Wife Of Heaven The King Of Hell

PENJELASANNYA membuat mereka kagum dan tertegun. Di daratan Dunia Atas, bahkan di dunia lainnya, sangat jarang memiliki bayi (harta) yang bagus. Dan Fu Chan Yin memilikinya, bahkan minum dengan santai. Sangat kaya raya?

Semua orang suka teh, termasuk mereka berempat. Minum teh telah menjadi tradisi yang melekat dari zaman ke zaman.

"Apakah ini resep dari Roh Bunga?" tanya Huang Fu Jung menebak. Sebelumnya, saat pertemuan tak sengaja mereka, Fu Chan Yin pernah berkata tentang Roh Bunga.

"Kamu menebaknya dengan baik."

"Ini hebat!!"

Yun Yilan menjadi lebih bersemangat hingga tak sengaja menepuk punggung Huang Fu Yan dengan sedikit bertenaga. Sang korban yang tengah makan daging barbeque hampir tersedak.

"Jangan terlalu semangat. Biarkan aku makan!" Huang Fu Yan kesal.

"Maaf, maaf!"

Tak peduli dengan itu, Yun Yilan memandang Fu Chan Yin dengan mata berbinar. "Bisakah kami melihat Roh Bunga? Apa dia cantik? Tampan? Kuat? Atau dia berakar di tanah?"

Fu Chan Yin terdiam sejenak. "Ini ...."

Banyak pertanyaan menjadi keingintahuan. Roh Bunga yang menjadi objek bicara memiliki garis-garis gelap di kepalanya. Bisakah dia berakar di tanah seperti pemikiran majikannya waktu itu? Tidak mungkin! Wajahnya sedikit tidak tampan saat ini.

"Kamu baru saja melihatnya." Fu Chan Yin menanggapi dengan santai.

"Ah—" Pria itu bingung. "Di mana? Kapan?"

Tatapan keempat orang tertuju pada pria cantik serba merah muda di samping Fu Chan Yin. Kulit halus dan putih, jari-jari ramping dan aroma bunga yang menyegarkan ... Mungkinkah ...?

"Dia?" Huang Fu Lin menunjukkan Roh Bunga dengan suara rendah.

Dari awal hingga akhir, Roh Bunga tidak peduli dan hanya melayani majikannya. Barbeque yang matang segera dipindahkan ke piring porselen. Ia meniupnya dengan hati-hati lalu menyuapi majikannya.

"Ya." Satu kata dari Fu Chan Yin membuat keempatnya diam sejenak.

Roh Bunga sedikit sedih. "Tuan, aku tidak berakar di tanah."

"Aku tahu. Mereka hanya bercanda. Jangan dimasukkan dalam hati." Dia menenangkan.

Yang pertama bangkit dari duduk dengan napas tak stabil adalah Yun Yilan. "Roh ... Roh Bunga? Dia adalah Roh Bunga yang telah ada bersama kita sejak tadi? Kenapa ... Kenapa tidak bilang?" tanyanya kaget.

Huang Fu Lin juga berpikir sama. Baginya, Fu Chan Yin seperti saudarinya sendiri. "Ya, kenapa tidak bilang pada kami? Kami berpikir jika dia adalah pelayanmu. Kakak Fu Jung, bagaimana menurutmu?" Ia melirik saudara pertamanya.

"Tidak ada komentar." Huang Fu Jung santai, tapi memang terkejut.

Sejak awal, kultivasi pria serba merah muda itu tidak terbaca, sama seperti orang serba biru yang menyelamatkan mereka tadi.

"Uh ... Aku justru berpikir dia, dia adalah gig*lo." Suara Huang Fu Yan kecil, namun Roh Bunga dapat mendengarnya dengan jelas. Wajahnya langsung hitam, tapi senyumnya agak kaku.

Gig*lo? Ia lebih suka menjadi pelayan majikannya dengan hati bersih. Dia sangat murni dan masih suci\, tidak tertarik dengan **** yang lebih adil.

"Kalian tidak bertanya." Tanggapan gadis itu ringan, hingga mereka merasa itu benar.

"...."

"Maaf atas sikap tidak sopan kami. Kami benar-benar tidak tahu." Huang Fu Jung adalah yang pertama meminta maaf.

Sebagai calon kaisar langit masa depan, Huang Fu Jung harus memberi contoh yang baik dan dapat diterima oleh rakyatnya.

Roh Bunga sebenarnya tidak menanggapi mereka dengan serius. Di matanya, hanya ada kesenangan tuannya. Selama tuannya senang dan bahagia, ia tidak peduli apapun lagi.

"Lupakan saja. Aku juga tidak mengenakkan diriku. Kalian bisa memanggilku Pinky."

"Pinky? Nama yang begitu feminim ...," ujar Huang Fu Yan.

"Apa boleh buat. Ini nama yang diberikan tuanku."

"...."

Tapi mereka jujur saja, Roh Bunga sangat cantik dan memiliki mata yang cukup tajam.

Mereka segera menyantap makan siang. Kebetulan, kali ini Roh Bunga membuat sup daging sehingga acara makan menjadi lebih hidup. Ini kali pertama keempatnya makan dengan baik selama memasuki Hutan Tujuh Pagoda.

Sebagai kultivator, makanan tidak terlalu diutamakan. Mereka mampu menahan lapar hingga tiga sampai lima hari. Sebagian lagi mengonsumsi pil anti lapar. Tapi kali ini mereka tahu bahwa makanan yang dibuat Roh Bunga sangat enak dan segar. Jadi hari ini mereka makan sangat banyak.

Setelah makan siang dan memulihkan energi, mereka melanjutkan perjalanan. Fu Chan Yin secara alami bergabung dengan kesenangan. Kali ini, perjalanan relatif lancar. Para pembunuh bayaran yang dikirim lawan semakin sedikit.

Fu Chan Yin bertanya pada Huang Fu Jung tentang masalah wanita yang menyebabkan para pembunuh itu datang. Menurut pria itu, seharusnya tidak ada yang salah. Meski ada kontrak pertunangan dengan salah seorang putri negara tetangga, baginya tidaklah penting.

Namun Kekaisaran Bumi bukanlah vegetarian. Mereka menyukai keindahan dan memiliki nafsu makan tinggi. Secara alami mengetahui bahwa tunangan tertulis Huang Fu Jung sangat cantik, jadi tergoda untuk merebutnya dan mengambil alih hak pertunangan.

"Kekaisaran Bumi tampaknya memiliki reputasi yang jelek!" Fu Chan Yin berkomentar.

"Bukannya menambahkan minyak ke dalam api, tapi itu memang faktanya."

Ini hanya tebakan liar Huang Fu Jung, bukan sesuatu yang mungkin benar adanya. Ia juga khawatir saat mencapai ibukota nanti, akan ada banyak mata menatap Fu Chan Yin. Kecantikan gadis itu bukanlah sesuatu yang biasa, bahkan jika dia adalah bintang phoenix Raja Neraka ... Pihak lain belum tentu tidak berani maju.

"Berhati-hatilah saat sampai di kota nanti. Jangan sampai kamu dilirik orang-orang Kekaisaran Bumi." Ia memberi nasihat.

"Jangan khawatirkan aku. Mereka tidak akan mampu memindahkanku."

Huang Fu Lin berjalan sejajar dengan Fu Chan Yin dan bertanya. "Omong-omong, berapa tingkatan kultivasimu?"

"Tidakkah kalian melihatnya?"

Wanita itu menggeleng. "Tidak."

"Kalau begitu, nanti kalian juga akan tahu." Fu Chan Yin tersenyum misterius.

Di perjalanan, binatang roh tidak berani mendekat. Saat mereka menunjukkan taring dan gigi tajam ke arah kelompok, itu hanya sebentar. Melihat Fu Chan Yin, sekelompok binatang roh tingkat sepuluh itu menggulung ekor dan lari secepat mungkin. Jangan sampai tertangkap dan menjadi daging panggang, sangat mengerikan.

Ada beberapa tanaman herbal di hutan, Fu Chan Yin tidak tertarik. Dia malah merasa bosan dengan sekelompok rumput roh biasa. Biarkan keempatnya menyapu bersih dan segera tinggalkan hutan. Sebelum malam gelap, akhirnya tiba juga di perbatasan.

Ada sungai yang memisahkan hutan dengan tempat di seberang mereka. Aliran airnya cukup deras dan ada ikan karnivora yang menunggu daging jatuh dari langit. Karena telah keluar dari lingkaran pesona Hutan Tujuh Pagoda, kekuatan mereka kembali hidup.

Tapi, sungai di depan tidak bisa dilewati dengan mudah. Tidak bisa terbang, hanya bisa menyeberang. Di antara mereka tidak ada yang memiliki elemen kayu selain Roh Bunga sendiri.

"Pinky, buat jembatan," kata Fu Chan Yin memerintah.

"Sesuai keinginan Tuan." Roh Bunga bersemangat dan segera menjentikkan jari.

Dari pinggiran sungai, sulur hijau gemuk mencuat dan tampak hidup, membentuk lilitan aneh membentuk jembatan ke seberang.

Jembatan itu indah, ada bunga-bunga kecil mekar. Tentu saja demi majikannya, ia harus memberi jembatan yang baik.

"..." Keempat orang di samping kagum dan merasa kosong. Semudah itu?

Setelah melewati jembatan, keadaan sungai kembali tenang. Jembatan buatan hilang dan kembali masuk ke dalam tanah, seolah-olah tidak pernah ada.

Hari mulai gelap, secara mereka mencari penginapan di desa terdekat. Ternyata orang-orang Huang Fu Jung sudah menunggu di desa sejak awal, menantikan kepulangan mereka. Fu Chan Yin dan Huang Fu Lin memiliki satu kamar. Huang Fu Jung dan kedua lainnya pergi mendiskusikan sesuatu dengan para bawahan.