Terpaksa Menikah Dengan Tuan Muda Sombong

Miko tiba di rumahnya di ruang tengah dia melihat Al dan shina saling Berhadapan suasana terasa hening

Ekhm, suara Miko memecah keheningan antara Faris dan Shina.

"Jangan terlalu lama memandangi istriku, nanti kau bisa jatuh hati padanya" Ucap Miko dengan nada bercanda dengan adiknya itu

*Aku memang sudah jatuh cinta dengannya lebih dulu dari pada kamu! andai aku bisa mengucapkan ini dengan lantang tapi tidak bisa kau adalah kakak ku, " Ucap Faris dalam hati

"Kalau boleh" ucap Faris mencoba menimpali candaan Miko itu

"Enak saja, dia adalah istri ku, kau harus mencari istri sendiri," Ucap Miko sembari berjalan mendekat dan memeluk Shina dari belakang

Faris mengepalkan tanganya dengan kuat, ingin rasanya memisahkan mereka berdua, hati Faris benar-benar sakit.

"Baiklah aku lapar, aku ingin masak makanan kakak ipar ku, " Ucap Faris dengan senyum getir

Shina yang sedari tadi melihat ke arah Faris juga merasakan sakit, dengan sikap Faris itu

"Kenapa begitu sakit melihat orang yang pernah aku cintai pura-pura tidak mengenalku" Shina terhanyut dalam lamunannya

Honey, honey, pelukan miko semakin erat di tubuh shina.

"Honey jangan melamun. " Miko meniup leher Shina yang membuat Shina terbangun dari lamunannya

"Ah iy...iya. . Aku akan segera siapkan tunggu sebentar, aku tidak tau akan ada tamu jadi aku belum memasak, tapi aku sudah membuat puding yang kamu minta, jadi makan puding dulu, aku akan menyiapkan makanan"

"Baiklah honey, " Miko berjalan menyusul Faris yang sudah menuju ruang makan

"Honey??, begitu mesranya kau dengan kakak ku, bukannya baru 3 bulan kau mengenalnya kenapa kau begitu mesra dengan dia Shi"

Api cemburu membakar hati Faris, dadanya terasa sesak

Shina menyiapkan puding dan menaruhnya ke meja.

"Ini (meletakkan puding), aku akan memasak untuk kalian, kalian makanlah puding ini"

"Trimakasih, " Ucap Faris singkat

"Baiklah honey aku akan menunggu masakanmu, " Ucap manja Miko

Brak tiba-tiba Faris memukul meja di depannya itu, dia benar-benar tak tahan melihat tingkah kakak nya yang tak pernah begitu manja, bahkan dengan Sandra sekalipun.

Miko terkejut melihat prilaku adiknya yang tak pernah ia lihat.

"Ada apa? apa yang kau lakukan, kenapa kau menggebrak meja Faris"

"Ah maaf hanya saja, aku ingat, aku meninggalkan oleh-oleh untuk mu dan Shi di rumah utama, " Ucap Faris berbohong

"Shi? maksudmu Shina sejak kapan kau begitu akrab membuat panggilan itu untuknya, " Ucap Miko yang sedikit cemburu dengan panggilan yang berbeda kepada istrinya

"Ah itu.... Faris menggosok tengkuknya yang tak gatal.

Ah bukankah panggilan itu bagus, tak masalahkan kak"

"Tidak si, tapi bukankah Shi itu wanita yang dulu pernah kamu cintai, apa tidak apa-apa kau memanggil wanita lain dengan nama orang yang sepesial untukmu"

*Orang yang aku cintai berada di depanku kak, dan orang yang aku cintai kini menjadi orang yang kau cintai juga! ingin rasanya aku mengatakan itu, tapi aku tak sanggup." Gumam Faris dalam hati.

"Ah aku hampir melupakannya, baiklah aku memanggilmu Shina saja, " Ucapnya sambil melirik Shina

"Kau harus memanggilnya kakak, dia adalah istriku"

"Bukankah dia 2 tahun lebih muda dariku, kenapa aku harus memanggilnya kakak," Protes Faris

"Bagaimana bisa kau tau dia lebih muda darimu,? " Ucap miko yang sedari tadi bingung dengan sikap adiknya itu

"Ha ha ha, jadi tebakanku benar, padahal aku hanya asal menebak saja," Ucap Faris mencoba mencari alasan

"sesak aku merasakan sesak, saat melihatmu bersama kakak ku, mungkin ini salahku karna tiba-tiba meninggalkan mu, apa ini karma untuk ku, tapi shi aku belum siap melihat kamu bersama orang lain, apa lagi itu kakak ku, ini membuatku sangat frustasi"