharap diberi kesempatan kedua?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maple_Latte, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EP: 23

Senyum di wajah Edward tiba-tiba lenyap. Ia berbalik pergi dengan langkah kesal, namun baru beberapa langkah, ia berhenti dan meludah ke tanah sambil bergumam,

“Yah! Kamu sok jual mahal di depanku, padahal di depan para bos kamu manis sekali! Tunggu saja kalau aku kaya nanti, lihat bagaimana aku memperlakukanmu!”

Sambil menggerutu, Edward pun pergi, masih terbuai dalam khayalannya sendiri.

Sementara itu, di lokasi syuting, Hanna dan Erick sempat berbicara beberapa saat sebelum syuting dimulai kembali. Karena Erick adalah direktur Perusahaan Besar, semua orang di lokasi otomatis bersikap lebih hati-hati dan penuh hormat.

Para kru bekerja dengan serius, sutradara pun menjadi lebih tegas. Kirana, yang pipinya masih merah karena pertengkaran sebelumnya, hanya diam, sedangkan tatapan dingin Kirana belum juga memudar. Sesekali Kirana menatap Hanna dengan sorot mata penuh kebencian.

Sebagai asisten Hanna, Irish ikut cemas kalau ketegangan antara Hanna dan Kirana memengaruhi jalannya syuting.

Namun ternyata kekhawatiran Irish tidak terbukti. Begitu kamera menyala, seolah tidak pernah terjadi apa-apa, semua pemain bisa kembali profesional dan tampil total dalam peran mereka.

Irish tak bisa tidak menghela napas kagum melihatnya. Syuting berjalan lancar sepanjang hari, meskipun ia tetap sibuk ke sana kemari membantu keperluan Hanna.

Ketika pekerjaan selesai, Hanna langsung menyuruh Irish untuk menjemput si kembar, Vivi dan Nathan.

Irish langsung mengiyakan karena semua sudah beres, lalu bergegas pergi.

Saat ia menjemput Vivi dan Nathan dari taman kanak-kanak, sudah sangat sore.

Musim dingin membuat langit cepat gelap. Saat mereka tiba di lantai bawah apartemen, matahari sudah benar-benar tenggelam, menyisakan langit kelabu. Irish dan kedua anak itu mengenakan jaket tebal, tangan besar Irish menggenggam erat tangan kecil Vivi di satu sisi dan Nathan di sisi lain. Mereka berjalan sambil bercanda kecil menuju tangga.

Namun, di sudut tangga, tiba-tiba Irish melihat ada sosok berdiri diam di sana.

Naluri Irish langsung membuatnya menahan langkah, merangkul kedua anaknya dan mundur beberapa langkah dengan waspada. Ia bertanya,

“Siapa di sana?”

Saat itu lampu koridor yang mati langsung menyala karena suara mereka, dan cahaya temaram menampakkan wajah orang itu. Irish langsung terkejut.

“Jessi? Kenapa kamu di sini?”

“Irish.” Jessi berdiri terpaku seperti patung, air mata sudah mengalir di pipinya.

Melihat sahabatnya menangis, Irish baru menyadari jika Jessi sangat memprihatinkan. Jessi mengenakan mantel abu-abu lama, sweater putih berleher tinggi, celana hitam, dan sepatu bot usang. Wajahnya pucat, matanya berkantung gelap, tubuhnya menggigil menahan dingin.

Irish buru-buru menurunkan Vivi dan Nathan, lalu meraih tangan Jessi,

“Jessi, jangan menangis di luar seperti ini. Ayo masuk dulu, ceritakan padaku apa yang terjadi.”

Setelah Vivi dan Nathan menyapa Jessi, mereka masuk ke kamar untuk membaca buku.

Sementara itu, Jessi duduk di sofa kulit cokelat, menatap air hangat di cangkir yang diberikan Irish. Pandangannya berkeliling, lalu bertanya,

“Irish, furnitur di rumahmu ini kelihatan mahal. Kamu beli sendiri?”

Irish tersenyum getir dan menggeleng,

“Aku tidak akan mampu membelinya. Beberapa waktu lalu rumahku kebanjiran, semua barang rusak. Hanna, dia adalah atasanku, dan aku menjadi asistennya. Dia membelikan furnitur baru untukku. Katanya, temannya punya bisnis mebel jadi harganya lebih murah. Tapi tetap saja, aku merasa tidak enak hati. Sekarang aku berutang padanya. Tabunganku bahkan sudah hampir habis.”

Irish menunduk, suaranya sedikit sedih,

“Jujur aku juga tidak tahu bagaimana nanti harus membayarnya.”

Jessi hanya menatap gelasnya kosong, terlihat bimbang dan tertekan.

Irish menoleh, menatapnya dengan khawatir,

“Tapi Jessi, apa ada yang ingin kamu katakan?" Tanya Irish.

Jessi buru-buru tersenyum, berusaha menyembunyikan kegelisahannya.

“Ah, bukan apa-apa kok, Irish. Sudah malam, aku pulang dulu.”

Irish jelas merasa ada yang aneh. Ia cepat menahan tangan Jessi,

“Jessi, kamu kenapa? Kita sudah bersahabat bertahun-tahun, aku pasti tahu kalau kamu sedang menanggung sesuatu. Katakan saja.”

Mendengar suara tulus Irish, akhirnya Jessi tidak mampu lagi menahan air matanya. Ia memeluk Irish sambil terisak keras,

“Irish, aku benar-benar tidak kuat lagi!”

Irish menepuk bahunya menenangkan,

“Tenang, aku di sini. Ceritakan pelan-pelan.”

Butuh beberapa saat sampai Jessi bisa mengendalikan tangisnya. Ia mengusap air mata dan mulai bicara,

“Irish, Ibu mertuaku, dia sakit.”

Irish mengangguk, lalu menegang,

“Ibu mertuamu sakit?”

Jessi menghela napas berat,

"Kanker paru-paru.”

Irish tercekat, tak bisa berkata apa-apa. Meski ia sering mendengar Jessi mengeluhkan sikap ibu mertuanya, kabar ini tetap saja berat.

Irish memegang tangannya erat,

“Aku di sini untukmu, Jessi. Jangan takut.”

Jessi menunduk, suaranya gemetar,

“Ibu mertua menolak diobati. Dia pegang semua kartu gaji Jeremy, tidak mau jika uang itu dipakai berobat. Padahal itu satu-satunya sumber penghasilan kami. Gaji ku hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Kami sudah meminjam ke teman sekolah dulu, orang tuaku juga sudah banyak membantu. tapi…”

Jessi menggigit bibirnya, lalu melanjutkan dengan suara bergetar,

“Tapi… penyakit ibu mertuaku sudah sangat sulit untuk bisa disembuhkan. Dokter bilang selain kemoterapi dan radioterapi, dia tetap harus menjalani operasi. Total biayanya tidaklah sedikit. Dan kalau operasinya berhasil, perawatan jangka panjangnya juga akan butuh biaya yang jauh lebih besar…”

Ia menarik napas dengan susah payah, matanya berkaca-kaca,

“Dalam kondisi seperti ini, aku tidak tega meminta kartu gaji Jeremy, apalagi memaksa orang tuaku untuk menjual rumah mereka demi pengobatan ibu mertuaku. Tapi Jeremy malah menuduhku tidak dewasa… Irish, apa yang harus aku lakukan?”

Begitu selesai bicara, Jessi menutup wajahnya dengan kedua tangan dan mulai terisak, pundaknya terguncang hebat.

Irish hanya bisa menatap sahabatnya dengan perasaan campur aduk. Jessi adalah teman yang selama ini selalu hadir membantunya, Jessi selalu ada saat dia dalam kesulitan.

1
Yunita aristya
kai , kalo Maya selamat lebih baik kamu sama Maya aja , Nita itu rubah jangan kasih maaf kai
Uthie
Tau niiii... Irish mudah banget mau lagi dengan bayangan Ethan yg sangat amat mencintai istrinya itu!! 🤨
walau memang pada kenyataannya, dia udah sadar istrinya itu adalah ular sihhh 😌
Uthie
😄😄😄
Vincen Party
karya yg keren....q sgt antusias setiap hri nunggu up....kmrn q entah brp X q cek ternyta libur.tp hri ini ter puadkan.
q tunggu kisah kai dan maya
Maple latte: terima kasih y atas supportnya. semoga kamu juga suka karya author selanjutnya.
total 1 replies
Ddek Aish
Zayn sudah beraksi semua karna Nita yang membiarkan hidup. tunggu balasannya untukmu Nita
Ddek Aish
hati-hati Irish itu pasti Zayn yang mau balas dendam sama kalian
Eris Fitriana
Waduh ko udah TAMAT aja siih thor...masih betah sama Ethan dan Irish...😍😍😍
Maple latte: Terima kasih ya karena udah setia baca karya author Sampai tamat, semoga suka dengan karya author selanjutnya ya.
total 1 replies
Nurul Boed
Ya ampun kak bacanya melu deg deg serrrr
Seneng nya semuanya bisa bahagia
happy ending 😍😍😍

ditunggu karya selanjutnya
Nurul Boed: Aamiin
Maple latte: Terima kasih ya atas supportnya setia baca karya author sampai tamat, semoga suka sama karya author selanjutnya ya.
total 2 replies
Nana Colen
aduuuuh sungguh thooooor tak ada kata kata mutiara cuman tulisan "tamat".... ckck ck yang lebih waw ath thor hehehe
Nana Colen
pembalasan yang sempurna zayn... tapi kamu tidak sadar kebaikan selalu menang bukan begitu thor.?
apa mungkin akhirnya sad ending 🤔🤔🤔🤔
Maple latte: Betul sekali😊
total 1 replies
Riska Sukatendel
novelnya kejam banget Thor..
Nurul Boed
Wow kejutan,, adek titiny Ethan
Ddek Aish
Ethan saingan kamu udah muncul ke permukaan
Ddek Aish
sok2an jadi orang nyahok kan
Ddek Aish
Irish nggak kapok2 nanti diculik Zayn bsru nyahok mau ngandalkan Erick?
Adinda
Ethan Ethan dulu saja kau buang Irish demi jalangmu,kamu gak merasa bersalah ethan
Eris Fitriana
Makin seruuu aja thor... Tuan muda Kai sudah menampakan diri nyaa... duuuh Irish beruntung nya dirimu di kelilingi laki2 mapan dan tampan... dan apalagi Kai daun muda euy...😍😍😍😍😍
Nana Colen
berarti orang yang bunuh carisa itu kai dong
Nana Colen
tidak up lagi kah thooooor 🥺🥺🥺
Ddek Aish
jangan lupa pernikahannya dengan Irish digelar sesudah huru hara ini Ethan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!