Gabriella anashtasia
Nona muda kaya yang harus menggantikan posisi sang kakak untuk menjadi CEO Tanwarin Corp.
Dalam tugasnya, Gabriella mendapatkan ancaman dari orang orang yang ingin menjatuhkannya.
Suatu kejadian membuat Gabriella bertemu dengan Akin, seorang pria tangguh dan berani.
Pertemuan yang membuat Akin mendapat tawaran menjadi seorang bodyguard untuk menjaganya.
Karena suatu keadaan,membuat Akin harus menerima tawaran itu dengan suatu persyaratan yang dia berikan.
Akankah perjalanan Akin menjadi seorang bodyguard akan segampang itu???
Apakah dia akan sanggup bertahan menjadi seorang bodyguard dalam keluarga yang penuh ancaman???
Akankah akan tumbuh cinta diantara nona muda dan bodyguardnya???
Ikuti terus keseruan Akin, bodyguard yang harus sabar menghadapi keluarga nona mudanya.
Kisah ini mengandung perselisihan antar dua keluarga yang berbeda pendapat.
salam Sijack🥰.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sijack, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 4: Bertemu Kembali
Dikediaman Tuan kevin,salah satu pengawal mengatakan ada seseorang yang memberinya sebuah hadiah.
Tuan kevin pergi kedepan rumahnya dan terkejut melihat para pengawalnya terikat seperti sebuah hadiah,dengan beberapa pita diatas kepala para pengawal tersebut.
"Siapa yang melakukan ini!!!."sungutnya marah.
Ya,itu adalah hadiah minta maaf dari seorang Gabriella Anastasya.
Pengawal hanya bisa menggeleng tidak tahu.
"Saya tidak tahu tuan"
"Cari pelakunya dan bawa dia kehadapanku."
Tuan kevin hanya bisa menggerutu kesal.
******
Keesokan paginya..
untuk sekian lama akhirnya Akin pergi kekampusnya. Dia meninggalkan motornya di parkiran dan mendatangi teman temanya dikantin kampus.
"Wehhh...liat siapa yang datanggg!!" seru salah satu teman Akin yang melihatnya berjalan kearah mereka.
Yang lain berseru heboh melihat kedatangan Akin.
"Tumben sekali kau datang kekampus???."tanya Alan, salah satu teman Akin.
"Aku kan sudah bilang... kalau aku tidak bekerja,aku akan pergi belajar." Akin mendudukan tubuhnya dikursi.
Akin melihat salah satu temannya yg sedang makan roti dan langsung merebutnya dan memakannya.
"Hei,itu punyaku!!!" serunya sambil ingin mengambil makanannya kembali.
Akin menghindar dan terus memakannya.
"Ayolah,aku lapar sekali,kau bisa membeli yang baru"
Akin memakannya sampai habis,membuat temannya mendengus kesal.
Setelah roti itu habis, Akin mencari salah satu temannya.
"Dimana Jom?" tanyanya pada temannya temannya.
"Tadi Ada yang mencarinya dan membawanya pergi kelapangan basket." jawab Alan memberi tahu.
Akin yang mendengar hal itu terkejut dan bergegas mendatangi Jom.
Teman temannya hanya menatap kepergian Akin dengan heran.
Akin mendapati Jom sedang duduk sendiri di pinggir lapangan basket.
"Jom,apa yang kau laukan disini???" tanya Akin penasaran.
Akin melihat ke sekeliling lapangan tersebut dan hanya ada orang orang yang berlaluan.
Jom menatap wajah Akin.
"Tadi ada beberapa orang yang menawarkan aku pekerjaan menjadi seorang pengawal." ucap Jom menunjukkan sebuah kartu perusahaan.
"Akin akhirnya aku mendapatkan pekerjaan" ucapnya senang.
Akin melihat kartu tersebut dan mulai berpikir.
"Jom, kau jangan percaya,bisa saja mereka hanya seorang penipu."ucap Akin menebak logo perusahaan tersebut.
"Tapi tampang mereka seperti meyakinkan"
Ucap Jom mengingat wajah wajah orang yang mendatanginya tadi.
"Sudahlah,kau jangan percayai orang orang seperti itu." bohong Akin.
Akhirnya Jom mempercayai ucapan Akin.
Jangan bilang ini adalah perusahaan milik nona muda kemarin.
Ada apa dia mencariku???
*******
"Bagaimana,apakah kalian mendapatkan informasi pria itu???"
Gabriella bertanya tentang informasi Akin kepada para pengawalnya.
Gabriella sedang duduk sendirian di ruang keluarga.
"Ini nona,didalam sini terdapat semua informasi tentang pria itu nona"ucap salah satu pengawal memberikan sebuah map.
Gabriella membuka map itu dan membaca semua informasi
Yang ada didalam map tersebut.
Akinnn...
Ternyata dia berbohong tentang namanya.
Gabriella membaca semua detail informasi tersebut.
Dia memberikan kembali map tersebut kepada pengawalnya.
"Berikan map itu kepada ayah dan bilang padanya Aku akan menemui calon pengawal itu malam ini"
"Baik,nona." Pengawal itu menunduk sopan.
Gabriella meninggalkan para pengawal tersebut.
***********
Pukul 12.00
Akin pulang kerumahnya dan mendapati paman dan adiknya sedang duduk dikursi luar. Beberapa makanan terhidang diatas meja tersebut.
Akin menghampiri mereka dan bergabung duduk disana.
"Ada apa ini paman???" Bingung dengan banyak makanan diatas meja.
"Kau tau Akin,berapa harga jam tangan kemarin???" Seru paman senang.
Akin menatap pamannya dengan wajah penasaran.
"Memangnya berapa paman???" tanya nya penasaran.
"200 juta!!" pekik paman senang.
Akin yang mendengar itu pun senang.
"Akhirnya kita bisa membayar hutang."pekiknya senang.
"Dan kita bisa membayar uang kuliah untuk Aries"
lanjutnya sambil memandang Aries.
"Apa kau senang Aries???" tanya Akin.
"Tentu saja kak,terima kasih"tersenyum kepada Akin.
"Ayo kita rayakan ini!!!" Ajak paman memulai menyantap hidangan tersebut.
Akin,Aries,dan paman menikmati makan bersama dihalaman yang indah tersebut.
*******
Malam hari Akin pergi ke kafe untuk bekerja.
Betapa terkejutnya ketika dia datang melihat banyak orang berbaju hitam didepan kafe tersebut.
Siapa orang orang inii????
Akin memarkirkan motornya dan berjalan masuk kedalam kafe. Dia disambut oleh bos Jin.
"Hei Akin,ada seseorang yang ingin bertemu denganmu"
Ucap bos Jin menunjuk beberapa orang berpakaian hitam.
Akin melihat orang orang berpakaian hitam sekitar lima orang berjejer.
"Anda ditunggu nona muda kami" ucap salah satu pengawal.
Akin melihat Gabriella duduk dimeja pemesanan kopi.
"Siapa mereka Akin???"bisik bos Jun.
Akin menggeleng tidak tahu.
"Aku tidak tahu bos"
Akin berjalan pelan kearah Gabriella.
"Selamat malam,Akin."ucap Gabriella tersenyum dan menekan kalimat "Akin".
Akin yang sudah berdiri dihadapan Gabriella bertanya heran.
"Apa yang nona lakukan disini??? Bertanya heran melihat Gabriella datang ke caffe tempatnya bekerja.
"Memangnya,aku tidak boleh mampir ke kafe ini,kalau aku mau aku bisa saja membeli kafe ini"
Ucapnya kesal.
Sombong sekali nona muda ini.
Gumam Akin dalam hati.
"Baiklah nona apa yang kau inginkan???"
Akin bertanya seolah olah Gabriella datang untuk minum kopi saja.
"Buatkan aku kopi terenak ditoko ini!!"pinta Gabriella.
Akin menatap malas kearah Gabriella
"Baiklah nona." Akin mendengus pelan.
Akin membuatkan kopi terenak dicaffe itu untuk Gabriella.
5 menit berlalu kopi sudah tersaji didepan Gabriella.
Gabriella meminumnya dan menikmati rasanya.
"Hmmmm....cukup baik,aku suka."pemberian nilai yang tak diperlukan Akin.
Akin hanya memandangi Gabriella yang meminun kopinya.
Tidak mungkin seorang nona muda kaya datang ke kafe hanya untuk meminum kopi saja,pasti ada sesuatu nya.
"Maaf nona,apa yang kau lakukan disini??? Tanyanya lagi.
Gabriella menghabiskan kopinya.
"Sepertinya kau tau kedatanganku bukan hanya sekedar untuk minum kopi" ucapnya tau apa yang dipikirkan Akin.
"Ekhemmm...."
"Jadi langsung saja...."
"Jadilah pengawalku!!!" Seperti sebuah perintah yang tak bisa dibantah.
Akin yang mendengar itu hanya bisa mengernyitkan dahinya.
"Apa maksud anda nona???"berpura pura tidak paham.
Gabriella yang melihat Akin pura pura tidak paham pun tertawa kecil.
"Aku tau kau paham ucapanku,jadi tidak usah berpura pura bodoh." Ucapnya mengejek akting Akin yang gagal
Akin yang ketahuan berbohong hanya bisa mendengus kesal
"Maaf nona,saya tidak bisa."tolaknya atas tawaran itu.
Gabriella kesal dengan jawaban Akin.
"Aku akan memberimu gaji yang tinggi,tenang saja"
Menebak maunya Akin.
"Maaf nona ,saya tidak bisa menerima tawaran anda."tolaknya lagi.
"Saya lebih suka kerja dikafe"
"Maaf saya permisi"melenggang pergi.
Gabriella yang melihat Akin pergi meminta para pengawal untuk menangkap Akin
"Tangkap dia!!!"
Para pengawal berjalan kearah Akin dan menutup kepalanya dan membawanya keluar.
Akin berteriak minta dilepaskan dan tidak digubris oleh para pengawal itu.
"Dasar pria keras kepala" gumam Gabriella.
Gabriella mengikuti para pengawalnya dan memasuki mobil.
*******
Gabriella membawa Akin kedalam speed boot miliknya. Akin diikat disebuah kursi didalam bagian kapal tersebut dengan keadaan kepala masih tertutup.
Akin berteriak meminta untuk dilepaskan.
"Hey,kalian tolong lepaskan aku!!!" Teriaknya sambil meronta ronta minta dilepaskan.
"Lepas tutup kepalanya!!!". Perintah Gabriella kepada para pengawalnya.
Tutup kepala itu pun terlepas. Akin memandangi tempat dimana dia berada.
Sebuah kapal...
sial mereka memang niat sekali ingin menculikku.
Ucapnya kesal dalam hati.
Akin berusaha melepas ikatan ditangannya secara diam diam.
"Nona,aku sudah mengatakannya ,kalau aku tidak bisa menjadi pengawalmu,nona" mengajak Gabriella agar mengalihkan fokusnya.
"Akin,apa kau tidak mau uang???"
Pancing Gabriella karena dia mengetahui seluruh informasi tentang keluarga Akin.
Akin hanya diam sambil memandang Gabriella.
"Kalau kau mau menjadi pengawalku,aku akan membayarmu 3 kali lipat dari pekerjaan dikafe itu."
Lanjut Gabriella memberi tawaran besar.
Akin hanya terkekeh.
"Maaf nona,tawaranmu kali ini harus kutolak mentah mentah,aku lebih baik bekerja dengan gaji sedikit daripada bekerja dengan orang sombong sepertimu."memandang Gabriella dengan tatapan sinis.
"Apa kau bilang???...aku.."menunjuk dirinya.
"Sombong..."lanjutnya.
"Memang kenapa???...." terkekeh kecil.
"Aku senang memiliki segalanya dan itu patut disombongkan bukan??"ucapnya.
Gabriella menatap tajam wajah Akin.
"Jangan lupa,aku dapat memiliki segalanya dengan uangku."
Sebenarnya dia kesal dengan ucapan Akin,tapi dia harus belajar menahan emosinya.
"Hehehe..." Akin terkekeh kecil mendengar ucapan Gabriella.
"Kau benar nona,anda dapat melakukan segalanya dengan uang anda..." menjeda ucapannya.
"Tapi... jangan harap kau dapat membeliku"
Akin melepaskan ikatannya dan berlari menuju luar kapal.
Gabriella sempat terkejut dan segera mengejarnya bersama para pengawal yang lain
"Berhenti kau!!!"teriak Gabriella marah.
Akin terus berlari. Sampai diujung kapal, dia melihat kebawah antara mundur bertemu Gabriella atau maju tapi harus melompat kelaut.
Dooorrr...
Suara pistol yang memekikkan berbunyi.
Membuat Akin terdiam ditempat.
"Berhenti!!!..atau kau mau kubunuh hidup hidup"
Ancamnya sambil memegang pistol.
Ya,yang menembakkan pistol keatas langit itu adalah Gabriella. Dia sengaja melalukannya untuk menakuti Akin.
Akin berpaling menatap Gabriella sambil meringis.
"Ayolah Nona,biarkan aku pergi,aku harus kembali bekerja, Nona." bujuknya agar Gabriella melepaskannya.
Gabriella tetap menodongkan pistolnya kearah Akin.
"Hanya ada dua pilihan..."
"Menjadi pengawalku atau mati hidup hidup." 2 pilihan yang sama sama mematikan.
Akin terdiam bergerak gelisah ditempatnya hingga akhirnya dia memilih untuk.....
Byuuuuurrrr....
Ya dia memilih untuk meloncat kedalam air daripada memilih kedua pilihan itu.
Gabriella terkejut melihat aksi Akin tersebut.
"Nona...???"
Para pengawal bingung harus melakukan apa.
"Biarkan saja dia" Gabriella hanya menggeleng geleng dengan aksi Akin yang memilih terjun ke laut.
Pria Bodoh!!!
***********
Hay guys sampai sini gimana menurut kalian cerita nya???
Jangan lupa komen,like dan subscribe🥰
Happy readinggg🥰🥰