Instagram: @blueskyma_1
Perjodohan yang dilakukan oleh dua perusahaan besar yaitu, Perusahaan Elang Group dan Perusahaan Mawardi Utama menjodohkan putra dan putri nya.
Seperti apakah jika dua anak dari konglomerat bersatu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ema, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
merasa bersalah
Elang tersadar oleh apa yang dikatakan Aris , ia kembali ke kamar Mila dan dilihatnya Mila sudah terlelap dengan posisi yang sama.
Elang merebahkan tubuhnya disamping Mila , karena ranjang diruangan VVIP lumayan besar dan sangat nyaman untuk dua orang.
Elang termenung ia terus memikirkan apa yang dikatakan Aris , ia harus bertanggung jawab atas istrinya karena itulah laki-laki sejati, tapi disisi lain ia juga kasihan pada Sasa yang tidak mempunyai siapa-siapa lagi . . .
meskipun ditempo hari ia mendapat kabar Sasa sedang bersama laki-laki lain tapi sampai sekarang belum ada kabar kembali kalau mereka bertemu.
Elang memeluk Mila dari belakang merasakan aroma rambut dan tubuh yang ia rindukan. . .
mungkin Mila memang salah pergi tanpa berpamitan kepadanya tapi ia juga salah pergi meninggalkan Mila begitu saja sampai larut malam apalagi untuk menemui Sasa.
tidak terasa mereka terlelap sampai petang mungkin karena mereka terlalu lelah hati beberapa hari ini . . .
Mila merasakan berat ditubuhnya dirasakannya tangan seseorang melingkar diperutnya ia langsung membalikkan badannya dilihatnya Elang yang sedang terlelap disampingnya , ada sedikit kelegaan disaat ia menatap wajah Elang dan juga pelukannya yang memberi kenyamanan.
tapi Mila tersadar akan seseorang disofa, ada dua orang wanita yang sedang tersenyum menatap kearah nya. "mamah!" teriak Mila kaget karena mamahnya dan ibu mertuanya sedang tersenyum memerhatikan mereka berdua.
Mila berusaha bangun hingga Elang terbangun
Elang juga langsung memadang kearah Mila memandang ia juga sedikit kaget melihat dua wanita itu.
Elang membantu Mila bangun dan segera turun dari ranjang dan menyalami mereka berdua.
"udah lah Lang ,ngapain bangun mamah sangat bahagia dengan pemandangan ini" tutur mamah Elang sambil tersenyum ke mamah Mila
mamah Mila bersemangat
"mamah" . . .ucap Mila lemas
elang hanya tersenyum kikuk mendengar dua wanita yang terus memojokkannya dengan Mila.
Mila beranjak dari tempat tidurnya...
"mau kemana" tanya Elang sambil mendekatinya
"mau salaman sama mamah"
mamah Elang langsung mendekatinya dan memeluk Mila "udah nggak usah sayang jangan banyak gerak dulu"
"iya mah, tapi Mila pengen ke kamar mandi" ucap Mila
"Elang cepetan Anter istri kamu" kata mamah Elang
"i iya mah" Elang membopong Mila ke kamar mandi , sebenarnya Mila ingin menolaknya tapi apalah daya dua wanita itu pasti terus memaksa.
sesampainya di kamar mandi
"kamu keluar aja mas?" Mila sangat malu karena sedari tadi elang tidak memalingkan wajahnya dari nya.
"ah,iya mil" elang keluar sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu.
ia berdiri di depan pintu menunggu Mila sementara dua mamahnya itu terus tertawa memperhatikan Elang yang wajahnya memerah benar-benar lucu.
mereka berdua yang awalnya bersikeras menentang perjodohan ini tapi sepertinya benih-benih cinta mulai tumbuh sungguh kedua wanita itu sangat senang melihatnya.
Mila melangkahkan kakinya keluar dari kamar mandi Elang segera menghampirinya "kenapa nggak manggil sih" ucap Elang dengan lembut, karena ia tahu pasti Mila masih kesal dengannya.
"nggak papa kok mas" Mila sedikit tersenyum pada Elang.
Mila kemudian memilih duduk disofa bersama dua mamahnya. Elang juga ikut duduk disampingnya.
mamah Mila mengeluarkan makanan dari tasnya yang berisi beberapa makanan kesukaan Mila "ini kalian berdua makan dulu , daritadi pasti belum makan"
Elang berinisiatif mengambilkan makanan untuk Mila , kini ia sudah menenteng piringnya "aaaaa makan dulu biar aku yang suapin" Elang sambil menyodorkan satu suapan ke Mila
"tapi mas , kamu kan juga belum makan daritadi . . aku makan sendiri aja"
"nggak boleh . . aku mau suapin kamu biar aku kelaparan asalkan istri aku tetep kenyang" Elang tersenyum
"ih mas kok gombal sih". Mila tersenyum malu-malu