"Mulai hari ini putri sulungku Lada Anjani Wibisono sudah mati."
Kata-kata yang pada akhirnya mampu merubah kisah hidup seorang Lada Anjani Wibisono. Hanya karena kesalah pahaman, ia harus rela terbuang dari keluarganya.
Malam yang paling berat dilalui oleh gadis introvert itu, terjebak dengan seorang mantan narapidana, yang terkenal berandalan dilingkungan tempat tinggalnya, menjadi awal dimulainya babak baru perjalanan hidupnya.
Vinder putra Abimana, mantan narapidana pembunuhan, pecinta alkohol, dicap sebagai berandalan dilingkungan tempat ia tinggal. Tapi siapa yang itu, dibalik semua gelar itu tersimpan kisah memilukan.
Hari-harinya yang tanpa warna, seketika berubah saat mengenal dan tersandung skandal bersama Lada Anjani Wibisono.
Bagaimana kisah keduanya bermulai...?
Dan bagaimana akhir dari banyaknya konflik batin yang mereka alami...?
Yuk, jadilah saksi dalam kisah hidup mereka dengan membaca karya ini.
Bijaklah dalam berkomentar juga memilah baik, buruknya cerita.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Datu Zahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
02
Meong
Suara kucing liar berwarna hitam putih itu menyapa sosok sang tuan muncul dari balik pintu yang terbuka.
Sosok pria tampan dengan rahang tegas, alis tebal, surai hitam yang sedikit berantakan, hidung mancung, mata elang nan tajam, dengan tinggi 180cm.
Tubuh bagian atasnya tanpa mengenakan apapun, memperlihatkan otot-otot yang terbentuk indah dibeberapa bagian serta sebuah tato naga dibagian punggung, tato pedang yang dilingkari rantai dibagian lengan kanan dan beberapa tato bintang berukuran kecil dibagian lelangan kiri.
Celana jeans yang warnanya sudah memudar dengan bagian dengkul yang robek, anting kecil melingkar didaun telinga sebelah kiri, membuat pria itu terlihat seperti berandalan tampan.
"Kamu haus ya...?" tanyanya kepada kucing kampung yang ia temukan kelaparan saat ia baru datang dikomplek perumahan itu dua bulan yang lalu.
"Ayo, kita bersulang...!" ucapnya sembari menyodorkan kotak susu kemulut sang kucing yang kini sudah berpindah digendongannya.
Bergantian pria itu menghabiskan satu kotak susu berukuran sedang bersama sang kucing. Sampai dimana suara lembut dari dua wanita mengusik indra pendengarannya
Suara dari balik tembok penyekat halaman belakang rumahnya dengan rumah tetangga. Tak lama suara itu berganti dengan suara lantang pria paruhbaya.
Hingga suara itu sedikit menjauh dan dengan lancangnya, pria itu justru melangkah mendekati tembok pagar pembatas yang mejulang tinggi, agar dapat menguping obrolan rumah sebelah.
"Kamu sedang apa disini...?" tanya sosok wanita seraya memeluk tubuh pria itu dari belakang.
"Tidak ada...!"
"Ayo masuk, kita teruskan olahraga paginya." ajak wanita itu berbisik lali mejilat sensual daun telinga sang pria.
"Tania...!"
"Aku tidak menerima penolakan." sela sang wanita menarik tubuh kokoh yang ia peluk untuk masuk kedalam rumah.
Sang wanita yang bernama Tania itu, langsung menghujani pria tampan dengan sentuhan serta ciuman sensual. Sementara sang pria hanya diam menikmati apa yang kekasihnya itu lakukan.
Tok tok tok
"Permisi paket...!"
Pria itu menahan pergerakan Tanin.
"Vin...!" protes Tania saat kekasihnya menjauhkan tubuhnya.
"Memangnya kamu tidak denger ada orang datang...?" tanya pria itu dingin.
"Biar dia menunggu." jawab Tania enteng.
"Egois...!" pria itu mendorong Tania, lalu berjalan menuju pintu depan.
"Vinder....!" panggil Tania kesal.
Pria yang bernama Vinder itu membuka pintu, lalu mengambil pesanan makanan yang sebelumnya ia dan Tania pesan.
"Terimakasih..!" ucap Vinder setelah ia membayar pesanan.
Dan saat ia hendak masuk, matanya tak sengaja menatap wajah cantik tetangganya yang baru saja keluar mengekori sang ayah.
Wajah tanpa polesan make up dengan kacamata bulat membingkai mata lentiknya, rambut hitam yang diikat kuda, tubuh berbalutkan blouse berwarna putih bermotif polkadot yang nampak sangat kebesaran ditubuh langsingnya, serta celana katun model standart yang menutupi kaki jenjangnya. Sederhana dan terkesan kolot sekali.
Mata Vinder terus menatap mengikuti langkah gadis itu, sampai ia dikejutkan dengan pelukan serta kecupan dipipinya dari Tania.
"Lama banget." protes Tania bergelayut manja dan bermain-main didada bidang Vinder juga memberi ciuman dileher pria itu.
"Hei, apa yang kalian lakukan...?" suara tegas nan lantang menegur Vinder dan Tania.
Suara dari Hendarto yang sudah menatap nyalang kearah pasangan itu. Tapi sikap abai ditunjukan oleh Vinder dan Tania.
"Dasar tidak punya sopan santun, jangan pertontonkan hal mesum begitu didepan umum, lakukan saja didalam rumah kalian." ucap Hendarto marah.
"Ayah...!" seru lembut Lada mengusik indra pendengaran Vinder, yang sontak saja membuat pria itu menoleh kearah gadis itu bersama ayahnya.
"Masuk kemobil, jangan melihat kesana." peringatan ayah kepada Lada.
Wanita lajang itu pun menurut, tanpa menoleh ia langsung masuk kedalam mobil, menduduki kursi penumpang dibagian depan.
"Anak muda jaman sekarang memang tidak tau aturan, tidak tau etika dan sopan santun." gerutu Hendarto sembari memasuki mobil.
Sementara Vinder tetap memasang wajah datar dengan mata terus menatap kearah mobil yang mulai bergerak meninggalkan pekarang rumah dan menghilang diujung jalanan komplek.
JUST INFO
Kalau ada yang bertanya-tanya, kok aktifitas Vinder dan Tania bisa kelihatan sama Lada dan ayahnya. Jadi komplek perumahan itu adalah komplek tanpa ada pagar tinggi sebagai penyekat gitu ya dibagian depan dan samping.
Ada kan komplek perumahan yang memang dibikin terbuka dibagian depan, hanya tembok pendek aja sebagai penyekat dibagian samping sebagai penanda batas halaman rumah satu dan rumah yang lainnya.
Hanya bagian halaman belakang aja yang disekat oleh tembok tinggi. Karena kalau dibagian belakang sudah masuk keranah privasi.
Oke, jangan lupa untuk meninggalkan jejak kalian ya pada novel ini dan mohon untuk bijak dalam memberikan komentar.
Jika kalian tidak suka skip aja, tinggalkan. Jangan memberikan rating buruk yang bisa membuat novel ini mendapat nilai rendah. Aku menerima kritik dan saran selama itu masih dalam tatanan bahasa yang baik juga memang sesuai dengan kekurangan yang terdapat pada novel ini.
TERIMAKASIH.....!!!!
kamu gak tau Lada mencari mu
udah nyaman sama Vinder malah nyari orang lain...
bukannya nikah sama Vinder aja.
kan kamu juga udah dibuang keluarga mu...
kesian banget kamu Vin
kamu kan tau gimana kelakuan Rey...
masa masih mau dekat dekat juga...
dia dekat juga karena ada mau nya,udah liat kamu cantik😒
memanfaatkan kepolosan Lada...😠
beda dengan kk cewek ku yang pertama ceplas ceplos orang nya 😆