Gadis berparas ayu itu menatap langit penuh hampa, dia bimbang bahkan jika boleh memilih dia tak ingin ada didalam keadaan seperti saat ini.
Nazia tak pernah mengeluh atas semua kesulitan nya selama ini, tapi kali ini Nazia benar-benar dilema..
"Kak..." panggil sang Ayah, Nazia menoleh ke sumber suara tapi kembali menatap langit lagi
"Ayah tidak pernah memaksa, Ayah selalu ingin yang terbaik, Ayah juga akan selalu mendukung apapun pilihan anak-anak Ayah..."
"Apakah Ayah mengenal nya? Yah.. kakak bukan ingin pilih-pilih.. tapi pernikahan itu bukan sekedar tinggal bersama, tapi hidup bersama.. Zia belum terfikir untuk itu, apalagi Zia bahkan tidak mengenal nya..."
...
Ya... Pernikahan itu bukan sekedar tinggal bersama tapi hidup bersama.. Tapi Nazia harus di hadapan oleh keadaan yang membuat nya bimbang karna ada seorang Ayah yang melamar Nazia untuk anak lelakinya, tapi bahkan mereka tidak saling mengenal.
Apakah Nazia mampu menjawab dan menjalani nya??
Siapa Lelaki itu??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ajeng Kirana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
Fatih sudah kembali ke ruang kerja nya. Nampak sedang memijit pelipisnya.
Seperti nya sedang ada yang mengganggu pikirannya, tapi saat melihat ada secangkir kopi di meja nya, Fatih pun menghentikan pijatan nya.
"Pak Budi tumben udah ngantar kopi tanpa di minta" Lirih Fatih dengan senyuman sumringah
Fatih pun langsung membuka tutup kopi nya, lalu menyeruput kopi itu dengan nikmat.
Mata Fatih membulat saat meminum kopi itu. Fatih langsung menekan panggilan khusus, dimana itu langsung terhubung dengan sekretaris nya.
Fatih meminta Kaila untuk masuk ke ruangan nya, Kaila pun langsung masuk ke ruangan Fatih.
"Ada apa pak?" Tanya Kaila
"Kopi ini siapa yang buat??" Tanya Fatih
Kaila mengerutkan kening nya mendengar pertanyaan sang pimpinan.
"Emang kenapa pak sama kopi nya?"
"Saya tanya kenapa kamu malah balik tanya! Kamu yang buat??"
"Bukan pak, saya mana berani pak buatkan kopi bapak tanpa perintah. Karena saya sadar pak kopi buatan saya suka gak jelas rasa nya, kadang ke pahitan, kadang juga kemanisan" Jawab Kaila di iringi tawa kecil, karna sadar dia mahir dalam membuat kopi.
"Pak Budi mana..?"
"Emang kenapa sih pak sama kopi nya? Aneh gitu rasa nya??"
"Kopi nya ini tuh beda banget rasa nya, aroma kopi nya terasa banget, perpaduan kopi dan susu nya pas banget. Manis nya susu nya itu, ah, percuma saya jelaskan. Lagian kamu juga gak paham, saya cuma mau tahu siapa yang buat kopi ini. Kenapa jadi kemana-mana pembahasan nya!"
"Pak Fatih aneh ya, masa sama kopi buatan istri gak hafal sih."
"Buatan istri? Maksud kamu??"
"Iya pak, ini itu Bu Nazia langsung yang buat. Bu Nazia sendiri yang meracik kopi ini, bahkan semua yang ada di pantry terpesona dengan cara Bu Nazia meracik kopi"
Kaila pun menceritakan apa yang tadi terjadi di pantry, bahkan menceritakan bagaimana sikap Nazia kepada para staf-staf nya.
"Nazia istri saya?" Tanya Fatih masih tak percaya
"Emang di kantor ini yang nama nya Nazia ada berapa pak? Ya cuma istri pak Fatih. Kalau yang nama nya Nanik baru banyak"
"Kaila saya serius buka lagi bercanda"
"Maaf pak maaf, saya juga serius kok pak. Kan wajar pak, Bu Nazia kan dulu lama kerja di Coffe shop. Pak Fatih aneh, masa lebih tahu saya ketimbang bapak suami nya"
"Terserah kamu aja, sekarang dimana istri saya?"
"Di kamar bapak lagi sholat Dhuha tadi, mungkin lanjut sholat Dzuhur pak."Jawab Kaila
"Ya udah kamu bisa keluar sekarang. Oh ya, sekalian tolong kamu pesankan makan siang untuk saya dan istri saya"
"Mau menu apa pak?"
"Gurame saus tiram aja"
"Bu Nazia suka nya apa pak?"
"Hmm, samain aja" Jawab Fatih setelah beberapa saat berfikir, karna dia tidak tahu apa yang Nazia suka ataupun yang tidak Nazia suka.
Fatih termenung sejenak saat Kaila sudah keluar dari ruangan nya.
"Di luar sana semua orang tahu dia adalah istri ku, tapi aku yang berstatus suaminya saja tidak tahu seperti apa istriku itu. Mulai dari kebiasaan dia, profesi dia sebelumnya, bahkan makanan yang dia suka saja aku tidak tahu "
"Istri?? Hah, kenapa sih malah mikirin hal sepele seperti ini, bahkan status ini juga akan berakhir dalam 120 hari kan?"
"Tapi gak bisa aku pungkiri, kopi racikan Nazia memang pas banget di lidah ku"
Fatih melihat kopi yang masih berada di genggamannya nya, tak pernah dia sangka Nazia mahir dalam meracik kopi, bahkan Fatih seakan sudah jatuh cinta dengan kopi racikan Nazia.
Kopi itu kembali Fatih minum, Fatih meminum nya dengan penuh rasa nikmat.Mood Fatih seakan kembali lagi setelah meminum kopi itu.
Fatih pun beranjak dari posisi duduk nya, lalu berjalan menuju kamar yang ada di ruangan nya. Dibuka pintu kamar secara perlahan, dan benar saja Nazia terlihat masih dalam sujud nya.
Entah kenapa tiba-tiba hati Fatih terasa hangat melihat Nazia begitu khusuk dalam sujud nya. Fatih memutuskan untuk kembali menutup pintu kamar nya, tak ingin kedatangan nya mengganggu sholat Nazia.
Fatih menuju meja kerjanya, meraih cangkir yang berisikan kopi, lalu membawa kopi itu ke sofa. Fatih memutuskan untuk duduk di sofa, lalu melihat buku-buku yang tadi sempat Nazia baca.
Tak berselang lama pintu kamar terbuka, tampak Nazia yang sudah selesai melaksanakan sholat nya.
"Udah selesai?" Tanya Fatih dengan mode fokus ke buku yang sedang dia baca.
"Udah, mas Fatih gak sholat?" Tanya Nazia balik.
"Lebih baik sekarang makan aja dulu, udah waktunya jam makan siang." Jawab Fatih sembari meletakkan buku yang dia baca, lalu menyodorkan box makan siang yang tadi Kaila pesan.
Nazia memilih duduk tepat di hadapan Fatih, membuka box makan siang nya, tak banyak pertanyaan kenapa malah bukan memaksa Fatih untuk sholat dahulu.
Sebagaimana Imam Syafii berpendapat jika sudah tiba waktu sholat, namun di hadapan seseorang ada makanan yang terhidang dan ia berada dalam kondisi lapar, maka dianjurkan mendahulukan makan dibandingkan sholat.
Hal ini dilakukan agar tujuan fokus berpikirnya dalam sholat nanti hanya kepada Allah SWT. Bukan malahan sibuk memikirkan makanan yang dibayang-bayangkan terhidang di depan mata, atau memikirkan perut nya yang lapar.
"Aku gak tahu kamu suka atau tidak, itu tadi Kaila yang pesan" Ujar Fatih
"Zia gak pilih-pilih makanan kok mas, yang terpenting halal. Mas Fatih gak makan juga?"
"Iya ini mau makan," Jawab Fatih sembari meletakkan benda pipih nya
Hening, hanya suara kecapan saat makan yang terdengar. Mereka fokus pada makanan yang sedang mereka santap.
Saat mereka sudah selesai Nazia pun bersiap membereskan sampah makan mereka tapi di cegah oleh Fatih.
"Biarkan saja, nanti ada OB yang kan membersihkan semua nya"
"Hanya membersihkan ini gak perlu sampai menunggu OB, Zia bisa kok." Balas Nazia
"Bisa gak, gak usah ada bantahan ?"
Nazia membuang napas panjang lalu kembali meletakkan box makanan mereka di atas meja. Rasa nya geram dengan sikap Fatih, tapi Nazia bisa apa. Nazia tak ingin,q memperpanjang perdebatan dengan Fatih, jadi menurut adalah pilihan nya.
Fatih beranjak dari posisi duduk nya lalu berjalan menuju kamar nya tanpa sepatah katapun.
Sekitar sepuluh menit Fatih ada di dalam kamar nya, Nazia tidak tahu apa yang Fatih lakukan, tapi cukup membuat Nazia bertanya-tanya.
Apakah Fatih sholat, karna Nazia melihat perkembangan sholat di dalam kamar itu? Tapi Nazia tidak berani untuk bertanya.
Saat Fatih sudah keluar dari dalam kamar nya, dia langsung mengajak Nazia untuk bersiap menuju rumah Ayah Wahyu.
"Kita berangkat ke tempat ayah sekarang, biar nanti gak kemalaman pulang nya" Ujar Fatih
Nazia tersenyum sumringah mendengar ucapan Fatih, ternyata ucapan Fatih di rumah tadi bukan sekedar ucapan saja untuk menyenangkan diri nya dan orang tua Fatih.
Nazia mengikuti langkah Fatih, dan sesampai di luar ruangan Fatih kembali menggandeng tangan Nazia.
"Bolehkah aku berharap ini bukan hanya sekedar topeng saja?" Batin Nazia sembari melihat tangan nya yang di genggam oleh Fatih.
🌹🌹🌹
Lanjut...???
Jazaakumullah khairon untuk semua dukungan nya, dalam bentuk apapun itu.,🥰
Like, Komen, Vote, Gift , Tips... Dan jangan lupa untuk rate bintang 5 🌟🌟🌟🌟🌟 ya
Ingat ini hanya coretan kecil yang berharap bisa bermakna besar untuk kita semua.
Karna....
Sebaik-baik nya Bacaan itu adalah Al-Qur'an
Dan jangan lupa follow IG kak Ajeng ya @ajeng_kirana90
bikin cepat masuk...
lanjut kak ajeng, cepat buat fatih memilih nazia daripada icha🙏🙏
semoga fatih tersentuh ya dan segera sadar..
sehat dan semangat kak ajeng...
sabar Zia... janji Allah "Allah bersama orang2 yang sabar"