NovelToon NovelToon
CINTA ARUMI

CINTA ARUMI

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Crazy Rich/Konglomerat / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:137.9k
Nilai: 5
Nama Author: Chayahuda

Haruskah kamu kehilangan diriku terlebih dahulu baru kamu menyadari arti kehadiranku di hidupmu.
Pernikahan ini terjadi memang tidak berlandaskan cinta, namun salahkah jika aku mengharapkan hadirnya cinta di dalam rumah tangga kita.

Arumi tidak menuntut banyak, ia hanya ingin di cintai oleh suaminya dan membina keluarga yang sakinah bersama. Tapi sayangnya hal itu mustahil terjadi karena sang suami telah memberi jarak dalam hubungan mereka.

Sanggupkah Arumi melepaskan impian dan cita- citanya demi memenuhi keinginan sang ibu?
Mampukah Arumi bertahan dalam pernikahan tanpa adanya cinta?

Ikuti kisah CINTA ARUMI selengkapnya.
Happy Reading

Salam Chayahuda

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chayahuda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MENGUNJUNGI IBU

Denizh baru saja masuk kedalam kamar Arumi setelah ia selesai membersihkan diri usai pulang dari kantor namun ia tidak menemukan istrinya di sana. Ia terus merangsek masuk saat mendengar suara air dari kamar mandi.

"Kenapa Rumi di kamar mandi jam segini? Apa dia belum mandi?" Denizh melirik jam dinding yang sudah menunjukkan pukul sembilan malam.

Denizh mendekati kamar mandi untuk memanggil istrinya dan samar- samar ia mendengar suara muntah dari balik pintu kamar mandi itu. Karena khawatir istrinya kenapa- napa, Denizh mengetuk pintu kamar mandi berulang kali sambil memanggil nama sang istri.

Tok tok tok

"Rum,,,! Arumi,,,!"

Arumi tidak menyahut.

"Arumi,,,!Kamu kenapa?".

Perasaan Denizh langsung tidak enak karena Arumi tidak menyahut panggilannya tapi justru suara muntah sang istri yang terdengar hingga ia memutuskan untuk masuk kesana.

"Arum,,,!" Denizh terkejut melihat Arumi muntah di wastafel dan ia langsung menghampirinya.

"Kamu kenapa?" Tanya Denizh yang khawatir melihat wajah istrinya yang pucat.

"Aku tidak apa- apa, hanya sedikit mual" Sahut Arumi dan setelah itu ia kembali mual dan memuntahkan sesuatu.

Denizh mengusap punggung istrinya untuk memudahkan tumpukan angin itu keluar.

"Sudah enakan?" Tanyanya lagi.

Arumi mengangguk pelan sembari menutup mulutnya untuk mengendalikan mual.

"Ayo ku bantu" Ucap Denizh sembari membantu memapah istrinya melangkah keluar dari kamar mandi.

Denizh membawa Arumi ke ranjang dan membantunya untuk berbaring kemudian ia ikut duduk di samping ranjang untuk menemaninya. Arumi memiringkan tubuhnya agar Denizh bisa kembali mengusap punggungnya karena sentuhan sang suami sedikit memberikan ketenangan baginya.

"Bagaimana? Apa masih mual?" Tanya Denizh sembari mengusap punggung istrinya.

"Sudah sedikit berkurang" Sahut Arumi lemah.

Denizh kasihan melihat istrinya yang mengalami mual dan muntah karena pengaruh kehamilannya, istrinya bahkan muntah hampir sepanjang hari baik itu pagi, siang dan menjelang tidur. Arumi menggenggam tangan sang suami dan memeluknya dengan erat, ia merasa lebih tenang jika memeluk tangan itu.

"Aku tidak tega melihatmu mual dan muntah setiap hari. Kamu juga terlihat semakin kurus karena tidak bisa makan apapun" Ucap Denizh sembari mengelus wajah istrinya yang terlihat pucat.

Arumi tersenyum lalu menyentuh tangan Denizh yang sedang mengusap wajahnya seraya berkata

"Aku tidak apa- apa kok, ini hanya mual dan muntah biasa. Semua ibu hamil pasti pernah merasakannya".

"Tapi aku kasihan melihatmu seperti ini, seharusnya aku tidak membuatmu hamil!" Denizh sedikit menyesal karena telah membuat istrinya hamil.

"Kamu bicara apa sih! Kenapa berkata seperti itu. Aku tidak suka mendengarnya" Sanggah Arumi.

Arumi membawa tangan Denizh untuk menyentuh perutnya.

"Aku justru bahagia karena Allah memberi anugerah ini untukku, kini aku merasa telah menjadi wanita seutuhnya. Bisa hamil dan melahirkan buah cinta kita adalah anugerah yang tidak terhingga bagiku dan aku sangat mensyukuri itu" Terangnya.

"Terima kasih karena kamu telah membiarkan aku mengandung anakmu" Ucapnya.

"Aku yang seharusnya berterima kasih karena kamu telah rela bersusah payah mengandung anakku meski tubuhmu harus menderita seperti ini. Aku yakin pasti ini tidak lah mudah bagimu".

"Tidak apa- apa, aku ikhlas kok" Ucapnya seraya tersenyum.

Denizh ikut tersenyum lalu menundukkan kepala untuk mencium wajah istrinya.

"Kalau kamu memang kurang sehat, sebaiknya kita tunda saja dulu rencana berkunjung ke rumah ibu. Kita bisa mengatur ulang jadwalnya setelah kamu merasa lebih sehat" Denizh memberi saran.

"Tidak, aku mohon jangan menundanya lagi. Aku ingin sekali bertemu ibu. Aku kangen sama ibu" Sahut Arumi dengan mengiba.

"Tapi bagaimana kita bisa pergi jika kondisimu masih lemah seperti ini. Aku khawatir kamu dan bayi kita kenapa- kenapa nantinya".

"Aku tidak apa- apa" Jawab Arumi.

"Aku justru merasa lebih sehat dan bersemangat karena akan bertemu ibu".

"Jangan batalkan rencana kita untuk mengunjungi ibu. Aku mohon!" Arumi memasang wajah memelas untuk membujuk suaminya.

Denizh menghela nafas, ia tidak tega melihat wajah memelas istrinya hingga akhirnya ia mengangguk setuju.

"Baiklah, lusa kita akan mengunjungi ibu tapi dengan satu syarat, kamu harus makan dengan baik dan minum vitamin dengan teratur agar tubuhmu lebih segar dan kuat karena perjalanan kita menuju rumah ibu cukup jauh" Ucap Denizh.

Arumi langsung mengangguk cepat, ia begitu senang karena Denizh tidak membatalkan janjinya.

"Aku akan meminta supir kantor untuk mengantar kita ke rumah ibu. Aku tidak mungkin menyetir sendiri jika kamu lemah seperti ini" Sambung Denizh.

Arumi kembali mengangguk setuju.

"Sekarang istirahatlah, aku akan menemanimu".

Usai mengatakan hal itu, Denizh naik ke atas ranjang dan ikut berbaring bersama istrinya. Arumi langsung meransek masuk kedalam pelukan suaminya dan memeluknya dengan erat. Aroma tubuh sang suami mampu memberikan ketenangan baginya hingga membuatnya merasa lebih baik.

.

Ali mendatangi sang ibu yang tengah sibuk di dapur, ia melihat ibunya sedang menyiapkan banyak bahan makanan yang akan dimasak.

"Tumben ibu masak banyak? Memangnya ada acara apa?" Tanya Ali saat melihat beberapa bahan makanan tersusun di atas meja.

"Ndak ada acara apa- apa le, ibu hanya ingin masak makanan spesial untuk mbakmu" Sahut bu Rosna.

"Untuk mbak Arum?"

"Kamu tahu ndak ya, besok mbakmu sama suaminya akan datang berkunjung jadi ibu ingin menyambut mereka dengan makanan yang lezat" Ucap bu Rosna.

"Oh,,,!" Sahut Ali singkat.

"Kamu juga belum tahu ya kabar terbaru?" Tanya beliau lagi.

"Kabar apa?" Ali balik bertanya

"Sekarang mbak mu sedang hamil" Ucap bu Rosna sembari tersenyum bahagia.

"Hah! Mbak Arum hamil?" Ali terkejut mendengar ucapan ibunya.

"Iya, mbakmu hamil. Denizh sendiri yang mengabari ibu tentang kabar bahagia ini" Sambung bu Rona.

"Awalnya ibu sempat ragu jika pernikahan Arumi dengan Denizh bisa langgeng dan berjalan dengan baik karena mereka tidak saling mengenal sebelumnya. Tapi setelah mendengar kabar kehamilan mbakmu, ibu langsung merasa lega le! Karena itu artinya hubungan mereka berhasil dan sebentar lagi ibu akan punya cucu" Terang bu Rosna dengan senyum sumbringah.

"Ya bu, aku juga ikut senang mendengar kabar kehamilan mbak Arum" Ucap Ali yang ikut tersenyum melihat ibunya tersenyum bahagia.

"Mudah- mudahan, Allah selalu melimpahkan kebahagian untuk mbak Arum dan keluarganya" Do'a Ali.

"Amiin,,,! Ibu juga berharap seperti itu. Ibu selalu mendo'akan mbakmu agar rumah tangganya selalu dalam lindungan Allah" Sambung bu Rosna.

"Semoga saja mas Denizh tidak mengulangi perbuatannya. Aku tidak akan pernah memaafkannya jika dia berani menyakiti mbak Arum lagi" Monolog Ali.

"Lalu, apa ada yang bisa Ali bantu bu,,,?" Ali menawarkan bantuan pada ibunya.

"Memangnya kamu ndak sibuk? Pekerjaanmu sudah selesai apa belum?" Tanya bu Rosna.

"Sudah dong bu. Makanya Ali bisa mondar mandir di dapur karena pekerjaan Ali sudah selesai" Sahut Ali.

"Ya sudah. Kalau begitu bantu ibu iris cabe ijo. Ibu mau bikin cumi cabe ijo untuk mbakmu" Ucap bu Rosna.

"Iris cabe bu? Nanti tanganku pedes loh" Keluh Ali.

"Udah jangan banyak ngeluh, tadi katanya mau bantu ibu. Sana cepat iris cabenya, ibu mau masak" Perintah bu Rosna.

"Ya Bu" Sahutnya.

Ali merajuk kesal karena sang ibu memintanya mengiris cabe yang merupakan pekerjaan yang paling di sebalinya saat memasak.

♥︎♥︎♥︎

Sabar ya Ali,,,

Hhhhhhh

1
Wiwit Wilowati
lanjut Thor 😅
Uthie
lanjut 💪😆
Lilik Juhariah
kan sudah baikan Thor , geli saya kl manggil nama aja ke suami, author sayaaang , Mas itu panggilan buat laki laki Jawa , bukan karena lebih tua, Mas itu juga adalah kata penghormatan untuk laki laki Jawa,
Uthie
Ogtu.. 😁😁👍
Lilis Yuanita
bunda&ayah,hubby&umi,sayang&kanda, cinta&darling😄😄😄
Chayahuda: Hhhhh,,,, cocok
total 1 replies
Nenden Zakiah Bahasuan
rubah betina harus segera dihempaskan Bu Erlin,kasian arumi
Uthie
Hahahaa.... kirain naninunenoo.... taunya lagi nifass 🤣🤣
Uthie: 😁😁😁😁😁😁😁
Chayahuda: Hhhhh jgn salah paham ya
total 2 replies
Lilik Juhariah
mosok gk sadar kl denniz abis kecelakaan Thor, pasti ada bekas luka jahitan atau apalah
Holipah
😂😂 g ingat d rumah mertua y Deniz🤣🤣
Wiwik Daryanti
maksih upnya😍😍😍
Uthie
nexxxttt 💞
Uthie
ditunggu lagi...
Wiwik Daryanti
ko blm up ya
Asih S Yekti
arumi s3oeang yg relivius tp.kenapa spt orang yg tak beriman menghadapi suami n cobaan yg dihadapi . bodoh
Ayu galih wulandari
😍😍😍😍😍
Ayu galih wulandari
Gagal dech mau unboxing di dlm mobil 🤣🤣🤣🤣😃😃
Wiwit Wilowati
sama2 egois ya begini jadinya..😇😇
muthia
selamat Arumi
Arya Bima
yg laki oon bin egois.... yg perempuan kaku.... keras kepala.... cocok dah😅😅
Lilik Juhariah
manggil ikram mas, manggil.suaminya dannis, gk ada sopan sopannya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!