Sudah jatuh tertimpa tangga, itulah sebuah ungkapan yang tepat untuk seorang Gadis cantik bernama Safira Navia, Beasiswa yang tiba tiba di cabut oleh pihak kampus setelah kepergian Ibunya membuat Safira langsung melemas seketika.
Pekerjaannya yang hanya sebagai pelayan Cafe pun tidak mencukupi biaya kuliah nya, mundur dari bangku perkuliahan nya pun tidak mungkin karena hanya tinggal sedikit menuju gelar Sarjana nya.
yuk ikuti ceritanya, bagaimana Safira menjalani semua kehidupannya, selamat membaca semoga suka dengan ceritanya.
.
.
.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jeny chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34 Kecewanya Al
Safira benar benar mematuhi perintah Al untuk tidak keluar rumah, dia diam di rumah bahkan setelah gaun pengantin nya datang pun Safira tetap di rumah.
Doni dan Amel pergi ke toko untuk mempersiapkan semuanya karena hari ini barang akan datang untuk stok toko seminggu kedepan.
Bel rumah berbunyi dan Safira langsung mengerutkan keningnya karena dia memang tidak berjanjian dengan siapapun bahkan handphone nya sengaja di nonaktifkan.
Safira tersenyum saat melihat dari celah jendela ternyata Maya yang datang dan Safira langsung meminta Maya masuk kedalam rumah.
"Maaf kemarin aku lembur Fira, aku hubungi nomer kamu gak aktif sampe barusan aku mau kesini kasih kabar. "
ucap Maya saat duduk di kursi di samping Safira.
"Sudah gak apa apa dan maaf karena gak bisa di hubungi, sengaja aku menonaktifkan handphone nya, ada orang yang iseng mengganggu terus. "
Ucap Safira dan Maya hanya menggelengkan kepala mendengarnya.
"Ayo kita makan, aku sudah belikan nasi campur buat aku dan kamu juga. "
ajak Maya sambil memamerkan bungkusan di tangannya dan Safira tertawa melihatnya.
"Sebentar aku ambil piring sama peralatan lainnya, kamu duduk saja dulu. "
ucap Safira dan Maya hanya mengangguk patuh.
Hanya beberapa menit akhirnya Safira kembali dengan tangan penuh peralatan makan, Maya langsung menjemput dan membantu membawa sebagiannya.
"Kamu ini menyusahkan sendiri, aku kan bisa bantu malah disuruh diam. "
protes Maya dan Safira hanya tertawa mendengarnya.
"Aku masih mampu sendiri Maya. "
elak Safira dan Maya mendelik mendengar nya.
"Katanya ada Doni?? mana kok gak ada?? "
tanya Maya di sela membuka bungkusan makanannya.
"Doni ke toko sama pacarnya, hari ini ada barang datang buat stok satu minggu kedepan. "
jawab Safira dan Maya hanya menganggukkan kepalanya.
"Aku penasaran dengan kejadian waktu itu, maaf aku meninggalkan kamu Fira soalnya tatapan Pak Al bikin takut. "
ucap Maya yang mengingat kejadian beberapa hari lalu.
"Gak masalah aku tahu kalau dia memang dominan sih jadi nya kamu takut. "
ucap Safira dengan senyuman nya sambil memakan makanan yang di bawa Maya untuknya.
"Fira..... kamu ada hubungan apa sama Pak Al?? dia pernah datang ke rumah ini nanyain kamu pas kamu gak datang buat sidang skripsi, dia seperti khawatir banget loh. "
tanya Maya yang memang sangat penasaran sekali dengan hubungan sahabatnya itu.
"Pak Al calon suami aku Maya, besok aku menikah sama dia. "
jawab Safira dan Maya langsung melototkan matanya.
"Gak nyangka kamu pemenang dosen yang dingin dan sangat tajam kalau berbicara, aku senang Fira dengernya. "
ucap Maya dengan antusiasnya dan Safira hanya mendesah kesal mendengar nya.
"Kamu sama saja kaya si Amel sangat bahagia sekali aku tertekan. "
kesal Safira dan Maya terbahak mendengar nya.
"Maaf kalau kamu kesal begitu, tapi memang beneran loh aku senang sekali Fira, tahu gak kalau orang yang dingin dan sangat tajam biasanya kalau bucin gak ketolongan bucinnya sangat loh dan romantis. "
ucap Maya dan Safira hanya mendelik mendengar nya.
"Yang romantis tapi aku di ancam terus loh Maya, ini saja aku gak boleh kemana kemana Maya. "
ucap Safira yang memang benar adanya.
"Itu karena dia cowok gengsian jadi menutupinya dengan ancaman padahal hatinya itu pinki. "
ucap Maya ngasal dan Safira semakin kesal mendengarnya.
"Sudah jangan bahas lagi laki laki itu aku merinding tahu, kamu menginap malam ini disini dan besok gak usah kerja temani aku di pernikahan jadi saksi bersama Doni dan Amel. "
ucap Safira dan sekarang Maya yang mendelik.
"Aku gak bisa ijin seenaknya Fira, nanti kalau di pecat bagaimana?? "
ucap Maya dengan nada kesalnya.
"Kalau kamu di pecat aku yang akan pecat bos kamu langsung ke kantornya, ini kan hari pernikahan aku dan kamu wajib datang. "
ucap Safira dengan nada seriusnya dan Maya hanya menghela nafasnya.
"Oke baiklah aku akan ke kantor HRD sekarang setelah jam istirahat, nanti aku minta ijin. "
putus Maya yang memang ingin dampingi hari bahagia Safira.
.
.
.
Safira kembali sendirian setelah Maya pamit kembali ke kantornya, dia bahkan hanya rebahan di kamar dan gak berniat melakukan apapun, Doni dan Amel masih sibuk di toko karena banyak sekali stok yang datang dan harus segera di atur agar rapih.
Safira mengaktifkan handphone nya dan ternyata banyak sekali notifikasi pemberitahuan, kebanyakan adalah dari Al entah itu panggilan telephone bahkan pesan pun banyak sekali.
"Aneh sekali laki laki itu, gak ada kerjaan kirim pesan sampe penuh begini pemberitahuan handphone aku, mudah mudahan dia gak aneh aneh. "
gumam Safira yang kesal melihat tingkah Al.
Hanya beberapa menit mengaktifkan handphone nya ternyata Al langsung menghubunginya dan mau tidak mau Safira mengangkat panggilannya.
Dalam panggilan saat ini......
"Kamu sengaja menguji kesabaran saya Safira, kamu mau saya nekad ke kamu. "
"Kamu ini apa apaan sih, main nuduh segala yang aneh aneh dan mengancam lagi. "
"Fakta bukan menuduh, kamu sengaja menghindari saya kan?? "
"Kalau menghubungi hanya untuk mengomel, lebih baik jangan hubungi saja karena saya sedang malas berdebat. "
"Safira pliis jangan membuat saya marah dan berfikir buruk tentang kamu, kamu gak tahu rasanya gimana yang saya rasakan sekarang. "
"Saya bukan kamu jadi saya gak mau merasakannya, saya malas kalau harus debat dengan kamu. "
"Kamu gak menghargai perasaan seseorang yang sangat tulus untuk kamu Safira, suatu saat kamu akan merasakan apa yang saya rasakan. "
Panggilan berakhir.......
Safira hanya mengerutkan keningnya dengan ucapan Al padanya itu, menurutnya Al sangat aneh dan Safira merasa kesal sekarang.
"Seenaknya saja kalau bicara, pakai menyumpahi aku segala lagi. "
gerutu Safira sambil kembali merebahkan tubuhnya dan dia memilih mengabaikan ucapan Al padanya.
.
.
.
Sore menjelang........
Safira sedang menunggu Maya yang mengabarinya kalau dia akan menginap agar besok bisa mendampingi Safira di hari pernikahan nya.
"Lagi apa kamu disitu?? gak mungkin nyambut aku pulang kan?? "
tanya Doni saat turun dari mobilnya melihat Safira berdiri di depan pintu.
"Ishh..... gak ada kerjaan nunggu kamu, kamu sama pacar kamu sama sama menyebalkan yaa, sudah sana masuk jangan ganggu mata aku. "
jawab Safira dengan nada sewotnya dan membuat Doni mengerutkan keningnya.
"Fiks kamu sedang di landa galau karena besok mau menikah, ingat jangan jual mahal sama calon suami kamu, nanti menyesal. "
ucap Doni yang langsung lari kedalam rumah karena Safira langsung merah padam dan itu akan gak baik untuk Doni.
"Kamu ini malah membuat Bu Bos kesal, sana mandi kita makan bersama sama soalnya makanan sudah hangat. "
ucap Amel melihat tingkah pacarnya dan Bos nya itu.
.
.
.
Bersambung.......
rp.perlu di pertanyaan nih