"Seorang gadis tumbuh di lingkungan yang banyak yang menyayanginya termasuk teman teman nya juga dan semua orang yang ada didekatnya.namun,masa lalu masih membuatnya takut dan tetap menyimpan itu semua dan merahasiakan dalam diam.
Tidak menyangka bahwa Tokoh utama wanita dipinang oleh Tokoh aktor pria tanpa pacaran dan Protagonis wanita menerima pinangan tersebut.
tak lama itu,hari-hari yang ia takutkan selama ini rupanya srorang aktor protagonis lelaki datang untuk meminta jatah akan janji pernikahan yang disepakati oleh protagonis wanita dan lelaki waktu mereka kecil. dan dianggap sebuah keseriusan dalam ucapan mereka itu sebagai bayaran yang manis karena sudah menyelamatkan hidup gadis itu dimasa lalu.
Dan akan datang menagih janji di masa depan yang sudah waktunya cukup bagi gadis itu untuk di nikahi nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon saputri alia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 32
Tidak lama dari setelah kejadian itu,
Raudah masih belum menyadari seseorang yang menyelamatkannya dari kejatuhan ranting pohon yang lumayan besar.
Masih belum mengetahui siapakah yang telah menyelamatkannya dan masih berada didekapannya.
Karena masih terasa sedih dan ketakutan dirasanya.
Dan berusaha menarik nafas secara agar tubuhnya bisa menerima kenyataannya.
"Belum seminggu kami menikah sudah ada wanita lain yang berani mendekati suamiku,dan dia berani untuk mencium laki laki ku di pipinya dan aku...". Ucapnya raudah sambil menangis dan tersedu.
Lelaki muda itu tidak mengeluarkan sepatah kata apapun dan masih mendengarkan keluh kesahnya yang ia pendam masih belum reda jua.
Begitu sudah merasa nyaman dengan mengeluarkan selurih isi hatinya dan menatap ke wajah pemuda itu.
"Terima kasih kau telah menolongku,kelak apabila kita bertemu kembali aku akan membalas jasamu disuatu hari nanti".Raudah langsung membungkuk untuk mengucapkan terima kasih padanya.
Lalu,meninggalkan tempat itu dan kembali ke rumah.
Dalam keadaan baju basah dikarenakan hujan yang amat deras membasahi seluruh badannya dan ia merasa kedinginan.
Sekalipun tidak memerhatikan pria muda itu dengan jelas.
Tiba-tiba lelaki itu memberikan hodie jaket miliknya untuk dikenakan raudah sebagai menutupi dari dinginnya angin ketika ia akan pulang.
"Sendirian mau kemana?
"Apa kau mau aku antar?". Tanya pemuda itu.
Kemudian,raudah sempat menatap wajah pemuda itu dengan jelas bahwa didepannya sangatlah familiar baginya.
Kemungkinan benar atau salah dalam firasatnya dan ia masih menyembunyikan bahwa ia sepertinya mengenal pria ini.
Tapi raudah memendam perasaannya.
"Tidak usah repot-repot,aku akan pulang sendiri" ucap raudah dan berjalan langsung meninggalkan lelaki muda itu ditempat.
"aku merasa bahwa wanita itu seperti pernah aku temui dan ada perasaan familiar tapi..siapa?".ucapnya pemuda itu.
"Semoga kita akan bertemu lagi".
Lelaki muda itu kembali ke arah tujuannya.
****************
Sesampainya didepan rumah milik suaminya dan tempat dimana ia juga tinggal.
Raudah melihat dari jendela luar yang nampak melihat seorang wanita sedang duduk didalam rumah mereka sambil tersenyum setelah disuguhi minuman dirumahnya.
"Untuk apa aku cemburu,
"Belum sempat aku menanyakan dia siapa,dan apa hubungannya dia dengan suamiku.
"Bisa-bisa nya aku langsung mendadak pergi dari rumah untuk menangis dan meninggalkan begitu saja dengan egois.
"Menurutku,aku terlalu berlebihan untuk hal yang sepele seperti ini apakah penting bagi perasaanku dan perasaannya terhadapku." kata raudah.
Seketika itu,wanita yang berada dibalik kaca rumah nya langsung menatap raudah yang berdiam berdiri diluar.
Dan wanita itu menatap fadilah dan memberitahukan dia sudah datang.
Sekalipun raudah harus menerima kesalahpahaman seperti apa nanti kedepannya dan akan terus berusaha mempertahankan emosi yang ia punya.
"Karena aku bukanlah orang yang suka berkompromi.
"Tidak akan pernah dan selamanya aku tidak akan pernah berkompromi.
"Dan ketika aku sudah tidak ada harga dimatanya.baru aku akan pergi dari hadapannya dan menghidupi diriku dan anakku nanti dimasa depan". Ucapnya raudah yang masih terdiam.
Setelah,ia melihat bahwa fadilah duduk bersama di sofa itu bersama wanita itu juga.
Fadilah melirik raudah seketika itu.
Dan raudah memalingkan wajahnya dan mengabaikan lalu pergi memasuki pintu belakang agar tidak mengganggu pembicaraan antara mereka berdua.
Terdapati pintu yang hendak ia buka.
"Perasaanku pintu ini tidak terkunci!".raudah masih kesal dan mencoba membuka lagi tetap tidak bisa.
Dan ia berhenti sejenak.
Lalu,memikirkan cara agar bisa masuk rumah tanpa bantuan siapapun.
Setelah melihat jendela rumah terbuka ia berniat untuk masuk lewat jalur itu.
Ketika sudah masuk dari lintas jendela hampir saja ia terjatuh karena kaget melihat sosok suaminya sudah ada duluan dihadapannya.
Melihat istrinya masuk lewat jendela seperti pencuri bahkan ini juga termasuk rumahnya juga.
"Kenapa kau tidak lewat pintu depan?".tanya suaminya.
Tetap dalam pendirian bahwa raudah memilih diam tanpa menatap suaminya yang begitu membuatnya setengah kesal kembali.
"Lihat aku!".ucapnya lagi.
Dengan begitu raudah hendak meninggalkan begitu saja dari pandangan suaminya.
Karena dari tadi memang kehadirannya tidaklah begitu penting baginya.
"Tidak ada hubungannya denganmu."
kata raudah dan meninggalkan tempat itu.
Langsung fadilah menangkap tangan istrinya dengan sangat kuat dan erat.
"Lepaskan tanganku!". kata raudah.
Menatap dengan tatapan mematikan.
Masih terlihat bekas ia menangis dan mata yang berair.
"....kau membuat tanganku sakit!".
fadilah melepaskan tangan istrinya.
Seketika itu pun raudah merasa kesakitan karena tarikan dan genggaman suaminya yang terlalu kuat yang membuat tangannya ada membekas sebuah goresan dan terluka akibat terkena gelang yang ada ditangannya.
Gesekan dari gelang itu yang mengakibatkan luka pada tangannya sendiri.
Fadilah melihat luka itu,dan darahnya bercucuran disekitar tangan raudah itu sendiri.
Dan ia merasa bersalah atas perlakuannya kepada istrinya karena tidak kuat dengan mengingat kejadian saat dia melihat istrinya didekat pria lain.
Cemburu menimbulkan kerusakan pada suatu hubungan dan bisa juga menyakiti setiap pasangan tanpa di beri kejelasan terlebih dahulu dan bertanya untuk menghilangkan rasa kesalahpahaman dalam kedua pihak pasangan.
"Ini memang salahku,membuatnya menjadi marah atas kesalahanku sendiri". Kata fadilah dan berusaha mengikuti istrinya ke kamar.
Dan terdapati kamar itu sudah tertutup dan dikunci dari dalam.
Terdengar suara tangisan walaupun volume nya kecil namun terasa menyayat dihati kecil istrinya.
"Tok,tok,tok".
"Sayang...maafkan aku!".seru suaminya dari luar kamar.
"Aku akan menjelaskan semua ini..
"Tolong dengarkanlah dulu,buka pintu nya".ucap suaminya
"Ku mohon...
"Atau aku akan buka paksa pintu ini".
Fadilah pasrah tetap saja tidak di buka kan pintu kamar oleh istrinya.
Setelah mengingat kembali ada kedatangan tamu di ruangan depan dan ia akan menyuruh tamu itu untuk pulang dan berkunjung ke rumah ibu nya setelah itu.
Dan wanita itu meminta maaf atas perlakuannya yang barusan terhadapnya.
Tapi,fadilah tetap bermuka datar dan seperti biasa saja pada wanita itu.
Karena sudah pergi,
Tamu itu meninggalkan secarik kertas dan fadilah menyembunyikan kertas itu
Ia menyimpan di laci dekat sofa dan ia kunci agar tidak seorang pun yang membuka kerta itu.
Nanti ia akan membakar kertas yang ia dapati itu.
Sesaat kemudian,
Fadilah memikirkan untuk bagaimana menjelaskan kepada istrinya secara jujur dan tetap tenang.
"Syukurlah dia berubah pikiran".
Fadilah memasuki kamarnya mereka dan tidak ada terdapati sosok raudah di situ.
Dan tertulis di kertas kecil.
••••••
Aku akan tinggal di kamar sebelah untuk sementara waktu karena aku kurang enak badan. Agar kau tidak terjangkit penyakitku jadinya aku akan tidur beberapa hari di kamar itu.
Dan aku merasa cemburu atas kelakuan wanita barusan dan rasanya tidak sopan.aku tidak menyukainya!.
Lupakan saja.
Dan Jangan lupa makan tepat waktu ya ;)
♡ Dari istrimu yg manis raudah..
•••••••
{Aku tidak akan mengganggumu untuk sementara waktu}.
{Karena aku tidak sanggup memperlihatkan sisi lemahku dihadapanmu,aku sangat tidak menyukai keadaan seperti yang belum tentu jelas perasaan yang aku alami sangat berantakan}.
Air mata raudah menetes satu persatu dan berakhir menangis.
"Aku harus memikirkan cara agar aku bisa menghasilkan uang sendiri tanpa menyusahkan pihak lain.
"Dan aku butuh seseorang yang bisa aku percaya".ucapnya dengan memikirkan seorang sahabatnya.
Raudah memerlukan sahabatnya untuk meminta bantuan yang ada di kontak hp nya (meisha)
Membuat panggilan...
📲
📞.....
Raudah : ...assalamualaikum meisha
Meisha : Wa'alaikum salam,iya. ada apa raudah.
Meisha : Barusan ini kau ditelponku.
mengapa kau belum memberiku kabar dan lagian kabarnya sudah tersebar luas kalau kau sudah menikah.
Meisha : Apakah berita itu memang benar?
Raudah :..i..iya,tapi aku ada sesuatu yang ingin aku ceritakan kepadamu.
Raudah : bisakah kau kemari sebentar.
...Meisha : Berikan saja alamat ruamhmu.aku akan segera bergegas pergi kerumahmu....
Raudah :Sebentar,sebenarnya aku tinggal dirumah suamiku tunggu malam ini kau pergi masuk lewat pintu belakang ya,alu akan menunggumu disana.
Meisha : baiklah,aku tidak akan merepotkanmu sama sekali.
Raudah :Maafkan aku meisha baru memberitahukanmu.
Meisha : Tidak masalah aku akan kesana sebentar lagi.. Dah,.".
Raudah : Sampai jumpa lagi.
...○●● panggilan berakhir ●●○...