Naina Nurannisa seorang wanita cantik dan pekerja keras
Naina berasal dari keluarga sederhana,dia dinikahi oleh seorang Pria tampan dan mapan dari keluarga berada benama Al-Bara Adhitama Rahardian di Rahardian group
Naina dan Al-Bara saat Naina baru berusia 19 Tahun dan Bara berusia 22 tahun saat Naina bekerja sebagai seorang office girl atau cleaning service di perusahaan Papi Bara
awalnya mami Bara tidak setuju karena Naina tidak sederajat dengan mereka namun Bara tetap pada pendiriannya mau menikahi Naina karena sudah benar-benar jatuh cinta pada gadis cantik nan polos itu
awal pernikahan mereka Naina sangat bahagia karena Bara memperlakukannya sangat manis ditambah saat Naina melahirkan putra pertamanya
Azka Adithama Rahardian mereka terlihat sangat menyayangi Azka
Tuan Abraham Papi Bara sangat menyayangi cucu pertamanya itu namun berbeda dengan Nyonya Dianra Mami Bara tidak begitu antusias dengan cucunya dan masih tidak menyukai Naina
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32 Bahagia itu sederhana
Setelah arya pergi Naina naik kelantai dua untuk menghitung gaji karyawannya hari ini
sedangkan para karyawannya saling bahu-membahu membersihkan peralatan yang sudah mereka gunakan seharian ini
setelah selesai Naina kembali turun kelantai satu dengan menggendong Dewi agar bisa langsung pulang kerumahnya karena hari sudah Sore
sesampainya dilantai satu semua sudah bersih dan rapi
Naina pun duduk di sofa dan memanggil semua karyawannya
"Alhamdulillah semua pesanan bisa kita selesaikan dengan tepat waktu,saya ucapkan banyak banyak terima kasih karena bantuan dan kerjasamanya " ucap Naina
"iya mbak Naina sama-sama "ucap mereka
"oh iya ini gaji kalian setelah seharian ini bekerja keras untuk menyelesaikan pesanan "ucap Naina mulai membagikan amplop itu pada semu karyawannya
mereka merasa senang kerja keras mereka bisa langsung dapatkan imbalannya hari itu juga
"alhamdulilah ya Allah, terima kasih banyak mbak Nai "ucap bu kokom tersenyum bahagia
"iya bu sama-sama, itu tidak sebanding dengan pekerjaan kalian seharian ini"jawab Naina
"ini sudah lebih dari cukup Mbak "ucap Amran salah satu karyawan dadakan Naina
"iya mbak ini sudah lebih dari cukup, biasanya saya cuci gosok seharian keliling hanya dapat seratus ribu rupiah
ini kami duduk saja membuat kue,makan kami pun ditanggung ditambah lagi cemilannya kami kerja disini selama sebulan pasti bisa gendut karena makanan dan kue-kue nya enak-enak "ucap bu kokom mewakili teman-temannya
"iya mbak benar,ini kita dikasih lagi untuk dibawa pulang anak-anak pasti bakal Senang"ucap bu yuni menyahuti ucapan bu kokom
"Alhamdulillah jika ibu-ibu dan adik-adik senang saya ajak kerja sama "ucap Naina
"assalamualaikum "ucap Rani dari arah luar
"waalaikumsalam "jawab mereka semua serempak
"ada Apa Rani!? tokonya sudah kamu tutup kan!?"tanya Naina
"belum bu baru beres-beres sama mala tapi ini saya bawa catatan beberapa pesanan bu takutnya lupa jika dibawanya setelah beres-beres karena mereka ingin ambil besok " ucap Rani
"jam berapa mereka mau ambil!?"ucap Naina
"ini yang pesanan seribu lima ratus diambil siang menjelang sore sekitar jam tiga ada juga yang akan ambil jam empat sore besok
jadi dua orang yang bakal ambil pesanannya jam tiga sore
setiap orang pesan Lima ratus biji
dan ini pagi bu sekitar jam Sepuluh pagi lima ratus biji juga ditambah kue tart karakter Doraemon,ini yang pesanan untuk lusa "ucap Rani menjelaskan
Naina melirik para karyawannya
"insyaallah kami siap bu, lembur pun tak apa-apa "jawab mereka
"tapi apakah kami bisa bawa anak-anak bu takut jika mereka ditinggalkan dirumah untuk lembur "ucap bu Rima karena takut meninggalkan kedua anaknya dirumah mereka jika malam hari
"bisa bu kan dirumah belakang ada kamar yang ibu bisa tempati dengan Anak-anak ibu"ucap Naina dan itu membuat mereka menjadi lega dan tidak perlu khawatir lagi
"Alhamdulillah "ucap mereka
"ya sudah kalian bisa pulang dulu, istirahat yang baik dan cukup
untuk hari ini saya ucapkan banyak terima kasih karena kerja keras dan semangat kalian kita masih diberikan kepercayaan oleh Allah SWT dengan mendatangkan banyak pesanan dari orang-orang "ucap Naina
"seharusnya kami yang berterima kasih bu karena kami yang awalnya tidak tau apa-apa dan tidak punya pekerjaan ibu beri kepercayaan pada kami untuk bisa membantu ibu"ucap Iwan dan diangguki oleh yang lainnya
"iya bu kami juga diberikan tempat tinggal yang layak dan juga pekerjaan hingga kami tidak luntang lantung lagi dijalanan"ucap Rasya meneteskan air matanya Adik-adiknya pun ikut menangis
"terima kasih juga buat sari karena sudah meminta pada bu Naina untuk mempekerjakan kami"ucap Rasya lagi
"iya sama-sama Rasya"jawab sari juga dengan mata berkaca-kaca
"alhamdulilah kalau kalian senang bekerja ditoko saya, mari kita jaga kepercayaan kita dan kita maju bersama"ucap Naina
"insyaallah Bu,kami akan jaga kepercayaan ibu"ucap bu kokom
"iya bu"jawab semuanya
mereka pun berpamitan untuk pulang kerumah mereka masing-masing kecuali sikembar
"bu kami pulang dulu, kasian anak-anak dirumah sudah hampir Magrib "jawab bu Rima
"iya bu, hati-hati salam buat keluarga dirumah "jawab Naina
"iya bu Assalamualaikum "ucap mereka
lalu pulang Dengan membawa rantang yang memang Naina siapkan untuk karyawannya bawa pulang makanan yang masih ada untuk mereka dan keluarganya
Naina memang sengaja memasak lebih karena Naina tau bagaimana kehidupan mereka dari cerita bu Rt dan mbok Darmi
"assalamualaikum bu,kami pamit pulang dulu ya bu"ucap Rani dan Mala berpamitan
"waalaikumsalam,iya kalian hati-hati ya djjalan"jawab Naina
"sudah ambil rantangannya juga kan!?"tanya Naina
"sudah Bu "jawab mala dan Rani lalu mereka naik keatas motornya Rani dan meninggalkan toko Naina
"mbok saya pulang dulu ya"panggil Naina pada mbok Darmi
"iya mbak Naina "jawab mbok Darmi yang sudah berdiri di depan Naina bersama Rahma dan Rasti
"Rahma rasti tolong minta masnya ya untuk tutup tokonya ibu pulang dulu kasihan adek sudah hampir Magrib "ucap Naina pada si kembar
"iya Bu "ucap Rahma dan Rasti lalu mencium punggung tangan Naina karena mereka merasa menemukan kambali kasih sayang sang ibu yang sudah lama pergi
"kalian baik-baik ya jangan sembarangan menerima tamu dirumah belakang "ucap Naina memperingatkan
"iya bu"jawab si kembar
"dada kakak dede' pulang dulu ya assalamualaikum "ucap Naina melambaikan tangan kecil Baby Dewi
"dada cantiknya kakak, waalaikumsalam "ucap sikembar tersenyum bahagia
Baby Dewi tergelak saat sang mama melambai-lambai kan tangan kecilnya
Naina pun kembali kerumahnya dengan baby Dewi digendongannya yang sedari tadi ngoceh entah apa yang dikatakannya
sesampainya Naina dirumahnya Naina dapat mendengar gelak tawa ke empat putranya bersama sang adik
"ya Allah jangan pernah kau ambil lagi kebahagiaan keluargaku"ucap Naina bergumam
"Bahagia itu memang sederhana bukan harta dan tahta yang bisa membuat kita bahagia
keluarga adalah sumber kekuatan dan kebahagiaan "ucap Naina bergumam sendiri
"assalamualaikum "Naina mengucapkan salam setelah lama berdiri didepan pintu masuk rumahnya
"waalaikumsalam "jawab semua orang yang ada didalam rumah
saat melangkah masuk kedalam rumah wangi masakan umi sudah tercium
"emmm,wangi sekali"ucap Naina saat sudah berada didalam rumah
"iya kak umi masak sayur daun singkong kari"sahut jihan
"wah pasti enak nih"ucap Naina lagi
memang orang tua Naina baru datang subuh tadi dan langsung ikut terjun membuat pesanan pelanggan Naina
"eh kamu sudah pulang Nai!?"tanya umi
"iya Umi "Jawab Naina
"cucu cantiknya nenek sudah pulang ternyata "ucap umi mengdusel-dusel wajahnya diperut Baby Dewie
hingga baby Dewi menyembur-nyembur tanda protes
"eh sudah berani ya protes sama nenek"ucap umi lagi
"mammmmmmmprufffft"ucap baby dewi dan membuat semua tertawa dan akhirnya baby Dewi pun ikut tertawa
"sini sayang sama uma,uma seka-seka ya badannya biar segar dan wangi "ucap Jihan dan baby dewi pun berjingkrak kesenangan ingin segera digendong oleh Tantenya
setelah jihan mengambil baby Dewi dari gendongan Naina, Naina pun melangkah kedalam Dapur melihat apa yang dilakukan uminya
"umi masak apa!?"tanya Naina
"ini umi lagi goreng perkedel jagung kesukaan Abah dan anak-anak "jawab umi alina
"baunya wangi bikin perut jadi keroncongan "ucap Naina mencomot satu perkedel yang baru saja diangkat
"panas Umi "ucap Naina
"ya emang panas,kan baru diangkat
kamu ini nggak berubah-ubah Nai Nai "ucap umi Alina
"hehehe kan udah ngiler mi"jawab Naina cengengesan dan mengambil perkedel memakai tissue dan duduk dikursi makan
Umi Alina hanya geleng-geleng kepala dan tersenyum melihat putri sulungnya walaupun sudah punya anak Lima tapi sikap manjanya tidak hilang