Seorang inspektur kepolisian yang jujur dibuat pusing dengan kasus pembunuhan berantai yang melibatkan para pejabat negara. Abimanyu yang ternilai teliti dipermainkan dengan permainan pelaku yang sangat pintar dalam menyembunyikan jejak. Di tengah pemecahan kasus pembunuhan berantai, Abimanyu mendapatkan tugas untuk melatih anggota baru kepolisian, dan disinilah dia bertemu dengan Gaurav yang merupakan anak sebatang kara dari kota Jaipur.
- Update seminggu sekali, setiap hari kamis.
- Follow @mommess__ dan @flowersmommess__ untuk mendapatkan informasi mengenai update terbaru 'Last Punishment : DEATH'
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MOM MESS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MASA LALU.
Setelah pemakaman selesai, semuanya kembali pulang ke rumah masing-masing. Chaturvedi di rumahnya sedang bingung menyusun rencana untuk menghabisi Abimanyu. Namun di sisi lain, Gaurav sudah tau kalau dia lah yang melakukan penyerangan itu. Namun tiba-tiba dia teringat dengan kejadian saat Abimanyu menyerang Gaurav. Chaturvedi menyadari adanya hal yang tidak beres antara Abimanyu dan juga Gaurav. Chaturvedi lalu meminta Diljit untuk membawa Rasika ke hadapannya.
"LEPASKAN AKU!" teriak Rasika. Diljit lalu melempar Rasika sampai tersungkur tepat di hadapan Chaturvedi.
"Nyonya Abimanyu Kanwar. Suami itu sangat jujur dan baik, dan aku harap kau juga begitu. Bisakah kau menjawab pertanyaan ku?" Rasika hanya diam menatap Chaturvedi.
"Baiklah. Pertanyaan pertama... Kapan pertama kali suami mu melakukan pembunuhan ini?"
"Suamiku... Bukanlah... Pembunuh, "
"Tapi kenapa mereka menangkap suami mu?"
"Ini semua hanyalah jebakan. Ini hanyalah permainan Gaurav agar aksinya tidak ketahuan, "
"Gaurav?"
"Iya. Dialah pembunuh sebenarnya.. Dialah yang sudah membunuh putra mu di malam puncak perayaan navrati, "
"Bagaimana kau tau kalau Gaurav adalah pembunuhannya?" karena sudah tersudutkan, dan penuh tekanan. Rasika pun menceritakan segala tentang Gaurav, bahkan menceritakan pertama kali mereka bertemu. Mendengar cerita dari Rasika, Chaturvedi langsung menyadari satu hal.
...***...
Cerita kembali ke 12 tahun lalu. Saat itu Chaturvedi masih menjadi anggota dewan di Kolkata. Ayah Gaurav yaitu Satya Balram Azaad merupakan ketua menteri India. Saat itu pemerintahan India sedang hancur total. Kerusakan jalanan, langgaran lalu lintas, kriminal, bahkan sampai pelecehan seksual terjadi di mana-mana. Satya yang mengetahui keadaan negaranya yang hancur seperti itu, langsung mengadakan pertemuan untuk rapat anggota dewan. Dalam pidatonya, dia mempertanyakan uang pemerintah. Yang tentu membuat beberapa oknum tersinggung. Satya menyebut bahwa di antara mereka ada yang sudah memakan uang rakyat. Selain itu juga dia menyebut beberapa oknum ada yang menjadi kaki tangan kasus pemerasaan pada pihak kepolisian. Karena ini oknum yang di singgungkan tidak terima, dan tidak menyetujui perubahan UU yang di buat oleh Satya.
Namun Satya tidak tinggal diam. Dia terus mengusahakan yang terbaik untuk ketenangan masyarakatnya. Aksi Satya di dukung oleh ratusan masyarakat dari kalangan kelas bawah. Mereka semua memberi dukungan penuh kepada Satya. Karena ini, Aashun sebagai Bendahara Umum Negara merasa takut. Aashun selalu melakukan penggelapan uang rakyat untuk kebutuhan pribadinya. Selain Aashun, juga terdapat beberapa anggota dewan, serta kepolisian, dan juga Chaturvedi yang ikut memakan uang rakyat.
Keresahan Aashun dapat di rasakan oleh Chaturvedi. Karena ini Chaturvedi menawarkan diri untuk menghabisi Satya, dengan imbalan Chaturvedi harus di sahkan sebagai kepala menteri baru. Karena ini Aashun pun menyetujui kerja sama dengan Cahturvedi untuk menyingkirkan Satya. Malam harinya, saat semua sudah tertidur lelap. Anak buah Chaturvedi menyusup masuk ke kediaman Satya. Mereka langsung melakukan penyerangan dengan melempari rumah Satya hingga pecah. Satya mempunyai dua orang pertama, yang pertama bernama Bhairav Balram Azaad, dan yang kedua Gaurav Balram Azaad. Menyadari rumahnya telah di serang, Satya langsung bangun dan mengeceknya. Ia juga membangunkan istrinya, untuk mengamankan kedua putranya.
Anak buah Chaturvedi berhasil masuk dan mulai menyerang seluruh anak buah Satya. Satya lalu membawa istri dan kedua putranya ke tempat yang aman. Ia menyembunyikan istri dan kedua anaknya di gudang, sementara Satya akan pergi melawan seluruh anak buah Chaturvedi. Istri Satya bisa melihat kejadian di luar melalui lubang kecil pintu gudang. Satya juga cukup kuat dalam melawan semua anak buah Cahturvedi, sampai akhirnya sebuah tusukan menembus perut Satya. Hal itu membuat istri Satya berteriak. Teriakan itu juga membuat anak buah Chaturvedi menyadari persembunyian istri dan anak-anak Satya. Satya mencoba menghalangi mereka yang ingin mendekati istri dan anak-anaknya. Disaat Satya berusaha menghalau anak buah Chaturvedi, istri Satya mencari jalan keluar untuk bisa keluar dari sana.
Istri Satya melihat sebuah jendela, yang cukup tinggi. Dia kemudian meminta Gaurav untuk naik lebih dulu. Setelah Gaurav berhasil turun, istri Satya kemudian meminta Bhairav untuk naik. Pada saat istrinya hendak naik, dia mendengar jeritan suaminya yang kesakitan karena di tusuk berkali-kali. Karena ini istri Satya meminta kedua putranya untuk melarikan diri sejauh mungkin, dan mengatakan kalau dia akan menyusul bersama ayah mereka.
"Tidak Gaurav. Aku tidak bisa meninggalkan ayah dan ibu, "
"Kakak, ibu mengatakan kalau dia akan menyusul kita. Ayo kita lari kak." Bahirav pun memegang tangan sang adik lalu bersama lari sejauh mungkin. Beberapa anak buah Chaturvedi yang melihatnya langsung mengejar kedua anak itu menggunakan mobil jeep. Bukan cuma anak buah Chaturvedi, juga ada anggota kepolisian yang bekerja sama dengan Chaturvedi. Sebelum mereka berhasil menyentuh kedua anak itu, Sunil yang merupakan kepala Komisaris Kepolisian tiba bersama timnya. Mereka lalu menembak mati semua anak buah Chaturvedi, Sunil memerintah Prasad yang saat itu sebagai bawahan Sunil untuk menyelamatkan kedua anak itu. Prasad bersama beberapa Tim nya lalu melakukan pencarian untuk menyelamatkan Bhairav dan Gaurav.
Bhairav dan Gaurav melarikan diri sampai ke sebuah terminal bus. Malam itu terdapat banyak orang yang baru datang dan hendak berpergian. Gaurav terdiam menatap sebuah kedai yang menjual minuman.
"Kau haus dik?" Gaurav hanya mengangguk pelan. Bhairav lalu meminta adiknya untuk menunggu sebentar. Dia lalu pergi ke sebuah kedai untuk membeli minuman. Karena Bhairav hanya membawa sedikit uang, dia hanya mampu membeli satu minuman. Setelah membeli minuman itu, Bhairav bergegas pergi untuk memberikan minuman itu pada adiknya. Namun secara tiba-tiba, sebuah bus tiba-tiba meledak yang menyebabkan kebakaran besar. Ledakan itu membuat Gaurav dan Bhairav terlempar cukup jauh. Saat itu Gaurav masih setengah sadar. Kepalanya mengeluarkan banyak darah akibat benturan keras itu.
"Bhaiyaa, " teriak Gaurav yang terus memanggil-manggil kakaknya. Karena banyaknya orang-orang di sana yang berlarian menyelamatkan diri, membuat Guarav kesulitan mencari kakaknya. Sampai akhirnya Gaurav, jatuh pingsan. Prasad datang ke terminal bus, dan mengevakuasi orang-orang yang selamat. Prasad juga menemukan Gaurav dan langsung membawanya.
Keesokan harinya, Gaurav tersadar di rumah sakit. Prasad memberitahu Sunil bahwa dia tidak bisa menemukan Bhairav. Bahkan pada saat proses mengevakuasi, mereka juga tidak menemukan Bhairav. Dokter juga menyatakan bahwa karena benturan itu, Gaurav mengalami hilang ingatan yang cukup panjang. Karenanya, Sunil pun mengadopsi Gaurav sebagai putranya.
good job💯👍👏